Anda di halaman 1dari 17

TUGAS AKHIR

STUDI PERBANDINGAN LAPIS PERKERASAN KAKU


DENGAN METODE NAASRA DAN AASHTO 1993
RUAS JALAN RIFADIN MAHULU
KOTA SAMARINDA

Di susun oleh :

NURJAMANI ARIF
10.11.1001.7311.220

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
TAHUN 2014
1152

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya kepada
kita semua, yang tidak akan mungkin terkakulasikan secara matematis.
Kenikmatan itulah yang mengantarkan penulis dapat menyelesaikan proposal
tugas akhir ini. Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita,
qudwah kita, uswah kita, Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat
serta pengikutnya yang tetap istiqomah hingga akhir zaman dan semoga kita
tercatat dalam golongan tersebut. Amin
Penyusunan proposal tugas akhir ini merupakan acuan untuk mengerjakan
Laporan Skripsi yang berisi langkah langkah pembuatan Laporan Skripsi.
Penulis berharap proposal tugas akhir dengan judul Studi Perbandingan Lapis
Perkerasan Kaku dengan Metode NAASRA dan AASHTO 1993 Ruas Jalan
Rifadin Mahulu Kota Samarinda sebagai manifestasi terhadap keilmuan yang
telah didapat selama perkuliahan hingga saat ini, serta sebagai bahan studi
komperatif pada proyek tersebut.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terimakasih
yang sedalam-dalamnya kepada :
1.

Bapak Dr.Ir. Hendrik Sulistyo selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas 17


Agustua 1945 Samarinda.

2.

Bapak Hence Michael Wuaten, ST.,M.Eng. selaku Ketua Prodi Teknik Sipil
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

3.

Bapak Ir. Yohannes Nono Juwono selaku Dosen Pembimbing I Proposal


Skripsi.

4.

Bapak Ary Sasmoko Adi, ST., MT. selaku pembimbing II Proposal Skripsi.

5.

Para Dosen dan Asisten Dosen, serta seluruh staf Fakultas Teknik Universitas
17 Agustus 1945 Samarinda.

6.

Orang tua, kakak-kakak, adik-adik serta seluruh keluarga saya yang telah
banyak memberi dorongan dan bantuan berupa doa selama kuliah hingga
penyusunan proposal skripsi ini.

1153

7.

Teman-teman sesama mahasiswa teknik sipil khususnya angkatan 2010 yang


telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis untuk melakukan
penyusunan proposal skripsi ini.
Dalam penyusunan proposal ini penulis telah berusaha sebaik mungkin
dengan mengoptimalkan segala potensi yang penulis miliki, namun sebagai
manusia biasa dengan segala keterbatasan yang dimiliki menyadari dalam
proposal ini masih banyak terdapat berbagai kekurangan, untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis berharap segala pihak yang telah berinteraksi dengan
proposal skripsi ini memberikan segala kritik dan saran yang konstruktif. Semoga
proposal skripsi ini memberikan kontribusi kepada semua pihak yang telah
berinteraksi dengannya baik secara langsung maupun tidak langsung dan bernilai
ibadah disisi Allah SWT. Amin.
Samarinda,

2014

Penulis

NURJAMANI ARIF
NPM. 10.11.1001.7311.220

1154

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................

ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................iii


DAFTAR ISI ...................................................................................................

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii


DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... xvi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Jalan merupakan area berbentuk jalur yang digunakan sebagai prasarana
pengguna kendaraan maupun pejalan kaki. Dengan semakin berkembang pesatnya
pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur khususnya Kabupaten Kutai
Kertanegara sebagai salah satu Kabupaten yang sedang berkembang baik dari segi
perdagangan maupun sosial, maka perlu adanya peningkatan sistem jaringan jalan
raya sebagai sarana transportasi darat terutama untuk jalur perekonomian
distribusi barang dan jasa.
1.2. Rumusan Masalah
Masalah masalah yang dibahas pada penyusunan proposal skripsi ini
adalah :
1. Bagaimana merencanakan lapis perkerasan kaku dengan menggunakan
metode NAASRA 1979 dan AASHTO 1993?
2. Bagaimana menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB)?
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan proposal skripsi ini adalah suatu studi
perbandingan pada ruas jalan di Rifadin Mahulu STA 00+000 s/d 2+350 Kota
Samarinda Provinsi Kalimantan Timur yang perlu dikaji kembali dengan rencana
lapis perkerasan kaku (Rigid Pavement) dengan menggunakan metode NAASRA

