Anda di halaman 1dari 7

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tujuan reproduksi adalah untuk menghasilkan keturunan.


Reproduksi pada manusia hanya terjadi secara seksual.
Reproduksi pada manusia diawali dengan perkawinan (kopulasi).
Umumnya kopulasi diikuti dengan pembuahan (fertilisasi) internal.
Fertilisasi merupakan penyatuan sperma dengan ovum.
Sperma dibentuk dalam proses spermatogenesis.
Ovum dibentuk dalam proses oogenesis.
Spermatogenesis dan oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin (gamet)
yang disebut dengan Gametogenesis

OVARIUM (INDUNG TELUR)


1. Adalah kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan ovum, hormon
estrogen, dan hormon progesteron.
2. Estrogen disekresi oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH.
3. Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin
sekunder pada wanita.
4. Progesteron disekresi oleh Korpus Luteum dan dirangsang oleh LH. Progesteron
berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah
dibuahi.
5. Ovarium ada sepasang kiri dan kanan.
OVIDUK (TUBA FALOPII)
1. Adalah saluran telur yang berjumlah sepasang dengan panjang sekitar 10 cm.
2. Bagian pangkal berbentuk corong disebut infundibulum dengan rumbai-rumbai
untuk menangkap ovum yang dilepaskan ovarium.
3. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
UTERUS (RAHIM)
1. Uterus adalah rongga pertemuan dari oviduk kiri dan kanan, berbentuk buah pir
dengan bagian bawah mengecil disebut serviks (leher rahim)
2. Uterus berfungsi sebagai tempat perkembangan zygot jika terjadi fertilisasi.
3. Dinding uterus terdiri dari beberapa lapisan jaringan otot polos dan endometrium
yang mengandung banyak pembuluh darah dan menghasilkan lendir.

VAGINA :
1. Vagina adalah saluran akhir dari saluran reproduksi bagian
2. dalam wanita.
3. Dinding vagina terdiri dari beberapa lapisan yaitu dari lapisan
4. dalam berturut-turut adalah : jaringan ikat berserat, jaringan
5. otot dan lapisan terluar kelenjar Bertholin.
6. Jaringan berserat dan jaringan otot bersifat elastis untuk
7. memberikan jalan bagi janin ketika dilahirkan.
VULVA :
1. Vulva merupakan celah terluar dari organ kelamin wanita.
2. Vulva terdiri dari mons pubis dan mons veneris merupakan daerah terluar dari vulva
yang banyak mengandung jaringan lemak.
3. Dibawah mons pubis terdapat sepasang lipatan bibir besar (labium Mayor) dan
sepasang lipatan bibir kecil ( labium minor), keduanya berfungsi melindungi vagina.
4. Pada vulva bermuara dua saluran yaitu saluran uretra dan saluran kelamin.
5. Pada daerah dekat ujung vagina terdapat himen (selaput dara) yaitu selaput yang
mengandung banyak pembuluh darah.

