MKU Pancasila
OLEH :
Nama
: Nur Iftitah
Nim
: G21115519
Prodi
: Agribisnis
Melakukan kekerasan
Mencuri
Berjiwa dengki
Berbohong
Mabuk akibat minuman keras
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, tidak
semata-mata terbentuk begitu saja dengan hanya diciptakan oleh seseorang seperti yang
terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia. Akan tetapi terbentuknya Pancasila mengalami
proses yang sangat panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Sejak 400 tahun yang lalu pada
masa kejayaan kutai dimana pada masa ini masayarakat kutai yang membuka zaman sejarah
indonesia pertama kali, sudah terlihat menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan
dalam bentuk kerajaan.
Secara kausalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara nilainilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, seperti adat- istiadat,
kebudayaan, dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri negara mengangkat nilai-nilai
tersebut kemudian dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral-moral yang
luhur diantaranya dalam sidang BPUPKI yang pertama, sidang panitia sembilan yang
kemudian melahirkan piagam jakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali, kemudian
dibahas lagi dalam sidang BPUPKI yang kedua. Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum
sidang PPKI Pancasila sebagai calon dasar filsafat negara dibahas serta disempurnakan lagi
dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia
Pengetahuan yang lengkap tentang proses terjadinya Pancasila berdasarkan pada proses
kausalitas. Secara kausalitas asal mula pancasila dibedakan menjadi dua macam yaitu, asal
mula langsung dan asal mula tidak langsung.
Pengertian asal mula secara ilmiah filsafat di bedakan atas empat macam yaitu :
a.
hakikatnya nilai Pancasila merupakan unsur-unsur yang digali dari bangsa Indonesia yang
bermula dari adat-istiadat kebudayaan serta nilai religius. Bisa disimpulkan bahwa asal bahan
Pancasila adalah pada bangsa Indonesia yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan
hidup bangsa Indonesia.
b. Asal mula bentuk (kausa formalis)
Asal mula bentuk atau bagai mana betuk Pancasila itu sebagaimana termuat dalam
pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Dengan demikian maka asal mula bentuk Pancasila
adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lainya yang merumuskan dan
membahas Pancasila.
c. Asal mula karya (kausa effisien)
Asal mula yang menjadikan atau mengesahkan Pancasila dari calon yang akan menjadi
dasar negara yang sah. Yaitu PPKI sebagai pembentuk negara dan telah mengesahkan
Pancasila sebagai landasan dasar negara.
d. Asal Mula Tujuan (Kausa Finalis)
Pancasila dirumuskan dan di bahas oleh para pendiri negar bertujuan untuk dijaikan
sebagai landasan dasar negara. Oleh karena itu Asal mula tujuan tersebuat adalah anggota
BPUPKI beserta panitia sembilan.
B. Sejarah Singkat Terbentuknya Pancasila
khusus mengenai calon dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama itu,
banyak anggota yang berbicara, dua di antaranya adalah Muhammad Yamin dan Bung Karno,
yang masing-masing mengusulkan calon dasar negara untuk Indonesia merdeka.
Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai dasar negara secara lisan yang terdiri
atas lima hal, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan Rakyat
Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis pada tanggal 29 Mei
Permusyawaratan /
Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Prof.Dr. Supomo pada tanggal 31 Mei 1945 terdapat pokok-pokok pikiran yang tidak
banyak berbeda seperti berikut :
a.
Negara Indonesia Merdeka hendaknya merupakan negara nasional yang bersatu dalam
arti totaliter atau integralistik.
b.
Setiap warganya dianjurkan agar takluk kepada tuhan, tetapi urusan agama hendaknya
terpisah dari urusan negara dan diserahkan kepada golongan-golongan agama yang
bersangkutan.
c.
Dalam susunan pemerintahan negara harus dibentuk suatu Badan Permusyawaratan, agar
pemimpin negara dapat bersatu jiwa dengan wakil-wakil rakyat secara terus-menerus.
e.
Negara Indonesia yang berdasar atas semangat kebudayaan Indonesia yang asli, dengan
sendirinya akan bersifat negara Asia Timur Raya.
