Konsekuensinya nilai yang terkandung dalam Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, menghargai atas kesamaan hak dan derajat tanpa
membedakan suku, ras, keturunan, status sosial maupun agama. Mengembangkan sikap saling
mencintai sesama manusia, tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap manusia, menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan (Darmodihardjo, 1996).
Nilai dasar dari sila kedua mencakup peningkatan martabat, hak, dan kewajiban asasi
warga negara, penghapusan penjajahan, kesengsaraan dan ketidak adilan dari muka
bumi. Harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Tidak semenamena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Gemar melakukan
kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan, hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa-bangsalain.
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu makhluk berbudi yang memiliki potensi
pikir, rasa, karsa, dan cipta. Kemanusiaan terutama berarti sifat manusia yang merupakan
esensi dan identitas manusia karena martabatkemanusiaannya (human dignity).
Adil terutama mengandung arti bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas
norma-norma yang obyektif; jadi, tidak subyektif apalagi sewenang-wenang.
Beradab berasal dari kata adab yang berarti budaya. Jadi,beradab berarti berbudaya. Ini
mengandung arti bahwa sikap hidup, keputusan, dan tindakan selalu berdasarkan nilanilai budaya, terutama norma sosial dan kesusilaan (moral). Adab terutama mengandung
pengertian tata kesopanan, kesusilaan atau moral. Dengan demikian, beradab dapat ditafsirkan
sebagai berdasar nilai-nilai kesusilaan atau moralitas khususnya dan kebudayaan umumnya.
Jadi, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah kesadaran sikap dan perbuatan
manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan
norma-norma dan kebudayaan umumnya, baik terhadap diri pribadi, sesama
manusia,maupun terhadap alam dan hewan.
Pada prinsipnya Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah sikap dan perbuatan manusia yang
sesuai dengan kodrat hakekat manusia yang berbudi, sadar nilai, dan berbudaya.
Di dalam sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab telah tersimpul cita-cita kemanusiaan
yang lengkap, yang memenuhi seluruh hakekat makhluk manusia. Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab adalah suatu rumusan sifat keluhuran budi manusia (Indonesia). Dengan Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab, maka setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sederajat dan
samaterhadap undang-undang negara, mempunyai hak dan kewajiban yang sama; setiap warga
negara dijamin haknya serta kebebasannya yang menyangkut hubungan dengan Tuhan, dengan
orang-orang seorang, dengan negara, dengan masyarakat, dan menyangkut pula kemerdekaan
menyatakan pendapat dan mencapai kehidupan yang layak sesuai dengan hak asasi manusia.
Hakekat pengertian di atas sesuai dengan :
a. Pembukaan UUD 1945 alinea pertama : Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah
hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan .
b. Pasal 27, 28, 29, 30, dan 31 UUD 1945.
c. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila, memberikan petunjuk-petunjuk nyata dan jelas wujud pengamalan sila
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
3. SUMBER HUKUM SILA KEDUA
1) Pembukaan UUD 1945 alinea pertama :
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.
Alinea keempat :
............, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada .... kemanusiaan yang adil dan beradab.
2) Pasal 27 UUD 1945
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
3) Pasal 28 UUD 1945
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4) Pasal 29 UUD 1945
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
5) Pasal 30 UUD 1945
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
(2) Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
6) Pasal 31 UUD 1945
(1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
(2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional,
yang diatur dengan undang-undang.
7) Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila, memberikan petunjuk-petunjuk nyata dan jelas wujud pengamalan sila
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. ALASAN PENTINGNYA KEBERADAAN SILA KEDUA
Isi butir-butir sila kedua :
(1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya.
(3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
(4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
(5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
(6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
(7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
(8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
(9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
(10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga dijadikan pedoman hidup bangsa
Indonesia dalam mencapai kesejahteraan lahir dan batin dalam masyarakat yang heterogen
(beraneka ragam). Pancasila kemudian menjadi jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.Pancasila
lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia
dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.
Setiap sila Pancasila mengandung nilai-nilai yang menjadi dasar norma dan aturan dalam
kehidupan sehari-hari dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Banyak sekali nilai
yang terkandung dalam sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab dan harus kita terapkan, antara
lain : Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Menyambut tantangan ke depan bangsa Indonesia dalam menghadapi era globalisasi ekonomi,
ancaman bahaya laten terorisme, komunisme dan fundamentalisme merupakan sebuah tantangan
tersendiri bagi bangsa Indonesia. Di samping itu yang patut diwaspadai adalah pengelompokan
suku bangsa di Indonesia yang kini semakin kuat. Ketika bangsa ini kembali dicoba oleh
pengaruh asing untuk dikotak-kotakan tidak saja oleh konflik vertikal tetapi juga oleh pandangan
terhadapKetuhanan Yang Maha Esa.
Pemahaman nasionalisme yang berkurang turut menjadikan sila kedua Pancasila merupakan
sesuatu yang amat penting untuk dikaji. Di saat negara membutuhkan soliditas dan persatuan
hingga sikap gotong royong, sebagian kecil masyarakat terutama justru yang ada di perkotaan