KLITORIS :
1. Klitoris adalah tonjolan yang dibentuk dari gabungan bagian atas labium mayor dan
labium minor.
2. Klitoris merupakan gabungan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada
pria. Klitoris juga tersusun dari korpus carvenosa dan juga banyak pembuluh darah
dan ujung-ujung saraf perasa
OOGENESIS :
1. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium.
2. Di dalam ovarium terdapat Oogonium (sel indung telur). Oogonium bersifat diploid.
3. Oogonium memperbanyak diri dengan pembelahan mitosis menghasilkan oosit
primer, yang bersifat diploid.
4. Oogenesis sudah dimulai ketika janin berusia 5 bulan, sampai bayi berusia 6 bulan
oosit primer akan membelah secara meiosis, tetapi tidak dilanjutkan sampai anak
perempuan tadi mengalami pubertas. Saat itu oosit primer dalam keadaan dorman.
5. Saat bayi perempuan lahir ada sekitar 1 juta oosit primer dalam setiap ovariumnya,
terjadi degenerasi selama masa pertumbuhan sampai ketika pubertas jumlah oosit
primer tersisa sekitar 200 ribu saja.
6. Saat pubertas oosit primer akan melanjutkan meiosis I, menjadi satu oosit sekunder
dan satu polosit primer
7. Oosit sekunder melanjutkan meiosis II tetapi tidak selesai sampai terjadinya ovulasi.
Jika tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan berdegenerasi, jika terjadi fertilisasi
meiosis II akan dilanjutkan kembali dengan hasil satu ootid dan satu polosit sekunder,
sedang polosit primer mebelah menjadi dua polosit sekunder.
8. Hasil akhir dari oogenesis adalah satu buah ootid yang akan tumbuh menjadi ovum
dan 3 buah polosit sekunder.
9. Ketika mengalami oogenesis : oosit berada dalam suatu folikel, yang berfungsi
menyediakan sumber makanan bagi oosit.
10. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan peristiwa oogenesis :
a. Pada tahap meiosis I folikel primer menjadi folikel sekunder, saat terbentuk oosit
sekunder, folikel sekunder menjadi folikel tersier.
b. Pada masa ovulasi folikel tersier menjadi folikel de Graaf. Setelah oosit sekunder
keluar dari folikel, folikel de Graaf menjadi Korpus Luteum. Jika tidak terjadi
fertilisasi korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans, jika terjadi
fertilisasi korpus luteum akan tetap mempertahankan diproduksinya hormon
estrogen dan progesteron.

MENSTRUASI :
1. Menstruasi/Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang
disertai dengan pelepasan endometrium pada saat ovum tidak dibuahi.
2. Mekanisme siklus menstruasi dipengaruhi oleh pelepasan hormon-hormon yang
berkaitan dengan adanya kerjasama hipotalamus dan ovarium.

SIKLUS MENSTRUASI :
1. FASE MENSTRUASI
2. FASE PRA OVULASI
3. FASE OVULASI
4. FASE PASCA OVULASI
FASE MENSTRUASI :
FASE MENSTRUASI : bila tidak terjadi fertilisasi (ovum tidak dibuahi oleh sperma ),
korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans sehingga produksi hormon
estrogen dan progesteron terhenti. Turunnya kadar estrogen dan progesteron
menyebabkan peluruhan endometrium dan ovum, ditandai dengan pendarahan dari
uterus selama lk 5 hari dengan volume darah sekitar 50 ml.

FASE PRA OVULASI :


1. Pada fase akhir menstruasi ini, hipotalamus mengeluarkan hormon Gonadotropin
yang merangsang hipofisis mengeluarkan FSH. FSH merangsang pembentukan folikel
primer di dalam ovarium yang mengelilingi oosit primer. Keduanya akan tumbuh
sampai hari ke 14 dari hari I menstruasi, saat itu folikel matang disebut dengan folikel
de Graaf dengan oosit sekunder di dalamnya.
2. Selama pertumbuhannya folikel melepaskan hormon estrogen yang menyebabkan
pembentukan kembali lapisan endometrium (proliferasi) dan penetralan sifat asam
pada serviks agar lebih mendukung kehidupan sperma.

FASE OVULASI :
Pada umumnya pada hari ke 14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar
estrogen selama pra ovulasi menimbulkan reaksi umpan balik negative yaitu
penghambatan pelepasan FSH dari hipofisis, karena FSH berkurang maka hipofisis ganti
mengeluarkan LH. LH merangsang pelepasan oosit sekunder daria folikel de Graaf siap
untuk dibuahi sperma.

FASE PASCA OVULASI :


FOLIKEL DE Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder akan berkerut dan berubah
menjadi korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen dan progesteron.
Keduanya bekerja menebalkan endometrium, juga merangsang sekresi lendir pada vagina
dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara. Keseluruhan fungsi tersebut adalah
menyiapkan implantasi zygot pada uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai