Anda di halaman 1dari 10

10/12/2016

cahaya cinta: Etika dan Estetika dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam
0

Lainnya BlogBerikut

BuatBlog Masuk

merajutcintaAllahbersamasuamikuyangtercinta^^

Beranda^^

cinta

MyPicture

MateriKuliahPascaSarjanaIAIN

Beasiswa

EnsiklopediIslam
Sabtu,11Mei2013

EtikadanEstetikadalamTinjauan
FilsafatPendidikanIslam
MakalahPresentasi
MataKuliahFilsafatPendidikanIslam
EtikadanEstetikadalamTinjauan
FilsafatPendidikanIslam
O
L
E
H
SARIMASYITA
NIM:241213824
KONSENTRASIKEPENDIDIKANISLAM
DosenPembimbing:
DR.SYAHBUDDINGADE,MA

PROGRAMPASCASARJANA
INSTITUTAGAMAISLAMNEGERIARRANIRY
DARUSSALAMBANDAACEH
2013

Google+Followers
Pengikut
Pengikut(2)

Ikuti

tuyulketawa
ahlanwasahlanukhti,,,,
wanitasolehahibaratsetangkaimawar
surga,,,
Anggundibalikperisaiketegasan,,,,
cantikdalambalutanrasamalu,,,
berbinardalamtunduknyamata,,,
daniaserahkanjiwaraganyapadaRabb
nya,,,

ArsipBlog
2010(5)
2011(15)
2012(11)

BABI

2013(48)
Januari(14)
Februari(2)
Maret(13)

PENDAHULUAN
A.LatarbelakangMasalah
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang berlandaskan atas dasar
dasar ajaran Islam, yakni Al Qur'an dan Hadits sebagai pedoman hidup bagi
seluruh umat Islam. Melalui pendidikan inilah, kita dapat memahami,
menghayatidanmengamalkanajaranIslamsesuaidenganketentuanAlQuran
dan Assunnah. Sehubungan dengan hal tersebut, tingkat pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan kita terhadap ajaran Islam sangat tergantung
padatingkatkualitaspendidikanIslamyangkitaterima.
Aktivitas kependidikan Islam itu sendiri timbul sejak adanya manusia(Nabi
http://masyitahmasyithah.blogspot.co.id/2013/05/etikadanestetikadalamtinjauan.html

April(1)
Mei(7)
EtikadanEstetikadalamTinjauan
FilsafatPendi...
akhwatsejati^^kekasihAllah:Etika
danEstetika...
Rasionalismedantokohtokohnya
sertapemikiranme...
akhwatsejati^^kekasihAllah:
Rasionalismedant...
Minggu,12mei2013Bismillah,,,cerita

1/10

10/12/2016

cahaya cinta: Etika dan Estetika dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam

Adam dan Hawa), bahkan ayat yang pertama kali diturunkan kepada Nabi
MuhammadSawadalahbukanperintahtentangsolat,puasadanlainnya,tetapi
justru perintah iqra(membaca, merenungkan, menelaah, meneliti, atau
mengkaji)atau perintah untuk mencerdaskan kehidupan manusia yang
merupakan inti dari aktivitas pendidikan. Dari situlah manusia memikirkan,
menelaah dan meneliti bagaimana pelaksanaan pendidikan itu, sehingga
muncullah pemikiran dan teoriteori pendidikan islam. Karena itu,Ubud
menyatakan bahwa tidak mungkin ada kegiatan pendidikan Islam dan sistem

diharimi...
paakhwatsejati^^kekasihAllah:
Minggu,12mei2...
ketikajiwainikembalibersemangat
meraihcintaMu...
Juli(1)
September(1)

pengajaran Islam, tanpa adanya teoriteori, ilmu dan filsafat pendidikan Islam

Oktober(1)

danpandangantersebutdiperkuatolehLanggulung.[1]

Desember(8)

Untukmengembangkanfilsafat,ilmudanteoripendidikanIslamdiperlukan
kejelasan kerangka ontologis, epistimologis, dan aksiologisnya terlebih dahulu.
Suriasumantri menyatakan bahwa ontologi adalah asas menetapkan batas atau

2014(2)

pengetahuan)serta penafsiran tentang hakikat realitas dari objek formal

Lencana
Facebook

tersebut.Epistimologiadalahasasmengenaicarabagaimanamateripengetahuan

SariMasyitah

diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahuan, dalam hal ini
pendidikan Islam. Sedangkan aksiologi adalah asas dalam menggunakan
pengetahuanyangtelahdiperolehdandisusundalamtubuhpengetahuan.[2]

