Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Mohammad Farid Najibul Wafa

NPM

: 230110150124

Kelas/Kelompok

: B/22

Hubungan Suhu dengan Pergerakan Operculum


Istilah-istilah yang digunakan dalam praktikum hubungan suhu dengan pergerakan operkulum :
1. Suhu
Menurut Kangingan (2007:52-53), suhu adalah suatu besran yang menyatakan ukuran
derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu menunjukkan derajat panas benda.
Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara
mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom
dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun
gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda,
makin tinggi suhu benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang
dimiliki oleh suatu benda. Suhu juga disebut temperatur.Benda yang panas memiliki suhu
lebih tinggi dibandingkan benda yang dingin. Suhu juga disebut temperatur. Alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Namun dalam kehidupan seharihari, untuk mengukur suhu masyarakat cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi
dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur
suhu dengan valid.
2. Termometer
Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang
dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam,
yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
3. Pernapasan
Pernapasan merupakan proses pengikatan oksigen dan pengeluaran karbondioksida oleh
darah melalui permukaan alat pernapasan. Proses pengikatan oksigen tersebut
dipengaruhi struktur alat pernapasan, juga dipengaruhi perbedaan tekanan parsial O2

antara perairan dengan darah. Perbedaan tersebut menyebabkan gas-gas berdifusi ke


dalam darah atau keluar melalui alat pernapasan.
4. Alat Pernapasan pada Ikan
a. Insang
Insang merupakan komponen penting dalam pertukaran gas, hampira pada semua
jneis ikan. Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dengan
beberapa filamen insang di dalamnya. Tiap-tiap filamen insang terdiri atas banyak
lamella yang merupakan tempat pertukaran gas. Struktur lamella terdiri atas sel-sel
epitel yang tipis pada bagian luar, membran dasar, dan sel-sel tiang sebagai
penyangga pada bagian dalam. Pinggiran lamella yang tidak menempel pada
lengkung insang sangat tipis, ditutupi oleh epitelium dan mengandung jaringan
pembuluh darah kapiler. Jumlah dan ukuran lamella sangat besar variasinya,
tergantung tingkah laku ikan.
b. Paru-paru
Paru-paru merupakan derivat gelembung renang. Pada ikan paru Australia
Neocaratodus, paru-paru terletak di sebelah atas saluran pencernaan tetapi duktus
pneumatikusnya terbuka ke arah bagian bawah dinding lambung. Sebaliknya, ikan
paru Afrika Protopterus , sepasang paru-parunya terletak di sebelah bawah saluran
pencernaan.
Baik ikan paru Australia maupun Afrika memiliki keharusan menghirup oksigen dari
udara. Karena itu, jenis ikan ini mempunyai kemampuan untuk beradaptasi pada
kondisi sangat kering dilingkungannya. Alat pernapasan tambahan selain insang atau
paru-paru, beberapa jenis ikan memiliki alat pernapasan tambahan yang dapat
mengambil oksigen secara langsung dari udara. Contoh alat pernapasan tambahan
pada ikan:
- Arborescent organ pada ikan Lele Clarias sps, merupakan insang tambahan
berbentuk pohon di bagian atas lengkung insang kedua dan ketiga, berfungsi
-

mengambil oksigen dari atas permukaan air.


Kulit merupakan alat pernapasan tambahan pada ikan Blodok Periopthalmus dan
Boleopthalmus, di samping itu penutup insang yang berkembang berlipat-lipat
dan bagian dalamnya terdapat banyak pembuluh darah.

Labirinth, merupakan alat pernapasan tambahan pada ikan Betok Anabas


testudineus Ikan-ikan yang memiliki alat pernapasan tambahan mampu bertahan

hidup dalam kondisi hypoxia, bahkan anoxia.


Divertikula, merupakan alat pernapasan tambahan pada ikan gabus.

Ketersediaan O2 dalam air sangat sedikit, oleh karena itu O2 disebut sebagai faktor pembatas,
karena daya larut O2 dalam air kecil. Kenaikan suhu pada suatu peraiaran menyebabkan
kelarutan oksigen (DO) Dissolve Oksigen di peraiaran tersebut akan menurun. Apabila
kandungan O2 dalam air rendah maka ikan dan organisme akuatik lain harus memompa air
dalam jumlah tertentu kepermukaan insang untuk mendapatkan O2 yang cukup agar kecepatan
metabolismenya stabil. Salah satu indikator yang bisa dilihat adalah pergerakan operkulum ikan.
Ikan yang membuka tutup operkulumnya cepat, berarti ikan tersebut sedang memenuhi
kebutuhan oksigen untuk metabolisme dalam kondisi oksigen yang berkurang. Proses
penggantian air yang mengalir ke permukaan lamela insang dengan mengalirkan air dari media
hidupnya (air) ke rongga insang melalui rongga mulut, biasa disebut inhale (pemasukan) dan
sebaliknya exhale (pengeluaran). Penurunan suhu pada suatu perairan juga dapat menyebabkan
kelarutan oksigen dalam perairan itu meningkat sehingga kebutuhan organisme dalam air
terhadap oksigen semakin berkurang, hal ini menyebabkan jarangnya frekuensi membuka serta
menutupnya overculum pada ikan tersebut makin lambat.
Terdapat 2 jenis ikan berdasarkan cara memenuhi kebutuhan oksigennya karena perubahan suhu:
a. Oxygen Regulator : Ikan yang mempertahankan laju konsumsi O2 tetap konstan dengan
meningkatkan volume ventilasi. Contohnya ikan Salmonid.
b. Oxygen Confermer: Ikan yang mengubah laju konsumsi O2 sesuai dengan proporsi
ketersediaan di lingkungan. Contohnya ikan sebelah.
Sumber :
1. blog.unnes.ac.id/.../4001415010_ARIF-MISRULLOH_LAP-AKHIR_K4R2..pdf
2. www.academia.edu/11791207/Pengaruh_Suhu_Terhadap_Aktivitas_Organisme
3. https://id.scribd.com/doc/247208438/pengaruh-suhu-terhadap-operculum-ikan-pdf
1.

Anda mungkin juga menyukai