I.

SKIN SCRAPING UNTUK CUTANEOUS MYCOSIS:

Client assessment:
1. Sambut pasien dengan baik, persilahkan duduk dan perkenalkan diri
2. Berikan penjelasan tentang test yang akan dilakukan, jelaskan tujuan dan hasil yang
diharapkan. (Informed Consent)
Preparation:
3. Cek peralatan yang dibutuhkan
4. Tentukan lesi kulit yang akan diperiksa : pilih lesi kulit yang aktif dan yang ditandai
dengan papula eritematosa atau plak dengan skala, terutama di perbatasan lesi.
5. Bersihkan lesi dengan alkohol 70% untuk menghilangkan kontaminan permukaan
kulit seperti kotoran, crust atau mikro-organisme udara sehingga memudahkan
membaca persiapan langsung.
6. Nyalakan bunsen, bersihkan slide dengan kapas atau kain bersih direndam dalam
alkohol 70%. setelah itu, hindari menyentuh slide, ditandai sisi atas, simpan di atas
meja di mana mudah untuk mengambilnya.
7. Cuci tangan menggunakan sabun antiseptik dan gunakan handgloves.
Taking specimen-method 1:
8. Tempatkan glass slide dekat dengan lesi (ujung inferior lesi)
9. Keruk dengan hati-hati scales dari bagian tengah lesi ke tepi dengan bagian
tumpul pisaunya atau kuret tajam. Scales yang terbaik diambil dari tepi rash.
10. Berikan spesimen ke staff laboratorium.
11. Isi formulir permintaan, kirim spesimen dan permintaan ke laboratorium.
Keberadaan hifa dan spora mengkonfirmasi diagnosis. Pemeriksaan awalnya pada
perbesaran rendah untuk mendapatkan kesan umum. Untuk menentukan hifa,
naikan perbesaran ke 100-400x
Taking specimen Method 2:
10.a Kelupaskan kulit dengan selotip perekat.
11.a Isi formulir permintaan, kirim spesimen dan permintaan ke laboratorium.
11.b Long the stop to the laboratory staff.

Specimen Collection for Urethral Discharge

1. Meatus dibersihkan dengan kapas steril kering untuk memastikan sampel tidak
terkontaminasi. Untuk Neisseria gonorrhoeae masukkan swab 2-4 cm ke dalam uretra.
Swab pertama diletakkan (dengan cara di-roll) di object glass untuk Gram-stained smear,
swab kedua diletakkan di transport media untuk kultur di laboratorium.
2. Untuk Chlamydia trachomatis, swab dimasukkan ke dalam uretra dan rotasikan/putar
beberapa kali (atau 3x saja, sampai epitel ter-swab), letakkan di transport media untuk
dibawa ke laboratorium.

3. Untuk Trichomonas vaginalis, swab pertama dilakukan dan letakkan di object glass untuk
wet preparation (saline), swab kedua ditutup dengan coverglas (bisa tambahkan vaselin
disekitar cover glass agar melekat kuat).

SPECIMEN COLLECTION FOR VAGINAL DISCHARGE

1. Bersihkan ektoservix untuk membersihkan mucus menggunakan forcep dan kassa.
2. Neisseria gonorrhoeae :
Masukkan cotton tiped swab kurang lebih 2 cm ke dalam cervical canal.Putar sekitar 5-10
detik untuk mengasorpsi exudate (pengambilan sampel).apuskan cotton swab pada kaca
objek untuk gram staining.Kemudian ambil media transport,Masukkan specimen swab ke
dalam cervical canal (cara sama dengan di atas) lalu masukkan ke dalam media transport
untuk tes antigen antibody.
3. Chlamydia trachomatis
Masukkan specimen swab ke dalam cervical canal kurang lebih 2 cm dan putar sekitar 510 detik.Kemudian masukkan ke dalam medium transport untuk tes antigen antibody.
4. Trichomonas vaginalis
Ambil secret dari bagian posterior vaginal fornix dengan menggunakan cotton
swab.Apuskan cotton swab pada kaca objek lalu campur dengan cairan saline dan tutup
dengan cover slip.Berikan Vaseline pada sisi cover slip.
5. Candida Sp
Ambil secret dari dinding vagina lalu apuskan pada kaca objek.Campur dengan cairan
KOH 10% dan tutup dengan cover slip.Berikan Vaseline pada sisi cover slip.
6. PH Determination of vaginal fluid
Memasukkan PH indicator strip dengan bantuan forcep ke bagian dalam vagina yaitu
lateral dari fornix.Ukur PH vagina dengan menyesuaikan warna dengan skala warna
standar PH.
7. Pengambilan sample telah selesai,keluarkan speculum dari introitus vagina,lepaskan knop
kunci ,putar speculum 90 derajat berlawanan jarum jam sehingga posisi pararel lalu
keluarkan.
8. Whiff test / Amine test
Teteskan cairan KOH 10% pada speculum yang digunakan untuk pemeriksaan.Tes positif
apabila tercium bau fishy odor