Makalah Sistem Pencernaan
Makalah Sistem Pencernaan
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,bahwa kami telah
menyelesaiakan tugas mata kuliah System Pencernaan dengan membahas materi gangguan
system pencernaan tentang Perut Panas Dan Kembung Pada Ibu Hamil
Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini,tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi. Sehingga dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangankekurangan baik dalam penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
kelompok kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi
motifasi,khususnya bagi kelompok kami.
penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang normal, dan selama kehamilan
berlangsung banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh seorang wanita untuk itu
diperlukan waktu untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam dirinya.
Perubahan-perubahan
yang
terjadi
selama
kehamilan
umumnya
menimbulkan
BAB II
PEMBAHASAN
.1 Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Pencernaan ( Siti Fauziah, dkk, 2012)
Pada masa kehamilan nafsu makan mengalami peningkatan. Bising usus menghilang,
konstipasi, mual, dan muntah sering terjadi. Hemoroid sering terjadi karena aliran darah ke
punggul dan tekanan vena meningkat.
1. Mulut
Gusi cenderng berdarah karena kadar estrogen meningkat menyebabkan peningkatan
vaskularisasi selektif dan proliferasi jaringan ikat. Ptialisme sering terjadi karena wanita
jarang menelan saat merasa mual.
2. Gigi
Demineralisasi gigi tidak terjadi pada masa kehamilan
Wanita hamil memerlukan sekitar 1,2 G kalsium dan fosfor dalam jumlah yang tidak
kira-kira sama setiap hari selama ia hamil. Kebutuhan kalsium dan fosfor ini lebih tinggi
sekitar 0,4 G dari pada kebutuhan saat ia tidak hamil. Diet yang seimbang memenihi
kebutuhan ini. Namun; defisiensi diet yang berat dapat mengurangi simpanan unsur-unsur
ini di dalam tulang, tetapi tidak menarik kalsium dari giginya. Demineralisasi gigi tidak
terjadi selama masa hamil. Oleh karna itu, pepatah kuo mengatakan satu gigi untuk
setiap anak tidaklah benar. Hygiene gigi yang buruk selama masa hamil atau pada setiap
waktu dan gingisititas dapat menimbulkan karies gigi yang dapat menyebabkan gigi
hilang.
3. Nafsu makan
Pada trisemester pertama nafsu makan menurun akibat nausea dan atau vomitus. Adapun
pada trimester kedua nafsu makan meningkat karena nausea vomitus lebih jarang.
4. Lambung
Lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas tepat dibawah
diafragma. Dalam keadaan kosong lambung berbentuk tabung J, dan bila penuh
berbentuk seperti buah alpukat raksasa. Kapasitas normal lambung 1 sampai 2 liter.
Secara anatomis lambung terbagi atas fundus, korpus dan antrum pilorus. Sebelah atas
lambung terdapat cekungan kurvatura minor, dan bagian kiri bawah lambung terdapat
kurvatura mayor. Sfingter kedua ujung lambung mengatur pengeluaran dan pemasukan.
Sfingter kardia atau sfingter esofagus bawah, mengalirkan makanan yang masuk kedalam
2
lambung dan mencegah refluks isi lambung memasuki esofagus kembali. Daerah
lambung tempat pembukaan sfingter kardia dikenal dengan nama daerah kardia. Disaat
sfingter pilorikum berelaksasi makanan masuk kedalam duodenum, dan ketika
berkontraksi sfingter ini akan mencegah terjadinya aliran balik isis usus halus kedalam
lambung.
Lambung terdiri dari empat lapisan yaitu :
a. lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa.
b. Lapisan berotot yang terdiri atas 3 lapisan :
1) Serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot esophagus.
2) Serabut sirkuler yang palig tebal dan terletak di pylorus serta membentuk otot
sfingter, yang berada dibawah lapisan pertama.
3) Serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambunh dan berjalan dari
orivisium kardiak, kemudian membelok kebawah melalui kurva tura minor
(lengkung kelenjar).
4) Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan
saluran limfe.
5) Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak
kerutan/ rugae, yang menghilang bila organ itu mengembang karena berisi
makanan. Ada beberapa tipe kelenjar pada lapisan ini dan dikategorikan menurut
bagian anatomi lambung yang ditempatinya. Kelenjar kardia berada dekat
orifisium kardia. Kelenjar ini mensekresikan mukus. Kelenjar fundus atau gastric
terletak di fundus dan pada hampir selurus korpus lambung. Kelenjar gastrik
memiliki tipe-tipe utama sel. Sel-sel zimognik atau chief cells mensekresikan
pepsinogen. Pepsinogen diubah menjadi pepsin dalam suasana asam. Sel-sel
parietal mensekresikan asam hidroklorida dan faktor intrinsik. Faktor intrinsik
diperlukan untuk absorpsi vitamin B 12 di dalam usus halus. Kekurangan faktor
intrinsik akan mengakibatkan anemia pernisiosa. Sel-sel mukus (leher) ditemukan
3
.2
Rasa panas
A. Pengertian
Gajala ini kemungkinan disebabkan oleh lemahnya lambung dan
kosongnya perut, sehingga menimbulkan penyusutan kelenturan otot-otot
lunak pada saluran cerna. Penyebab lain adalah rahim yang membesar,
sehingga perut naik ke rongga dada. ( Imam Musbikin )
Gangguan ini dapat terjadi pada awal kehamilan, meskipun kadang
menjadi lebih parah pada trimester ketiga. Penyebab utamanya adalah
meluapnya cairan dari lambung dan usus dua belas jari ke dalam
kerongkongan. Selama kehamilan, makanan bergerak terlalu pelan melalui
usus halus atau lambung menerima tekanan yang berat dari rahim saat rahim
membesar dan bergeser naik ke perut. ( Deri Rizki, 2013)
Panas perut, salah pencernaan dan oesophageal refluk dari asam dapat
terjadi pada saat hamil tua, sebagai akibat dari pengenduran oleh hormone
katup di bagian atas perut sehingga beberapa kandungan perut asam dapat
mengalir kembali ke oesophagus (kerongkongan). Problem ini dapat semakin
dipicu oleh tekanan janin saat dia mendorong ke bawah tulang iga dan
diafragma sebelum turun untuk berada dalam ujung tulang panggul , dan juga
dapat semakin parah jika anda mengandung lebih dari satu bayi. Makanan
tertentu akan membuat panas perut semakin akut.
1.
Rasa panas yang disertai nyeri dada, di mana disebabkan oleh GERD
memiliki 'terbakar' sensasi yang berbeda, terjadi setelah makan atau di
malam hari, dan memburuk ketika seseorang berbaring atau membungkuk.
Hal ini juga sering terjadi pada wanita hamil, dan mungkin dipicu oleh
mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar, dari makanan tertentu yang
mengandung rempah-rempah tertentu, kandungan lemak tinggi, atau kadar
asam tinggi. Jika nyeri dada yang diduga menjadi mulas, pasien mungkin
menjalani serangkaian GI atas untuk mengkonfirmasi keberadaan asam
reflux.Heartburn atau nyeri dada setelah makan atau minum dan
dikombinasikan dengan kesulitan menelan mungkin menunjukkan spasme
esophagus
2. Rasa tidak nyaman di abdomen, di mana perubahan pada abdomen yang
dapat menimbulkan rasa tidak nyaman meliputi panggul berat atau
tertekan, ketegangan pada ligamentum teres uteri, flatulen (pembentukan
gas berlebihan dalam lambung), distensi dan keram usus serta kontraksi
uterus. Selain pergesaran usus, tekanan akibat pembesaran uterus
meningkat tekanan vena di dalam panggul walaupun kebanyakan rasa
tidak nyaman di abdomen merupakan kosenkuensi perubahan maternal
yang normal, petugas kesehatan harus secara konstan waspada terhadap
kemungkinan gangguan, seperti abstruksi usus atau proses pradangan.
D. Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat obatan yang tidak
jelas, zat zat seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan
stress, pemasukan makanan menjadi kurang sehingga lambung akan kosong,
kekosongan lambung dapat mengakibatkan erosi pada lambung akibat
gesekan antara dinding dinding lambung, kondisi demikian dapat
mengakibatkan peningkatan produksi HCL yang akan merangsang terjadinya
kondisi asam pada lambung, sehingga rangsangan di medulla oblongata
membawa impuls muntah sehingga intake tidak adekuat baik makanan
maupun cairan.
