E-mail : mhattairawan@yahoo.com
Abstrak. Ladang minyak Langgak adalah salah satu ladang minyak yang dikelola oleh
Pemerintah Provinsi Riau yang memproduksi minyak mentah. Minyak mentah dari ladang
minyak Langgak termasuk dalam minyak fraksi berat, namun karakterisasi minyak mentah
ini belum sepenuhnya dipelajari secara kimia dan dipublikasi. Sebanyak 0,7 g sampel
minyak mentah dari ladang minyak Langgak dikarakterisasi dengan menggunakan parameter
biomarker pr/ph untuk menentukan lingkungan pengendapan, jenis serta sifat minyak bumi
dan parameter metilpenantren ( MPI ) untuk menentukan tingkat kematangannya. Penelitian
ini menggunakan instrumen GC-FID dan GC-MS untuk menentukan whole oil dan fraksi
aromat yang terkandung dalam minyak mentah Langgak. Minyak mentah yang berasal dari
ladang minyak Langgak memiliki nilai rasio pr/ph 2,43. Hasil ini menunjukkan bahwa
minyak Langgak berasal dari lingkungan pengendapan perairan dan jenis minyak bumi
lakustrin yang bersifat reduksi. Nilai dari metilpenantren ( MPI-1, MPI-2, MPI-3 ) yaitu
0,779 ; 0,89 ; 0,74. Berdasarkan perhitungan menggunakan parameter MPI-1 dan MPI-2
minyak ini tergolong pada minyak yang sudah matang, namun perhitungan parameter MPI-3
minyak Langgak ini telah mendekati angka kematangan minyak bumi.
Kata Kunci : Minyak Mentah, Kematangan, GC-FID, GC-MS
PENDAHULUAN
Minyak
bumi
(bahasa
Inggris:
petroleum, dari bahasa latin petrus karang
dan oleum minyak), dijuluki juga sebagai
emas hitam, adalah cairan kental, coklat
gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar,
yang berada di lapisan atas dari beberapa
area di kerak bumi. Komponen kimia dari
minyak bumi dipisahkan oleh proses
destilasi, yang kemudian setelah diolah lagi
menjadi minyak tanah, bensin, lilin, aspal,
dan lain-lain. Minyak bumi terdiri dari
campuran
kompleks
dari
berbagai
hidrokarbon, sebagian besar seri alkana,
tetapi bervariasi dalam penampilan,
komposisi, dan kemurniannya.
Minyak bumi adalah produk akhir dari
suatu rangkaian proses kimia panjang
M.Hatta dkk: Karakterisasi Dan Penentuan Kematangan Minyak Mentah ( Crude Oil )
Langgak, Riau
CPI
Pr/Ph
Pr/n-C17
1.069
2.43
0.572
Ph/nC18
0.247
phenanthrene
1-methylphenanthrene
2-methylphenanthrene
RASIO PRISTANA/PITANA
Hasil analisis kromatografi gas terhadap
sampel minyak bumi Langgak, diperoleh
data Pr/Ph, Pr/n-C17, Ph/n-C18 untuk
masing-masing sampel teranalisis seperti
pada Tabel 1. Data-data tersebut digunakan
untuk menentukan lingkungan pengendapan
dan batuan sumbernya berdasarkan dari
perbandingan rasio luas puncak dari
masing-masing sampel teranalisis.
Nilai pr/ph minyak bumi dari lapangan
minyak mentah Langgak di cekungan
Sumatera Tengah dicirikan dengan tipe
3-methylphenanthrene
9-methylphenanthrene
M.Hatta dkk: Karakterisasi Dan Penentuan Kematangan Minyak Mentah ( Crude Oil )
Langgak, Riau
MPI-2 = 3(2MP)/(P+1-MP+9-MP)
(Radke dan Welte., 1983)
MPI-3 =( 2MP +3MP )/(1MP+9MP)
(Radke 1987; Angelin dkk,1983)
P = penantren; MP = metilphenantren
Gambar 2 menunjukkan Kromatogram
TIC (Total Ion Kromatografi) dari fraksi
aromat yang di analisis menggunakan GCMS. Pada Gambar 2 merupakan
keseluruhan ion yang terdapat pada fraksi
aromat sehingga untuk menentukan
senyawa Penantren dan Metilpenantren
harus menentukan m/z
dari masing masing senyawa. Senyawa Metilpenantren
terdapat pada m/z 192 dan senyawa
Penantren terdapat pada m/z 178.
Nilai dari Metilpenantren sumur minyak
bumi Langgak adalah MPI-1 berkisar
0.779, MPI-2 berkisar 0.89 dan MPI-3
berkisar 0,74. Menurut Radke dan Welte
(1983) nilai dari MPI-2 lebih besar
dibanding dengan nilai dari MPI-1. Terlihat
pada hasil analisis parameter geokimia
diatas pada sumur minyak bumi Langgak
nilai dari MPI-2 lebih tinggi dibandingkan
dengan MPI-1.
Untuk menghitung nilai dari persentase
Rc (%Rc) dari sumur minyak Langgak
dapat
digunakan
persamaan
yang
230|Semirata 2013 FMIPA Unila
menghubungkan
parameter
aromat
biomarker MPI-1 yang dinyatakan dalam
persamaan :
Rc = 0.6 (MPI-1) + 0.37 ( Radke, 1983)
Dari persamaan diatas nilai dari
persentase Rc ( %Rc ) dari sumur minyak
bumi Langgak berkisar 0.867%. Ini dapat di
simpulkan bahwa minyak bumi yang
berasal dari ladang minyak bumi Langgak
telah mencapai kematangan termal. Ini
didasari oleh pendapat Radke (1983) bahwa
nilai persentase Rc berkisar antara 0,6%
hingga 1,3%.
Menurut Radke 1987; Angelin dkk,1983
bahwa nilai MPI-3 yang berkisar antara 0,81.0 menyatakan minyak yang di teliti telah
mencapai kematangan termal. Dalam
penelitian ini, minyak Langgak mempunyai
nilai MPI-3 sebesar 0.74. ini membuktikan
bahwa menurut parameter MPI-3 minyak
Langgak Mendekati angka kematangan
termal.
KESIMPULAN
Nilai dari rasio Pr/Ph berkisar 2.43 yang
menandakan bahwa minyak bumi Langgak
berasal dari lingkungan pengendapan
perairan dan jenis minyak bumi lakustrin
yang bersifat
reduksi.
Nilai
dari
Metilpenantren Indeks sumur Minyak Bumi
Langgak adalah MPI-1 berkisar 0.779 dan