Anda di halaman 1dari 11

I.

Pendahuluan
A. Tujuan Praktikum
Objek I
Untuk mengetahui nama dan fungsi alat alat yang digunakan dalam
laboratorium.
Objek II
1. Untuk mengetahui dan menerapkan penggunaan centrifuge.
2. Untuk mengetahui dan menerapkan penggunaan dan pemeliharaan
mikroskop dengan baik dan benar serta aplikasi penggunaan
micrometer.
Objbek III
Mengamati perubahan letak dan bentuk kromosom dalam setiap
tahapan pada sel tumbuhan.
Objek IV
Mempelajari karakteristik dan peemeabilitas membrane juga untuk
memahami konsep isotonik dengan membandingkan erythrocytes
normal dan erthroytes yang diekspose dengan empat macam media
ekstraseluler yang berbeda.

OBJEK I

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM


I.

Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui nama dan fungsi alat alat yang digunakan dalam
laboratorium

II.

Metode Kerja
a. Alat

Biohazard Safety
Cabinet
Botol Reagen Kaa
Coklat
Botol Spirtus /
Bunsen
Bluetip
Cawan Petri
Centrifuge PLC 03
Gelas Ukur
Hot Plate
Incubator
Cover Glass
Kamatitung

Kondensor
Lup
Diagfragma
Makro dan Mikro
Micropipet ELISA
adjustable
Mikropipet
Mortal dan Pestle
Object Glass
Autoclaf
Shaker Rotator
Oven
Kulkas
Tabung Reaksi
Yellow Tip

III.

IV.

Prosedur Kerja
1. Catat alat yang tertulis pada bagian alat dan bahan yang ada pada
laboratorium di kolom hasil
2. Tuliskan deskripsi singkat dan fungsi alat di kolom pembahasan

Hasil dan pembahasan

1. Labu Ukur
:
Sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 ml 5 l.
Memiliki fungsi untuk mendapat larutan zat tertentu yang nantinya
hanya digunakan dalam ukuran terbatas sebagai sampel dengan
menggunakan pipet atau untuk mengencerkan zat tertentu hingga
batas leher labu ukur.

2. Biological Safety Cabinet/Laminar Air Flow


Berguna untuk bekerja secara aseptis karena BCS mempunyai
pola pengaura n dan penyaringan aliran udara sehingga menjadi
steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan.

3. Botol Reagen Kaca Coklat

Botol yang berwarna gelap karna supaya zat yang ada didalam
botol tidak terkena cahaya, dan tidak teroksi dasi. Sebagai wadah
pereaksi (reagen) dan menyimpan reagen yang sudah diolah
menjadi baku primer dan sekunder.

4. Botol Spirtus
Lampu pemanas api dengan bahan bakar dari spirtus. Berguna
untuk membakar/reaksi dengan pemanas

5. Blue Tip
Digunakan pada mikropipet, dirancang untuk menjaga retensi
sempel dalam tip. Untuk mengambil larutan dalam ukuran mikro
(200 - 1 ml)

6. Yellow Tip
Untuk mengambil larutan dalam ukuran 10 200

7. Buret
Seperti kran dan tersedia dalam berbagai ukuran missal : 10 ml,
25 ml, 50 ml. Untuk menempatkan larutan tertentu yang akan
digunakan untuk titrasi. Buret juga merupakan alat ukur.

8. Cawan Petri
Berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah.
Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Sebagai wadah
meimbang, menyimpan bahan kimia, membantu menumbuhkan
mikroba pada analisa mikrobilogi

9. Centrifuge PLC 03
Alat yang sangat dibutuhkan dalam pemmisahan partikulat
padat dalam cairan. Berfungsing untuk memisahkan serum, untuk
pemeriksaan HT (hema tokrit), untuk pemeriksaan mikroskop urine

10.Gelas Ukur
Mempunyai bentuk seperti pipa yang mempunyai kaki/dudukan
sehingga dapta ditegakkan. Terbuat dari gelas terdapat juga yng
terbuat dari plastic tahan kimia. Yang digunakan untuk mengukur
suatu larutan yang tidak memerlukan ketelitian tingkat tinggi.

11.Gelas Kimia
Tersedia berbagai ukuran gela diantaranya : 50 ml, 100 ml, 250
ml, 500 ml, 1000 ml, dan 2000 ml. yang berfungsi sebagai tepat
mereaksikan bahan kimia, membuat larutan, menempatkan larutan,
menampung lahan kimia berupa (larutan, padatan, pasta, ataupun
tepung), dan untuk melarutkan bahan dan memanaskan bahan


12.Hot Plate
Bentuknya seperti kompor yang rata pada bagian atasnya. Yang
digunakan untuk memanaskan larutan dan melarutkan media
dalam air aquadest.

13.Inkubator
Sebagai perlengkapan dalam laboratorium mikrobiologi pangan
(alat untuk menciptakan suhu stabil dan konstan).

14.Cover Glass
Penutup kaca bagian datar tipis dari bahan trasparan, biasanya
persegi / persegi panjang sekitar 20 mm (4/5 in) lebar dan sebagian
kecil dari mimlimeter tebal. Berfungsi untuk menutup obbjek yang
telah diletakkan diatas kaca preparat.

15.Kondensor
Alat ini dapat di putar dan dinaik turunkan. Berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang masuk.

16.Lup
Kaca pembesar. Berfungsi untuk m elihat benda/objek yang
kecil.

17.Mikropipet
Pipet yang isinya sudah tertentu misalnya, 1 ml, 0,5 ml. untuk
memipet larutan dalam volume tertentu secara cepat.

18.Tabung Reaksi
Berbagai ukuran tabung reaksi yang bearnnya berdasarkan
ukuran diameter, ukuranya ada (10 x 75 ; 12 x 100 ;16 x 150 ; 24 x
150) mm. berfungsi tempat pengembangbiakan mikroba, untuk
tempat mereaksikan dua larutan/bahan kimia atau lebih.

19.Oven
Sterilisasi dengan pemanasan kering. Untuk mengeringkan
peralatan yang telah digunakan.

20.Shaker Rotator
Alat untuk mencampurkan larutan secara merata.

21.Autoclave
Alat pemanas. Untuk sterilisasi peralatan kimia.


22.Mortar and pestle
Mortar adalah wadahnya, sedangkan pestle adalah batal yang
dipegang. Berfungsi untuk menghancurkan suatu bahan atau
sampel seperti, daun, akar, seeding, biji, dll. Da bertujuan isolasi
DNA, RNA, atau protein.

23.Object Glass
Untuk menempatkan objek yang akan dilihat/dianalisa dengan
menggunakan mikroskop.

24.Kulkas
Alat pendingin. Diperlukan untuk menyimpan sampe yang
dianalisa serta media-media yang mudah menguap dan media yang
tidak tahan terhadap panas.

25.Terdiri dari bagian-bagian dan masing-masing mempunyai funsi


pada bagian mikroskop.
1. Mikroskop binokuler
Terdapat dua lensa yang terdiri atas lensa objektif dan
okuler. Yang digunakan dengan tujuan meneliti bagian dalam
sebuah sel.
2. Mikroskop minokuler
Mikroskop yang dilengkapi satu lensa okuler. Berfungsi
untuk mengamati detail dalam sel.
3. Mikroskop electron
Memiliki perbesaran maximal sampai 2 juta kali, dan
digunakan sebagai pengganti cahaya.
Fungsi dari mikroskop adalah untuk melihat atau mengenali
benda-benda renik yang terlihat sangat kecil menjadi lebih besar
dari aslinya, sehingga kita bisa mengidentifikasi benda tersebut
dengan lebih cepat.

26.Diagrfagma
Letaka diagfragma melekat dibagian bawah penempatan objek
glass. Untuk mengatur sinar yang masuk dengan mengatur bukaan
iris.

27.Makrometer dan Mikrometer


Pemutar kasar dan pemutar halus (bentuknya lebih dari pada
makrometer).
Makrometer :

memiliki fungsi untuk menaik-turunkan tabung


mikroskop secara cepat.
Micrometer :

Untuk menikan dan menurunkan mikroskop secara


lambat.

28.Minyak Inersi
Bentuk cair. Digunakan pada saat mengamati mikroskop dengan
perbesaran yang besar (100x)

29.Mikropipet ELISA Adjustable


Mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya antara 1
sampai 20. Untuk memindahkan cairan. Yang bervolume kecil
biasanya kurang dari 1000

30.Kamatitung
Untuk mengatur bekteri/mikroba.

I.

II.

III.

OBJEK II
CENTRIFUGE, MIKROSKOP, DAN KALIBRASI MIKROMETER
Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui dan menerapkan penggunaan centrifuge
2. Untuk mengetahui dan menerapkan penggunaan dan pemeliharaan
mikroskop dengan baik dan benar serta aplikasi penggunaan
micrometer.

Metode Kerja
a. Alat
Mikroskop
Sentrifugasi
Object glass
Gelas objek
Gelas penutup
Gunting
Pipet tetes
Micrometer
b. Bahan
Air
Tepung terigu

Hasil dan Pembahasan


Hasil

Pembahasan

I.

II.

OBJEK III
MITOSIS PADA SEL TUMBUHAN

Tujuan Praktikum
Mengamati perubahan letak dan bentuk kromosom dalam setiap
tahapan pada sel tumbuhan.

Metode Kerja
a. Alat

Sillet / cutter
Pinset
Cawan petri
Gelas objek
Cover glass
Mikroskop

b. Bahan
Akar bawang

merah
Alkohol 70%
HCL 1 N
Larutan carnoy
Hematosilin

c.
III.

Hasil dan Pembahasan


d. Hasil
1. Hasil sebelum diberi pewarna
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
2. Hasil sesudah diberi pewarna
q.
r. N s. Skal
o.

t. Fase

u. Gambar

v. Gambar

w. 1 x.

saat
praktikum
aa.

y. Interfase

z.
ab. ac.

ad.

Profase

af.

ae.

ag. ah.

ai.Metaphase

ak.

aj.
al.4 am.

an.

Anaphase

aq. ar.

as.

Telophase

ap.

ao.
au.

at.
av.
aw.
ax.
Pembahasan
ay.Pengamatan proses mitosis pada gambar yang sebelum diberi warna
terlihat bahwa gambar hanya kelihatan bening dan hanya ada garis
memanjang dan belum terlihat seperti kotak-kotak yang kelihatan selnya.
Dan, untuk yang sudah diberi proses pewarnaan bawang merah sudah
terlihat bentuk pembelahan selnya secara mitosis.
az.
Pengamatan proses mitosis yang dipraktekkan tidak
menghasilkan gambar yang jelas dikarenakan pada pemotongannya yang
kurang tipis dan di saat pewarnaanya yang seharusnya memakai
aceetoncarmine tetapi diganti dengan hematosilin dikarenakan bahanya
yang tidak tersedia.
ba.
Proses mitosis diamati pada ujung akar tanaman, karena akar
pada tumbuhan bawang cepat tumbuh dan akan terus tumbuh untuk
mencari nutrisi dan air. Hal ini membantu dalam pengamatan siklus sel,

karena di akar yang hidup akan selalu terdapat sel yang sedang
melakukan mitosis
(http;//www.biology.arizona.edu/cell_bio/activies/cell_cycle/cell_cycle.html,
diakses 04 oktober 2016, pk. 08.15 WIB)
bb.
Praktikum pengamatan pembelahan sel pada akr bawang
(Allium sp) memerlukan HCL untuk melarutkan diding sel. Terlarutnya
dinding sel mempermudah pada proses pewarnaan kromosom oleh
asetonkarmin. Pewarnaan asetoncarmin berguna untuk mmengidentifikasi
kromosom pada sel yang sedang diamati (sabnis, 2010 : 88) pada tahap
pemberian alcohol 70 % tujuannya untuk mesterilkan objek dari
kontaminan, dan pada tahap perendaman ke larutan carnoy yang
berfungsi untuk fiksasi sel (memperbaiki sel).
bc.
bd.
be.

Anda mungkin juga menyukai