Prof. Supomo dengan tegas menolak aliran individualisme dan liberalisme maupun
teori kelas ajaran Marx, dan Lenin, sebagai dasar Indonesia Merdeka, dan menandaskan
bahwa politik pembangunan negara harus disesuaikan dengan susunan masyarakat Indonesia.
Maka negara kita harus berdasar atas aliran pikiran (staaside) negara yang integralistik,
negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya, yang mengatasi seluruh golongangolongannya dalam lapangan apapun. Dalam pengertian ini menurut teori ini yang sesuai
dengan semangat Indonesia yang asli, negara tidak lain ialah seluruh rakyat Indonesia sebgai
persatuan yang teratur dan tersusun. Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945,
Bung Karno mengajukan usul mengenai calon dasar Negara yang terdiri atas lima hal,
yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
Sosio nasionalisme
Sosiodemokrasi
Ketuhanan
Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong
Royong.
Istilah sila itu sendiri dapat diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku
seseorang atau bangsa;kelakuan atau perbuatan yang menurut adab (sopan santun); dasar
adab, akhlak, dan moral. Pancasila sebagai dasar negara pertama kali diusulkan oleh Ir.
Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dihadapan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Menurut beliau, istilah Pancasila tersebut
diperoleh dari para sahabatnya yang merupakan ahli bahasa.
Rumusan Pancasila yang dikemukakan tersebut berdiri atas :
a.
Kebangsaan Indonesia
b.
c.
d.
Kesejahteraan social
e.
untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang
masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota
diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20
Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas delapan orang, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Ir.Soekarno
Ki Bagus Hadikusumo
K.H. Wachid Hasjim
Mr. Muh.Yamin
M. Sutardjo Kartohadikusumo
Mr. A.A. Maramis R.
Otto Iskandar Dinata
Drs. Muh. Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan para
anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujuinya
dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara, yang terdiri
atas sembilan orang, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Ir.Soekarno
Drs.Muh.Hatta
Mr.A.A.Maramis
K.H.Wachid Hasyim
Abdul Kahar Muzakkir
6.
7.
8.
9.
Abikusno Tjokrosujoso
H. Agus Salim
Mr.AhmadSubardjo
Mr. Muh. Yamin
Tokoh-tokoh BPUPKI yang diberi nama Panitia Sembilan mengadakan pertemuan
untuk membahas pidato serta usulan-usulan mengenai dasar negara yang telah dikemukakan
dalam sidang- sidang BPUPKI. Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada
tanggal itu juga melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum
Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Piagam Jakarta.
Dalam pembahasan tersebut didalamnya terdapat rumusan dan sistematika Pancasila
sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
C. Makna Lambang Burung Garuda Pancasila
Burung garuda merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha. Garuda dalam
mitos tersebut digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh, cakar) dan
separuh manusia (tangan dan kaki). Lambang garuda diambil dari penggambaran kendaraan
Batara Wisnu yakni garudeya. Garudeya itu sendiri dapat kita temui pada salah satu pahatan
di Candi Kidal yang terletak di Kabupaten Malang tepatnya di Desa Rejokidal, Kecamatan
Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Garuda sebagai lambang negara menggambarkan
kekuatan dan kekuasaan, warna emas melambangkan kejayaan. Karena peran garuda dalam
cerita pewayangan Mahabharata dan Ramayana, maka Posisi kepala garuda menoleh ke
kanan.
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus
1945), antara lain:
a.
dibagi menjadi lima bagian, bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah
putih yang melambangkan warna bendera nasional Indonesia (merah berarti berani dan putih
berarti suci), dan sebuah perisai kecil miniatur dari perisai yang besar berwarna hitam berada
tepat di tengah-tengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai tersebut menggambarkan
garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah. Setiap gambar yang
terdapat pada perisai tersebut berhubungan dengan simbol-simbol dari sila Pancasila, yaitu.
b.
Bintang Lima
Rantai Emas
Pohon Beringin
Kepala Banteng
Sila
ke-4
Kerakyatan
Yang
Dipimpin
Oleh
Hikmat
Kebijaksanaan
Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
Banteng adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia. Cetusan Presiden Soekarno
dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong-royong, dan
kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas bangsa Indonesia.
f.