Pada hari Selasa, 21 Maret 2017, telah dibuat Surat Perjanjian Kontrak Kerjasama antara:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama (TALENT) yang selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA.
Dengan,
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Penyelenggara Acara/ Event “Bazar Urbanite
Agri Market” yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk saling mengikat dalam perjanjian kontrak kerjasama untuk
menjadikan Dzawin Nur Ikram sebagai talent/ bintang tamu di Acara/ Event “Bazar
Urbanite Agri Market” (Sabtu, 25 Maret 2017) dengan fee Rp. 500.000,00 dengan Done
Payment (DP) sebesar (Rp. 250.000,00) dimana kontrak kerjasama ini diatur dalam pasal-
pasal berikut:
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk saling bekerja sama dalam Acara/
Event “Bazar Urbanite Agri Market”.
PASAL 2
BENTUK KERJASAMA
PASAL 3
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
PASAL 5
TATA CARA PEMBAYARAN
1. Setelah terjadi kesepakatan dengan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA wajib
membayar Done Payment (DP) sebesar 50%.
2. PIHAK PERTAMA berhak membatalkan kesepakatan untuk tampil pada acara/ event
yang disebutkan pada Pasal 1 selama PIHAK KEDUA belum membayar DP sebesar 50%.
3. PIHAK KEDUA wajib melunasi pembayaran paling lambat pada H-0 sebelum acara
dilaksanakan.
4. PIHAK PERTAMA berhak untuk tidak tampil pada acara/ event yang disebutkan pada
Pasal 1 apabila PIHAK KEDUA belum melunasi pembayaran, dan DP yang telah
dibayarkan menjadi hak dari PIHAK PERTAMA.
PASAL 6
KEADAAN KAHAR/ FORCE MAJEURE
1. Keadaan kahar adalah keadaan yang terjadi di luar kehendak kedua belah pihak yang tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Surat
Perjanjian Kontrak Kerjasama ini menjadi tidak dapat dipenuhi.
2. Keadaan yang dapat digolongkan ke dalam keadaan kahar adalah:
a. Bencana alam.
b. Bencana non alam.
c. Bencana sosial.
d. Pemogokan/ kendala transportasi.
e. Kebakaran.
f. Kerusuhan.
g. Sakit parah mendadak.
h. Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan dan ketetapan
pemerintah.
3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal – hal yang merugikan disebabkan oleh perbuatan
atau kelalaian kedua belah pihak.
4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan
kahar tidak dikenakan sanksi.
5. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang menanggung
kerugian akibat terjadinya keadaan kahar ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah
pihak.
6. Pihak yang mengalami keadaan kahar wajib memberitahukan kepada pihak lainnya.
7. Bila keadaan sudah pulih dan normal, maka secepatnya pihak yang mengalami keadaan
kahar memberitahukan kepada pihak lainnya bahwa keadaan sudah kembali normal dan
kegiatan dapat dilanjutkan dengan ketentuan yang disepakati ulang.
PASAL 7
PEMBATALAN DAN PEMUTUSAN PERJANJIAN
PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk membatalkan atau memutuskan Surat Perjanjian
Kontrak Kerjasama ini apabila:
1. PIHAK KEDUA melakukan wanprestasi atau mencederai perjanjian yang diatur dalam
Surat Perjanjian Kontrak Kerjasama ini.
2. PIHAK KEDUA telah menyerahkan atau melimpahkan seluruh atau sebagian tugas
dan tanggungjawabnya sesuai perjanjian ini kepada pihak lain tanpa
persetujuan PIHAK PERTAMA.
Dengan membatalkan atau memutuskan Surat Perjanjian Kontrak Kerjasama ini, maka
PIHAK PERTAMA tidak memiliki kewajiban untuk mengganti segala hal yang telah
diberikan oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 8
PENUTUP
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban untuk:
1. Menyelesaikan segala perselisihan yang mungkin muncul dengan cara musyawarah dan
kekeluargaan.
2. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah, maka akan dilanjutkan
melalui jalur hukum.
3. Mematuhi segala perjanjian yang telah disepakati bersama.
materai