Anda di halaman 1dari 5

Tips Membagi

ekstrakulikuler

waktu

sekolah

dan

Bingung menentukan antara sekolah atau berekstrakulikuler? Dua-duanya bisa kamu jalani
dengan sukses, siswa yang berkualitas ialah siswa yang bisa menjalankan pelajaran sekolah dan
ekstrakulikuler secara seimbang. Pastinya kamu ingin menjadi siswa yang berkualitas, bukan?
Sekolah dan ekstrakulikuler. Dua hal yang tak terpisahkan dari siswa. Masing-masing siswa
memiliki hak untuk mengikuti suatu ekstrakulikuler ataupun tidak. bersekolah tanpa ikut
ektrakulikuler bagai kerupuk yang jika dimakan hanya mendapat anginnya saja. siswa hanya belajar
teori di dalam kelas tanpa mampu mengaplikasikannya di dalam masyarakat. Begitu juga
ekstrakulikuler. Terlalu mengutamakan ekstrakulikuler hingga melalaikan sekolah bagai pohon yang
tidak berdaun. Kamu bisa bersosialisasi dengan siapapun, tapi tidak memiliki basic pendidikan yang
terarah.
Menjadi bagian dari lingkungan baru, tentunya membuat kita harus beradaptasi dengan
kehidupan yang baru. Begitu juga dengan kehidupan sekolahan. Segala macam karakter orang
terdapat dalam dunia sekolah. Jati diri kamu sebagai siswa akan semakin diperhitungkan.
Pengetahuan yang didapat di bangku kelas sangat terbatas. Karenanya, kamu harus mengikuti
ekstrakulikuler agar bisa mendapatkan ilmu yang tidak kamu dapatkan di bangku kelas. Cara
beradaptasi di suatu lingkungan baru, akan memudahkanmu berbaur di masyarakat. Dengan
ekstrakulikuler, kita akan menjadi tahu apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, merasakan
juga apa yang mereka rasa.
sekolah merupakan tempat kamu mengembangkan diri dan berevolusi lebih baik. sekolah juga
bukan hanya sekedar tempat mencari ilmu, melainkan juga mengembangkan diri, baik di bidang
akademik maupun ekstrakulikuler. Di saat persaingan yang semakin tinggi, kamu harus bisa
menjadikan diri kamu sebagai siswa yang berkualitas. Di ekstrakulikuler itulah kita dapat belajar
memimpin, bekerja sama dengan orang lain (secara team), belajar tentang manajemen waktu dan
lain sebagainya. Kemampuan-kemampuan seperti itulah yang justru sangat diperlukan ketika
mamasuki masa depanmu.
Agar kamu sukses dalam menjadi siswa yang berkualitas, yaitu siswa yang bisa membagi
waktu sekolah dan esktrakulikuler, yuk simak tips berikut ini :

1. Renungkan kembali apa tujuan kamu sebagai siswa


Tujuan Kamu sekolah ialah untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Jika kamu ingin ikut
ekstrakulikuler, sebelum ikut ekstrakulikuler sebaiknya renungkan kembali apakah kamu bisa
membagi waktu sekolah dan ekstrakulikuler kamu. Tidak jarang banyak siswa yang ikut
ekstrakulikuler, namun sekolahnya mendapatkan nilai rendah. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan
kamu akan sekolah.
ekstrakulikuler seharusnya menjadi penunjang kamu agar kamu bisa memperoleh nilai lebih
daripada teman-teman yang lain. Bukan sebaliknya, karena aktif di ekstrakulikuler, sekolah kamu
jadi berantakan.
Sebagai seorang siswa, tentu tujuan utama kamu adalah sekolah. sekolah bukan hanya sekedar
belajar di dalam kelas. Menjadi bagian dari seorang aktivis, akan banyak pengalaman dan
kamatangan yang akan kamu peroleh. Jika kamu hanya bergulat dalam dunia akademik saja yaitu
sekolah, sekolah, dan sekolah, tanpa mengembangkan jiwa kepemimpinan, maka kamu akan sulit
beradaptasi jika terjun ke masyarakat yang sesungguhnya. Kamu akan sulit menghadapi peristiwa
sosial yang terjadi di sekitar, karena tidak pernah merasakan kehidupan sebagai seorang yang lebih
sering berbaur dengan lingkungan sekitar. Begitu juga sebaliknya, seorang yang kemampuan
intelektualnya nol tidak berarti apa-apa.
Perdalam lagi tujuan kamu sekolah. Jangan pernah menganggap bahwa ekstrakulikuler lebih
penting dari sekolah, maupun sebaliknya. sekolah lebih penting daripada ekstrakulikuler. Keduanya
haruslah berjalan seimbang jika kamu ingin menjadi siswa yang berkualitas. Biasanya siswa yang
aktif, mereka akan lebih asyik menjadi aktivis dari sebuah ekstrakulikuler dan acap kali
menomorduakan sekolah. Sementara mereka yang bukan aktivis, kurang peduli dengan berbagai
macam kegiatan di luar jam sekolah.
Banyak siswa yang mendapatkan nilai akademik pas-pasan, bahkan jelek karena alasan menjadi
aktivis ekstrakulikuler. Di sinilah harusnya terjadi hal-hal yang tidak merugikan kamu sebagai
siswa. Jangan sampai ekstrakulikuler menghambat sekolah kamu. Sementara bagi mereka yang
fokus hanya pada sekolah, nilai akademik mereka aman-aman saja dan memuaskan. Walaupun tidak
semuanya seperti itu, ada juga aktivis yang mampu meraih nilai akademik tinggi dan merekalah
yang mampu membagi waktu antara sekolah dan ekstrakulikuler.

sekolah merupakan tugas utama kamu. Padatnya jam sekolah sering kali menyita waktu karena
mengikuti bermacam pembelajaran mengasah skill di sekolah.
Lantas, apa yang seharusnya kamu pertimbangkan? sekolah penting! ekstrakulikuler juga
penting! Dengan sekolah kamu meraih cita-cita yang kamu impikan. Jika semasa sekolah status
kamu sebagai siswa, lain halnya ketika kamu lulus. Status masyarakat yang akan kamu sandang.
Kamu harus pandai-pandai menempatkan diri sebagai pribadi yang intelek. Tentu dengan kita ikut
ekstrakulikuler kamu tahu cara menempatkan diri. Lalu, bagaimana caranya agar sekolah dan
ekstrakulikuler bisa sama-sama sejalan? Semua itu tentu bergantung kepada kamu. Tidak mungkin
hal yang kamu senangi dilakukan dalam waktu yang bersamaan.
2. Manajemen waktu yang baik
Kamu bisa membeli jam, tapi tidak bisa membeli waktu. Sedikit saja waktu kamu buang sia-sia,
maka kamu akan merugi. Biasakan membuat perencanaan waktu. Jika kamu aktivis,
buat timeline atau ssemacam daftar harian kamu yang terangkum jadi satu dalam buku agenda
harian kamu. biasakanlah untuk membuat perencanaan dari kegiatan yang akan kamu lakukan. Tulis
semua kegiatan dalam bentuk jadwal maupun teamline dari bangun tidur hingga kita beranjak
ketempat tidur. Buatlah perencanaan secara detil mulai dari harian, bulanan hingga tahunan. Dengan
kegiatan yang terencana dan terjadwal kita akan memiliki panduan yang jelas, sehingga kita tahu
kapan kita harus melakukan dan menyelesaikan kegiatan-kegiatan tersebut.
Bagi seorang siswa, mengatur waktu antara belajar, ekstrakulikuler, dan melakukan aktivitas
sosial adalah wajib dilakukan. Namun demikian, banyak dari kita yang masih terkendala dalam
membagi aktifitas akademik dengan ekstrakulikuler. Hal inilah yang menyebabkan tidak sedikit dari
kita yang boleh jadi sukses di ekstrakuliker namun jatuh nilai akademisnya atau sebaliknya.
3. Prioritas
siswa yang sukses dalam sekolah maupun ekstrakulikuler pasti mempunyai prioritas yang harus
diutamakan terlebih dahulu. Dahulukan tugas sekolah kamu yang penting dan mendesak, seperti
tugas mata pelajaran yang akan kamu kumpulkan esok harinya.
ekstrakulikuler bisa kamu tangani di lain waktu. Namun, tidak bagi tugas sekolah. Masingmasing guru memiliki kebijakan tersendiri. Sedikit saja kamu terlambat mengumpulkan tugas tepat
waktu, maka hasil jerih payahmu akan sia-sia nantinya. Ini adalah masalah prioritas. Buat
perencanaaan mana saja yang harus kamu lakukan saat ini, dan mana saja yang bisa kamu tunda.

