PKPU Nomor 3 Tahun 2015 - 3 PDF
PKPU Nomor 3 Tahun 2015 - 3 PDF
Mengingat:
1.
Negara
sebagaimana
Nomor
Republik
telah
Tahun
diubah
2015
Indonesia
dengan
(Lembaran
Nomor
5656)
Undang-Undang
Negara
Republik
Tata
Kerja
Pemilihan
Komisi
Umum
Pemilihan
Provinsi,
dan
Umum,
Komisi
Umum
Provinsi,
dan
Sekretariat
Komisi
dengan
Peraturan
Komisi
Pemilihan
Umum
KOMISI
PEMILIHAN
UMUM/KOMISI
INDEPENDEN
PANITIA
PEMILIHAN
KECAMATAN,
PANITIA
SUARA
DALAM
PENYELENGGARAAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1.
disebut
rakyat
Pemilihan,
di
Provinsi
adalah
dan
pelaksanaan
Kabupaten/Kota
nasional,
dimaksud
dalam
tetap,
dan
mandiri
undang-undang
sebagaimana
penyelenggara
penyelenggaraan
Pemilihan
berdasarkan
dimaksud
dalam
undang-undang
Pemilihan
Gubernur
dan
Wakil
selanjutnya
Kabupaten/Kota,
adalah
disebut
lembaga
KPU/KIP
penyelenggara
pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undangundang penyelenggara pemilihan umum yang diberikan
tugas menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota berdasarkan
ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan.
5. Panitia . . .
-45.
panitia
yang
dibentuk
oleh
KPU/KIP
panitia
yang
dibentuk
oleh
KPU/KIP
8.
adalah
yang
lembaga
bertugas
penyelenggara
mengawasi
pemilihan
penyelenggaraan
Indonesia
sebagaimana
dimaksud
dalam
pengawasan
penyelenggaraan
Pemilihan
undang-
undang Pemilihan.
9.
umum
yang
bertugas
mengawasi
dimaksud
dalam
undang-undang
yang
tugas
penyelenggaraan
dan
wewenang
Pemilihan
dalam
Gubernur
pengawasan
dan
Wakil
Pengawas
Pemilihan
Kabupaten/Kota,
penyelenggaraan
Pemilihan
di
wilayah
kecamatan . . .
-5kecamatan.
12. Pengawas Pemilihan Lapangan, selanjutnya disingkat
PPL,
adalah
petugas
yang
dibentuk
oleh
Panwas
tempat
dilaksanakannya
pemungutan
suara
untuk Pemilihan.
18. Hari adalah hari kalender.
Pasal 2
KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK,
PPS dan KPPS dalam melaksanakan tugas berpedoman pada
asas:
a.
mandiri;
b.
jujur;
c.
adil;
d.
kepastian hukum;
e.
tertib;
f.
kepentingan umum;
g.
keterbukaan;
h.
proporsionalitas;
i. profesionalitas . . .
-6i.
profesionalitas;
j.
akuntabilitas;
k.
efisiensi; dan
l.
efektivitas.
Pasal 3
(1)
KPU,
KPU
Provinsi/KIP
Aceh
dan
KPU/KIP
Penyelenggaraan
Pemilihan
menjadi
tanggung
jawab
(4)
Walikota
dilaksanakan
oleh
KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
(5)
Dalam
penyelenggaraan
Pemilihan,
KPU,
KPU
Pasal 4
(1)
KPU
memegang
tanggung
jawab
akhir
atas
kegiatan
Penyelenggaraan
Pemilihan
yang
(3) Laporan . . .
-7(3)
Laporan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(2)
BAB II
TATA KERJA PENYELENGGARA DALAM PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN
Bagian Kesatu
Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU
Pasal 5
Tugas, wewenang dan kewajiban KPU dalam penyelenggaraan
Pemilihan, meliputi:
a.
b.
c.
d.
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
dalam
tahapan
penyelenggaraan Pemilihan;
e.
f.
2.
g.
-8h.
mengenakan
sanksi
administratif
dan/atau
tahapan
penyelenggaraan
Pemilihan
Bagian Kedua
Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU Provinsi/KIP Aceh
Pasal 6
Tugas, wewenang dan kewajiban KPU Provinsi/KIP Aceh dalam
penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
meliputi:
a.
merencanakan
program,
anggaran
dan
menetapkan
c.
Gubernur
dan
Wakil
Gubernur,
apabila
diperlukan;
d.
e.
mengoordinasikan,
mengendalikan
seluruh
menyelenggarakan
tahapan
dan
penyelenggaraan
perundang-undangan
dengan
berpedoman
melakukan
supervisi,
asistensi,
pemantauan
dan
melakukan
bimbingan
teknis
setiap
tahapan
penyelenggaraan . . .
-9penyelenggaraan
Pemilihan
Gubernur
dan
Wakil
i.
j.
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban
semua
kepada
KPU
dan
Menteri
yang
menyampaikan
penyelenggaraan
Gubernur
laporan
periodik
Pemilihan
kepada
mengenai
Gubernur
KPU
dan
tahapan
dan
Wakil
Menteri
yang
oleh
KPU
dan/atau
ketentuan
peraturan
perundang-undangan;
m.
mengenakan
menonaktifkan
sanksi
administratif
sementara
anggota
dan/atau
KPU/KIP
Pasal 7
Tugas, wewenang dan kewajiban KPU Provinsi/KIP Aceh dalam
penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota, meliputi:
a.
yang
diselenggarakan
oleh
KPU/KIP
Kabupaten/Kota;
b. melakukan . . .
- 10 b.
melakukan
klarifikasi
supervisi,
kepada
asistensi,
KPU/KIP
pemantauan
Kabupaten/Kota
dan
dalam
menyampaikan
laporan
kegiatan
setiap
tahapan
e.
mengenakan
menonaktifkan
sanksi
administratif
sementara
dan/atau
anggota
KPU/KIP
atau
Panwas
Kabupaten/Kota
dan/atau
Bagian Ketiga
Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU/KIP Kabupaten/Kota
Pasal 8
Tugas, wewenang dan kewajiban KPU/KIP Kabupaten/Kota
dalam penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, meliputi:
a.
merencanakan
program,
anggaran
dan
menetapkan
Bupati
atau
Walikota
dan
Wakil
Walikota
e.
mengoordinasikan,
mengendalikan
menyelenggarakan
seluruh
tahapan
dan
penyelenggaraan
Walikota
undangan
dan
berdasarkan
ketentuan
berpedoman
pada
perundang-
kebijakan
KPU
pemutakhiran
data
Pemilih
dari
PPK
dan
pemantauan
dan
menetapkan DPS;
g.
melakukan
supervisi,
asistensi,
melakukan
bimbingan
teknis
setiap
tahapan
j.
melalui
Gubernur
dan
KPU
melalui
KPU
Provinsi/KIP Aceh;
k.
l.
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban
semua
menyampaikan
laporan
periodik
mengenai
tahapan
penyelenggaraan . . .
o.
mengenakan
sanksi
administratif
dan/atau
dan
pegawai
Sekretariat
KPU
Bagian Keempat
Tugas dan Wewenang Panitia Pemilihan Kecamatan
Pasal 9
Tugas, wewenang dan kewajiban PPK meliputi:
a.
membantu
KPU
Provinsi/KIP
Aceh
dan
KPU/KIP
membantu
KPU
Provinsi/KIP
Aceh
dan
KPU/KIP
melaksanakan
semua
tahapan
penyelenggaraan
KPU
Provinsi/KIP
Aceh,
dan
KPU/KIP
Kabupaten/Kota;
d.
e.
menerima
dan
menyerahkan
laporan
daftar
nama
g.
melakukan
rekapitulasi
hasil
penghitungan
suara
- 13 dihadiri
oleh
saksi
peserta
Pemilihan
dan
Panwas
Kecamatan;
h.
i.
menyerahkan
dimaksud
hasil
pada
rekapitulasi
huruf
suara
kepada
sebagaimana
seluruh
peserta
Pemilihan;
j.
kepada
saksi
peserta
Pemilihan,
l.
melakukan
evaluasi
dan
membuat
laporan
setiap
melakukan
verifikasi
dan
rekapitulasi
dukungan
melaksanakan
sosialisasi
penyelenggaraan
Pemilihan
Pasal 10
(1)
b.
c.
d.
mengadakan
koordinasi
dipandang perlu
untuk
dengan
kelancaran
pihak
yang
pelaksanaan
tugas;
e.
suara
sementara
secara
berkala,
- 14 f.
menandatangani
rekapitulasi
berita
acara
penghitungan
dan
suara
sertifikat
bersama-sama
oleh
saksi
yang
memiliki
surat
h.
(2)
Apabila
ketua
PPK
berhalangan,
tugasnya
dapat
Pasal 11
(1)
b.
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan
ketentuan
(2)
Bagian Kelima
Tugas dan Wewenang Panitia Pemungutan Suara
Pasal 12
Tugas, wewenang dan kewajiban PPS meliputi:
a.
b.
membentuk KPPS;
c. melakukan . . .
- 15 c.
melakukan
verifikasi
dan
rekapitulasi
dukungan
e.
melakukan
bimbingan
teknis
kepada
petugas
g.
h.
i.
j.
k.
melakukan
perbaikan
dan
mengumumkan
hasil
perbaikan DPS;
l.
m.
n.
melaksanakan
semua
tahapan
penyelenggaraan
p.
q.
r.
s.
melakukan
evaluasi
dan
membuat
laporan
setiap
tahapan . . .
melaksanakan
sosialisasi
penyelenggaraan
Pemilihan
v.
Pasal 13
(1)
b.
c.
d.
mengadakan
koordinasi
dengan
pihak
yang
f.
mewakili
Pasangan
Calon
di
tingkat
(2)
Apabila
ketua
PPS
berhalangan,
tugasnya
dapat
Pasal 14
(1)
b.
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan; dan
c. memberikan . . .
- 17 c.
(2)
Dalam
melaksanakan
tugasnya,
anggota
PPS
Bagian Keenam
Tugas, Wewenang dan Kewajiban Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara
Pasal 15
Tugas, wewenang dan kewajiban KPPS meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Pasal 16 . . .
- 18 Pasal 16
(1)
memberi
penjelasan
harus dilaksanakan
tentang
kepada
tugas-tugas
anggota
yang
KPPS
dan
c.
menandatangani
surat
pemberitahuan
untuk
e.
f.
(2)
b.
memimpin
pelaksanaan
kegiatan
pemungutan
suara;
c.
d.
e.
(3)
f.
g.
b.
d.
e.
pada
hari
yang
sama
dengan
mendapat
Dalam
melaksanakan
tugasnya,
ketua
KPPS
Pasal 17
(1)
Anggota
KPPS
bertugas
membantu
melaksanakan
Dalam
melaksanakan
tugasnya,
anggota
KPPS
BAB III
PERSYARATAN PPK, PPS DAN KPPS
Pasal 18
(1)
b.
c.
setia
kepada
Pancasila
sebagai
dasar
Negara,
e. tidak . . .
- 20 e.
f.
g.
h.
berpendidikan
paling
rendah
sekolah
lanjutan
karena
melakukan
tindak
pidana
yang
k.
(2)
(3)
tingkat
atas
atau
sederajat
sebagaimana
dapat
diisi
oleh
orang
yang
mempunyai
huruf
tidak
dapat
dipenuhi,
KPU/KIP
Pasal 19
(1)
b.
fotokopi
ijazah
sekolah
lanjutan
tingkat
Dasar
Negara
Republik
3.
hukum
yang
tetap
telah
memeroleh
karena
melakukan
5.
(2)
Dalam hal calon anggota PPK, PPS dan KPPS tidak dapat
memberikan surat keterangan kesehatan sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
huruf
d,
KPU/KIP
BAB IV . . .
- 22 BAB IV
PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Susunan dan Keangggotaan
Pasal 20
(1)
(2)
(3)
Pasal 21
(1)
(2)
(3)
Dalam
menjalankan
tugasnya,
PPK
dibantu
oleh
Pasal 22
(1)
(2)
b.
Bagian . . .
- 23 Bagian Kedua
Pembentukan PPK
Pasal 23
(1)
diangkat
dan
diberhentikan
oleh
KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
(2)
bulan
dibubarkan
sebelum
paling
pemungutan
lambat
(dua)
suara
bulan
dan
setelah
pemungutan suara.
Pasal 24
Dalam memilih calon anggota PPK sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (2), KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan
tahapan kegiatan meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pasal 25
(1)
(2)
(1)
dilakukan
di
tempat-tempat
yang
mudah
Pasal 26
(1)
- 24 huruf b.
(2)
b.
Pasal 27
(1)
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
administrasi kelengkapan
melakukan
persyaratan
penelitian
calon
anggota
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
mengumumkan
hasil
Pasal 28
(1)
dimaksud
dalam
Pasal
27
ayat
(2),
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
menyelenggarakan
seleksi
(4)
dan
rekapitulasi
penghitungan
perolehan
suara;
b.
pengetahuan kewilayahan.
(5) KPU . . .
- 25 (5)
seleksi
(7)
Pasal 29
(1)
(2)
b.
c.
Pasal 30
(1)
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
menetapkan
dan
Pengumuman
hasil
seleksi
wawancara
sebagaimana
Bagian . . .
- 26 Bagian Ketiga
Pengambilan Keputusan
Pasal 31
(1)
(2)
(3)
Setiap
anggota
PPK
wajib
melaksanakan
secara
(2)
(3)
(1)
(2)
- 27 (3)
Pasal 34
(1)
(2)
Dalam
menjalankan
tugasnya,
PPS
dibantu
oleh
Pasal 35
(1)
(2)
b.
Bagian Kedua
Pembentukan PPS
Pasal 36
(1)
diangkat
dan
diberhentikan
oleh
KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
(2)
Pasal 37
(1)
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
mengangkat
anggota
PPS
(satu)
dokumen
asli
yang
diberikan
kepada
KPU/KIP Kabupaten/Kota;
b.
c.
(4)
badan
permusyawaratan
desa/kelurahan
atau
Kepala
desa/lurah
atau
sebutan
lain
dan
badan
mengajukan
memerhatikan
usulan
sumber
daya
calon
anggota
manusia
dari
PPS
tokoh
Dalam
hal
pengusulan
anggota
PPS
sebagaimana
Bagian Ketiga
Pengambilan Keputusan
Pasal 38
(1)
(2)
Setiap
anggota
PPS
wajib
melaksanakan
secara
Pasal 39
(1)
(2)
Keputusan
rapat
PPS
sebagaimana
dimaksud
pada
BAB VI
KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA
Bagian Kesatu
Kedudukan, Susunan dan Keanggotaan
Pasal 40
KPPS berkedudukan di TPS.
Pasal 41
(1)
di
dengan
sekitar
TPS
ketentuan
yang
memenuhi syarat
peraturan
perundang-
undangan.
(2)
(3)
a.
b.
Bagian . . .
- 30 Bagian Kedua
Pembentukan KPPS
Pasal 42
(1)
(2)
(3)
Pengangkatan
dan
pemberhentian
anggota
KPPS
BAB VII
KESEKRETARIATAN
Bagian Kesatu
Sekretariat PPK
Pasal 43
(1)
Dalam
melaksanakan
tugasnya,
PPK
dibantu
(3)
(4)
b.
c.
d.
(5)
b.
1.
2.
3.
(6)
PPK
berkonsultasi
dengan
Sekretaris
Daerah
sekretaris
dan
staf
Sekretariat
PPK
(8)
Sekretaris
dan
staf
Sekretariat
PPK
sebagaimana
Pembagian tugas
staf
Sekretariat
PPK sebagaimana
(satu)
orang
staf
Sekretariat
urusan
teknis
penyelenggaraan; dan
b. 1 (satu) orang staf Sekretariat urusan tata usaha,
keuangan dan logistik Pemilihan.
(10) Masa tugas Sekretariat PPK sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sama dengan masa tugas PPK.
Pasal 44
(1)
b.
c.
- 32 d.
(2)
Pasal 45
(1)
(2)
(3)
Bagian Kedua
Sekretariat PPS
Pasal 46
(1)
Dalam
melaksanakan
tugasnya,
PPS
dibantu
oleh
(3)
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
meminta
kepada
kepala
- 33 -
(5)
a.
b.
c.
(6)
a.
b.
c.
Sekretaris
dan
staf
Sekretariat
PPS
sebagaimana
Pembagian tugas
staf Sekretariat
PPS
sebagaimana
(satu)
orang
staf
Sekretariat
urusan
teknis
(8)
Pasal 47
(1)
b.
(2)
c.
d.
Dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana dimaksud
Pasal 48 . . .
- 34 Pasal 48
(1)
(2)
perlengkapan
Pemilihan
beserta
kelengkapan administrasinya.
(3)
BAB VIII
PETUGAS PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH DAN PETUGAS
KETERTIBAN TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
Bagian Kesatu
Petugas Pemutakhiran Data Pemilih
Pasal 49
(1)
(2)
Petugas
pemutakhiran
data
Pemilih
sebagaimana
lain,
yang
diusulkan
oleh
PPS
yang
bersangkutan.
