Anda di halaman 1dari 9

Efektivitas Rezim Internasional :

WTO (World Trade Organization0


Sebagai Salah Satu Rezim Perdagangan Dunia
Oleh
Sulfi Apriani
170820120003
Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Global Governance

PROGRAM PASCASARJANA
HUBUNGAN INTERNASIONAL
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2012-2013

Efektivitas Rezim Internasional :


WTO (World Trade Organization0
Sebagai Salah Satu Rezim Perdagangan Dunia

Ilmu ekonomi menyatakan bahwa pasar memiliki mekanisme sendiri


yang menjadikan pasar berjalan, namun pada kenyataannya dunia ekonomi
sangat dipengaruhi oleh kekuatan (power), nilai nilai (values), juga kemandirian
dari negara tersebut dalam bidang ekonomi (Gilpin, 2001:77). Negara memiliki
dorongan tersendiri untuk menyelawatkan nilai yang mereka anut dan
kepentingan mereka. Bahkan jika perlu, negara bisa memanipulasi pasar agar
tujuan dan kepentingannya tercapai(Gilpin, 2001:77). Ilmu ekonomi dan politik
internasional merupakan ilmu yang menitikberatkan pada studinya pada negara,
tapi disisi lain juga menyatakan bahwa aktor-aktor ekonomi mendapatkan
dorongan tidak hanya dari keuntungan yang mutlak dicapai juga karena adanya
keuntungan relatif dan mereka berlomba untuk mendapatkna keuntungan yang
lebih banyak daripada aktor lain (Gilpin, 2001:78). Pemerintah sebagai salah
satu aktor ekonomi lebih memfokuskan diri pada terms of trade alias
persyaratan perdagangan, distribusi investasi luar negeri, dan juga memfokuskan
diri pada pertumbuhan ekonomi.
Sejarah telah membuktikan bahwa politik dan ekonomi tidak bisa
dilepaskan. Contoh kasusnya adalah perubahan rezim dari General Agreement of
Trariffs and Trade (GATT) menjadi World Trade Organization (WTO). GATT
sebenarnya hanya mencakup ekonomi internasional, tetapi dengan pengaruh
power dari negara, GATT diubah menjadi WTO yang memiliki aturan khusus
bagi negara yang masuk di dalamnya.s
WTO (World Trade Organization) merupakan sebuah organisasi
perdagangan internasional yang didirikan pada tahun 1994. WTO bertujuan
untuk mengatur sistem perdagangan dunia. Sebelum WTO terbentuk, sebuah
perjanjian mengenai tarif dan perdagangan sudah terbentuk pada tahun 1947

yang disebut dengan GATT (General Agremeents on Tariffs and Trade). GATT
merupakan cikal bakal lahirnya WTO. Pada dasarnya GATT memberikan dua
pengaturan dasar dalam rezim perdagangan internasional, yaitu:1
1. Membuat ketentuan-ketentuan untuk merendahkan dan menghapuskan
tarif, dan
2. Membuat kewajiban untuk mencegah atau menghapuskan jenis-jenis
hambatan dan rintangan terhadap perdangangan (non-tariff barriers).
WTO (World Trade Organisation) atau Organisasi Perdagangan Dunia
merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur
masalah perdagangan antar negara. Sistem perdagangan multilateral WTO diatur
melalui suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan
internasional sebagai hasil perundingan yang telah ditandatangani oleh negaranegara anggota. Persetujuan tersebut merupakan kontrak antar negara-anggota
yang mengikat pemerintah untuk mematuhinya dalam pelaksanaan kebijakan
perdagangannya. WTO secara resmi berdiri pada tanggal 1 Januari 1995 tetapi
sistem perdagangan itu sendiri telah ada setengah abad yang lalu. Sejak tahun
1948, General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) - Persetujuan Umum
mengenai Tarif dan Perdagangan telah membuat aturan-aturan untuk sistem
ini. Sejak tahun 1948-1994 sistem GATT memuat peraturan-peraturan mengenai
perdagangan dunia dan menghasilkan pertumbuhan perdagangan internasional
tertinggi.
Pada awalnya GATT ditujukan untuk membentuk International Trade
Organization (ITO), suatu badan khusus PBB yang merupakan bagian dari
sistem Bretton Woods (IMF dan bank Dunia). Meskipun Piagam ITO akhirnya
disetujui dalam UN Conference on Trade and Development di Havana pada
bulan Maret 1948, proses ratifikasi oleh lembaga-lembaga legislatif negara tidak
berjalan lancar. Tantangan paling serius berasal dari kongres Amerika Serikat,
yang walaupun sebagai pencetus, AS tidak meratifikasi

Piagam Havana

sehingga ITO secara efektif tidak dapat dilaksanakan. Meskipun demikian,


1 The United Nations Environment Programme, Division of Technology, Industry and Economics, Economics and Trade
Unit and The International Institute for Sustainable Development. Environment and Trade A Handbook, (Canada: UNEP
and IISD, 2000), pg. 21.

