Anda di halaman 1dari 7

Contoh Desain: Model Pipa Sandaran Jembatan Rangka yang Kuat Sebagai Railing

Langkah 1: Identifikasi Kebutuhan dan Definisikan Masalah


Seorang pedagang keripik yang berjualan ke kelurahan lain. Dia harus
berjalan di atas jembatan. Jembatan yang dilewatinya merupakan jembatan rangka
yang memiliki trotoar. Sehingga dia tidak merasa takut tertabrak oleh kendaraan yang
melintas di jembatan tersebut. Jembatan rangka ini hanya memiliki 2 pipa sandaran
sepanjang jembatan pada setiap sisinya. Hal ini menyebabkan adanya jarak-jarak
kosong pada pembatas trotoar tersebut.
Suatu hari pedagang tersebut sedang mengalami sakit kepala. Namun dia tetap
harus berjualan. Tiba-tiba saat dia sudah berjalan di tengah jembatan, dia terjatuh dan
hampir masuk ke sungai jika dia tidak secepatnya memegang tiang sandaran.
Kemudian dia menceritakan kejadian tersebut kepada kepala desa setempat agar
membuat model railing jembatan yang kuat agar pejalan kaki terjamin
keamanannya.

Langkah 2: Bentuklah Tim Desain


Kepala desa melaporkan kepada pihak konsultan untuk mendesain sebuah pipa
sandaran yang ditingkatkan menjadi railing jembatan. Kemudian pihak konsultan
membentuk tim desain yang terdiri dari beberapa individu: Konsultan perencana
untuk merancang railing jembatan dan kontraktor untuk mengerjakan railing tersebut.

Langkah 3: Identifikasi Hambatan-hambatan dan Kriteria untuk Sukses


Railing yang akan dibangun haruslah cocok dengan pipa sandaran yang sudah
ada. Agar pipa sandaran tersebut dapat dimanfaatkan juga.

Tabel 1. Sifat-sifat Railing Jembatan yang Ditingkatkan


Sifat Bobot Penjelasan
Railing jembatan ini dimaksudkan untuk
Kuat 5
orang yang berjalan ditrotoar
Aman 5 Menggunakan bahan yang aman
Railing ini juga harus dibuat berdasarkan
Keindahan 2
keselarasan dengan jembatannya
Mudah dalam pengerjaan 4 Agar cepat selesai jika mudah dikerjakan
Tim desain memutuskan bahwa railing jembatan ini memiliki sifat-sifat seperti
yang ditunjukkan pada Tabel 1. Tingkat kepentingannya relatif antarsifat itu
ditunjukkan dengan bobot, dan alasan pembobotannya ada pada penjelasan.

Langkah 4: Mencari Solusi


Tim desain mencari beberapa referensi mengenai railing jembatan dan
menemukan beberapa jenis tentang hal itu. Adapun beberapa pilihan railing jembatan
terdapat pada (Gambar 1 sampai Gambar 4).

Gambar 1. Railing jembatan untuk Pilihan 1

Pilihan 1 pipa sandaran berbahan dasar baja yang kuat. Railing ini juga
memiliki pipa sandaran sebanyak dua buah dan tiang sandaran setiap 5 m. Tiang
sandaran ini juga berbahan dasar baja. Kemudian di antara pipa sandaran bagian
bawah dengan trotoar diberikan pembatas juga. Dua pipa sandaran yang sudah ada di
jembatan rangka tetap bisa digunakan sehingga pipa tersebut tidak terbuang sia-sia.
Gambar 2. Railing jembatan untuk Pilihan 2

Pilihan 2 pipa sandaran berbahan dasar baja yang kuat. Railing ini juga
memiliki pipa sandaran sebanyak satu buah dan tiang sandaran setiap 5 m. Tiang
sandaran ini berbahan dasar beton dan diantara tiang sandaran ini terdapat tiang-tiang
baja sebanyak 3 buah. Kemudian di antara pipa sandaran dengan trotoar diberikan
pembatas juga. Dengan tiang sandaran yang berbahan dasar beton dapat membuat
kesulitan dalam mengerjakaannya. Karena jembatan rangka sudah dibuat. Selain itu
pipa sandaran yang satu tidak dapat digunakan lagi.

Gambar 3. Railing jembatan untuk Pilihan 3


Pilihan 3 pipa sandaran berbahan dasar baja yang kuat. Railing ini juga
memiliki pipa sandaran sebanyak dua buah dan tiang sandaran setiap 5 m. Tiang
sandaran ini juga berbahan dasar baja. Namun railing ini berada diatas beton lagi
sehingga railing ini sulit untuk dikerjakan.

Gambar 4. Railing jembatan untuk Pilihan 4

Pilihan 4 pipa sandaran berbahan dasar baja yang kuat. Railing ini juga
memiliki pipa sandaran sebanyak dua buah dan tiang sandaran setiap 5 m. Tiang
sandaran ini berbahan dasar beton. Kemudian di antara pipa sandaran itu terdapat
pembatas. Namun ada jarak kosong diantara pipa bagian bawah dengan trotoar dan
tiang sandaran yang menggunakan bahan beton sulit untuk dikerjakan.

Langkah 5: (Studi Kelayakan) Analisis Setiap Solusi yang Potensial


Tim Desain memutuskan untuk menggunakan matriks evaluasi Tabel 2. Untuk
membantu memilih pilihan yang terbaik. Mereka memperingkat 4 karakter untuk
masing-masing pilihan sebagaimana berikut:
- Kuat. Semua pilihan menggunakan bahan dasar baja yang kuat. Oleh
karena itu semua pilihan mendapatkan skor tinggi.
- Aman. Pilihan 1,2 dan 3 tidak memiliki jarang yang kosong di bagian
bawahnya. Oleh karena itu pilihan ini mendapatkan skor tinggi. Pilihan 4
memiliki jarak dibagian bawahnya sehingga mendapatkan skor yang lebih
rendah.
- Keindahan. Pilihan 2 memiliki desain yang bagus sehingga mendapatkan
skor yang tinggi. Pilihan 1,3 dan 4 memiliki desain yang kurang bagus
sehingga mendapatkan skor yang lebih rendah.
- Mudah dalam pengerjaannya. Pilihan 1 memiliki kemudahan dalam
pengerjaanya dengan tidak membuang bahan yang sudah ada. Oleh karena
itu, pilihan ini mendapatkan skor yang lebih tinggi. Pilihan 2, 3 dan 4 agak
sulit dalam proses pengerjaanya sehingga mendapatkan skor yang lebih
rendah.

Tabel 2. Matriks evaluasi untuk railing jembatan rangka


Sifat Bobot Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3 Pilihan 4
W S SxW S SxW S SxW S SxW
Kuat 5 5 25 5 25 5 25 5 25
Aman 5 5 25 5 25 5 25 2 10
Keindahan 2 1 2 2 4 1 2 1 2
Mudah dalam 4 4 16 2 8 2 8 2 8
pengerjaan
Total 68 62 60 45

Langkah 6: (Studi Kelayakan) Solusi Pilihan Terbaik


Berdasarkan penilaian Tabel 2, pilihan 1 adalah yang terbaik dengan selisih yang
tidak terlalu banyak dengan pesaing terdekatnya.

Langkah 7: (Studi Kelayakan) Dokumentasikan Solusi


Tim desain menyiapkan gambar untuk solusi yang digunakan yang terdapat pada
Lampiran 1.

Langkah 8: (Studi Kelayakan) Komunikasikan Semua Pilihan dengan Pihak


Manajemen
Tim desain melakukan presentasi lisan kepada pihak manajemen tentang semua
pilihan yang ada, dan menjelaskan kenapa menurut mereka pilihan 1 adalah yang
terbaik.
Mereka memasukkan laporan tertulis mereka ke pihak manajemen. Dengan demikian,
pihak manajemen mempunyai waktu untuk mempelajari semua pilihan yang ada, dan
dapat berpikir untuk mengajukan pertanyaan yang baik.
Setelah adanya presentasi lisan itu, barulah pihak manajemen mengesahkan proyek
tersebut dan memberikan dukungan dan biaya agar segera dilanjutkan.

Langkah 9: (Studi Kelayakan) Membangun Solusi


Memesan semua alat dan bahan yang diperlukan serta beberapa pekerja. Setelah itu
railing tersebut dapat dikerjakan.

Langkah 10: (Studi Kelayakan) Verifikasi dan Evaluasi


Railing jembatan ini haruslah dipasang secara teliti agar fungsinya dapat berjalan
dengan baik dan benar. Agar proses pemasangan ini dapat berjalan dengan lancar
makan dibutuhkan konsultan pengawas dan kontraktor yang dapat melihat proses
pengerjaannya.
DESAIN TEKNIK TENTANG MODEL PIPA SANDARAN
JEMBATAN RANGKA YANG KUAT SEBAGAI RAILING

DISUSUN OLEH:

NAMA : DWI ANDINI

KELAS : TPJJ-7A

NIM : 1305131017

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN TERAPAN

PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2017

Anda mungkin juga menyukai