Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul MANAJEMEN PERSEDIAAN
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keuangan jurusan Sistem Informasi STMIK
Dipanegara Makassar
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penyusun.

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan laju perkembangan yang terus berkembang di Indonesia, maka banyak
bermunculan perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar.Tujuan utama suatu
perusahaan yaitu memperoleh laba seoptimal mungkin dan mengawasi berjalannya perusahaan
serta berkembangnya perusahaan, maka hal yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan adalah
mengadakan penilaian terhadap persediaan dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Hal ini
dilakukan karena persediaan bagi kebanyakan perusahaan merupakan salah satu modal kerja
yang sangat penting di dalam suatu perusahaan, dimana prosedurnya terus menerus mengalami
perubahan dan perputaran. Dalam suatu perusahaan, pelaporan mengenai persediaan sangat
penting bagi perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah satu
dari beberapa unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus
diperoleh, diproduksi dan dijual. Oleh karena itu, system akuntansi itu sendiri harus dilaksanakan
sebaik mungkin sehingga tidak mengalami hal-hal yang mengganggu jalannya operasi
perusahaan. Pelaporan persediaan yang diteliti dan relevan dianggap vital untuk memberikan
informasi yang berguna bagi perusahaan. Apabila terjadi kesalahandalam pencatatan persediaan,
maka akan mengakibatkan kesalahan dalam menentukan besarnya laba perusahaan yang
diperoleh. Jika persediaan akhir dinilai terlalu rendah dan mengakibatkan harga pokok barang
yang dijual terlalu rendah,maka pendapatan bersih akan mengalami peningkatan. Begitu juga
dengan lamanya persediaan yang tersimpan di gudang akan mempengaruhi biaya sehingga
kemungkinan akan terjadinya kerusakan yang mengakibatkan kerugian dan kemungkinan juga
persediaan akan kadaluarsa sehingga tidak laku di pasar. Dari penjelasan di atas, maka dapat
diketahui bahwa persediaan sangat penting artinya bagi perusahaan. Dalam hal ini penulis
merasa tertarik untuk lebih mengetahui dan memahami bagaimana persediaan dimanage secara
benar yang diterapkan dalams uatu perusahaan agar membawa manfaat yang baik dalam
pencapaian laba yang diinginkan. Menurut prinsip-prinsip akuntansi persediaan merupakan
barang dagang yang disimpan kemudian dijual dalam operasi normal perusahaan.. Seseorang
manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara keseluruhan tentang manajemen
persediaan. Sehingga seorang manajer dapat mengetahui keadaan bahan persedian disebuah
perusahaan secara langsung di lapangan, bukan sekedar yang termuat di laporan atau dikertas
semata. Dan yang paling penting, seorang manajer tahu persis metode perhitungan persediaan
seperti apa yang akan digunakan dalam perusahaannya. Dengan demikian apabila seorang
manajer menghadapi situasi yang berkenaan dengan persediaan, manajer tersebut dengan cepat
dan mudah dalam mengambil keputusan yang tepat.

BAB II

ISI
Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan dagang dan
perusahaan industry serta perusahaan jasa. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan
dihadapkan pada keadaan bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi
keinginan para pelanggannya sehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu karena sumber
utama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini berarti perusahaan akan
kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seterusnya didapatkan.
Istilah persediaan memberikan pengertian yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya
maksud dan tujuannya adalah sama. Menurut C. Rolln Niwwonger, Philip E. Fess dan Carl S.
Wareen : istilah persediaan (inventories) merupakan barang dagangan yang disimpan untuk
dijual dalam operasi perusahaan dan merupakan barang yang terdapat dalam proses produksi
atau yang disimpan untuk tujuan itu.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi Keuangan :
1. Tersedia untuk dijual (dalam kegiatan operasi normal).
2. Dalam proses produksi (dalam kegiatan usaha normal).
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supllies) untuk digunakan proses produksi atau
pemberian jasa.
Persediaan mempunyai arti dan peranan yang penting dalam suatu perusahaan.
Persediaan barang dagangan yang secara terus menerus dibeli dan dijual yang merupakan salah
satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun
perusahaan industry. Penjualan barang dagangan merupakan sumber utama penghasilan bagi
perusahaan, karena sebagian besar sumber perusahaan tertanam dalam persediaan.

