Anda di halaman 1dari 4

A.

TEORI
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya hantar
listrik suatu larutan dan mengukur derajat ionisasi suatu larutan elektrolit dalam air
dengan cara menetapkan hambatan suatu kolom cairan. Daya hantar listrik berhubungan
dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya
hantar listrik yang besar. Bila arus listrik dialirkan dalam suatu larutan mempunyai dua
elektroda, maka daya hantar listrik berbanding lurus dengan luas permukaan elektroda
dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda.
Konduktometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan daya hantar suatu
larutan dan mengukur derajat ionisasi suatu larutan elektrolit dalam air dengan cara
menetapkan hambatan suatu kolom cairan selain itu konduktometer memiliki kegunaan
yang lain yaitu mengukur daya hantar listrik yang diakibatkan oleh gerakan partikel di
dalam sebuah larutan. Menurut literatur faktor-faktor yang mempengaruhi daya hantar
adalah perubahan suhu dan konsentrasi. Dimana jika semakin besar suhunya maka daya
hantar pun juga akan semakin besar dan apabila semakin kecil suhu yang digunakan
maka sangat kecil pula daya hantar yang dihasilkan dan begitu dengan sebaliknya antara
konsentrasi dan daya hantar. Oleh sebab itu pengaruh suhu dan konsentrasi dapat
mempengaruhi daya hantar.
Teori tentang konduktometri merupakan kebalikan dari teori hokum ohm tentang
hambatan listrik. Berdasarkan dan berangkat dari hokum ohm tersebut, maka disusunlah
teori tentang konduktivitas yang merupakan kebalikan dari resistivitas:
G = l/R
K = l/
Dengan :
G: Konduktivitansi (mho) atau (S)
I : Panjang material (meter)
K: Konduktivitas (S.m-1)
: Hambatan jenis atau resistivitas(ohm meter)
Konduktivitas larutan elektrolit pada temperatur konstan, tergantung pada jenis
ion dan konsentrasinya. Jika larutan semakin encer, maka konduktivitasnya akan
menurun. Ini terjadi karena jumlah ion persatuan luas semakin sedikit. Akan tetapi,

kemampuan tiap ion dalam meneruskan muatan akan semakin besar karena tidak ada nya
hambatan antar ion pada larutan encer.
Karena konsentrasi larutan pada umumnya dinyatakan dalam satuan molar
(mol/liter), maka pada konduktometri terdapat istilah konduktivitas molar (), yang
mempunyai hubungan dengan konsentrasi secara:
=1000K/C
Dimana:
=konduktivitas molar(Scm2 mol-1)
C=konsentrasi (mol.dm-3)
K=Konduktivitas(Scm-1)
Konduktivitas di tentukan oleh jenis ion. Sehingga untuk mengetahui kemampuan
tiap jenis

ion, maka perlu dilakukan percobaan dengan larutan yang sangat encer,

sehingga tidak di pengaruhi oleh ion lain. Pada kondisi seperti ini, maka konduktivitas
larutan merupakan jumlah konduktivitas ion positif (kation) dan ion negatif (anion).
o= oKation+ oanion
o adalah konduktivitas molar ion pada larutan sangat encer (konsentrasi mendekati nol).
B. PRINSIP KERJA KONDUKTOMETER
Prinsip kerja konduktometer adalah bagian konduktor atau yang di celupkan
dalam larutan akan menerima rangsang dari suatu ion-ion yang menyentuh permukaan
konduktor, lalu hasilnya akan diproses dan dilanjutkan pada outputnya yakni berupa
angka. Semakin banyak konsentrasi suatu misel dalam larutan maka semakin besar nilai
daya hantarnya karena semakin banyak ion-ion dari larutan yang menyentuh konduktor
dan semakin tinggi suhu suatu larutan maka semakin besar nilai daya hantarnya, Hal ini
karena saat suatu partikel berada pada lingkungan yang suhunya semakin bertambah
maka pertikel tersebut secara tidak lansung akan mendapat tambahan energi dari luar dan
dari sinilah energi kinetik yang dimiliki suatu partikel semakin tinggi (gerakan molekil
semakin cepat). Sehingga semakin sering suatu konduktor menerima sentuhan dari ionion larutan.
C. FUNGSI / KEGUNAAN
Konduktometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan daya
hantar suatu larutan dan mengukur derajat ionisasi suatu larutan elektrolit
dalam air dengan cara menetapkan hambatan suatu kolom cairan . Selain itu,
konduktometer memiliki kegunaan yang lain yaitu mengukur daya hantar
listrik yang diakibatkan oleh gerakan partikel di dalam sebuah larutan.

D. GAMBAR DAN KETERANGAN SERTA FUNGSINYA


E. CARA PENGGUNAAN
Prosedur penggunaan alat kondoktometer ini adalah sebagai berikut:
1. Siapkan sampel larutan yang akan di check konduktivitasnya.
2. Jika larutan panas, biarkan larutan mendingin sampai dengan suhunya sama dengan
suhu ketika kalibrasi. Contohnya jika kalibrasi dilakukan pada suhu 20C maka
3.
4.
5.
6.

pengukuran pun dilakukan pada suhu 20C.


Bilas elektroda dengan air DI dan keringkan dengan menggunakan kertas tisu.
Nyalakan konduktometer dengan menekan tombol ON/OFF.
Masukkan elektroda kedalam sampel, kumudian putar agar larutan homogen.
Tekan tombol READ untuk memulai pengukuran, pada layar akan muncul tulisan

HOLD yang berkedip.


7. Biarkan sampai tulisan HOLD pada layar berhenti berkedip.
8. Nilai konduktivitas yang ditunjukan pada layar adalah nilai konduktivitas larutan
yang diukur.
9. Matikan konduktometer dengan menekan kembali tombol ON/OFF.
F. CARA KALIBRASI
Berikut adalah cara kalibrasi alat konduktometer, yaitu:
1. Tekan tombol MODE untuk menuju mode konduktivitas
2. Cuci electroda dengan aquademin
3. Celupkan elektroda pada larutan standard an aduk perlahan, tunggu sampai angka
stabil
4. Tekan CAL , tunggu hingga angka stabil / berhenti berkedip
5. Tekan ENTER
6. Gunakan larutan standar yang sesuai untuk pengukuran konduktivitas
Berikut adalah gambar beberapa larutan standar yang digunakan untuk mengkalibrasi
alat konduktometer

G. CARA PERAWATAN

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan konduktometer yaitu batere,


elektroda, penyimpanan, dan

suhu penyimpanan. Berikut adalah cara perawatan

konduktometer yaitu:
1. Pada saat membilas elektroda harus dikeringkan dengan benar, jangan sampai tersisa
air menempel di elektroda. Jika hal itu sering terjadi, akan mengakibatkan membran
gelas yang terdapat pada gelembung elektroda akan mudah rusak dan pembacaannya
tidak akurat.
2. Simpan konduktometer di tempat yang kering dan aman

Anda mungkin juga menyukai