E. Pencegahan
Pola makan yang normal dan teratur, pilih makanan yang seimbang
dengan kebutuhan dan jadwal makan yang teratur, sebaiknya tidak
mengkomsumsi makanan yang berkadar asam tinggi, cabai, alkohol, dan
pantang rokok, bila harus makan obat karena sesuatu penyakit, misalnya sakit
kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak mengganggu fungsi lambung.
F. Penatalaksanaan
Perawatan yang bisa anda jalani antara lain:
1. Minum segelas air susu sebelum tidur
2. Tidur terlentang atau miring dan gunakan dua buah bantal untuk menyangga
tulang punggung dan leher anda
3. Terapi nutrisi. Hindari teh, kopi, alcohol, gula dan bahan tambahan e,
khususnya e276; dengan metode coba-coba anda akan mengetahui makanan
apa yang paling baik dihindari, namun makanan yang digoreng atau
berbumbu sering kali merupakan sumbernya. Ingat, merokok akan
memperburuk gejala anda. Cobalah makan sedikit tapi sering agar perut anda
tidak terlalu penuh dengan makan sekali tapi banyak. Bawang putih mentah
yang dimakan tiap hari atau kpasul bawang putih dapat membantu mengatasi
salah pencernaan.
4. Pengobatan herbal. Akar jahe, dandelion atau teh kamomil, atau tablet
slippery elm, dapat membantu benih caraway, dill atau fennel yang
pulsatilla.
Jika sendawa membuat mulut anda terasa tengik; anda merasa mual dan
kembung; jika ditekan perut terasa nyeri dan apanas perut semakin
memburuk dipagi hari atau setelah menyantap makan berlemak atau
10
.2.2
C. Patofisiologi
Secara umum kondisi kembung ini bisa disebabkan karena beberapa
hal, salah satunya adalah karena masalah rahim. Pada awal masa kehamilan
endometrium akan lebih tebal ketimbang biasanya. Pada saat endometrium
menebal, darah menuju ke rahim akan semakin deras. Inilah yang membuat
aliran darah menjadi lebih tinggi dan rahim pun membengkak. Ini dia yang
menyebabkan tekanan di area bawah perut dan menyebabkan perut kembung
saat hamil.
Selain karena masalah rahim, kondisi perut kembung ketika hamil juga
bisa diakibatkan karena masalah sembelit. Saat masih hamil muda wanita
sering mengalami sembelit, oleh karena itu biasanya wanita hamil disarankan
untuk banyak mengonsumsi serat. Hal ini diakibatkan oleh lepasnya hormon
progesteron yang berlebihan saat hamil. Progesteron yang berlebihan di dalam
tubuh akan membuat otot dan ligamen menjadi lebih lembut. Namun saat otot
menjadi lunak, justru hal tersebut bisa mengakibatkan pencernaan yang
menjadi lambat. Akhirnya timbul sembelit yang menyebabkan perut kembung
saat hamil.
Permasalahan lain bisa disebabkan oleh berat badan yang bertambah.
Hal ini biasanya dikarenakan ibu hamil mengonsumsi makanan secara
berlebihan namun kurang beraktivitas. Hal itulah yang kemudian membuat
berat badan bertambah dan akhirnya bisa mengakibatkan kembung. Selain
masalah berat badan yang bertambah, perut kembung saat sedang hamil juga
bisa berasal dari gas yang berlebihan di dalam tubuh. Dan penyebabnya
adalah hormon progesteron di dalam tubuh yang semakin bertambah saat
hamil. Namun kondisi ini bisa menyebabkan asam lambung yang akhirnya
menyebabkan perut terasa kembung dan ingin buang angin.
12
D. Pencegahan
Cara mencegah perut kembung pada ibu hami :
1. Disarankan mengunyah makanan secara sempurna
2. Pertahankan kebiasaan BAB yang teratur
3. Ketika hamil, mengkonsumsi makanan sebaiknya tidak dalam jumlah
yang terlalu banyak karena akan membuat anda cepat merasakan
kembung. Pola makan yang baik pada saat hamil sebaiknya dalam jumlah
kecil akan tetapi sering.
4. Hindari makanan atau minuman yang memiliki kandungan banyak gas
yang dapat membuat perut anda kembung, seperti tape, durian, soda dan
lain lain.
5. Sebaiknya anda menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman
sehingga tidak membuat sesak di perut dan pinggang ibu hamil.
6. Pertimbangkan latihan-latihan yang bermanfaat untuk kesehatan dan
membantu anda rileksasi sehingga mudah bernapas dengan baik. Dengan
demikian akan membuat kenyamanan ketika anda bernapas, sehingga
mempengaruhi jumlah udara yang ikut tertelan di dalam tubuh.
7. Lakukan olahraga seperti jalan dipagi hari sehingga membantu
pencernaan dan pernapasan dengan baik ( ira puspita, 2012 )
E. Tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi perut kembung :
1. Berusaha untuk bersendawa atau kentut untuk mengeluarkan gas dalam
perut secara paksa.
13
PATHWAY
Obat-obatan (NSIAD,
aspirin, sulfanomida
streroid, digitals)
Mengganggu
pembentukan sawar
mukosa lambung
H. phylori
Kafein
Melekat pada
epitel lambung
Me produksi
bikarbonat
(Hco3)
Menghancurkan
lapisan mukosa
sel lambung
Me kemampuan
protekstif
terhadap asam
H. Progesterone saat
hamil meningkat
Masalah Rahim
saat kehamilan
Otot menjadi
lunak
Terjadi
pembengkakan
pada rahim
Pencernaan
lambat
Sembelit
Me barrier lambung terhadap
asam dan pepsin
Erosi mukosa
lambung
Inflamasi
Nyeri epigastrum
Gangguan rasa
nyaman nyeri
Me sensori untuk
makan
Mukosa lambung
kehilangan
integritas jaringan
14
Perubahan
nutrisi
Anoreksia
kurang dari
kebutuhan
Perdarahan
Deficit volume
cairan dan
elektrolit
Me tonus &
peristaltic
lambung
Refluks isi
deudenum ke Dorongan
Lambung
lambung
eksplusi
kembung
isi
Muntah
Mual
Ada tekanan
(pada Rahim)
(Hearburn)
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
.1 Pengkajian
pengkajian adalah tindakan meninjau kembali situasi manusia berdasarkan informasi
dari klien dan berbagai sumber lain. Informasi yang dikumpulkan membentuk pangkalan data
yang penting. Pengkajian menegaskan derajat kesehatan atau kesakitan klien dan untuk
mendiagnosis kemungkinan masalah. Fase pengkajian terdiri dari upaya dan aktivitas
pengumpulan data yang diilustrasikan.
Data spesifik dapat diperoleh dengan wawancarai klien dan melakukan pemeriksaan
kesehatan. Dengan menggunakan format yang sistematik, seperti instrument atau format
pengkajian, wawancara dan pemeriksaan menggabungkan dimensi fisik dan psikososial.
Catatan dan grafik sebelumnya harus dipertimbangkan untuk menjamin kelengkapan
informasi; upaya ini mencegah pragmentasi, yang dapat berpengaruh pada kelanjutan
perawatan.
Selama proses pengumpulan data, petunjuk dan pola yang timbul akan menjadi jelas.
Petunjuk ini sering dikaitkan dengan klaster/kelompok. Perawat menggunakan pengetahuan
dan pengalamannya untuk mempersiapkan petunjuk tersebut dan memahami maknanya. Dari
sini, perawat mulai membuat infrensi, yang didefini sebagai pergerakan pikiran dari suatu hal
tertentu, yakni, petunjuk atau data, menuju kesimpulan yang menyiratkan maksud atau
gagasan dari data tersebut (batman,et.al.,1994).
Hasil pemeriksaan yang lengkap akan memberikan yang menyeluruh untuk menilai
kesejahteraan ibu, mengidentifikasi perubahan-perubahan yang normal serta mendeteksi
keadaan-keadaan yang mengandung risiko kehamilan . pengkajian dilakukan terhadap
15
keseluruhan aspek yang meliputi aspek fisik, psikologis, social, dan spiritual ibu (koes
irianto.,2013).
e) Profil lipid
f) Tekanan darah
c. Pemeriksaan laboratorium
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses dimana kegiatan yang dilakukan yaitu :
Mengumpulkan data, mengelompokkan data dan menganalisa data. Data fokus yang
berhubungan dengan dispepsia meliputi adanya rasa panas/rasa terbakar, nyeri perut, rasa
pedih di ulu hati, mual kadang-kadang muntah, nafsu makan berkurang, rasa lekas kenyang,
perut kembung, regurgitasi (keluar cairan dari lambung secar tiba-tiba). (Mansjoer A, 2000,
Hal. 488). Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis (sindrom) yang terdiri dari
rasa tidak enak/sakit diperut bagian atas yang dapat pula disertai dengan keluhan lain,
perasaan panas di dada daerah jantung (heartburn), regurgitasi, kembung, perut terasa penuh,
cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah, dan beberapa keluhan lainnya (Warpadji
Sarwono, et all, 1996, hal. 26)
.2 Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan masalah aktual atau potensi yang dapat atau boleh
ditangani oleh perawat berdasarkan pendidikan
Diagnosis keperawatan yaitu sebuah penilaian klinis mengenai respon individu, keluarga,
atau komunitas terhadap masalah kesehatan actual dan potensial atau proses kehidupan.
Diagnosis keperawatan menjadi dasar pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai
tujuan yang merupakan tanggung jawab perawat.
Diadaptasi dari carpenito 1995 dan NANDA 1994
Setelah data dikumpulkan, keberadaan dan tingkat maslah menjadi jelas: secara
umum, maslah muncul jika ada tujuan yang ingin di capai ( yaitu, kehamilan yang sehat ),
tapi klien tampaknya tidak memiliki cara yang tidak jelas dan untuk mencapinya. Minsalnya,
dia mungkin terlalu sakit atau terlalu lemah untuk menolong dirinya sendirinya. Sekali lagi,
tujuan ( yaitu diet sehat) mungkin memiliki batasan yang samar, atau tidak jelas sehingga
klien tidak dapat menentukan cara-cara yang relepan untuk mencapainya. Dengan demikian.
Klien mungkin tidak memahami atau mengetahui bagaimana menerima kondisi dan instruksi
untuk mencapai tujuan kesehatan.
Diagnosis keperawatan yang sama dapat memiliki factor berhubungan yang berbeda.
Minsalnya dalam kasus bayi yang baru di lahirkan kemungkinan diagnosisnya gangguan
17
pertukaran gas yang berhubungan dengan kemungkinan defek jantung congenital atau
gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan paru-paru yang belum matur yang
terkait dengan prematuritas. Perawat perlu mengevaluasi secara kritis fakto-faktor terkai dan
menggunakannya sebagai panduan untuk setiap tindakan.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada ibu hamil:
1. Nyeri perut b.d inflamasi esophagus/lambung, peningkatan asam lambung.
2. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan makanan inadekuat, mual
muntah
3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, penobatan, perawatan, pencegahan kekambuhan.
.3 Perencanaan
Setelah tahap pengkajian dan diagnosis keperawatan, komponen berikutnya dalam
proses keperawatan adalah membuat perencanaan. Keterampilan yang di butuhkan dalam
bembuat perencanaan meliputi penetapan prioritas, penetapan tujuan ( di ekspresikan dalam
prilaku yang dapat di ukur ) dan criteria hasil, serta menentukan intervensi keperawatan.
Berdasarkan semua informasi yang tersedia bagi perawat dari dua tahap sebelumnya, disertai
dasar oengetahuan dan pengalaman yangkuat, perawat menggunakan metode metode berpikir
kritis dan pengambilan keputusan untuk sampai pada rencana tersebut. Rencana ini menjadi
kerangka tindakan untuk tahap selanjutnya.
Dx keperawatan I
Tujuan
Kriteria hasil
:
Klien tampak tenang dan rileks
Nyeri berkurang
Kembung (-)
Rencana keperawatan :
1. Kaji tingkat nyeri, beratnya (skala 0 10)
2. Kaji pengalaman nyeri klien, tentukan tingkat nyeri yang dialami.
18
3. Observasi TTV
4. Pantau keluhan klien (verbal dan non verbal)
5. Beri kesempatan untuk istirahat, lingkungan yang tenang nyaman, minimalisasi
stressor.
6. Ajarkan teknik relaksasi: tarik nafas dalam, distraksi.
7. Anjurkan klien untuk tetap mengatur waktu makannya
8. Kolaborasi dengan tim dokter untuk terapi analgetik dan kaji efektivitasnya setelah 30
menit pemberian.
