Globalisasi
Globalisasi didefinisikan sebagai ketergantungan dari transportasi, distribusi,
komunikasi dan jaringan ekonomi di seluruh perbatasan internasional. Ahli ilmu pengetahuan
dan peneliti Theodore Levitt menyatakan keberadaan pasar global menuntut jenis baru dari
perusahaan. Dia percaya bahwa perusahaan global dapat menggantikan multinasional sebagai
pesaing internasional yang paling efektif. Perusahaan multinasional melakukan bisnis di
berbagai negara, yang mengadaptasi produk dan mempraktekkan dengan kondisi lokal guna
menyesuaikan produk untuk pasar tertentu. Sebaliknya, perusahaan global menghindari biaya
relatif tinggi dari perusahaan multinasional dengan menawarkan produk standar universal
untuk pasar dunia yang homogen.
Manajemen lintas budaya melibatkan studi tentang perilaku individu dalam organisasi
di seluruh dunia. Studi ini menjelaskan perilaku organisasi dalam negara dan budaya yang
berbeda, membandingkan perilaku organisasi di seluruh negara dan budaya, serta upaya
untuk memahami dan meningkatkan interaksi dan perilaku rekan kerja, klien, pemasok, dan
mitra aliansi dari berbagai negara dan budaya yang berbeda.
Manajer global adalah orang yang memandang pasar, produksi, layanan, peluang
secara global untuk mencari keuntungan yang lebih tinggi untuk perusahaan secara global.
Dia dianggap terbuka untuk ide-ide nasional dan bebas dari prasangka ke salah satu
komunitas, negara, atau budaya. Manajer global menyadari dan memahami perbedaan budaya
yang besar dari satu negara ke negara lain. Kesadaran dan pemahaman ini diperoleh melalui
observasi, pembelajaran, partisipasi, dan keterlibatan dengan orang-oranng dari berbagai
negara dan budaya yang berbeda.
A. Keterampilan manajerial untuk pasar global
Te a m
b u ild in g
s k ills
O rg a n iz a
t i o n s k il l s
G lo b a l
s t r a t e g ic
s k ills
Com m uni
c a tio n
s k ills
E ff e c t i v e
G lo b a l
M a n a g e rs
N eed
Tr a n s f e r o f
k n o w le d g e
s k ills
Oleh karena itu, manajemen operasi perlu mengembangkan sistem, proses, dan
prosedur di anak perusahaan. Banyak perusahaan memiliki anak perusahaan di
berbagai negara. Untuk menentukan sistem yang bernilai di satu negara dapat
diterapkan atau diubah sesuai dengan negara lain dibutuhkannya kerja sama
tim.
Organization Skills
Filosofi manajemen Amerika Utara pada abad ke 20 sebagian besar
digambarkan Douglas McGregor. McGregor dalam buku The Human Side
Enterprise di mana para manajer organisasi perusahaan memiliki dua jenis
pandangan terhadap karyawan yaitu teori x atau teori y.
Teori x menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas
yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk
mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan
hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam
serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Teori Y memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya
kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam
secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk
bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas,
imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas
pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi
diri yang dimiliki dalam bekerja.
Selain keragaman budaya, manajer harus mempertimbangkan perbedaan
individu ketika pengorganisasian perusahaan, unit, dan pekerjaan. Persyaratan
minimum
untuk
manajer
beroperasi
di
dunia
global
mencakup
kompetitif.
2. Culture
A. Budaya Nasional
Budayaan nasional adalah seperangkat nilai-nilai, sikap, kepercayaan, dan normanorma yang bersama-sama di jalankan oleh mayoritas penduduk suatu negara. Ini diwujudkan
dalam hukum dan peraturan masyarakat, serta di norma-norma yang diterima secara umum
oleh sistem sosial negara.
B. Sejarah dan Budaya
Budaya nasional, sub budaya, budaya organisasi, dan sejarah mempengaruhi pola
perilaku karyawan, struktur dan proses dalam organisasi. Kompleksitas dari pola, struktur,
dan proses memerlukan analisis berbagai variabel. Meskipun demikian kompleks, lebih
penting bagi manajer untuk mencoba mengungkap dimensi yang membedakan budaya. Guna
memotivasi, memimpin, pemberian hadiah, struktur, mengevaluasi, dan mengubah pola
perilaku, variasi budaya variasi harus di pelajari dan dipahami, terutama yang berhubungan
dengan kinerja, kehadiran, kepuasan, dan perilaku beretika.
3. Cultural Dimensions
A. Hubungan Manusia dengan Alam
dan menjadi bersyukur untuk saat ini. Karyawan dapat menjadikan kerja sebagai budaya
untuk sekarang, dan ketika pekerjaan menjadi mengganggu atau dapat mengurangi
kenikmatan mereka atau mengganggu kehidupan pribadi mereka, maka mereka mungkin
berhenti.
