Anda di halaman 1dari 3

Tugas-4 : MK Pengantar Ilmu Tanaman

Tema : Cara Perbanyakan Tanaman Secara Generatif


Tanggal : 06-10-2016

Kelompok 4 :
Tri Ratna Khusnia

(161510501070)

Lintang Dwi Nurmayang Sari

(161510501190)

Yoga Eko Nurkholis

(161510501197)

Novi Nur Aisyah

(161510501243)

Judul : Perkembangbiakan Generatif Tanaman Durian


I.

Pendahuluan
Tanaman durian (Durio zibethinus) merupakan tumbuhan tropik yang memiliki ciri khas kulit

buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Durian tumbuh dalam bentuk
pohon dengan bentuk batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), berbentuk silindris. Arah pertumbuhan batang
tegak lurus dengan percabangan monopodial. Arah pertumbuhan cabang condong keatas dan ada pula yang
mendatar. Kulit batang durian berwarna coklat, mengelupas tak beraturan. Daun durian tergolong daun
tunggal yang tidak lengkap yang terdiri dari tangkai daun (petiolus) dan helai daun (lamina).
Tanaman durian merupakan salah satu tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropis basah,
khususnya di Thailand, Malaysia, dan I ndonesia. Di Indonesia pusat keragaman genetikanya berada di
Kalimantan sebanyak 27 spesies dan di Sumatera Utara sebanayak 11 spesies. Tanaman durian tumbuh
secara optimal pada daerah tropis di ketinggian 50-1000 dpl serta intensitas cahaya matahari 4050%
dengan suhu 2230 oC, curah hujan antara 15002500 mm per tahun, kemudian daerah itu mengalami bulan
basah selama 911 bulan per tahun, dan bulan kering selama 34.
Durian dapat berkembangbiak secara generatif melalui penyerbukan benang sari dan putik.
Penyerbukan durian dibantu oleh hewan ( serangga, kelelawar, burung ) karena durian
mengeluarkan aroma yang memikat.
II.

Data

Sumber : http://ridwanaz.com/

Sumber : Biology Exploring Life, 1999

Sumber : http://afz-andikazaki.blogspot.co.id/
III.

Pembahasan
Durian adalah tanaman jenis angiosperma yang perkembang biakan secra generatifnya menggunakan

bunga dan biji. Angiosperma adalah jenis tanaman yang bijinya di selimuti oleh daging buanh. Bunga, tunas
reproduktif sporofit angiosperma, umunya terdiri dari empat lingkaran daun termodifikasi yang di sebut
organ bunga, yang terpisah oleh internodusi pendek. Tidak seperti tunas vegetatif, bunga merpakan tunastunas determinat. Artinya, tunas-tunas tersebut berhenti tumbuh setelah bunga dan buah terbentuk. Organorgan bunga yaitu sepal, petal, stamen, dan karpe melekat pada bagian batang yang disebut reseptakel.
Stamen dan karpel merupakan organ reproduktif, sementara sepal dan petal bersifat steril. Sepal, yang
melindungi dan menyelubungi kuncup bunga sebelum ia membuka, biasanya berwarna hijau. Petal lebih
berwarna cerah daripada sepal dan mempromosikan bunga kepada serangga dan penyerbuk-penyerbuk yang
lain. Stamen terdiri dari sebatang tangkai yang disebut flamen dan struktur terminal yang disebut anter. Di
dalam anter terdapat tuang-ruang yang disebut mikrosporangium (kantong polen) yang menghasilkan polen,
karpel memiliki sebuah ovarium di bagian dasar leher yang panjang dan langsing yang disebut stilus. Pada
pucuk stilus terdapat struktur yang biasanya lengket, disebut stigma yang berperan sebagai landasan
pendaratan bagi polen.
Perkembangan gametofit jantan dalam serbuk polen ditandai dengan di alaminya proses meiosis oleh
mikrosporosit dan membentuk empat mikrospora haploid, yang masing-masing memunculkan satu
gametofit jantan. Gametofit jantan akan menjadi dua sel yaitu sel generatif dan sel tabung. Sel generatif akan
menjadi serbuk polen dan sel tabung akan membentuk tabung polen. Tabung polen tumbuh melalui stilus
dan mesuk kedalam ovarium, tempat tabung polen melepaskan sel-sel seperma di dekat gametofit betina.
Pekembangan gametofit betina (Kantong Embrio) dimulai ketika salah salah satu sel di dalam
megasporangium pada setiap ovul membesar, mengalami meiosis dan menghasilkan 4 megaspora. Hanya
ada satu megaspora yang sintas, yang lainnya hancur. Megaspora sintas terus tumbuh dan nukleusnya
membelah secara mitosis. Proses ini terus berlangsung. Ovul, yang akhirnya menjadi biji, kini terdiri dari
kantong embiodan dua integumen yang mengelilingi.
Polinasi adalah transfer polen dari anter ke stigma. Polinasi dibantu oleh angin, air, atau hewan. Pada
tanaman duren polinasi daibantu oleh serangga, kelelawar, burung. Bunga yang diserbuki oleh
kelelawar, seperti bunga yang diserbuki oleh ngengat, berwarna cerah, wangi, untuk
mengikat penyerbuk nokturnalnya. Kelelawar kecil berhidung panjang (Leptonycteris
curasoae) memakan nektar dan polen bunga durian. Saat makan, kelelawar