Dx keperawatan II
Tujuan
Kriteria
:
Porsi makan habis
Mual, muntah (-)
Rencana keperawatan:
1. Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat, k/p konsultan pada ahli
gizi.
2. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat.
3. Timbang BB klien
4. Catat status nutrisi paasien: turgor kulit, timbang berat badan, integritas mukosa
mulut, kemampuan menelan, adanya bising usus, riwayat mual/rnuntah atau diare.
5. Ciptakan suasana yang membangkitkan selera makan: sajian dalam keadaan hangat,
suasana yang tenang, lingkungan yang bersih.
6. Pertahankan kebersihan mulut sebelum dan sesudah makan. Anjurkan klien yang
mengalami penurunan nafsu makan untuk: hindari makanan yang terlalu manis dan
berminyak, coba minuman bening, makan kapan saja bila dapat ditoleransi, makan
dalam porsi kecil tapi sering.
7. Pantau asupan makan klien.
8. Kolaborasi dengan dokter untuk terapi medis.
19
Dx keperawatan III
Tujuan
Kriteria
:
Klien dapat menyebutkan apa yang sudah dijelaskan
Klien mematuhi aturan pengobatan dan perawatan.
Rencana keperawatan :
1. Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga
2. Identifikasi factor yang dapat menghalangi penatalaksanaan efektif ( kemauan,
3.
4.
5.
6.
pengetahuan, dukungan).
Beri dan fasilitasi kebutuhan informasi yang cukup untuk klien dan keluarga.
Beri kesempatan bertanya dan libatkan dalam perawatan.
Tingkatkan kepatuhan pada kebiasaan sehat.
Jelaskan tentang: kondisi, pengobatan, perawatan dan pencegahan kekambuhan
penyakitnya.
Penyuluhan:
1.
2.
3.
4.
.4 Implementasi
Implementasi adalah tahap tindakan dalam proses keperawatan, membutuhkan
penerapan keterampilan intelektual, interpersonal, dan tekh=nis. Pada tahap ini, berlangsung
analis, integrasi dan sisntesis. Analisis, integrasi, dan sintesis adalah perwujudan m=nyata
perencanaan, evaluasi respons terhadap perencanaan, dan pencatatan aktivitas keperawatan
serta respons klien terhadap aktivitas tersebut. Aktivitas ini dapat mencakup semua aktivitas
mulai dari pemberian tindakan kenyamanan sampai konseling dan penyuluhan kesehatan.
Aktivitas tersebut di arahkan untuk membantu klien meningkatkan pola adaptasi yang positif
20
terhadap lingkungan dan mencapai untuk mencapai kesejahtraan. Fase implementasi bersifat
dinamis karena didasarkan pada satu atau beberapa diagnosis yang mungkin dikaji kembali
pada satu poin tertentu dalam proses.
Setelah keperawatan diberikan, diharapkan terjadi perubahan pada kondisi klien. Hal
ini mengharuskan dilakukannya modifikasi perawatan, dan mungkin penggantian dan
penambahan diagnosis baru, pada tahap evaluasi. Oleh karena itu, lingkaran umpan balik
berkelanjutan perlu dimasukkan ke dalam proses. Contohnya, menempatkan wanita pada
posisi miring mungkin membantu meningkatkan frekuensi jantung janin sehingga mengubah
diagnosis gawat janin dan status evaluasi.
Pada tahap ini, perawat berkewajiban untuk menyampaikan rencana sauhan klien
kepada kolega medis dan kolega keperawatan sehingga asuhan yang komprehensif untuk
klien tersebut dapat dicapai. Komunikasi ini dapat dilakukan melalui Kardex, laporan verbal,
pencacatan, alur kritis, panduan klinis,dan rencana asuhan keperawatan. Sebagian besar
rumah sakit telah menggunakan beberapa jenis format rencana asuhan, dan mereka
menyediakan ringkasan data klien yang menyeluruh namun singkat disertai dengan ruang
kosong untuk menulis dan mencatat program keperawatan, intervensi, evaluasi, dan respon
klien terhadap asuhan.
dengan dosis 150 mg po 2 x/hr dengan durasi terapi 12 minggu kategori kehamilan
FDA B.
b. Penghambat pompa proton seperti : esomeprazol (prevasid) dengan dosis 20 mg po
setiap hari dengan durasi terapi 4 minggu kategori kehamilan FDA B, Lansoprazol
(prevasid) dengan dosis 15 mg po setiap hari dengan durasi terapi 8 minggu kategori
kehamilan FDA B, Omeprazol (prilosec) dengan dosis 20 mg po setiap hari dengan
durasi terapi 4-8 minggu kategori kehamilan FDA C.
.5 Evaluasi
Komponen terakhir dalam proses keperawatan meliputi evaluasi dan aspek-aspek
prediksi. Sebuah evaluasi berharga mencakup penilaian hasil aktivitas asuhankeperawatan
yang telah dilakukan. Selain itu, evaluasi mungkin membantu memprediksi validitas asuhan
di masa depan. Metode berpikir kritis memainkan peranan penting. Objektivitas, umpak balik
koreksi mandiri, standar sasaran, dan vertivikasi sangat penting dalam evaluasi. Komponen
evaluasi yang akurat:
1.
2.
3.
4.
dengan kualifikasi yang mengindikasikan derajat atau tingkat keefektifan dan reliabilitas
yang diinginkan.
BAB III
LAPORAN KASUS
SISTEM PENCERNAAN
PENGKAJIAN SISTEM PENCERNAAN
1. PENGKAJIAN
Identitas
Nama
: Ny H
Umur
: 22 tahun
22
Status
Alamat
Agama
Jeniskelamin
Pendidikan
Pekerjaan
: kawin
: labuapi selatan
: islam
: perempuan
: sma
: ibu rumah tangga
23
perhari.
:
kemunduranfungsipencernaandanketahananterhadapmakananakibatperubahanmob
ilitas
............................................................................................................................
Sumber stress
Klien mengatakan berusaha untuk tidak memikirkan hal-hal yang berat karena akan
mempengaruhi janin dalam kandungannya.
Pola peranan-kekerabatan:
Apakah pasien baru datang dari suatu daerah?
Klien mengatakan bahwa ia merupakan pendatang dari Rumak (Lombok Barat). Klien
24
26
Plak
Ulkus
perdarahan
PALPASI:
NyeriTekan
Mobilitas
Pembengkakan
2) Pemeriksaanfisik abdomen:
INSPEKSI:
a. PermukaanPerut:
Tegang
Licin
Tipis
Pembesaranperut
Mengeriput
b. BentukPerut:
Simetris
Asimetris
c. Gerakandindingperut:
Normal
Abnormal
d. Denyutperut:
Normal
Abnormal
AUSKULTASI:
a. Suara:
Normal
Abnormal
b. Gerakancairan:
Normal
27
Abnormal
c. Bisingpembuluhdarah:
Normal
Abnormal
PALPASI:
NyeriTekan
NyeriLepas
Benjolan
Cairanbebas
Lambung
:
nyeritekan
karsinoma
dilatasilambung :normaltidak
Hati
: normal
Kandungempedu: normal
/abnormal
/abnormal
Limpa
: normal
/abnormal
Ginjal
: normal
/abnormal
Colon
: normal
/abnormal
PERKUSI:
pembesaran organ
udara
Cairan
: normal
abnormal
ANALISA DATA
NO
1
SYMPTOM
ETIOLOGI
BB meningkat
menyebar ke punggung
28
PROBLEM
Gangguan nyeri
Do :
ttv : 110/70
RR : 88x/menit
BB : 48 kg
Perubahan
aktivitas
Penekanan pada
epigastrium
2
Nyeri
Kegelisahan,
dan
Ansietas
Perubahan sistem
saraf dan hormonal
Ketidaknyamanan
29
gangguan
pola
tidur
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut b.d masalah fisik ditandai dengan nyeri pada bagian perut dan
menjalar ke penggan
b. Gangguan pola tidur b.d kegelisahan dan sering bangun tengah malam
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
TUJUAN &
O.
KRITERIA
RENCANA
DX
30
RASIONAL
Setelah
dilakukan
PQRST
tindakan
menentukan
keperawatan
keperawatan
selama 1 x 24
jam diharapkan
a. Istirahatkan pasien
3. Ajarkan tehnik relaksasi
terjadi
penurunan
nyeri muncul
tingkat nyeri
dengan KH :
1) Untuk
saat nyeri
intervensi
yang sesuai
secara
individual
2) Istirahat
secara
fisiologis
akan
menurunkan
a. Pasien
kebutuhan
menyatakan
oksigen yang
nyeri
diperlukan
berkurang
untuk
b. Pasien
memenuhi
terlihat
kebutuhan
rileks
metabolism
basal
3) Meningkatka
n intake
1. Pantau keadaan umum pasien dan
TTV
oksigen
sehingga akan
menurunkan
nyer i
Setelah
dilakukan
kecepatan, irama.
tindakan
keperawatan
4) Distraksi atau
penglihatan
perhatian
selama 1 x 24
dapat
jam
menurunkan
stimulusintern
pasien
diharapkan
dapat
31
istirahat
malam
tidur
optimal
dengan KH=
1) Melaporkan
l
1. Mengetahui
kesadaran,
adekuat).
kondisi
malam yang
optimal.
2) Tidak
gelisah.
mata
tidak
anemis
8.
karena
4) mempertahan
kan
(atau
membentuk)
pola
tidur
yang
memberikan
energi
tingkat
kegelisahan.
personal,
4.
Untuk
mengidentifikasi
penyebab
dari
3. Untuk mengetahui
makan).
dan
konjungtiva
tidur.
tidak
pucat
kemudahan dalam
perilaku
3) Wajah
2. Untuk mengetahui
menunjukan
pijatan di punggung,
keadaan
mengurangi kegelisahan.
6. Ciptakan suasana nyaman, Kurangi
tubuh
dalam
dan
aktual
gangguan
tidur.
5. Untuk memantau
seberapa
dapat
jauh
bersikap
cukup untuk
menjalani
aktivitas
12.
dokter.
sehari-hari.
32
tanpa
8. Berkemih malam
hari
dapat
mengganggu tidur.
9. Kenyaman dalam
tubuh
pasien
terkait kebersihan
diri dan pakai.
10.
Memudahkan
dalam
mendapatkan tidur
yang optimal.
11.
Untuk
menenangkan
pikiran
dari
kegelisahan
dan
mengurangi
ketegangan otot
12.
Pemberian
obat
jadwalnya.
33
sesuai
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO.
HARI/TG
DX
TINDAKAN KEP
PQRST
2. melakukan menejemen nyeri
keperawatan
a. Istirahatkan pasien
3. mengaajarkan tehnik relaksasi
pernapasan dalam pada saat nyeri
muncul
4. mengaajarkan tehnik distraksi pada
saat nyeri
RESPON
1.
PARAF
pengunjung
yang
optimal
selama
periode
(mis;
setelah
makan).
8.
personal, linen
lembut, dll).
11. Mengajarkan relaksasi distraksi.
12. Memberi obat dengan kolaborasi dokter.
35
5. EVALUASI
NO.
HARI/TG
DX
EVALUASI
PARAF
2.
BAB IV
PENUTUP
.1 Kesimpulan
Pada seiap kehamilan akan tejadi perubahan-perubahan sesuai tingkat usia kehamilan
ibu hamil tersebut. Perubahan tersebut dimulai pada trimester awal sampai terakhir
36
kehamilan yaitu trimester III. Salah satu gangguan yang terjadi pada ibu hamil adalah rasa
panas/terbakar pada perutnya. Gangguan ini dapat terjadi pada awal kehamilan, meskipun
kadang menjadi lebih parah pada trimester ketiga. Penyebab utamanya adalah meluapnya
cairan dari lambung dan usus dua belas jari ke dalam kerongkongan. Selama kehamilan,
makanan bergerak terlalu pelan melalui usus halus atau lambung menerima tekanan yang
berat dari rahim saat rahim membesar dan bergeser naik ke perut. Selain itu perut kembung
juga merupakan gangguan yang mengganggu aktivitas ibu hamil yang disebabkan oleh
semebelit, mual atau muntah yang mungkin terjadi pada ibu karena perubahan hormone.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk. (2004). Buku Ajar Keperawatan Komunitas Edisi 4. Jakrta. EGC
Deri Rizkky. (2013). Kupas Tuntas Seputar Kehamilan. Jakarta : Agromedia Pustaka
Fauziah Siti, dkk ( 2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Kehamilan Vol 1. Jakarta :
Kencana
37
38