BAB 1
PENDAHULUAN
ditentukan langkah yang tepat untuk mereka. Pasien dengan TGT dan GDPT
merupakan tahapan sementara menuju DM. Setelah 5 sampai 10 tahun kemudian
1/3 kelompok TGT akan berkembang menjadi DM, 1/3 tetap dan 1/3 lainnya
kembali normal. Adanya TGT seringkali berhubungan dengan resistensi insulin.
Pada kelompok TGT ini resiko terjadinya aterosklerosis lebih tinggi dibandingkan
kelompok normal. TGT seringkali berkaitan dengan penyakit kardiovaskuler,
hipertensi dan dislipidemia.
Individu dengan DM mudah terjadi penyakit yang berhubungan dengan
aterosklerosis, dan diyakini bahwa lebih dari dua pertiga kematian pasien DM
akibat penyakit arterial. Pada satu penelitian (Helsinki policeman study) untuk
setiap faktor risiko dan pada setiap tingkatan risiko, angka kematian penyakit
jantung koroner 3 kali lebih tinggi pada pasien DM daripada individu normal
(Libby, 2003).
Aterosklerosis sebagai komplikasi kardiovaskular dari DM diramalkan
pada tahun 2020 sebagai penyebab utama morbiditas dan mortalitas di masyarakat
yang sedang berkembang oleh karena adanya perubahan pola hidup yang tidak
sehat. Aterosklerosis dapat menyebabkan iskemia, infark jantung, stroke,
hipertensi renovaskular dan penyakit oklusi tungkai bawah. Lesi ateroma yang
mengenai arteri renalis dapat menyebabkan hipertensi renovaskular sekitar 6070% (Libby, 2003).
BAB 2
LAPORAN KASUS
: Tn. M.P
Umur
: 73 th
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Tanggal MRS
: 4 Oktober 2016
: 069.941
2.2 Anamnesis
Autoanamnesis dan heteroanamnesis dilakukan kepada pasien dan anak
pasien pada tanggal 4 Oktober 2016 di IGD RSM Siti Khotijah Gurah Kediri
2.2.1
Keluhan Utama
Pasien mengalami lemas badan.
2.2.2
ketika setelah sholat ashar. Pasien juga mengeluh batuk sejak 2 hari, batuk di
sertai dahak berwarna putih yang mudah keluar, tidak ada darah maupun bercak
darah pada dahaknya. Panas badan (-), pusing (-), mual (-), muntah(-), nyeri perut
(-), BAK BAK normal
2.2.3
ini dengan insulin 3x24 unit dan setiap malam sebelum tidur 1x24unit
2.2.4
Keluarga tidak ada yang memiliki keluhan serupa. Keluarga tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi.
2.2.5
Riwayat Pengobatan
Pasien rutin control DM di RSM siti khotijah Gurah Kediri, dan
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
: lemah
Kesadaran
: compos mentis
Vital Sign
: TD
: 130/70 mmHg
nadi : 82 x/menit
RR
: 18 x/menit
suhu : 36.6oC
2.3.2
Pernapasan
Kelenjar limfe
Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
-
Bentuk
: bulat, simetris
Rambut
Mata
: -/-
eksoftalmus
: -/-
refleks cahaya
: +/+
Mata berkunang
-
Hidung
Telinga
Mulut
b. Leher
KGB
Tiroid
JVP
: Tidak meningkat
c. Thorax
1. Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
2. Pulmo
:
DEXTRA
SINISTRA
Inspeksi:
Retraksi (-)
Gerak nafas tertinggal (-)
Inspeksi:
Retraksi (-)
Gerak nafas tertinggal (-)
Palpasi:
Fremitus raba (n)
Deviasi trakea (-)
Nyeri tekan (-)
Palpasi:
Fremitus raba (n)
Deviasi trakea (-)
Nyeri tekan (-)
Perkusi:
Sonor
Auskultasi:
Vesikuler (+)
Ronkhi (-)
Wheezing (-)
Perkusi:
Sonor
Auskultasi:
Vesikuler (+)
Ronkhi (-)
Wheezing(-)
d. Abdomen
-
Inspeksi
: cembung
Perkusi
: tympani
Palpasi
e. Ekstremitas
-
Superior
Inferior
: akral hangat +/+, edema +/+, ulkus pedis dekstra sinistra (+),
Nilai Normal
11,4-15,1 gr/dL
4,3-11,3 x 109/L
41,8
212.000
40-47%
150-450 x 109 /L
18
26
10-31 U/L
9-36 U/L
1,1
19,25
4,0
470
0,5-1,1 mg/dL
6-20 mg/dL
2,0-5,7 mg/dL
< 200 mg/dL
Nilai Normal
80
90
<150 mg/dl
<220 mg/dl
2.4 Resume
AnamnesisSeorang laki-laki 73 tahun, badan lemas, batuk berdahak, dan
sedikit sesak.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien lemah, kesadaran
compos mentis
Pemeriksaan penunjang
Lab
: GDA
2.6 Diagnosis Kerja
Diabetes Mellitus Tipe II
2.7 Penatalaksanaan
Planing monitoring
Observasi vital sign pasien
Planing diagnostik
Foto thorax PA
Pemeriksaan GDA Rutin
Medikamentosa
Inf NS 20 tpm
Inj cefotaxime
3 x 1 gr
Ambroxol 3x1
RCI 3x4 unit
Konsul Sp.PD
Diet TKTP Rendah Gula
Planing edukasi
Istirahat yang cukup
Menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien kepada keluarga
penyebab, perjalanan penyakit, perawatan, prognosis, komplikasi serta
usaha pencegahan komplikasi
Pemenuhan kebutuhan gizi
Menjaga
kondisi
lingkungan
sekitar
pasien
agar
mendukung
penyembuhan pasien
2.8 Prognosis
Bonam