1155

1979 (National Association of Australian State Road Austhorities) dan AASHTO


1993 (American Association of State Highway and Transportation Officials), yang
diharapkan mendapatkan hasil yang optimal baik dari segi kekuatan maupun
teknis serta menghitung rencana anggaran biaya agar menghasilkan metode yang
lebih ekonomis.
Tujuan dari penyusunan proposal skripsi ini adalah :
1. Untuk merencanakan lapis perkerasan kaku menggunakan metode NAASRA
1979 (National Association of Australian State Road Austhorities),
2. Untuk merencanakan lapis perkerasan kaku menggunakan metode AASHTO
1993 (American Association of State Highway and Transportation Officials),
3. Untuk menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari hasil perkerasan
kaku dengan metode NAASRA 1979 dan AASHTO 1993.
1.4. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan dan terbatasnya waktu
serta keterbatasan dalam penguasaan materi, maka penulis membatasi
permasalahan sebagai berikut :
1. Perencanaan dikhususkan pada STA 0+000 s/d 2+350.
2. Perencanaan tebal lapis perkerasan kaku bersambung tanpa tulangan.
3. Perencanaan tebal lapis perkerasan kaku menggunakan metode NAASRA
1979 (National Association of Australian State Road Austhorities).
4. Perencanaan tebal lapis perkerasan kaku menggunakan metode AASHTO
1993 (American Association of State Highway and Transportation Officials).
5. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk kedua metode tersebut
dengan menggunakan metode Bina Marga sesuai dengan panduan Analisa
Harga Satuan No. 008 / BM / 2008.
6. Daftar harga bahan, upah dan alat menggunakan Harga Satuan Kota
Samarinda
1.5. Sistematika Penulisan.
Berikut adalah sistematika penulisan :
2.1 Pengertian Jalan

1156

Jalan adalah suatu tempat atau area yang berbentuk jalur yang digunakan
sebagai prasarana transportasi, baik menggunakan kendaraan maupun pejalan
kaki.
2.2

Klasifikasi Jalan

2.2.1 Klasifikasi jalan berdasarkan statusnya


Klasifikasi jalan berdasarkan statusnya dibagi beberapa jalan,
yaitu : jalan desa, jalan kabupaten / kota, jalan provinsi, jalan nasional
dan jalan tol.
2.2.2 Klasifikasi jalan berdasarkan fungsinya
Klasifikasi jalan berdasarkan fungsinya dibagi beberapa jalan,
yaitu : jalan utama (primer), jalan kolektor (sekunder) dan jalan local
(penghubung).
2.2.3 Klasifikasi jalan berdasarkan lalu lintas harian rata rata
Klasifikasi jalan berdasarkan lalu lintas harian rata rata dibagi
beberapa kelas jalan, yaitu kelas I, Kelas II dan kelas III.
Tabel 2.1 Klasifikasi
Jalan
Klasifikasi jalan

Lalu Lintas Harian Rata rata

Fungsi

Kelas

Utama

(Dalam Satuan SMP)


> 20.000

Sekunder

IIA

6.000 20.000

IIB

1.500 8.000

IIC

< 2.000

III

Penghubung

Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga, Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya, April 1985

Lapis Permukaan
Lapis Pondasi Bawah
Lapis Tanah Dasar
Gambar 2.1 Susunan Lapisan Perkerasan Kaku