(3)
Petugas
pemutakhiran
data
Pemilih
sebagaimana
(4) Petugas . . .
- 35 (4)
Petugas
pemutakhiran
data
Pemilih
sebagaimana
b.
Pasal 50
Tugas, wewenang dan kewajiban petugas pemutakhiran data
Pemilih meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
membuat
dan
menyampaikan
rekapitulasi
hasil
(2)
(1)
- 36 (2)
(3)
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
menyampaikan
usulan
(5)
BAB IX
PENGGANTIAN ANGGOTA PPK, PPS, DAN KPPS
Pasal 53
(1)
meninggal dunia;
b.
(2)
c.
d.
diberhentikan sementara.
Anggota
PPK
diberhentikan
sementara
sebagaimana
b.
c.
d.
dijatuhi
pidana
penjara
berdasarkan
putusan
karena
melakukan
tindak
pidana
yang
e. dijatuhi . . .
- 37 e.
telah
memeroleh
kekuatan
hukum
tetap
g.
Provinsi/KIP
Aceh,
dan
KPU/KIP
sebagaimana
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
(3)
Pemberhentian
sementara
anggota
sebagaimana
pada
Kabupaten/Kota
ayat
(1)
dengan
dilakukan
oleh
KPU/KIP
ketentuan
anggota
PPK
Pasal 54
(1)
Tata
cara
pemberhentian
sebagaimana
dimaksud
sementara
dalam
anggota
Pasal
53
PPK
ayat
(3)
(2)
a.
menerima laporan;
b.
c.
melakukan klarifikasi;
d.
ringkasan
hasil
penelitian
sebagaimana
b.
- 38 c.
d.
melakukan
Bawaslu
koordinasi
atau
dan/atau
Panwaslu
melibatkan
sesuai
dengan
tingkatannya.
(4)
pada
Kabupaten/Kota
ayat
(2)
dan
membuat
ayat
kajian
(3),
dan
KPU/KIP
mengambil
keputusan.
Pasal 55
(1)
dapat
atau
meminta
sebutan
kepada
kepala
dan
badan
lain
keadaan
meninggal
dunia,
tidak
diketahui
Kepala
desa/lurah
atau
sebutan
lain
dan
badan
Dalam
hal
pengusulan
anggota
PPS
sebagaimana
Pasal 56
(1)
Dalam
hal
anggota
KPPS
berhalangan
tetap,
PPS
(2) Berhalangan . . .
- 39 (2)
keadaan
meninggal
dunia,
tidak
diketahui
Penggantian
sebagaimana
memerhatikan
sumber
dimaksud
daya
pada
manusia
ayat
dari
(1)
Rukun
BAB X
PEDOMAN TEKNIS
Pasal 57
(1)
KPPS
dalam
Pemilihan
Gubernur
dan
Wakil
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
menetapkan
Keputusan
BAB XI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 58
(1) Dalam
hal
Pemilihan
diselenggarakan
pada
daerah
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
pada
daerah
bulan
sebelum
pelaksanaan
tahapan
penyelenggaraan Pemilihan.
(2) Sebelum . . .
- 40 (2) Sebelum
Sekretariat
Sekretariat
KPU
KPU/KIP
Provinsi/KIP
Aceh
Kabupaten/Kota
atau
sebagaimana
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
induk
membantu
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
pada
daerah
hal
KPU
Provinsi/KIP
Aceh
atau
KPU/KIP
menyelenggarakan
Pemilihan,
maka
Pemilihan
Pasal 59
Apabila terjadi hal-hal yang mengakibatkan KPU Provinsi/KIP
Aceh
atau
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
tidak
dapat
BAB XII
PENUTUP
Pasal 60
Dengan berlakunya Peraturan ini, Peraturan KPU Nomor 10
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 63 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penyusunan Tata Kerja
-1-
SURAT PENDAFTARAN
SEBAGAI CALON ANGGOTA PPK/PPS/ KPPS KABUPATEN/KOTA* ................
: ............................................................................
Jenis Kelamin
: ............................................................................
: ............................................................................
Alamat
: ............................................................................
............................................................................
............................................................................
Pengumuman
Calon
anggota
Anggota
PPK/PPS/KPPS
PPK/PPS/KPPS
Bersama
ini
dilampirkan
dokumen
persyaratan
administrasi
untuk
( .. )