mentransfer polen dari satu tumbuhan ke tumbuhan yang lain. Setelah polinasi
selesai nukleus membelah melalui mitosis dan membentuk dua sperma.
Penyatuan dua sel sperma dengan nukleus-nukleus yang berbeda pada
gametofit betina disebut fertilisasi ganda. Fertilisasi ganda memastikan endosperma
akan berkembang hanya di dalam ovul tempat sel telur telah dibuah, sehingga
mencegah angiosperma menyianyiakan nutrien. Jaringan-jaringan yang mengelilingi
gametofit betina telah menghalangi para peneliti unttk mengamati langsung fertilisasi
di dalam tumbuhan yang ditumbuhkan dalam kondisi-kondisi yang normal. Peristiwa
seluler pertama yang terjadi setelah fusi gamet adalah peningkatan kadar iom-ion
kalsium (Ca2+) sitoplasma pada sel telur. Seperti yang terjadi pada fusi gamet hewan.
Kemiripan yang lain dengan hewan adalah pembentukan halangan terhadap
polispermi, fertilisasi sel telur oleh banyak sperma. Dengan demikian sel tidak akan
menyatu denga zigot meskipun dalam kondisi in vitro.
Setelah fertilisasi ganda, setiap ovul berkembang menjadi biji, dan ovairum
berkembang menjadi buah yang menyelubungi biji. Sewaktu embrio berkembang dari
zigot, biji menumpuk protein, minyak, dan pati dalamjumlah beraneka raga,
tergantung pada spesies. Inilah alasan biji merupakan tempat rosot gula utama.
Endosperma dan embrio akan berkembang dan aka memasuki tahap-tahap akhir
pematangannya. Biji yang sudah akan mengalami dehidrasi dan akan memasuki masa
dormansi. Masa dormansi artinya, embrio berhenti tumbuh dan metabolisme hampir
berhenti. Biji yang sudah memasuki masa dormansi berati sudah siap menjadi invidu
baru.
IV.

Kesimpulan
Durian adalah tanaman jenis angiosperma yang perkembangbiakan secara generatifnya

menggunakan bunga dan biji. Angiosperma adalah jenis tanaman yang bijinya diselimuti oleh daging buah.
Perkembangbiakan nya melalui beberapa proses meliputi, perkembangan gametofit jantan, perkembangan
gametofit betina, polinasi, dan fertilisasi ganda. Terbentuklah biji durian yang sedang dalam masa
dormansinya dan siap untuk menjadi individu baru.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. dan Reece, J. 2008. Biology Edisi 8 Jilid 2. Terjemah oleh Damaring Tyas Wulandari, S.Si.
2012. Penerbit Erlangga.
Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : PT Kansisus Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai