Anda di halaman 1dari 3
Landasan PP No. 19 Tahun 2006 tentang Standar Nasional Pendidikan Permen Diknas No. 23 dan 24 Tahun 2006, Peraturan Dirjen Mendikdasmen No: 576/C/Kep/TU/2006 Pedeoman penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS) untuk SMA Kates Mandiri dan Bertaraf Intemasional dari BNSP Departemen Pendidikan Nasio Siswa dapat dijuruskan Program IPA maupun IPS dengan mempertimbangkan: 1, Tes penempatan(Placement test) dengan mengacu pada 4 mata pelajaran: ‘Matematika, Kimia, Geografi dan Ekonomi. 2. Jumlah Nilai Rapor Semester I Untuk mata pelajaran [PA dan IPS 3. Jumlah SKHUN SMP untuk Mata pelajaran Matematika dan IPA 4. Hasil komulatif dari 1,2 dan 3 diperingkat sehingga didapatkan: © Peringkat 1 s.d. 288 terjurus Program IPA © Peringkat 288 .s.d. 360 terjurus Program IPS ria penjurusan program meliputi 1. Nila akademik Peserta didik yang naik kelas XI dan yang akan mengambil program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), harus memperoleh nilai mata pelajaran yang menjaci {has program studi tersebut diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu: Nq MataPelajaran KKM) Nilai Penjurusan] Peserta didik yang naik kelas XI dan yang akan mengambil program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), harus memperolah nilai mata pelajaran yang menjadi ciri has program studi tersebut diatas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu Nb MatiPelajaran) KKM|_Nilai Penjurusan| 1 | Geografi m4 | 2 | Ekonomi B 3. Sosialogi 74 3. Minat peserta didlik Bagi peserta didik yang memperoleh untuk IPA/IPS, maka minat peserta didi sesuai Kriteria penjurusan yang ditentukan dapat dijacikan pertimbangan untuk DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKABUMI SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA Jl. Palabuhanratu Km.29 Warungkiara Telp/Fax. (0266) 32024¢ Kabupaten Sukabumi 43162 Email info@smalwarungkiara.sch.id KRITERIA KENAIKAN KELAS DAN PENJURUSAN 1. PP Nomor 18 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan 2. Peraturan Mendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 3. Peraturan Direktur Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departem Pendidikan Nasional Nomor 576/ KEP /TU/2006 Tentang Bentuk Laporan Hasil Bela Peserta Didik dan tata Cara Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Satu Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MV/SDLB,SMP/MTS/SMPLB, dan SMA/MA/SMK/SMAI tanggal 24 November 2006 4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA negeri 1 Warungkiara BAB II Poin Nomor 8 tentang Kenaikan kelas. KETENTUAN UMUM, Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester 1 (satu) der semester 2 (dua) secara komulatif dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belur tuntas di semester 1 (satu) harus dituntaskan sesual KKM yang ditetapkan pade semester yang sedang beriangsung 3. Peserta didik dinyatakan naiktidak naik kelas oleh rapat plene Dewan Guru SMA Negeri 1 Warungkiara 4, Keputusan naik/tidak naik kelas bersifat mutlak dan tidak dapat dibatalkan oleh siape pun secara perarangan maupun kelompok KETETAPAN 1. Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai benkut a. Peserta didic harus menyé yang bersangkutan b. Nilai yang diperhitungkan adalah nial semester genap dengan memperhatikar nilal semester ganjil (dimungkinkan ada peninjauan ulang jika terdapat perbedaan yang mencapai sama dengan atau lebih dari 20) . Peserta didik memperoleh nilal PPK (Pemahaman Pengetahuan Konsep) dar Praktik tuntas serta nilai Sikap minimal balk pada pernilaian akhir tahur pelajaran untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama akhlak mulia, kelompok mata pelajran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajsran estetetika dan kelompok mata pelajaran jasmani, ola raga dan Kesehatan, 4d. Ketidakhadiran peserta digik maksimal 10% darijumlah hari sekolan jaikan seluruh program pembelajaran dikcla: tidak mencapai ketuntasan belajar lebih dari 3(tiga) mata pelajaran f. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII apabila yang bersangkutan: 1) Ada mata pelajaran ciri jurusan yang tidak tuntas dan/atau 2) Tidak mencapai ketuntasan belajar lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran Untuk peserta didik kelas XI boleh ada yang tidak tuntas maksimum 3 mata pelajar asal bukan mata pelajaran cirri khas program studi. Sebagai contoh : Program IPA tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata ppelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan atau Biologi Program IPS tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Geografi, Ekonomi, dan atau Sosiologi Program Bahasa tidak boleh memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran Antropologi, Bahasa Asing, dan Sastra Indonesia

Anda mungkin juga menyukai