BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Timbang terima memiliki beberapa istilah lain. Beberapa istilah itu
diantaranya handover, handoffs, shift report, signout, signover dan cross
coverage. Handover adalah komunikasi oral dari informasi tentang pasien
yang dilakukan oleh perawat pada pergantian shift jaga. Friesen (2008)
menyebutkan tentang definisi dari handover adalah transfer tentang informasi
(termasuk tanggungjawab dan tanggunggugat) selama perpindahan perawatan
yang berkelanjutan yang mencakup peluang tentang pertanyaan, klarifikasi
dan konfirmasi tentang pasien. Handoffs juga meliputi mekanisme transfer
informasi yang dilakukan, tanggungjawab utama dan kewenangan perawat
dari perawat sebelumnya ke perawat yang akan melanjutnya perawatan.
Nursalam (2008), menyatakan timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien.
Handover
adalah
waktu
dimana
terjadi
perpindahan
atau
transfer
tanggungjawab tentang pasien dari perawat yang satu ke perawat yang lain.
Tujuan dari handover adalah menyediakan waktu, informasi yang akurat
tentang rencana perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru, dan perubahan
yang akan terjadi dan antisipasinya.
B. Tujuan Timbang Terima
1. Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (data fokus).
2. Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada klien.
3. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu segera ditindaklanjuti oleh
dinas berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Timbang
terima
(handover)
memiliki
tujuan
untuk
mengakurasi,
2. Pelaksanaan
Dalam penerapannya, dilakukan timbang terima kepada masing-masing
penanggung jawab:
a. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift atau operan.
b. Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang
terima
2)
3)
4)
10
b. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang
melakukan pertukaran informasi. Waktu terjadinya operan itu sendiri yang
berupa pertukaran informasi yang memungkinkan adanya komunikasi dua
arah antara perawat yang shift sebelumnya kepada perawat shift yang
datang.
c. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung
jawab dan tugas yang dilimpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang
menerima operan untuk melakukan pengecekan data informasi pada
medical record atau pada pasien langsung.
11
12
13
14
15
Pasien
Diagnosa medis
Diagnosa
masalah
keperawatan
kolaboratif
Rencana
tindakan
Yang telah
Yang akan
dilakukan
dilakukan
Perkembangan
keadaan
pasien
Masalah:
teratasi
Belum
Sebagian
Baru
16
KEGIATAN
WAKTU
TEMPAT
10 menit
Nurse
Station
20 menit
Nurse
Station
Disamping
tempat
tidur klien
PELAKSANA
Karu
PP
PA
Karu
PP
PA
17
5 menit
Nurse
station
Karu
PP
PA
18
19
L. Kerangka Teori
Berdasarkan teori di atas, gambaran pelaksanaan timbang terima di Unit
Rawat Inap RST Bhakti Wira Tamtama Semarang di pengaruhi oleh
mekanisme kegiatan timbang terima, metode timbang terima, serta isi
timbang
terima
sehingga
mempengaruhi
kesiapan
perawat
dalam
Faktor yang
mempengaruhi timbang
terima:
Kesiapan perawat dalam
1. Mekanisme kegiatan
dalam timbang terima
melaksanakan timbang
terima
Dimensi Kesiapan
1. Mekanisme kegiatan dalam
timbang terima
2. Ketepatan metode timbang
terima
3. Kesesuaian menyampaikan
isi timbang terima
20
M. Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (1998), variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa
yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian.
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu gambaran atau
sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sikap, ukuran yang dimiliki oleh satuan
penelitian tentang sesuatu konsep penelitian tertentu, misal umur, jenis
kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan,
penyakit, dan sebagainya (Notoatmojo, 2005).
Variabel dalam penelitian ini adalah tunggal yaitu pelaksanaan timbang
terima di Unit Rawat Inap RST Bhakti Wira Tamtama Semarang, yang
meliputi: mekanisme kegiatan dalam timbang terima, metode dalam timbang
terima, dan isi pada saat timbang terima.