RF Stroke

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

Faktor Resiko Stroke

Stroke mempunyai faktor resiko yan diklasifikasikan menjadi


dua, yakni faktor resiko yang tidak dapat di modifikasi, dan faktor
resiko yang dapat di modifikasi.
Faktor Resiko yang Tidak Dapat di Modifikasi
1.

Usia

Usia rentan terkena stroke adalah setelah umur 55


tahun, namun teori ini tidak mutlak. Ini biasanya disebabkan
bahwa pada usia tua pembuluh darah akan semakin rapuh
dan rentan pecah.
2.

Riwayat Stroke

Seseorang yang memang sudah pernah mengidap


stroke sebelumnya akan lebih rentan untuk terkena stroke
berulang, terutama apabila stroke pertama hanya merupakan
TIA dan kebiasaan buruk sebelumnya masih dijalankan.
Faktor Resiko yang Dapat di Modifikasi
1.

Hipertensi

Hipertensi merupakan faktor resiko stroke yang paling


sering ditemukan sehari-hari. Mengapa

hipertensi dapat

menyebabkan stroke? Hipertensi (>140/90) menyebabkan


disfungsi endotel pembuluh darah sehingga dinding pembuluh
darah tersebut akan melemah dan rentan untuk ruptur,
menghasilkan

stroke

hemoragik.

Hipertensi

juga

dapat

menghasilkan aneurisme pada pembuluh darah, membuatnya


rentan rupture- stroke hemoragik. Selain stroke hemoragik,
hipertensi juga merupakan faktor resiko untuk stroke iskemik.
Hipertensi menyebabkan stroke iskemik melalui patofisiologi
aterosklerosis.

Hipertensi

mengganggu

integritas

endotel

pembuluh darah sehingga endotel akan gampang robek. Jika

robek

maka

lemak,

calcium,

akan

terdeposisi

disana,

membentuk thrombus, yang nantinya akan menghasilkan


stroke iskemia.
2.

Diabetes Mellitus

Pada penderita Diabetes Mellitus, ditemukan adanya


gangguan vasodilatasi pembuluh darah karena kurangnya
produksi

Nitric

Oxide

(NO).

Normalnya,

NO

berada

di

pembuluh darah untuk mencegah adanya agregasi platelet.


Produksi NO menurun pada penderita diabetes, karena neuron
parasimpatis yang berfungsi untuk sekresi NO ke ruangan
perivascular mengalami degenerasi disebabkan tidak adanya
sinyal dari insulin. Setelah dijelaskan demikian, darah akan
rentan untuk mengalami agregasi platelet, menciptakan
sebuah thrombus. Selain dari itu, pada Diabetes Mellitus
hiperkoagulasi
Plasminogen

darah

juga

Activator

disebabkan

Inhibitor-1

dan

oleh

elevasi

Antithrombin

III.

Keadaan hiperkoagulabilitas ini memicu terjadinya stroke


iskemik karena sumbatan thrombus.
3.

Dislipidemia

Dislipidemia adalah kondisi dimana lemak LDL lebih


tinggi dari normal, dan HDL lebih rendah dari normal.
Dyslipidemia dapat menyebabkan stroke melalui mekanisme
carotid aterosklerosis. Carotid aterosklerosis dimulai dengan
rusaknya

integritas

endothelium

pada

lapisan

intima.

Rusaknya endothelium akan memicu pengeluaran sitokinsitokin yang menyempitkan lumen karena efek inflamasi. Selsel lemak yang ada di lokasi tersebut akan dimakan oleh selsel makrofag yang kemudian menempel pada dinding tunika
intima (atherosclerotic plaque).

Jika plaque tersebut ruptur,

dapat menimbulkan thrombus dan memicu stroke.

4.

Merokok

Rokok dapat memicu aterosklerosis dan meningkatkan


tekanan darah.
5.

Fibrilasi atrium

Fibrilasi atrium dapat menyebabkan stroke karena pada


kondisi

ini

jantung

tidak

dapat

brkontraksi

semaksimal

mungkin, melainkan hanya bergetar, sehingga darah tidak


dapat dipompa keluar. Keadaan ini dapat membentuk emboli
yang nantinya dapat mengalir ke otak dan menyumbat
pembuluh darah kecil disana.
6.

Stenosis Karotid

Stenosis Karotid adalah penyempitan arteri carotid, dan


ini merupakan faktor resiko untuk stroke iskemik. Mekanisme
penyempitan carotid adalah sama seperti dyslipidemia, yaitu
aterosklerosis.
7.

Penyakit Sel Sabit

Penyakit Sel Sabit (Sickle Cell Anemia) adalah faktor


resiko stroke karena pada penyakit ini terdapat sel darah
merah yang berbentuk seperti bulan sabit. Ini mengakibatkan
sel-sel darah merah saling menggumpal di lumen pembuluh
darah,

menghentikan

aliran

pembuluh

darah

dan

mengakibatkan stroke iskemik.


8.

Inaktivitas Fisik

Inaktivitas fisik dapat menyebabkan stroke karena hal


ini merupakan faktor resiko juga untuk serangan jantung,
hiperkolesterolemia, diabetes, dan hipertensi. Inaktivitas fisik
mekanismenya aterosklerosis.
9.

Pola makan yang tidak sehat

Pola

makan

yang

tidak

sehat

contohnya

adalah

makanan yang berlemak, kolesterol tinggi, dan kadar sodium


yang tinggi. Makanan yang sangat asin dapat meningkatkan
tekanan darah, dan makanan yang berlemak dapat memicu
aterosklerosis.

Daftar Pustaka
1.

American Heart Association. Understanding


Stroke Risk. 2012.
http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/A
boutStroke/UnderstandingRisk

2.

Nicolaides,A; Beach, Pathophysiology of Carotid


Atherosclerosis. 2012. Springer

3.

Baluch,UT..Association of Dyslipidemia and


Ischemic Stroke. 2008.Pakistan Institute of
Medical Science.

Anda mungkin juga menyukai

  • TMD
    TMD
    Dokumen3 halaman
    TMD
    Gabriella Nurahmani Putri
    Belum ada peringkat
  • Dadaism
    Dadaism
    Dokumen10 halaman
    Dadaism
    Gabriella Nurahmani Putri
    Belum ada peringkat
  • Disentri Pada Anak
    Disentri Pada Anak
    Dokumen16 halaman
    Disentri Pada Anak
    Gabriella Nurahmani Putri
    Belum ada peringkat
  • TMD
    TMD
    Dokumen15 halaman
    TMD
    Gabriella Nurahmani Putri
    Belum ada peringkat
  • Luka Bakar
    Luka Bakar
    Dokumen45 halaman
    Luka Bakar
    Gabriella Nurahmani Putri
    Belum ada peringkat