Anda di halaman 1dari 4

Persiapan Lahan

Kentang merupakan jenis tanaman yang membutuhkan


lahan yang subur, gembur dan berhumus. Hal ini penting
untuk diingat agar hasil panen kentang nantinya bisa
optimal. Untuk itu, persiapan lahan untuk kentang agak
berbeda dengan jenis tanaman lainnya. Letak
perbedaannya ada pada dua hal :

Pembajakan dilakukan sebanyak dua kali untuk


menciptakan tanah yang kaya humus dan gembur.
Perlakuan membajak diimbangi dengan mencangkul agar
tanah benar-benar sesuai dengan harapan Anda.
Membajak dan mencangkul kembali dilakukan setelah
proses pembajakan dan pencangkulan pertama selesai
dilakukan selama beberapa hari.
Tanah yang akan ditanami kentang perlu ditambah
ketinggiannya. Hal ini bukanlah tanpa alasan, karena
meninggikan lahan ini bertujuan agar tanah kaya akan
udara. Selain itu, proses peninggian ini tidak sulit
dilakukan karena dapat dilakukan sambil membajak dan
mencangkul.
Tips : Jangan sampai Anda lupa untuk menambahkan
pupuk sebelum lahan ditanami. Pupuk ini dapat berupa
pupuk kandang (dari kotoran sapi), pupuk kompos (dari
sisa sayuran dan tanaman) maupun pupuk buatan agar
tanah bernutrisi dan siap untuk ditanami.

Pembibitan Kentang
Proses pembibitan kentang dapat Anda lakukan sendiri
yakni dengan menyimpan kentang hingga bertunas di
gudang selama kurang lebih 4 bulan. Namun demikian,
bagi Anda yang ingin membeli bibit kentang, tidak ada
salahnya Anda bertransaksi di penjual
bibittanaman kentang terdekat.

Yang perlu Anda ingat dalam membeli


bibit pohon kentang adalah membeli bibit kentang yang
berkualitas dan sehat. Sedangkan ciri fisik bibit kentang
yang baik adalah seukuran telur bebek atau telur ayam
dengan berat bibit seberat 30-80 gram. Untuk tunasnya,
tunas yang baik untuk ditanam adalah tunas yang
berukuran 2-3 cm dan berjumlah 3-5 tunas setiap bibit
kentang.

Penanaman Kentang
Setelah Anda menyiapkan lahan dengan baik dan
melakukan pembibitan dengan tepat, kini saatnya Anda
mulai menanam bibit kentang Anda dengan cara
tanam yang tepat. Penanaman kentang ini idealnya
dilakukan kira-kira satu minggu setelah lahan disiapkan.

Berikut ini beberapa panduan bermanfaat bagi


Anda dalam teknik menanam kentang :

Kubur bibit tanah sedalam kira-kira 8 cm di bawah


permukaan tanah. Kedalaman tanah ini harus ideal,
jangan sampai kentang terkubur terlalu dalam di dalam
tanah.
Pilih tunas bibit kentang yang paling baik dan letakkan
tunas tersebut menjulang ke atas permukaan tanah,
sehingga yang terlihat dari permukaan tanah adalah
tunasnya saja.
Semprotkanlah tunas tersebut dengan pestisida dengan
ukuran ideal 500 liter larutan per hektar agar tanaman
kentang dapat bertahan dari serangan hama di awal
masa tumbuhnya.

Pemupukan dan Penyiangan


Tahapan yang satu ini merupakan tahapan yang cukup
rumit namun bisa untuk dilakukan.
Tahap pemupukan tanaman kentang dilakukan selama 20
hari sekali untuk menghasilkan panen kentang yang
optimal.

Pemberian pupuk NPK dilakukan saat umbi mulai tumbuh


yakni sekitar 30 hari setelah penanaman.Kemudian, pada
fase hari 40 setelah penanaman, kentang kembali

diberikan pupuk dengan HP tinggi (bisa didapatkan di


toko pupuk). Setelah itu, pada hari ke 60 setelah
penanaman, kentang kembali dipupuk dengan pupuk berPK tinggi dan pada hari ke 90 kentang diberikan pupuk
dengan HP tinggi kembali.

Selain memupuk, penyiangan juga sangat penting untuk


dilakukan. Gulma dan berbagai hewan pengganggu harus
disingkirkan dari tanaman kentang agar dapat tumbuh
maksimal. Selain itu, upaya agar umbi terus berada di
dalam tanah dan tidak terkena sinar matahari sangatlah
penting (agar umbi tidak beracun).

Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa bunga yang tumbuh


pada tanaman kentang harus segera dibuang dan
pemberian air tidak boleh berlebihan.

Pemanenan
Pemanenan dilakukan saat tanaman kentang bagian atas
telah mongering, yakni sekitar 85 hari setelah
penanaman.

Anda mungkin juga menyukai