Anda di halaman 1dari 5

Bahaya Syirik

Salah satu musibah besar yang menimpa kaum muslimin zaman ini adalah
ketidakpedulian mereka terhadap perkara agama dan tersibukkan dengan urusan
dunia.

Sehingga banyak diantara mereka terjerumus pada perkara yang

diharamkan Allah Taala.


Diantara perkara yang diharamkan oleh Allah Taala yang paling berbahaya
adalah syirik. Oleh karena itu penting bagi kaum muslimin untuk mengetahui
bahaya syirik sehingga dapat menghindarinya.
Pengertian Syirik
Syirik adalah menyamakan selain Allah Taala dengan Allah Taala dalam halhal yang merupakan kekhususan Allah Taala, seperti : Berdoa kepada selain Allah
Taala disamping berdoa kepada Allah Taala atau memalingkan suatu bentuk
ibadah seperti menyembelih (berkurban), bernadzar, tawakkal, istighatsah (minta
perlindungan dalam keadaan sulit) dan sebagainya kepada selain Allah Taala.

Bahaya syirik yang pertama : Pelaku kesyirikan telah melanggar hak Allah
Taala
Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam pernah bertanya kepada sahabat Muadz bin
Jabal :
Wahai Muadz, tahukah engkau hak Allah atas hamba-hamba-Nya dan hak hambahamba_Nya atas Allah?. Muadz menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Hak allah atas
hamba-hamba-Nya adalah mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun. (HR.Al-Bukhari dan Muslim)
Maka sungguh orang musyrik telah melanggar hak Allah Taala. Karena Allah
menghendaki hamba-hamba-Nya agar mewujudkan segala macam ibadah kepadaNya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dia pun menghendaki

agar hamba-hamba-Nya merendahkan

diri

dan

tunduk

kepada-Nya

dengan

melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Bahaya Kedua : Pelaku kesyirikan telah melakukan kezaliman yang paling


besar
Barangsiapa yang beribadah kepada selain Allah Taala, sungguh dia telah
meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak
berhak. Maka hal ini adalah bentuk kezaliman yang paling besar.





sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang
besar")Luqman:13)

Bahaya ketiga : Pelaku kesyirikan telah melakukan dosa yang paling besar










Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa
yang besar. (An-Nisa:48)
Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda:
Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa dosa yang paling besar? kami
menjawab, Ya, wahai Rasulullah Beliau bersabda, Berbuat syirik kepada Allah
dan durhaka kepada kedua orang (HR.Bukhari dan Muslim)

Bahaya keempat : Allah Taala tidak akan mengampuni dosa syirik apabila
tidak bertaubat hingga akhir hidupnya






Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan
Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. (An-Nisa:116)
Namun apabila pelaku syirik bertaubat sebelum akhir hayatnya, maka akan
diampuni dosa-dosanya. Allah Taala berfirman :



Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (Az-Zumar:53)
Ibnu Katsir berkata: Ayat yang mulia ini merupakan ajakan kepada semua pelaku
maksiat untuk diantara orang-orang kafir dan selain mereka untuk bertaubat dan
kembali kepada Allah Taala. Serta merupakan kabar pula bahwa Allah Tabaraka wa
Taala

mengampuni seluruh dosa bagi orang yang bertaubat darinya dan

meninggalkannya, bagaimanapun dan berapapun banyaknya serta sekalipun


seperti buih di lautan. (Tafsir Ibnu Katsir)

Bahaya kelima: Syirik menghapus pahala segala amal kebaikan

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang


sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu
dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (Az-Zumar:65)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-sadi Rahimahullah berkata : Jadi, di dalam
kenabian seluruh nabi-nabi (diajarkan bahwa) syirik itu menghapus seluruh amalamal shalih, sebagaimana dikatakan oleh Allah taala di dalam surat Al-anam
setelah dia menyebutkan banyak nabi-nabi dan Rasul-rasul-Nya, Allah berfirman:











Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendaki-Nya

di

antara

hamba-hamba-Nya.

Seandainya

mereka

mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka
kerjakan. (Al-Anam:88)

Bahaya Keenam: Surga diharamkan bagi pelaku kesyirikan dan baginya


neraka











" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada
bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun. (Al-Maidah:72)

Sumber :
1. At-Tauhid Li ash-Shaff ats-Tsalist al-ali (Kitab Tauhid 3) oleh Syaikh Shalih bin
Fauzan , Pustaka Darul Haq
2. Taisir al-Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan (tafsir Al-Quran jilid 6) oleh
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sadi, Pustaka Shahifa)
3. Lubaabut Tafsir Min Ibni Katsir (tafsir Ibnu Katsir Jilid 8) tahqiq oleh DR.Abdullah
bin Muhammad bin abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Pustaka Imam Syafii
4. Huquuq Daat Ilaiha Al-fithrah wa Qarrarat-ha Asy-syariah (10 Hak dalam Islam)
oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin, Pustaka Al-Minhaj.
5. Ushul ats-tsalatsah oleh Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, Darul Qabas
6. Al-Wajiz fi Aqidatis Salafish Shalih (Intisari Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah)
oleh Syaikh Abdullah bin Abdul Hamid al-atsari, Pustaka Imam Syafii.
7. Al-qaulul Mufid ala Kitab at-Tauhid (Syarah Kitab Tauhid 1) oleh Syaikh
Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin, Pustaka Darul Falah.

Anda mungkin juga menyukai