Memahami kegiatan orientasi budaya dapat memberikan wawasan tentang bagaimana
karyawan melihat kerja dan liburan, apa yang bermanfaat, dan bagaimana mereka membuat
keputusan mengenai pekerjaan. Budaya menunjukkan bahwa karyawan bekerja untuk
mencapai tujuan tertentu. Budaya yang berorientasi pada hidup menemukan karyawan yang
bekerja untuk menikmati hidup lebih lengkap.
E. Tingkat formalitas
Kebanyakan orang di Amerika tidak menjunjung tinggi tradisi, upacara, dan aturanaturan sosial. Informalitas ini telah menyebabkan masalah dalam transaksi bisnis dan
negosiasi dengan orang-orang dari kebudayaan lain. Dalam negosiasi, Amerika tidak mau
meluangkan waktu untuk menjalin hubungan. Beberapa orang menganggap gaya Amerika
merupakan hal yang arogan.
F. Bahasa
Bahasa memainkan peranan penting di dalam bisnis. Bahasa dapat penghalang untuk
melakukan transaksi global, karena bahasa mencerminkan nilai-nilai masyarakat dalam
budayanya. Contoh yang bisa di ambil dari kebudayaan Jepang. Banyak dari para menejer
salah menafsirkan kebudayaan jepang yang mengangguk dan tanggapan iya merupakan
persetujuan kesepakatan. Di dalam bahasa jepang untuk iya bisa berarti saya mengerti anda
serta mengangguk berarti ketidaksepakatan dan menggeleng berarti perjanjian. Hal ini
berkebalikan dari sebagian besar kebudayaan.
G. Agama
Dalam banyak budaya, agama adalah faktor dominan. Hal ini dapat memiliki dampak
signifikan pada bagaimana jadwal bisnis dilakukan, bekerja, dan sikap tentang etika. Bagi
umat muslim di wajibkan untuk shalat lima waktu sehari. Perusahaan dan manajer harus
menyadari ritual agama ini dan mungkin mempertimbangkan untuk membuat penyesuaian
yang akan mengizinkan karyawan untuk berhenti bekerja selama waktu shalat.
4. Penelitian tentang Lintas Budaya
A. Penelitian Geert Hoftede
Geert Hofstede, seorang peneliti Belanda, yang meneliti bagaimana budaya di negaranegara bisa sama dan berbeda. Data survei awal Hofstede menghasilkan empat dimensi yang
diidentifikasi yang menjelaskan perbedaan dan kesamaan dalam budaya yaitu:
Penghindaran ketidakpastian
yang terlihat.
Individualisme - Kolektivisme
Individualisme menekankan mengejar tujuan individu, kebutuhan, dan
kesuksesan sedangkan kolektivisme menekankan kebutuhan kelompok,
kekuasaan jarak
percaya bahwa pemegang kekuasaan berhak mendapat hak khusus dan hak
istimewa. Atasan dan bawahan harus mempertimbangkan perbedaan dari jenis
orang.
Gaya manajer otoriter lebih mungkin untuk eksis dalam budaya jarak
kekuasaan besar dari pada di budaya jarak kekuasaan kecil. Desentralisasi,
partisipasi, dan keterlibatan pekerja lebih mungkin untuk eksis dalam budaya
jarak kekuasaan rendah daripada di budaya jarak kekuasaan tinggi.
5. Transisi Lintas Budaya
A. Sumber daya manusia untuk tugas International
Pada umumnya terdapat tiga sumber pekerja untuk tugas international yaitu :
Host country nationals
Perusahaan memperkerjaan pekerja dari penduduk setempat. Contoh, seorang
pekerja Irlandia dipekerjakan oleh perusahaan Amerika yang beroperasi di
Dublin akan dipandang sebagai kebangsaan negara tuan rumah. Kadang
K-C
eor
mt
upe
net
gtm
ke
in
ns
ai
n
h
s
c
s
e
k
s
a
p
n
a
a
t
g
i
e
a
r
A. Latar Belakang
menggambarkan efek dari budaya masyarakat pada nilai-nilai anggotanya, dan bagaimana
nilai-nilai berhubungan dengan perilaku, menggunakan struktur yang berasal dari analisis
faktor. Menurut Nagavara Ramarao Narayana Murthy budaya dari Infoys adalah inisiatif
kualitas. Manajemen Infoys memerlukan karyawan yang fokus terhadap kualiatas produk.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Prinsip globalisasi apakah yang di ikuti oleh NR dan rekan-rekannya untuk
menjadi powerhouse global
2. Menurut penelitian Hofstede's, India memiliki nilai tinggi pada kekuatan jarak
dimensi. Apa skor tinggi membantu untuk menjelaskan keberhasilan Infosys
dalam pasar global?