BuatLencanaAnda

ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahan(objek formal

Adapunyanginginpenulisbahasdidalammakalahiniadalahsalahsatunya
yaitu aksiologi dalam filsafat pendidikan Islam yang mencakup etika dan
estetika.
Berdasarkanuraiandiatasdapatdiidentifikasikanpermasalahansebagai

MyLovely
Allah^^

berikut:
1.ApaPengertianfilsafatpendidikanIslam?
2.Apapengertianaksiologi?
3.ApapengertianEtika?
4.ApapengertianEstetika?
5.BagaimanahubunganantarafilsafatpendidikanIslamdenganetikapendidikan?
6. Bagaimana hubungan antara filsafat pendidkan Islam dengan estetika
pendidikan?
7.ApaorientasipendidikandiIndonesia?
Adapuntujuanpenulisankaryailmiahiniadalahsebagaiberikut:
1.UntukmengetahuipengertianfilsafatpendidikanIslam
2.Untukmengetahuipengertianaksiologi
3.Untukmengetahuipengertianetika
4.Untukmengetahuipengertianetika
5.Untukmengetahuipengertianestetika
6.UntukmengetahuihubunganantarafilsafatpendidikanIslamdengan
etikapendidikan
7.UntukmengetahuihubunganantarafilsafatpendidikanIslamdengan

AllahuRabbi

kilauan
cahayaMu
terasasejukhatiini
bilamenyebut
agungnyaasmaMu
ya
Rabb,,,bimbinglah
selalulangkahini
agarselalu
menapakijalanMu
yanglurus,,,

Mengenai
Saya

estetikapendidikan
Dalam menyusun makalah ilmiah ini penulis melakukan penelitian
kepustakaan(library research) dengan pendekatan deskriptif yang bersumber
daribeberapaliteraturyangrelevan.

BABII
PEMBAHASAN
A.PengertianFilsafatPendidikanIslam
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata Philo yang berarti cinta,

Sari
Masyithah
mencintaikarena
Allahdan
membencikarena
Allah,,,
Lihatprofil
lengkapku

dankataSophosyangberartiilmuatauhikmah.Aristoteles(384332SM)salah
seorangfilosofYunanikunomengatakanbahwafilsafatmemperhatikanseluruh
pengetahuan, dan kadangkadang disamakan dengan pengetahuan tentang
wujud(ontologi).[3]
http://masyitahmasyithah.blogspot.co.id/2013/05/etikadanestetikadalamtinjauan.html

2/10

10/12/2016

cahaya cinta: Etika dan Estetika dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam

Pengertian pendidikan, di dalam kamus bahasa Indonesia , kata


pendidikan terdiri dari kata didik yang mendapat awalan pen dan akhiran an.
Kata tersebut sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
adalahperbuatan(hal,cara,dansebagainya)mendidik.Pengertianinimemberi
kesan bahwa kata pendidikan lebih mengacu kepada
cara melakukan sesuatu
AnimasiBlog
perbuatan,dalamhalinimendidik.[4]
FilsafatpendidikanmenurutAlSyaibaniadalahPelaksanaanpandangan
falsafah dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan. Filsafat itu
mencerminkan satu segi pelaksanaan falsafah umum dan menitik beratkan
kepadapelaksanaanprinsipprinsipdankepercayaankepercayaanyangmenjadi
dasar dari falsafah umum dalam menyelesaikan masalahmasalah pendidikan
secara praktis. Selanjutnya ia berpandangan bahwa filsafat pendidikan seperti
halnya filsafat umum, berusaha mencari yang hak dan hakikat serta masalah
yangberkaitandenganprosespendidikan.[5]
SelanjutnyaMuzayyinArifinmengatakanfilsafatpendidikanIslampada
hakikatnya adalah konsep berfikir tentang kependidikan yang bersumber atau
berlandaskanajaranajaranagamaIslamtentanghakikatkemampuanmanusia
untukdapatdibinadandikembangkansertadibimbingmenjadimanusiamuslim
yangseluruhpribadinyadijiwaiolehajaranIslam.[6]
Sungguhpun demikian, dari beberapa definisi tersebut, intinya dapat
dirumuskan sebagai berikut bahwa filsafat pendidikan Islam adalah sebuah
proses pemikiran yang sedalamdalamnya tentang halhal yang berhubungan
dengan pendidikan seperti tujuan pendidikan, kurikulum, dan halhal yang
lainnya yang sesuai dengan AlQuran dan hadis yang merupakan pedoman
hidupmanusia.
B.PengertianAksiologi
Aksiologi berasal dari kata axios dan logos. Axios artinya nilai atau
sesuatuyangberharga,logosartinyaakal,teori.Aksiologimerupakansalahsatu
cabang filsafat yang ketiga membahas tentang nilai (value).[7]Nilai artinya
harga.Sesuatumempunyainilaibagiseseorangkarenaiaberhargabagidirinya.
Teori nilai mencakup dua cabang filsafat yang cukup terkenal yaitu etika dan
estetika.
1.PengertianEtika
Etika pada umumnya diidentikkan dengan moral (atau moralitas).
Namun,meskipunsamaterkaitdenganbaikburuknyatindakanmanusia,etika
dan moral memiliki perbedaan pengertian. Secara singkat, jika moral lebih
condongkepadapengertiannilaibaikdanburukdarisetiapperbuatanmanusia
itu sendiri, maka etika berarti ilmu yang mempelajari tentang baik dan
buruk. Jadi, bisa dikatakan, etika berfungsi sebagai teori dari perbuatan baik
dan buruk(ethics atau ilm alakhlaq), dan moral (akhlaq) adalah praktiknya.
Dalamdisiplinfilsafat,terkadangetikadisamakandenganfilsafatmoral.[8]
Moralitasadalahsistemnilaitentangbagaimanakitaharushidupsecara
baik sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk
petuahpetuah,nasihat, wejangan, peraturan, perintah dan semacamnya yang
diwariksan seccara turuntemurun melalui agama atau kebudayaan tertentu
tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik agar ia benarbenar
menjadi manusia yang baik.[9] Telaah aksilogi dalam pendidikan merupakan
suatukegiatanfilsafatdalamrangkamerumuskanisimoraldalampendidikan.
Selanjutnyaterdapatbeberapadefinisietikamenurutbeberapailmuwan
baik dari islam maupun Barat. Menurut Bapak filsafat Yunani Klasik , yaitu
Socrates,sebagaimanadipromosikanolehPlato,muridnya.Teoriinimenyatakan
bahwa moralitas bersifat fitri. Yakni , pengetahuan tentang baikburuk atau
dorongan untuk berbuat baik sesungguhnya telah ada pada sifat alami
pembawaanmanusia(fitrah/innatenature).MenurutAristoteles,muridnyaPlato,
mengatakan bahwa etika merupakan suatu keterampilan untuk berbuat baik
atauburukyangdiperolehdarihasillatihandanpengajaran.[10]
Immanuel Kant Filosof jerman berpendapat bahwa etika adalah urusan
nalar praktis. Artinya , pada dasarnya nilainilai moral itu telah tertanam
pada diri manusia sebagai sebuah kewajiban(imperative kategoris).
http://masyitahmasyithah.blogspot.co.id/2013/05/etikadanestetikadalamtinjauan.html

3/10

10/12/2016

cahaya cinta: Etika dan Estetika dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam

Kecenderunganberbuatbaik,misalnyasebenarnyatelahadapadadirimanusia.
Manusia pada intinya hanya menunaikan kecenderungan diri dalam setiap
perbuatannya.[11]
ImmanuelKantmenulisduabukufilsafatdengantemaakalteoritisdan
akal praktis. Inti pembahasannya seputar permasalahan hikmah dan etika
praktis.Dalampandangannya,tindakanakhlakiadalahtindakanmanusiayang
merupakan buah hasil dari perintah intuisi. Perbuatan akhlaki sematamata
mengikutiperintahintuisi.Manusiatidakraguberlakuetissematamatakarena
mengikutiperintahintuisibukankarenasatuhal,maupunmaksudlain.[12]
Menurut Asyariyah makna etika murni bersifat subjektif , artinya bisa
bermakna dengan adanya subjek , dalam hal ini adalah Allah. Satusatunya
tujuan bertindak moral ialah mematuhi Allah. Berbeda dengan Mutazilah,
mereka berpendapat bahwa semua perintah Allah benar adanya, dan sifat
benarnya terpisah dari perintah Allah. Dia memerintahkan kita untuk
melakukan sesuatu yang benar lantaran memang benar adanya, berdasarkan
landasanlandasan objektif, bukan pada perintah Allah. Allah tidak bisa
menuntut kita melakukan sesuatu yang tidak benar karena aturanaturan
moralitas bukanlah hal yang berada di bawah kendaliNya. Memang, Dia lebih
tautindakanmanayangmestidilakukanolehkita,dankitamestiterusmencari
bimbinganNya..[13]
Kalangan Asyariyah memandang moralitas berada di bawah kontrol
Tuhan, atau dengan pengertian lain moralitas itu mengandaikan agama. Akan
tetapi, kalangan Mutazilah berpandangan sebaliknya. Mereka memandang
moralitas adalah sebuah tindakan rasional manusia dalam melihat mana yang
baikdanmanayangburuk,tidaksemataditentukanolehtuntutanagama.[14]
SalahsatutokohAsyariyahyangbanyakmengembangkanteorietikadi
duniaIslamadalahalGhazali.Beliaumenghubungkanwahyudengantindakan
moral. AlGhazali menyarankan kepada kita untuk memandang kebahagiaan
sebagaipemberiananugerahTuhan.
Etika merupakan salah satu bagian dari aksiologi yang menarik untuk
dikajisehinggamemunculkanbanyakdefinisidaribeberapaahlibaikdariIslam
maupun Barat sehingga etika juga merupakan bagian dari filsafat. Etika juga
disebut filsafat moral, yaitu cabang fisafat yang berbicara tentang praksis
(tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan
mempersoalkanbagaimanamanuisaharusbertindak.
Tindakan manusia ini ditentukan olah bermacammacam norma. Dalam
hal ini, kepribadian yang merupakan cerminan watak dan tingkah laku
seseorang dapat berpengaruh terhadap etika orang tersebut di masyarakat.
Artinya, nilainilai yang telah diterima oleh seseorang akan menentukan corak
kepribadianorangtersebut.Etikamerupakanfilsafatyangmerefleksikanajaran
moral.[15]
2.FilsafatPendidikanIslamdanEtikaPendidikan
Islam memiliki idiologi altauhid yang bersumber dari AlQuran dan
Sunnah. Sedangkan non Islam memiliki berbagai macam idiologi yang
bersumberkan dari ismeisme materialis, komunis, ateis, sosialis, kapitalis dan
sebgainya.Denganbegitumakaperbedaankeduasistemtersebutadalahmuatan
ideologinya yang ingin dicapai. Apabila ide pokok ideologi Islam berupa al
tauhid, maka setiap tindakan sistem pendidikan Islam harus berdasarkan al
tauhidpula.[16]
Berdasarkan pendekatan filosofis, tujuan pendidikan Islam sejalan dan
identik dengan tujuan ajaran Islam sebagai agama tauhid yang menegaskan,
bahwa Tuhanyanguniktelahmenciptakanmanusia dalam bentukyangpaling
baik dengan tujuan menyembah dan mangabdi kepadaNya. Dengan demikian
keduatujuandimaksudmenyatudalamhakikatpenciptaanmanusiaitusendiri,
yaitu menjadikan manusia sebagai pengabdi Allah yang setia. Secara
konsepsional wujud dari pengabdi Allah yang setia tersebut adalah sosok
manusiayangberakhlakmulia(akhlaqalkarimah),berimandanbertakwa.[17]
Agamadalamkehidupanberindividuberfungsisebagaisuatusistemnilai
yang memuat normanorma tertentu. Secara umum normanorma tersebut
menjadi kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku, agar sejalan
http://masyitahmasyithah.blogspot.co.id/2013/05/etikadanestetikadalamtinjauan.html

4/10

10/12/2016

cahaya cinta: Etika dan Estetika dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam

dengan agama yang dianutnya sebagai sistem nilai agama memiliki arti yang
khusus dalam kehidupan individu, serta dipertahankan sebagai bentuk ciri
khas.Dalam pendekatan filsafat, keyakinan terkait dengan nilai, yaitu sesuatu
yangdianggapbenar,sertaperludipertahankandandiperjuangkan,komponen
dari sebuah sistem nilai. Sistem yang berisi pedoman berperilaku(code of
conduct) begi orangorang yang menganut keyakinan tersebut. Kemudian
diyakini bahwa pendidikan merupakan upaya yang dinilai paling efektif dalam
menanamkannilainilaiajaranIslamkepadagenerasimudanya.Disinitampak,
bahwamanusiaditempatkansebagaiobjekdansekaligussubyekpendidikan.
Dalam pendekatan filsafat pendidikan Islam, pada hakikatnya ajaran
Islam adalah sebuah sistem nilai. Diyakini kebenarannya, serta didalamnya
terkandung pedoman bersikap dan berperilaku yang tersusun secara smpurna
dan lengkap. Sumber ajarannya adalah AlQuran, dan realisasinya adalah
terwujud dalam bentuk akhlak alkarimah(akhlak yang mulia). Semuanya ini
telah dilaksnakan secara sempurna oleh Rasulluah yang oleh Allah nyatakan
sebagaisosokteladanpalingbaikdanpalingsempurnabagikaummuslimin.
Dengandemikiansistemnilaiyangdimaksudkanolehfilsafatpendidikan
Islamidentikdengansistemnilaisebagaiagama.Sistemnilaitersebutterangkum
dalam konsep akhlak alkarimah . Sistem nilai dalam pendekatan filsafat
pendidikanIslammencakupdua dimensi,yaknipandangandunia(wordview)
dan pandangan akhirat (akhirat view) yang keduanya didasarkan pada
pandanganIllahi(GoodView).Tegasnya,sistemnilaidalamkehidupanmanuisa
dalampendekatanfilsafatpendidikanIslamterangkumdalamkonsepakhlakal
karimahdanberisimisipemeliharaaanagama,jiwa,akal,hartadanketurunan.
Moralitas atau etika dalam pandangan Islam sering disebut sebagai
akhlak, Istilah akhlak (khuluk atau character) di ambil dari alQuran,
sedangkan contoh dari akhlak sendiri adalah sebagaimana yang di contohkan
oleh Nabi Muhammad. Moral dan akhlak dalam cakupan pendidikan, di
definisikanolehsebagaiancendikiawanmuslimsebagaiadab.Karenasalahsatu
hal yang melekat dalam konsep pendidikan Islam adalah penanaman adab (the
inculcation of adab).Jadi, akhlak dan moral merupakan suatu hal yang tidak
dapat dipisahkan dalam pendidikan. Karenanya barang siapa yang bertambah
ilmunya tetapi moralnya tidak bertambah, maka dia semakin jauh dari
Tuhannya.
Dalam Islam,tujuan yang dikembangkannya adalah mendidik budi
pekerti,oleh karenanya, pendidikan budi pekerti dan akhlak merupakan jiwa
dairi pendidikan Islam. Mencapai suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan
sesungguhnyadariprosespendidikan.[18]
Kesimpulannyaadalahetikamuslimharussejalandansesuaidenganapa
yangdituntundidalamAlQurandanHadis,yaituberakhlakulkarimahseperti
teladan kita Rasullluah Saw. Dan dalam mewujudkan itu semua diperlukan
adanya kerjasama yang baik antara keluarga, masyarakat dan guru dalam
membina etika anak didik agar sesuai dengan yang diharapkan, karena
keluarga,gurudanmasyarakatmerupakancontohdanteladananakdidikdalam
beretika.Agarmerekabisamenjadipribadimuslimyangmempunyaietikayang
baik dan benar sesuia AlQuran dan Hadis yang merupakan pedoman hidup
umatmanusia.
Akhlak dan moral merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan
dalam pendidikan. Karenanya barang siapa yang bertambah ilmunya tetapi
moralnyatidakbertambah,makadiasemakinjauhdariTuhannya
3.OrientasiPendidikanIndonesia
Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki penduduk ratusan
jiwa.Indonesiajugamerupakannegarayangmayoritaspenduduknyamemeluk
agamaIslam.BerhubungandenganmasalahpendidikandiIndonesiasemuanya
mengacu pengembangan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratissertabertanggungjawab.[19]
http://masyitahmasyithah.blogspot.co.id/2013/05/etikadanestetikadalamtinjauan.html

5/10

10/12/2016

cahaya cinta: Etika dan Estetika dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam

TerlepasdariitusemuakitamelihatpendidikandiIndonesiahariinijauh
daritujuanpendidikannasionalyaitumembentukmanusiamenjadiberimandan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Dunia
pendidikan kita saat ini, hanya mengiginkan siswasiswa yang cerdas, kreatif,
kritis dan berprestasi secara akademik, tetapi menepikan masalah akhlak si
anak.
Orientasipendidikannasionaltersebutterkadangmengalamipergeseran,
khususnya ketika mencuatnya isu otonomi pendidikan. Disatu sisi otonomi
pendidikan memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk mengembangkan
metodedansistempendidikan,tapidisisilainimprovisasimetodedansistemitu
tidakterkontrol.
Di tingkat dasar dan menengah misalnya, khususnya yang terletak di
pedesaan,sekolahmewajibkansiswinyauntukmemakaijilbabdanpakaianyang
sopan, sedangkan sekolah yang berada diperkotaan umumnya, tidak memiliki
penekananpadaaspekini,tidakheranjikabanyakditemukansiswiyangtidak
berjilbab dan berpakain kurang sopan. Disamping itu, tujuan pendidikan
nasional belum sepenuhnya terimplementasikan dalam kurikulum yang
dikembangkan saat ini, kurikulum tingkat satuan pendidikan rupanya lebih
menekankan aspek kognitif siswa, dengan adanya pembelajaran kontekstual.
Krisismoralterjadikarenapenyebabnyasalahsatunyaadalahkarenasedikitnya
jam pelajaran agama Islam di sekolahsekolah umum sehingga anak jauh dari
agama dan kurangnya penanaman akhlak yang sbaik sehingga dampaknya
kepadaakhlaksianak.
Tujuan dari pendidikan adalah pembinaan akhlak. Semua pelajaran
menurut alAbrasyi harus ikut mendukung terciptanya akhlak manusia.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa pendidikan harus memperdulikan persoalan
dunia dan akhirat secara seimbang. [20]Karena sesungguhnya hakikat
pendidikan menurut kacamata Islam adalah menumbuhkan manusia dan
membentukkepribadiannyaagarmenjadimanusiayangsempurnayangberbudi
luhur dan berakhlak mulia, sehingga menjadi pendorong baginya dan
menghalangimerekadariperbuatanmaksiat.[21]

Pendidikan Islam berorientasi kepada duniawi dan ukhrawi, sedangkan


non Islam, orientasinya duniawi semata. Di dalam Islam antara dunia dan
akhirat merupakan kelanjutan dari dunia, bahkan suatu mutu akhirat adalah
konsekuensidarimutukehidupandunia.Segalaperbuatanmuslimdalambidang
apapunmemilikikaitandenganakhirat.[22]
4.PengertianEstetika
Istilah estetika muncul pertama kali pada pertengahan abad ke 18,
melaluiseorangfilsufJerman,AlexanderBaumgarten.Sangfilsufmemasukkan
estetika sebagai ranah pengetahuan sensoris, yaitu pengetahuan rasa yang
berbeda dari pengetahuan logika, sebelum akhirnya ia sampai kepada
penggunaan istilah tersebut dalam kaitan persepsi atas rasa keindahan,
khususnya keindahan karya seni. Selanjutnya, Emmanuel Kant menggunakan
istilah tersebut dengan menerapkannya untuk menilai keindahan, baik yang
terdapatdalamkaryasenimaupundalamalamsecaraluas.[23]
Estetika berasal dari kata aistheton atau aisthetikos, yang dalam bahasa
Yunani Kuno berarti persepsi atau kemampuan mencerap sesuatu secara
indrawi. Menurut plato, keindahan adalah realitas yang sebenarnya dan tidak
pernah berubahubah. Bagi Plato , keindahan itu merupakan pancaran akal
ilahi. Bila yang hakikat ilahi itu menyatakan dirinya atau memancarkan
sinarnyapada,ataudalamrealitaspenuh,makaitulahkeindahan.
Menurut Kant, keindahan itu merupakan sifat obyek bukan terletak
padasubyek.[24]
Estetika adalah nilainilai indah dan jeleknya sesuatu. Perasaan estetis disebut
pulasebagaiperasaankeindahan.Perasaankeindahaninibiasaterungkapdalam
seni,namunadapulayangmengendapdalamdirimenjadicintatanpapamrih.
Selanjutnya,nilaibaiksebandingdengannilaiindah,tetapikataindah
http://masyitahmasyithah.blogspot.co.id/2013/05/etikadanestetikadalamtinjauan.html

6/10

10/12/2016

cahaya cinta: Etika dan Estetika dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam

lebih sering dikenakan pada seni, sedangkan baik pada perbuatan. Di dalam
kehidupan,indahlebihberpengaruhketimbangbaik.Oranglebihtertarikpada
rupa ketimbang pada tingkah laku. Orang yang tingkah lakunya baik(etika),
tetapi kurang indah(estetika), akan dipilih belakangan, yang dipilih lebih dulu
adalahorangyangindah,sekalipunkurangbaik.[25]
5.FilsafatPendidikanIslamdanEstetikaPendidikan
Adapun yang mendasari hubungan antara filsafat pendidikan Islam dan
estetikapendidikanadalahlebihmenitikberatkankepadapredikatkeindahan
yang diberikan pada hasil seni. Dalam dunia pendidikan sebagaimana
diungkapkan
oleh
Randall
dan
Buchler
mengemukakanadatigainterpretasitentanghakikatseni:
1.Senisebagaipenebusanterhadaprealitas,selainpengalaman
2.Senisebagaialatkesenangan
3.Senisebagaiekspresiyangsebenarnyatentangpengalaman.
Namun, lebih jauh dari itu, maka dalam dunia pendidikan hendaklah
nilai estetika menjadi patokan penting dalam proses pengembagan pendidikan
yakni dengan menggunakan pendekatan estetismoral, dimana setiap persoalan
pendidikan Islam coba dilihat dari perspektif yang mengikut sertakan
kepentingan masingmasing pihak, baik itu siswa, guru, pemerintah, pendidik
serta masyarakat luas. Ini berarti pendidikan Islam diorientasikan pada upaya
menciptakansuatukepribadianyangkreatif,berseni(sesuaidenganIslam).
Pendidikan yang di dalamnya mengandung nilainilai estetika,akan
mampumemberikanwarnatersendiribagipelakupendidikan.

BABIII
KESIMPULAN
1) filsafat pendidikan Islam pada hakikatnya adalah konsep berfikir tentang
kependidikanyangbersumberatauberlandaskanajaranajaranagamaIslam
tentanghakikatkemampuanmanusiauntukdapatdibinadandikembangkan
serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai
olehajaranIslam
2) Aksiologiberasaldarikataaxiosdanlogos.Axiosartinyanilaiatausesuatu
yang berharga, logos artinya akal, teori. Aksiologi merupakan salah satu
cabangfilsafatyangketigamembahastentangnilai(value)
3) Etikapadaumumnyadiidentikkandenganmoral(ataumoralitas).Namun,
meskipun sama terkait dengan baik buruknya tindakan manusia, etika dan
moral memiliki perbedaan pengertian. Secara singkat, jika moral lebih
condong kepada pengertian nilai baik dan buruk dari setiap perbuatan
manusia itu sendiri, maka etika berarti ilmu yang mempelajari tentang
baik dan buruk. Jadi, bisa dikatakan, etika berfungsi sebagai teori dari
perbuatan baik dan buruk(ethics atau ilm alakhlaq), dan moral (akhlaq)
adalah praktiknya. Dalam disiplin filsafat, terkadang etika disamakan
denganfilsafatmoral
4)Indonesiaadalahsebuahnegarabesaryangmemilikipendudukratusanjiwa.
Indonesia juga merupakan negara yang mayoritas penduduknya memeluk
agama Islam. Berhubungan dengan masalah pendidikan di Indonesia
semuanya mengacu pengembangan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
http://masyitahmasyithah.blogspot.co.id/2013/05/etikadanestetikadalamtinjauan.html

7/10

10/12/2016

cahaya cinta: Etika dan Estetika dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam

menjadiwarganegarayangdemokratissertabertanggungjawab.
5) Estetika berasal dari kata aistheton atau aisthetikos, yang dalam bahasa
Yunani Kuno berarti persepsi atau kemampuan mencerap sesuatu secara
indrawi. Menurut plato, keindahan adalah realitas yang sebenarnya dan
tidakpernahberubahubah.BagiPlato,keindahanitumerupakanpancaran
akalilahi.Bilayanghakikatilahiitumenyatakandirinyaataumemancarkan
sinarnyapada,ataudalamrealitaspenuh,makaitulahkeindahan
6)Akhlakdanmoralmerupakansuatuhalyangtidakdapatdipisahkandalam
pendidikan.Karenanyabarangsiapayangbertambahilmunyatetapi
moralnyatidakbertambah,makadiasemakinjauhdariTuhannya

DAFTARPUSTAKA
AbuddinNata,FilsafatPendidikanIslam,CetI(Jakarta:LogosWacanaIlmu)1997
Acmadi,IdeologiPendidikanIslam,CetI(Yogyakarta:PustakaPelajar)2005
Burhanuddinsalam,EtikaSosial,(Jakarta:PTRinekaCipta)1997
RizalMustansyirM.Hum.FilsafatIlmu,CetIII(Yogyakarta:PustakaPelajar)2003
M.AminAbdullah,AntaraAlGhazalidanKant:FilsafatetikaIslam,Cet
II(Bandung:Mizan)hlm
2002
MurtadhaMuthahhari,filsafatMoralIslam,CetI(Jakarta:AlHuda)2004
MuhammadAr,PendidikandiAlafBaru,CetI(Jogjakarta:Prismasophie
Press)2003
OliverLeaman,PengantarFilsafatIslam:Sebuah
PendekataTematis,CetII(Bandung:Mizan)2002
Sjarkawi,PembentukanKepribadianAnak,CetI(Jakarta:PTBumuAksara)2006
SehatSultoniDalimunthe,FilsafatIlmu,CetI,(Depok:IndiePublishing)2011
JuhayaS.Praja,AliranaliranFilsafatDanEtika,(Bandung:YayasanPiara)1997
Muhaimin,NuansaBarupendidikanIslam,(Jakarta:RajaGrafindopersada)2006
UyohSadulloh,PengantarFilsafatPendidikan,(Bandung.PenerbitAlfabeta
CV,2007)
Ramayulis,IlmuPendidikanIslam,CetIII(Jakarta:KalamMulia)2002
Suwendi,SejarahPemikiranPendidikanIslam(Jakarta:PTRajaGrafindo
Persada,2004)

[1]Muhaimin,NuansaBarupendidikanIslam,(Jakarta:RajaGrafindo

http://masyitahmasyithah.blogspot.co.id/2013/05/etikadanestetikadalamtinjauan.html

8/10

10/12/2016

cahaya cinta: Etika dan Estetika dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam

persada,2006)h.15
[2]Muhaimin,NuansaBarupendidikan.hlm16
[3]AbuddinNata,FilsafatPendidikanIslam,CetI(Jakarta:LogosWacana
Ilmu,1997)h.1
[4]AbuddinNata,FilsafatPendidikanhlm4
[5]UyohSadulloh,PengantarFilsafatPendidikan,(Bandung.Penerbit

AlfabetaCV,2007)h.7172.
[6]AbuddinNata,FilsafatPendidikanhlm13
[7]RizalMustansyirM.Hum.FilsafatIlmu,CetIII(Yogyakarta:Pustaka
Pelajar)hlm26,2003
[8]M.AminAbdullah,AntaraAlGhazalidanKant:FilsafatetikaIslam,Cet
II(Bandung:Mizan)hlm15,2002
[9]Burhanuddinsalam,EtikaSosial,(Jakarta:PTRinekaCipta)hlm3
[10]M.AminAbdullah,AntaraAlGhazalidan
Kant:Filsafat..hlm17
[11]M.AminAbdullah,AntaraAlGhazalidan
Kant:Filsafat..hlm17
[12]MurtadhaMuthahhari,filsafatMoralIslam,CetI(Jakarta:Al
Huda)hlm58,2004
[13]OliverLeaman,PengantarFilsafatIslam:SebuahPendekatan
Tematis,CetII(Bandung:Mizan)hlm127,2002
[14]http://alcayet.blogspot.com/2012/02/etikaimamalghazaliselayang
pandang.html,diaksespadatanggal30maret2013,padapukul10.00.
[15]Sjarkawi,PembentukanKepribadianAnak,CetI(Jakarta:PTBumu

Aksara)hlm36,2006
[16]Ramayulis,IlmuPendidikanIslam,CetIII(Jakarta:KalamMulia)h.5
[17]Jalaludin,FilsafatPendidikanIslam(Jakarta:KalamMulia)hlm119
2011
[18]Suwendi,SejarahPemikiranPendidikanIslam(Jakarta:PTRaja
GrafindoPersada,2004)h.16
[19]http://birokrasi.kompasiana.com/2011/01/04/orientasipendidikandi
indonesiaharusdibenahi330279.html
[20]SehatSultoniDalimunthe,FilsafatIlmu,CetI,(Depok:Indie
Publishing)h.121
[21]MuhammadAr,PendidikandiAlafBaru,Cet
I(Jogjakarta:PrismasophiePress)h.28
[22]Ramayulis,IlmuPendidikan.h.6
[23]Sjarkawi,PembentukanKepribadianhlm33
[24]JuhayaS.Praja,AliranaliranFilsafatDanEtika,(Bandung:Yayasan
Piara)hlm48,1997
[25]Ahmadtafsir,FilsafatUmum(Bandung:PTRemaja
Rosdakarya,2004)h.40

DiposkanolehSariMasyithahdi07.29
Rekomendasikan ini di Google

1komentar:
asuransipendidikankita 11September201319.58
Pendidikan etika sangat penting dipelajari dalam bidang apapun juga karena

http://masyitahmasyithah.blogspot.co.id/2013/05/etikadanestetikadalamtinjauan.html

9/10

10/12/2016

cahaya cinta: Etika dan Estetika dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam
pendidikaniniakanmembentukmoraldanbudipekertisesorang.Seringorangtua
mengabaikanpendidikanyangsatuinidanselalulebihmendewakanprestasidari
pendidikan budi pekerti. Berbagai bidang mempunyai program sendiri untuk
kurikulumpelajaraninitermasukPendidikanetikadalamseni
Balas

MasukkankomentarAnda...

Berikomentarsebagai:

Publikasikan

Unknown(Google)

Keluar

Beritahusaya

Pratinjau

Linkkepostingini
BuatsebuahLink

PostingLebihBaru

Beranda

PostingLama

Langganan:PoskanKomentar(Atom)

ClassicClock

Suka

TemplateWatermark.DiberdayakanolehBlogger.

http://masyitahmasyithah.blogspot.co.id/2013/05/etikadanestetikadalamtinjauan.html

10/10

Anda mungkin juga menyukai