2.4 Perencanaan Lapis Perkerasan Kaku Metode NAASRA

1157

Perencanaan konstruksi lapisan perkerasan kaku ini menggunakan metode


NAASRA (National Association of Australian State Road Authorities) 1979 yang
disesuaikan dengan kondisi Indonesia oleh Bina Marga.
2.4.1 Lalu lintas rencana (Traffic Design)
Metode penentuan beban lalu lintas rencana untuk perencanaan
tebal perkerasan kaku dilakukan dengan cara mengakumulasikan
jumlah beban sumbu (dalam rencana jalur selama umur rencana) untuk
masing masing jenis kelompok sumbu, termasuk distribusi beban ini.
Tahapan perencanaan lalu lintas adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik kendaraaan
a. Jenis kendaraan yang diperhitungkan hanya kendaraan niaga
dengan berat total minimum 5 ton.
b. Konfigurasi sumbu yang diperhitungkan ada 3 macam, yaitu :
- Sumbu tunggal roda tunggal (STRT)
- Sumbu tunggal roda ganda (STRG)
- Sumbu tandem/ganda roda ganda (SGRG)
2. Tatacara perhitungan lalu lintas rencana :
a. Hitung volume lalu lintas (LHR) yang diperkirakan pada akhir
umur rencana, disesuaikan dengan kapasitas jalan.
b. Untuk masing masing jenis kelompok sumbu kendaraan
niaga, di estimasi angka LHR awal dari kelompok sumbu
dengan beban masing masing kelipatan 0,5 ton.
5

Perencanaan Lapis Perkerasan Kaku Metode AASHTO 1993


Cara

AASHTO

(American

Association

of

State

Highway

and

Transportation Officials) 1993, dalam perencanaan tebal perkerasan kaku


dikembangkan berdasarkan hasil dari jalan uji AASHTO. Persamaan yang
digunakan untuk mengembangkan data AASHTO dengan memperhitungkan
beban pada uji pelat. Kemudian Poissonn Ratio diasumsikan 0,2 dan jarak dari
ujung ke pusat beban diambil 10 inchi. Campuran jenis kendaraan dapat
dikonversikan dalam beban ekivalen satu sumbu.
2.5.1 Lalu lintas rencana (Traffic Design)
Data dan parameter lalu lintas

yang digunakan untuk

perencanaan tebal perkerasan kaku meliputi hal hal sebagai berikut :


1158

Jenis kendaraan
Volume lalu lintas tahunan
Damage factor
Umur rencana
Faktor distribusi arah
Faktor distribusi lajur
ESAL (Equivalent Single Axle Load) selama umur rencana

Tabel 2.7 Faktor Distribusi Lajur (DL)


Jumlah lajur setiap arah
1
2

DL(%)
100
80 - 100

3
4

60 - 80
50 - 75

Rumus umum Desain Traffic (ESAL = Equivalent Single Axle Load)

Sumber : Perkerasan Jalan Beton Semen Portland, Ari Suryawan


Nn

W 18= LHR j x VDF j x DD x D L x 365


N1

Dimana :
W18

Traffic design pada lajur lalu lintas, Equivalent Single


Axle Load.

LHRj

Jumlah lalu lintas harian rata rata 2 arah untuk jenis


kendaraan j.

VDFj

Vehicle damage factor untuk jenis kendaraan j.

DD

Faktor distribusi arah

DL

Faktor distribusi lajur

N1

Lalu lintas pada tahun pertama jalan dibuka.

Nn

Lalu lintas pada akhir umur rencana.

2.5.2 Reliability
Reliability

adalah

probabilitas

bahwa

perkerasan

yang

direncanakan akan tetap memuaskan selama masa layanannya.


Penetapan angka Reliability dari 50 % sampai 99,99 % menurut
AASHTO merupakan tingkat kehandalan desain untuk mengatasi,
mengakomodasi kemungkinan melesetnya besaran besaran desain
yang dipakai. Semakin tinggi reliability yang dipakai semakin tinggi

1159

tingkat mengatasi kemungkinan terjadinya selisih (deviasi) desain.


Besaran besaran desain yang terkait dengan ini antara lain :
-

Peramalan kinerja perkerasan.


Peramalan lalu lintas.
Perkiraan tekanan ganda.
Pelaksanaan konstruksi.

BAB III
DATA LAPANGAN
3.1 Perencanaan Lapis Perkerasan Kaku
Data data yang digunakan dalam perencanaan lapis perkerasan
kaku ini merupakan data sekunder. Adapun data data tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Peta Lokasi
Studi perbandingan metode lapis perkerasan kaku ini berlokasi di
ruas jalan akses jembatan Mahulu ke jalan Rifadin, STA 00+000 s/d
02+350 Kota Samarinda Propinsi Kalimantan Timur.
Gambar 3.1 Peta Lokasi

LOKASI

2. LHR (Lalu lintas Harian Rata rata)


Lalu lintas harian rata rata berfungsi untuk menentukan kelas
jalan. Untuk menghitung LHR, maka diperlukan data lalu lintas pada
lokasi studi tersebut. Adapun data lalu lintas yang diperlukan dapat
dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1 Data Lalu Lintas Tahun 2013
No. Urut Kelas

Jenis

Jumlah

1160

Kendaraan
1
2
3
5a
5b
4
6 / 6b (1.2 H)
7a (3 as)
7b/7C1
7C3

Kendaraan
Sepeda motor
Sedan, jeep, St. wagon
Pick up, combi
Bus Mikro
Bus
Truk 2 as (L) Mikro truk, mobil antaran
Truk 2 as (H)
Truk 3 as
Truk 4 as
Trailer
Jumlah

Kendaraan
727
480
247
106
181
475
223
153
45
35
2672

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur, 2013

3. Data CBR (California Bearing Ratio)


Data CBR berfungsi untuk menilai kekuatan tanah dasar atau
bahan lain yang hendak dipergunakan untuk perencanaan lapis
perkerasan kaku. Adapun data CBR yang terdapat pada lokasi studi
tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini :
Tabel 3.2 Data CBR Lapangan
No.

Lokasi

Station (STA)

CBR (%)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Jembatan Mahulu Jalan Rifadin


Jembatan Mahulu Jalan Rifadin
Jembatan Mahulu Jalan Rifadin
Jembatan Mahulu Jalan Rifadin
Jembatan Mahulu Jalan Rifadin
Jembatan Mahulu Jalan Rifadin
Jembatan Mahulu Jalan Rifadin
Jembatan Mahulu Jalan Rifadin
Jembatan Mahulu Jalan Rifadin
Jembatan Mahulu Jalan Rifadin
Jembatan Mahulu Jalan Rifadin
Jembatan Mahulu Jalan Rifadin
Jembatan Mahulu Jalan Rifadin

00+000
00+200
00+400
00+600
00+800
01+000
01+200
01+400
01+600
01+800
02+000
02+200
02+350

5,14
6,48
6,91
6,48
6,70
6,72
6,60
6,64
6,98
5,66
7,55
6,37
6,89

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur, 2013

4. Data curah hujan


Data curah hujan adalah data yang menunjukkan keadaan curah
hujan yang terjadi di daerah tersebut yang akan menjadi pertimbangan
dalam perencanaan lapis perkerasan kaku. Adapun data curah hujan yang
diperlukan pada studi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini :
Tabel 3.3 Data Hari Hujan
No.

Tahun

2009

Hari Hujan
(HH)
208

1161

2010

261

2011

259

2012
Rata rata

256
246

Sumber : BMKG Samarinda

3.2 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya


Data data yang diperlukan dalam perhitungan rencana anggaran
biaya (RAB) diantaranya :
1. Daftar harga satuan alat
Tabel 3.4 Daftar Harga Satuan Alat
No.

Jenis Alat

Kode

Satuan

Harga Sewa/Jam

Bacthing Plan

E43

Unit

421.387,60

Concreate Mixer

E06

Unit

85.878,96

Wheel Loader

E15

Unit

461.841,19

Concreate Vibrator

E20

Unit

47.788,25

Water Tanker

E23

Unit

436.301,48

Slip Form Paver

E42

Unit

585.343,97

Unit

704.484,22

7
Truck Mixer
E49
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur, 2013

2. Daftar harga satuan bahan atau material


Tabel 3.5 Daftar Harga Satuan Bahan atau Material
No.

Jenis Alat

Kode

Satuan

Harga Sewa/Jam

Pasir Beton

M01a

M3

315,600.00

Agregat Kasar

M03

M3

391,653.21

Semen / PC (Kg)

M12

Kg

1,596.00

Paku

M18

Kg

17,500.00

Kayu Perancah

M19

M3

2,050,000.00

Baja Tulangan (Polos) U24

M39a

Kg

10,100.00

Multipleks 12 mm

M73

Lbr

125,000.00

Joint Sealent

M94

Kg

34,100.00

Cat Anti Karat

M95

Kg

35,750.00

10

Expansion Cap

M96

M2

6,050.00

11

Polytene 125 mikron

M97

Kg

19,250.00

12

Curing Compound

M98

Ltr

38,500.00

13

Kayu Acuan

M99

M3

2,000,000.00

14

Additive

M67a

Ltr

38,500.00

1162

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur, 2013

3. Daftar harga satuan upah kerja


Tabel 3.6 Daftar Harga SatuanUpah Kerja
No.

Uraian

Kode

Satuan

Harga Satuan

Harga Satuan

Pekerja

L01

Jam

(Rp)
9,000.00

Perhari
72,000.00

Tukang

L02

Jam

12,500.00

100,000.00

Mandor

L03

Jam

15,000.00

120,000.00

Operator

L04

Jam

13,750.00

110,000.00

Pembantu Operator

L05

Jam

8,750.00

70,000.00

Sopir / Driver

L06

Jam

12,500.00

100,000.00

Pembantu Sopir / Driver

L07

Jam

8,750.00

70,000.00

Mekanik

L08

Jam

12,500.00

100,000.00

Pembantu Mekanik

L09

Jam

8,750.00

70,000.00

10

Kepala Tukang

L10

Jam

13,750.00

110,000.00

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur, 2013

BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Existing Jalan
Adapun data data existing jalan adalah sebagai berikut :
-

Panjang
= 2.350 m
Lebar
= 19,4 m
Median
= Variatif
4.1.1 Menentukan Kelas Jalan
Rumus :

i=

ba
100
a

Tahun 2009 2010 = 13,78 %


2010 2011 = 11,03 %
2011 2012 = 9,36 %
Rata rata = 11,39 % dibulatkan = 11 %
Dimana : i = pertumbuhan lalu lintas
5. Perencanaan dan pelaksanaan = 2 tahun
6. Umur rencana
= 20 tahun
4.1.2 Menghitung Lalu Lintas Harian Rata rata Awal Umur Rencana

1163

Rumus : Jumlah Kendaraan x ( 1 + i )n


Dimana : i = pertumbuhan lalu lintas (% pertahun)
n = perencanaan dan pelaksanaan (tahun)
Tabel 4.3 Lalu Lintas Harian Rata-rata Awal Umur Rencana Tahun 2013
Jenis Kendaraan

Jumlah
Kendaraan

Kendaraan ringan

1454

Hasil

LHR (1 + i)n
1454

(Kend/hari/2 arah)

x ( 1 + 0,11 )2
2

1791

Bus Mikro

106

106

x ( 1 + 0,11 )

131

Bus

181

181

x ( 1 + 0,11 )2

223

Truk 2 as ( L )

475

475

x ( 1 + 0,11 )2

585

223

275

Truk 2 as ( H )

223

x ( 1 + 0,11 )

Truk 3 as

153

153

x ( 1 + 0,11 )

189

Truk 4 as

45

45

x ( 1 + 0,11 )2

55

Trailer

35

35

x ( 1 + 0,11 )2

43

4.1.3

Menghitung Lalu Lintas Harian Rata rata Akhir Umur Rencana


Rumus : Jumlah Kendaraan x ( 1 + i )n
Dimana : i = pertumbuhan lalu lintas (% pertahun)
n = umur rencana (tahun)
4.2 Menghitung Nilai CBR ( California Bearing Ratio Segmen )
Penentuan CBR segmen ini menggunakan cara analitis, data CBR
lapangan terlampir pada tabel 3.2
CBRratarata=

Rumus :

CBR lapangan
n

= 5,14 + 6,48 + 6,91 + 6,48 + 6,70 + 6,72 + 6,60


+
6,64 + 6,98 + 5,66 + 7,55 + 6,37 + 6,89
13
= 6,04 %

CBR segmen =

CBRratarata(CBRmaksCBRmin)
R
6,04 (7,555,14)
3,18

= 5,3 %
Dimana :
n

= jumlah data CBR lapangan


1164

R = banyaknya pengambilan titik pengujian (berdasarkan tabel )


4.3 Menentukan Lapis Pondasi Bawah ( Sub Base )
Pada perencanaan lapis perkerasan kaku ini lapis pondasi bawah
yang digunakan adalah beton kurus dengan tebal 10 cm.
4.4 Menghitung Lapis Perkerasan Kaku dengan Metode NAASRA
4.4.1 Mutu Beton Rencana
Akan digunakan beton dengan kuat tekan 28 hari sebesar 350kg/cm2.
- K-350 kg/cm2
- F'c = 350/10,2 = 34 Mpa
34 > 30 Mpa (minimum yang disarankan)
- fr = 0,62 x f ' c
= 0,62 x

34

= 3,615 Mpa > 3,5 Mpa (minimum yang disarankan)


Dimana : fr = factor regional

DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah. A. Ansyori, 2006, Rekayasa Jalan Raya. Malang.
Badan Standarisasi Nasional, 2002, Baja Tulangan Beton (SNI 07-2052- 2002),
BSN. Jakarta
Departemen KIMPRASWIL, 2003. Perencanaan Jalan Beton Semen. Jakarta
Dirjen Bina Marga, Panduan Analisa Harga Satuan (PAHS No. 008/BM/2008).
2008. Jakarta
Hendarsin. L. Shirley, 2000. Perencanaan Teknik Jalan Raya 2. Politeknik Negeri
Bandung. Bandung
Saodang. Hamirhan Ir. , 2004, MSCE. Konstruksi Jalan Raya Buku 2
Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Nova. Bandung
Suryawan Ali, 2005. Perkerasan Jalan Beton Semen Portland. Beta Offset.
Jakarta
Departemen Pekerjaan Umum, 1987, Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton
(Laston) untuk Jalan Raya, Yayasan Badan Penerbit PU, Jakarta.
Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, 2002, Manual Pekerjaan Campuran
Beraspal Panas, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 2003, Campuran Beraspal Panas, Departemen
Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Hendra Suryadharma, 1999, Rekayasa Jalan Raya, Universitas Athma Jaya,
Yogyakarta.
Silvia Sukirman, 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung.
Silvia Sukirman, 2003, Beton Aspal Campuran Panas, Granit Jakarta
SNI 03 2439 1991, Metode Pengujian Kelekatan Agregat teerhadap Aspal,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

1165

SNI 06 2441 1991, Metode Pengujian Berat Jenis Aspal Padat, Departemen
Pekerjaan Umum, Jakarta.
SNI 06 2489 1991, Metode Pengujian Campuran Beton Aspal dengan Alat
Marshall, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Sudarsono, 1985, Rencana Campuran (Mix Design), Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta.
Suprapto Tm, 2004, Bahan dan Struktur Jalan Raya, Biro Penerbit KMTS FT
UGM, Yogyakarta.

1166

1167

1168

Anda mungkin juga menyukai