Kurangi kegiatan yang bisa memboroskan waktu, seperti menonton TV terlalu lama, bermain
game, stalking gebetan, hangout tanpa tujuan yang jelas, atau sekedar ngobrol kesan-kemari.
Menjadi siswa, memang merubah banyak hal, seperti pola berpikir, waktu belajar, cara
memperoleh ilmu serta cara berteman. Nah, bagaimana cara menyiasati bagi kamu yang ingin
sukses di akademik namun tetap ingin ikut ekstrakulikuler? Kuncinya kembali ke awal. Manajemen
waktu yang baik. Nah, tapi jika kamu bukan tipikal yang terlalu mementingkan akademik, itupun
tidak salah, karena kecerdasan akademik faktanya juga tergolong penting.
Ketika kita menginjakkan kaki di bangku sekolah, banyak pengetahuan yang baru dikenal dan
diketahui. Bukan hanya pertambahan ilmu yang didapat, tetapi juga cara hidup ekstrakulikuler dan
berperan serta dalam lingkungan masyarakat. Organisasi adalah salah satu wadah belajar dan
berlatih bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat. Menjadi siswa 'sibuk' itu boleh saja, asalkan
mampu memprioritaskan kegiatan mana dulu yang akan dijalani. kegiatan akademik atau
ekstrakulikuler? Kunci suksesnya ada pada pribadi kamu.
4. Komunikasi efektif
Komunikasi yang baik adalah kunci kesuksesan kamu menangani masalah antara sekolah atau
ekstrakulikuler. Jika kamu ingin menyampaikan sesuatu yang mendesak, tapi tidak mampu
mengkomunikasikannya dengan baik, maka kamu akan gagal sebagi pribadi yang baik di mata
orang lain. Sebagai contoh, besok adalah ulangan harian. Pada jam sama, ekstrakulikuler yang
kamu ikuti menuntut kamu wajib hadir pada agenda rapat yang sangat penting. Nah, di sinilah
pentingnya kamu berkomunikasi.

5. Jangan menunda pekerjaan


Kebiasaan yang menyenangkan bagi kamu, membuat kamu menunda-nunda pekerjaan yang
seharusnya kamu lakukan saat ini. Apalagi jika sudah mendekati deadline. Jangan pernah salahkan
siapapun jika tugas yang kamu kerjaan menjadi terbengkalai. Kebiasaaannya suka mengerjakan
tugas pada saat menjelang deadline. Ini merupakan suatu kebiasaan yang buruk bagi pribadi kamu.
Efeknya mungkin tidak akan tersasa pada saat ini, melainkan pada masa depan kamu.
Jika kamu sudah terjun ke dalam suatu komunitas masyarakat, lalu kamu diberi amanah untuk
menjalankan suatu kepemimpinan jangan pernah menunda pekerjaan. Karena kelak kamu akan
menjadi public figure yang akan dinilai banyak orang. Segala pekerjaan kamu akan menjadi contoh
bagi lingkungan sekitarnya.

6. jeli
Begitu kamu memasuki dunia sekolah, kamu akan menemui beragam ekstrakulikuler. Pahami
tujuan, visi dan misi, kalau perlu survey terlebih dahulu pada senior sebelum masuk kesebuah
ekstrakulikuler.

ekstrakulikuler lah yang kelak akan membuat kamu lebih tangguh. Pilihlah

ekstrakulikuler yang membuat kamu nyaman dan bisa membawa perubahan yang lebih baik pada
dirimu. Jeli dalam memilih ekstrakulikuler, bukan berarti kamu harus memilih ekstrakulikuler yang
terlihat keren. ekstrakulikuler bukanlah ajang tentang keren ataupun beken, melainkan mengenai
pengembangan diri kamu. Pilih ekstrakulikuler

yang membuat kamu nyaman dan bisa

mengembangkan potensi kamu.


Sekarang pilih mana, sekolah atau ekstrakulikuler, sobat ? Atau mau dua-duanya? Semua
keputusan ada di tangan kamu. Selektif dan bijaklah dalam menentukan pilihan akan ekstrakulikuler
yang kamu ikuti. Sekali lagi, manajemen waktu yang baik akan mendorong kamu menjadi pribadi
yang berkualitas. Tidak peduli, sesibuk apapun dan jabatan apa yang kamu pegang saat ini. Jika
kamu bisa mengatur waktu dengan baik, maka kamu akan sukses.
Oke, selamat menjadi siswa yang berkualitas, sobat! Salam sukses !
Sumber : http://www.berkuliah.com/2014/10/tips-membagi-waktu-kuliah-dan.html ~
dengan pengubahan disesuaikan dengan tingkat bahasa siswa SMA

Editor :
Bayu Pamungkas
Abdi Muda Yoga Utama Yudha 7 alumni SMA N 1 Wonosari 2015

Anda mungkin juga menyukai