Jenis-jenis Persediaan
Persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan atas :
A. Jenis Persediaan Menurut Fungsinya
1. Bacth Stock/Lot Size Inventory, yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau
membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar yang dibutuhkan pada
saat itu. Jadi, dalam hal ini pembelian atas pembuatan yang dilakukan dalam jumlah besar
sedangkan penggunaan atau pengeluarannya dalam jumlah kecil.
Terjadinya persediaan karena pengadaan barang atau bahan yang dilakukan lebih banyak lagi

yang dibutuhkan. Keuntungan yang akan diperoleh dari adanya Bacth Stock/Lot Size Inventory
ini adalah :
- Memperoleh potongan harga pada harga pembelian
- Memperoleh efisiensi produksi (manufacturing economic) karena adanya operasi (production
run) yang lebih lama.
- Adanya penghematan dalam biaya pengangkutan
2. Fluctuation Stock, yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang dapat diramalkan. Dalam hal ini perusahaan mengadakan persediaan untuk dapat
memenuhi permintaan konsumen. Apabila tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang tidak
beraturan atau tidak tetap dan fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persediaan yang
dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik turunnya permintaan tersebut.
3. Anticipation Stock, yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
yang dapat diramalkan berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk
menghadapi penggunaan/penjualan atau permintaan yang meningkat. Disamping itu, menurut
Rangkuti Freddy dalam buku Manajemen Persediaan, anticipation stock juga dimaksudkan
untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan-bahan sehingga tidak mengganggu
jalannya produksi atau untuk menghindari kemacetan produksi.
B.

Jenis-Jenis Persediaan Menurut Cara Pengolahannya Dan Posisi Barang

1. Persediaan bahan baku (Raw Material Stock) yaitu persediaan dari barang-barang berwujud
yang digunakan dalam proses produksi.
2. Persediaan bagian produksi atau parts yang dibeli (Purchased Parts/Component Stock), yaitu
persediaan barang yang terdiri dari parts yang diterima dari perusahaan lain yang dapat secara
langsung tanpa melalui proses produksi selanjutnya.
3. Persediaan bahan-bahan pembantu atau bahan-bahan pelengkap (supplier Stock), yaitu
persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk
membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan
tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari barang jadi.
4. Persediaan barang setengah jadi atau barang-barang dalam proses (Works in
Process/Progress), yaitu barang-barang yang dikeluarkan dari tiap-tiap bagian dalam suatu pabrik
atau bahan-bahan yang diolah menjadi suatu bentuk tetapi masih perlu diproses kembali untuk
kemudian menjadi barang jadi.
Klasifikasi Manajemen Persediaan (Inventory)
Ada beberapa macam klasifikasi inventori, menurut Dobler at al, ada beberapa klasifikasi
inventori yang digunakan oleh perusahaan, antara lain:
a. Inventori Produksi
Yang termasuk dalam klasifikasi invetori produksi adalah bahan baku dan bahan-bahan
lain yang digunakan dalam proses produksi dan merupakan bagian dari produk. Bisa terdiri dari

dua tipe yaitu item spesial yang dibuat khusus untuk spesifikasi perusahaan dan item standart
produksi yang dibeli secara off-the-self.
b. Inventori MRO (Maintaintenance, Repair, and Operating supplies)
Yang termasuk dalam katagori ini adalah barang-barang yang digunakan dalam proses
produksi namun tidak merupakan bagian dari produk. Seperti pelumas dan pembersih.
c. Inventori In-Process
Yang termasuk dalam katagori inventori ini adalah produk setengah jadi. Produk yang
termasuk dalam katagori inventori ini bisa ditemukan dalam berbagai proses produksi.
d. Inventori Finished-goods
Semua produk jadi yang siap untuk dipasarkan termasuk dalam katagori inventori
finished goods. PT XYZ adalah sebuah swalayan yang menjual produk-produk yang siap untuk
dipakai. Tidak ada proses pengolahan yang ada disana, sehingga semua inventori yang
dimilikinya termasuk dalam katagori ini. Setelah diperhatikan definisi inventory diatas, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan persediaan bahan baku adalah barang-barang
berwujud yang dimiliki dengan tujuan untuk diproses menjadi barang jadi. Barang ini dihasilkan
sendiri dan dibeli dari perusahaan lain yang merupakan produk akhir dari perusahaan itu sendiri
barang ini merupakan bahan utama dalam menghasilkan produk akhir, persediaan barang
penolong atau pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir,
api tidak secara langsung ikut serta dalam hasil produk akhir. Persediaan barang dagangan adalah
barang-barang yang dibeli dan dimiliki oleh perusahaan dagang untuk dijual kembali. Salah satu
perlunya inventory dilaksanakan dengan baik yaitu mengetahui secara pasti harga pokok dari
barang-barang dagangan yang terjual. Disamping itu untuk menjamin lancarnya arus lintas
barang maka perlu diadakan pencatatan terhadap segala penerimaan barang yang berasal dari
supplier,barang yang dipesan oleh langganan, barang yang terjual, barang yang dikembalikan
oleh langganan dan penyesuaian-penyesuaian (adjusment) terhadap barang. Atas dasar
pencatatan tersebut nantinya dapat diketahui antara lain barang mana yang banyak tertimbun
(over stock) barang mana yang harus dipesan kembali kepada supplier karena persediannya
sudah menipis, apabila terjadi pemesanan barang kepada supplier, maka pemesanan ini perlu
pula dicatat untuk mendapatkan informasi tentang inventory yang lengkap, bila segala transaksi
yang disebut 4 diatas tidak dicatat dengan baik maka akan menemui kesulitan untuk mengetahui
keadaan inventory secara pasti pada suatu saat misalnya kesulitan untuk mengetahui berapa
jumlah persedian barang yang ada dan yang sudah dipasarkan serta jumlah barang yang sudah
dipesan oleh langganan (Quantity Committed) dan berapa jumlah barang yang dipesan kepada
supplier (Quantity Sold) dan informasi penting lainnya. Mengurangi inventori barang. Inventori
merupakan aset perusahaan yang berkisar antara 30%-40% sedangkan biaya penyimpanan
barang berkisar 20%-40% dari nilai barang yang disimpan.

Alasan Memiliki Persediaan


Laba yang maksimal dapat dicapai dengan meminimalkan biaya yang berkaitan dengan
persediaan. Namun meminimalkan biaya persiapan dapat dicapai dengan memesan atau

memproduksi dalam jumlah yang kecil, sedangkan untuk meminimalkan biaya pemesanan dapat
dicapai dengan melakukan pesanan yang besar dan jarang. Jadi meminimalkan biaya
penyimpanan mendorong jumlah persediaan yang sedikit atau tidak ada, sedangkan
meminimalkan biaya pemesanan harus dilakukan dengan melakukan pemesanan ,persediaan
dalam jumlah yang relatif besar, sehingga mendorong jumlah persediaan yang besar.
Alasan yang kedua yang mendorong perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah yang
relative besar adalah masalah ketidakpastian permintaan. Jika permintaan akan bahan atau
produk lebih besar dari yang diperkirakan, maka persediaan dapat berfungsi sebagai penyangga,
yang memberikan perusahaan kemampuan untuk memenuhi tanggal penyerahan sehingga
pelanggan merasa puas.

Secara umum alasan untuk memiliki persediaan adalah sebagai berikut :


1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya penyimpanan.
2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal pengiriman.
3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat :
a. Kerusakan mesin
b. Kerusakan komponen
c. Tidak tersedianya komponen
d. Pengiriman komponen yang terlambat
4. Untuk menyanggah proses produksi yang tidak dapat diandalkan.
5. Untuk memanfaatkan diskon
6. Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang akan dating

Tujuan Persediaan.
1.
2.
3.

Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety stock)


Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian
Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran.

Hal-Hal Yang di Pertimbangkan :


1. Struktur biaya persediaan.
a. Biaya per unit (item cost)
b. Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)
- Biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order)
- Biaya pengiriman pemesanan
- Biaya transportasi
- Biaya penerimaan (Receiving cost)
- Jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost): surat
- menyurat dan biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan.
c. Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)
- Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai persediaan

digunakan untuk investasi (Cost of capital).


- Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini berubah
sesuai dengan nilai persediaan.
d. Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence, deterioration and loss).
e. Biaya akibat kehabisan persediaan (Stockout cost)
2. Penentuan berapa besar dan kapan pemesanan harus dilakukan.

Metode Manajemen Persediaan


a. Metoda EOQ (economic order quantity).
b. Metoda sistem pemeriksaan terus menerus (continuous review System).
c. Metoda sistem pemeriksaan periodik (periodic review system).
d. Metoda hybridMetoda abc.
Model Economic Order Quantity
1) Contoh Kasus 1
Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku sebesar 10.000 unit per tahun.
Biaya pemesanan untuk pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 150,-/order. Biaya simpan
yang terjadi sebesar Rp 0,75/u/tahun. Hari kerja per tahun adalah 350 hari. Waktu tunggu (lead
time) untuk pengiriman bahan tersebut selama 10 hari
Pertanyaan:
Hitunglah EOQ
Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan bahan tersebut
Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan
Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)
Bagan persediaan perusahaan

Jawab

EOQ =

2x150x10.000 = 2000 unit


0.75

TC = HxQ/2 + S.D/Q = (0.75 x 2000/2) + (150 x 10000/2000)

= Rp 750,- + Rp 750,- = Rp 1500,

Jumlah pemesanan/th = D/Q


= 10000/2000 = 5 kali

Durasi habisnya EOQ = 350/5 = 70 hari

Reorder point = L. D/hari kerja setahun


= 10 x (10000/350) = 285. 7 hari

Bagan:

2) Contoh Kasus 2
Suatu perusahaan memiliki kebutuhan material sebesar 100.000 unit per tahun. Biaya pesan
$35/order. Biaya simpan sebesar 20% dari harga beli material. Pihak supplier menawarkan suatu
penawaran khusus untuk pengadaan material tersebut dalam bentuk harga potongan. Adapun
syaratnya adalah sbb:
Kuantitas pembelian

Harga

4000 7999 unit


Lebih dari 8000 unit

$1.80
$1.70

Pertanyaan:
Di unit berapakah sebaiknya perusahaan melakukan pembelian.

Kuantitas pembelian paling sedikit 8000 unit

Harga beli (C) = $1.70


H = $1.70 x 0.2 = $0.34
EOQ = 2 x 35 x 100000 = 4537.43 unit

(tidak feasible)

0.34
TC = 100000 x $1.70 + 0.34 x (8000/2) + 35 x (100000/8000)
= $ 171,795.5

Kuantitas pembelian 4000 7999 unit


harga beli = $180
H = $1.80 x 0.2 = $0.36
EOQ = 2 x 35 x 100000 = 4409.59 = 4409.59 unit
0.36
TC = 100000 x $1.80 + 0.36 x (4409.59/2) + 35 x (100000/4409.59)
= $181,587.5

Jadi yang dipilih adalah kuantitas pembelian 8000 unit karena memiliki total biaya terkecil

BAB III
JURNAL YANG RELEVAN

BAB IV
KESIMPULAN
Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor
tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus di jaga, kapan persediaan
harus diisi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan
menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang
tepat.atau dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya
total melalui penentuan apa, berapa dan kapan pesanan di lakukan secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA
- https://yenzay90.blogspot.co.id/2012/03/tugas-kampus-manajemenpersediaan.html
- https://www.scribd.com/doc/140886739/Makalah-Manajemen-Persediaan
- https://yenzay90.blogspot.co.id/2012/03/tugas-kampus-manajemenpersediaan.html

Anda mungkin juga menyukai