3. Berdasarkan tabel 3.1 dalam bab managing global. Fase evolusi perusahaan dan
lintas budaya mana Infoys pada ssat ini? Fase I internasional Domestic, Fase II,
fase III multinasional atau Tahap IV Global?
B. Pemecahan Masalah
1. Prinsip globalisasi yang di ikuti oleh NR dan rekan-rekannya untuk menjadi
powerhouse global :
Berupaya mempertahankan kualitas produk
Menjadi bagian dari pasar global membuat infoys berupaya dalam
mempertahankan kualitas produk. Salah satu prinsip globalisasi adalah adanya
persaingan yang sehat. Kompetisi di sini berkaitan dengan mutu. Karena,
masyarakat di dalam era globalisasi menuntut kualitas yang tinggi baik dalam
jasa, barang maupun investasi modal. Kualitas berada di atas kualitas.
Bukti dari infoys berusaha mempertahankan kualitas dapat dilihat dari budaya
infoys yaitu fokus terhadap kualitas produk. NR mendapat kepercayaan dari
pelanggan, beberapa di antaranya sangat antusias tentang penggunaan IT
outsourcing dan perangkat lunak, yang memenuhi kualitas standar dan jadwal
Infoys mampu mengkombinasikan potensi lokal dengan iptek dan
mengemasnya dalam produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan bisnis
dan ekonomi global
Infosys menggabungkan teknologi canggih dengan potensi lokal yang dimiliki
India yaitu menggunakan pembuat software India yang lancar berbahasa
Inggris dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan ahli-ahli serupa di
Amerika Serikat dan Eropa. Bahkan mereka yang bekerja sebagai call center
untuk produsen komputer atau elektronik dunia tidak keberatan untuk berpurapura menjadi orang Amerika atau Eropa ketika menjawab komplain pelanggan
yang notabene berada di Amerika dan Eropa.
2. Ya.
Menurut Hofstede, negara dengan high power distance meliputi negara-negara Arab,
Guatemala, Malaysia, Filipina, Meksiko, Indonesia dan India. Pada negara yang
menunjukkan skor power distance yang tinggi jarak status dan kekuasaan atasan dan
bawahan tinggi. Kekuasaan tersentralisasi dan dipegang oleh sedikit orang dengan
struktur piramida hierarki yang tinggi. Bawahan harus selalu patuh pada perintah
atasan dan atasan sangat dihormati. Atasan yang dihormati adalah atasan yang
demokratis.
Infoys adalah perusahaan yang berkantor pusat di India.Yang mana negosiator dari
negara-negara ini cenderung untuk lebih nyaman dengan struktur hierarki, otoritas
yang jelas. Penialain atas prestasi seseorang dapat diperoleh melalui kerja keras,
ambisi pribadi, dan daya saing yang ditampilkan
Setiap keputusan yang diambil merupaan values-based decision, tidak hanya melihat
nilai uang. Values yang ditanamkan sejak awal ini kemudian menjadi keuntungan atau
kelebihan utama Infosys. Hal ini memberikan pendapatan yang lebih besar, pegawai
berkemampuan tinggi, dan investor besar. Values ini didapat dengan komitmen yang
kuat terhadap para klien, dan tentu saja kerja keras. Narayana Murthy mengatakan :
A good company always go beyond following the law. Ethnical behavior transcends
legal compliance is about satisfying the authorities.
3. Perusahaan Infoys berada pada fase ke empat yaitu fase global.
Hal ini terlihat pada :
a. penggunaan competitive strategy secara global.
b. sejak awal berdiri perusahaan telah menyusun strategy untuk dapat masuk dan
bersaing di pasar global. Hal ini terbukti Infoys mulai dapat bersaing dengan
IBM.
c. fokus dari perusahaa dalam menghasilkan servise fokus pada kepuasan
pelanggan.
d. Kemampuan Infoys dalam menggunakan teknologi juga sudah mampu
bersaing dengan perusahaan mana saja dengan bukti perusahaan telah mampu
menarik investor agar dapat bekerja sama dengan pasar eropa, amerika latin ,
kanada dan emerika serikat, sehingga mendapat kepercayaan dari pelanggan
yang sangat antusias tentang penggunaan IT outsoursingnya.
e. Pesaing Infoys dalam menjalankan industri IT outsoursing adalah perusahaan
global yang cukup besar salah satunya IBM
f. Pemasaran IT outsousing telah dipasarkan di banyak negara
g. Modal dalam mmemproduksi IT outsorsing relatif murah serta penggunaan
biaya secara effektif
Daftar Pustaka
http://www.bisnis.com/servlet/page?
_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL