Disusun Oleh :
Nama
Kelas / Kelompok
: Reguler 2A / V
Dosen Pembimbing
Nilai
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
Paraf
I.
TUJUAN
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui cara membuat sediaan steril tetes mata steril yang baik dan
benar.
2. Mengetahui cara membuat sediaan steril tetes mata secara steril dalam
skala industri.
.
II.
TEORI
Guttae adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi, atau suspensi yang
dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara
meneteskan dan menggunakan penetes.Obat tetes mata (guttae ophthalmicae)
termasuk guttae untuk obat luar; untuk jenis yang lainnya ada juga tetes
telinga (guttae auricularis), tetes hidung (guttae nasales), dan tetes mulut
(guttae oris).Obat tetes mata atau Guttae Opthalmicae adalah sediaan steril
berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk mata dengan cara meneteskan
obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dan bola mata. (FI III,
hal 10). Maksud penggunaan obat tetes mata adalah untuk memudahkan
penggunaan, hanya dengan meneteskan saja dan untuk efek lokal, misalnya
peradangan pada konjungtiva mata.
Obat tetes mata harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Steril.
Sedapat mungkin isotonis, yang masih bisa diterima adalah 0,7 1,5
%.
Tetes mata yang berupa suspensi, bahan yang tidak larut haruslah
sangat halus, halini dimaksudkan untuk mengurangi rangsangan
terhadap mata sehingga air mata tidakbanyak keluar.
Sediaan obat tetes mata dapat mengandung obat dengan efek terapi:
antiperadangan,antimikroba, miotik (menyempitkan pupil mata), midriatika
(melebarkan pupil mata),dan anestesi (bius) lokal, serta dapat digunakan
untuk diagnosis.Secara umum, obat tetes mata tidak boleh digunakan lebih
dari satu bulan setelah tutup dibuka.Khusus untuk sediaan obat tetes mata
yang berbentuk suspensi, sebelum digunakan haruslah dikocok terlebih
dahulu.
Cairan mata isotonik dengan darah dan nilai isotonisitasnya sama dengan
larutan NaCl P 0,9%. Tujuan penggunaan dapar pH adalah untuk mencegah
kenaikan pH yang disebabkan oleh pelepasan lambat ion hidroksil dari wadah
kaca.Kenaikan pH dapat mengganggu kelarutan dan stabilitas obat.Garam
alkaloid paling efektif pada pH optimal untuk pembentukan basa bebas tidak
terdisosiasi.Tetapi pada pH ini obat mungkin menjadi tidak stabil, sehingga
pH harus diatur dan dipertahankan tetap dengan penambahan dapar.Air mata
mempunyai kapasitas dapar yang baik. Obat mata akan merangsang
pengeluaran air mata dan penetralan akan terjadi dengan cepat asalkan
kapasitas dapar larutan obat tersebut kecil (jumlah mol asam dan basa
konjugat dari pendapar kecil).
Garam alkaloid bersifat asam lemah dan kapasitas daparnya lemah. Satu
atau dua tetes larutan obat mata ini akan dinaikkan pHnya oleh air mata.
Dalam menyiapkan dapar dengan pH yang diinginkan, harus dipilih sistem
asam garam yang pKa-nya mendekati pH yang diinginkan agar angka banding
asam terhadap garam mendekati satu dan diperoleh keefektifan maksimal
terhadap penaikan dan penurunan pH.Sediaan tetes mata mempunyai banyak
persamaan dengan sediaan parenteral.Formulasi sediaan tetes mata yang stabil
memerlukan bahan-bahan yang sangat murni seperti bebas dari kontaminan
Iritasi
pH sediaan yang tidak cocok dengan air mata akan mengakibatkan
iritasi yang disertai dengan keluarnya air mata. Difusi obat akan terhalang
3.
tidak toksis.
4. Kejernihan
Larutan mata adalah dengan definisi bebas adari partikel asing dan
jernih secara normal diperoleh dengan filtrasi, pentingnya peralatan
filtrasi dan tercuci baik sehingga bahan-bahan partikulat tidak
dikontribusikan
untuk
menghilangkannya.
larutan
dengan
pengerjaan
desain
peralatan
penampilan
untuk
dalam
digunakan.
Antioksidan
berefek
sebagai
penstabil
untuk
konsentrasi.
Benzalkonium
klorida
sebagai
pengawet
ini
tersedia
untuk
pengeluarannya.Jika
suatu
batasan
tumbuh baik pada kultur media yang menghasilkan toksin dan zat/produk
antibakteri, cenderung untuk membunuh kontaminan lain dan membiaran
Pseudomonas aeruginosa untuk tumbuh pada kultur murni. Bacillus obat
gram negatif menjadi sumber dari infeksi yang serius pada kornea. Ini
dapat menyebabkan kehilangan penglinghatan pada 24-48 jam. Pada
konsentrasi yang ditoleransi oleh jaringan mata, menunjukkan bahwa
semua zat antimikroba didiskusikan pada baggia
digunkahn
menghindari
kontaminasi.
Jangan
III . MONOGRAFI
A. Zat Aktif
Kelarutan
Fungsi
: pengawet, antimikroba.
pH
Stabilitas
OTT
Penyimpanan
Kelarutan
Khasiat
Konsentrasi
Stabilitas
Penyimpanan
Kelarutan
Kegunaan
: Antioksidan
Konsentrasi
: 0,011,0%
Stabilitas
Penyimpanan
Pemerian
Kelarutan
Khasiat
PH
: 0 9,2
Kelarutan
Khasiat
: Pendapar(berupa garam)
PH
4,4
6. Natrii Chloridum
Pemerian
Kelarutan
Fungsi
pH
: 6,7-7,3
BM
: 58,44
Stabilitas
OTT
Penyimpanan
IV. FORMULASI
4.1 Formula Acuan
Martindale edisi 28 hlm.1173
Eye-drops
Gentamicin Sulphate Opthalmic Solution (USP):
A sterile buffered solution of gentamicin sulphate with preservatives
containing the equivalent of 3 mg gentamicin per ml. pH 6,5 7,5. Store at
temperature not exceeding 400 in airtight containers.
0.3%
0.01%
0.1%
0,947%
0,8%
qs
0,01%
ad 10 ml
=0,0505
E benzalkonium kloride
=0,16
E disodium edetat
= 0,23
E Na metabisulfit
=0,67
W =0,46( C x E)
0,460,04645
0,41355 gr / 100ml
20
Dilebihkan 20% 100 x 60=12ml
60 ml+12 ml=72ml
72
Untuk 72 ml = 100 x 0,41355 gr=0,297756 gr
Cara Sterilisasi
1
2
3
4
Gelas ukur
Corong
Kapas/Pipet
Kertas saring
Autoclave 30
Autoclave 30
Autoclave 30
Autoclave 30
Awal
Paraf Pengawas
Paraf
Akhir
Paraf
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kertas perkamen
Botol Infus
Erlenmeyer
Beaker glass
Sendok spatula
Gelas arloji
Pinset
Pengaduk kaca
Aqua pro inject
Karet pipet dan karet
Autoclave 30
Autoclave 30
Oven 30
Oven 30
Flambeer 20
Flambeer 20
Flambeer 20
Flambeer 20
Didihkan 15
Dididihkan 15
botol
0,3
= 100
x 72 ml = 0,216 gr
0,01
= 100
x 72 ml = 0,0072 gr
Pengenceran (1:100)
Benzalkonium klorida
Aqua pro injection
50 mg
5 ml
0,1
= 100
4. Na2HPO4
5. NaH2PO4
0,8
= 100
6. NaCl
= 0,297756 gr
x 72 ml = 0,072 gr
0,947
100
30
100
x
x
70
100
x 72 ml = 0,204552 gr
x 72 ml = 0,4032 gr
7.Natrium metabisulfit
0,01
= 100
x 72 ml = 0,0072 gr
Pengenceran (1:100)
Benzalkonium klorida
Aqua pro injection
50 mg
5 ml
72 ml
367mg 350 mg
0,72ml 1 ml
72 mg 50 mg
204mg 200mg
403mg 400mg
297mg 300 mg
0,72m l 1 ml
Ad 72 ml
3. Dapar dilarutkan dengan aqua pro injection secukupnya dalam beaker glass
yang sudah dikalibrasi, dan kaca arloji bekas menimbang dibilas.(M1)
4. NaCl dilarutkan dengan aqua pro injection masukkan ke massa 1 .
5.
Awal
Paraf
Akhir
Paraf
menit
VII. EVALUASI
7.1 Kejernihan
Uji kejernihan dapat dilakukan secara visual.
7.2 pH
Uji ini dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Cara Pertama
Dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus atau kertas universal
(secara konvensional). Kertas lakmus dimasukkan ke dalam larutan
yang akan di uji sebelum di ad 35 ml. Kemudian amati kertas universal
tersebut
Cara Kedua
Pengujian dilakukan dengan menggunakan pH meter.
Prosedur:
Evaluasi
pH
Kejernihan
DAFTAR PUSTAKA
Department of Pharmaceutical Sciences. 1982. Martindale The Extra
Pharmacopoeia, twenty-eight edition. London : The Pharmaceutical Press.
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Ed III.Jakarta.
Depkes RI. 1978. Formularium Nasional, Ed II. Jakarta.
Wade, Ainley and Paul J Weller.Handbook of Pharmaceutical Excipients.Ed
II.1994.London: The Pharmaceutical Press.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Ed IV. Jakarta.