GATT tetap merupakan instrument multilateral yang mengatur perdagangan


internasional. Hampir setengah abad teks legal GATT masih tetap sama
sebagaimana pada tahun 1948 dengan beberapa penambahan diantaranya bentuk
persetujuan plurilateral (disepakati oleh beberapa negara saja) dan upayaupaya pengurangan tarif. masalah-masalah perdagangan diselesaikan melalui
serangkaian perundingan multilateral yang dikenal dengan nama Putaran
Perdagangan (trade round), sebagai upaya untuk mendorong liberalisasi
perdagangan internasional.
Seiring perkembangannya, GATT beberapa kali melakukan beberapa
putaran negosiasi (round of negotiations). Pada tahap Putaran Uruguay (Uruguay
Round) yang berlangsung pada tahun 1986-1993, diputuskan bahwa perlu dibuat
sebuah lembaga yang mengatur sistem perdagangan multilateral, sehingga pada
tahun 1994 lahirlah WTO.2 Struktur dari WTO terdiri dari: The Ministerial
Conference, The General Council, The Trade Policy Review Body, The Dispute
Settlement Body, The Councils on Trade in Goods and Trade in Services dan The
Council for Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights.3
Dinamika perdagangan dunia terus berjalan, masalah perdagangan
tentunya juga semakin rumit, masyarakat internasional pun menyadari adanya
kelemahan dari GATT seperti tidak adanya organisasi atau badan yang bisa untuk
menangulagi masalah, cakupan dalam GATT yang masih sedikit yang tidak
membahas tentang perlindungan kekayaan intelektual, modal, perdagangan jasa
dan masalah seperti dumping dan lainny, maka para anggota GATT mengadakan
putaran Uruguay untuk membahas masalah masalah yang belum tercakup dalam
GATT ini, sehingga lahirlah WTO yang resmi pda tanggal 1 januari 1995, karena
kini ia telah merupakan sebuah badan dan mempunyai struktur organisasi
sehingga lebih kuat dari pada GATT. Negara negara juga menyepakati aturan
aturan yang GATT yang selama ini disepakati menjadi salah satu aturan dalam
2 Philippe Sands and Pierre Klein. Bowetts Law of International Institutions, 5th ed., (London: Sweet and Maxwell, 2001),
pg. 116.

3 Article IV 1994 Marrakesh Agreement Establishing the World Trade Organization (WTO Agreement)

WTO. Kini dunia mempunyai sebuah organisasi perdagangan. Dan WTO secara
umum memuat empat aturan utama yaitu :
1. Berkaitan dengan perdagangan barang yang diatur dalam GATT yang
disempurnakan dari GATT sebelumnya (1947)
2. Perdagangan jasa yang dimuat dalam general agreement on tariff and
services (GATs)
3. Terkait dengan penanaman modal yang diatur dalam trade related
invesment measures services (Trims) dan;
4. Terkait akan hak kekayaan intelektual yang diatur dalam Trade related
intelectual property services(TRIPs)
Adapun peranan WTO antara lain ;
1. Mengadministrasikan berbagai persetujuan yang dihasilkan Putaran
Uruguay di bidang barang dan jasa baik multilateral maupun plurilateral,
serta mengawasi pelaksanaan komitmen akses pasar di bidang tarif
maupun non-tarif.
2. Mengawasi praktek-praktek perdagangan internasional dengan cara
regular meninjau kebijaksanaan perdagangan negara anggotanya dan
melalui prosedur notifikasi.
3. Sebagai forum dalam menyelesaikan sengketa dan menyediakan
mekanisme konsiliasi guna mengatasi sengketa perdagangan yang timbul.
4. Menyediakan bantuan teknis yang diperlukan bagi anggotanya, termasuk
bagi negara- negara berkembang dalam melaksanakan hasil Putaran
Uruguay.
5. Sebagai forum bagi negara anggotanya untuk terus menerus melakukan
perundingan pertukaran konsesi di bidang perdagangan guna mengulangi
hambatan perdagangan internasional.
Secara umum tujuan WTO ;
Mengawasi dan mengatur jalannya administasi, tindakan, dan hal-hal yang

terdapat dalam persetujuan


Menyediakan sebuah forum untuk perundingan bagi anggota yang
mempunyai masalah dalam perdagangan.

WTO mempunyai kewajiban untuk menjalankan dan menyebarkan


kebijakan perdagangan antar bangsa dan memastikan agar terdapatnya
keselarasan dan keterbukaan dalam menjalankan kebijakan perdagangan
yang dilakukan oleh negara dalam menjalankan kebijakan ekonomi politik

global
WTO juga berfungsi sebagai pusat penelitian dan analisis ekonomi dalam
meneliti gambaran umum perdagangan dunia.
Bekerjasama untuk membantu badan keuangan dunia lainnya seperti IMF
dan WB.
Memberikan bantuan kepada negara berkembang,negara baru berkembang,
negara yang memiliki pendapatan rendah dalam menjalankan aturan dan
disiplin di WTO melalui kerjasama dan pelatihan serta adanya hal ini sejalan
dengan pasal III persetujuan WTO
Dalam perkembangan sejarah perkembangan perekonomian dunia baik pada
teori maupun praktiknya tidak ada hentinya mengalami pergolakan. Menurut
berbagai litelatur dan dalam diskusi-diskusi saat ini tentang ekonomi dunia, para
pegiat ekonomi kerap kali menyebut era saat ini sebagai era globalisasi,
pembangunanisme, neo-liberalisme, dan lain sebagainya. Proses menuju tahapan
sekarang ini tidaklah cepat atau instan. Menurut hukum umum perkembangan
masyarakat diketahui bahwa diawal kehidupan manusia atau yang disebut zaman
primitif. Dikatakan sebagai fase komune primitif karena pemenuhan kebutuhan
hidup dilakukan dan dinikmati secara bersama-sama oleh anggota komune
dengan alat produksi yang sangat primitif, yakni penggunaan batu dan tulang
sebagai alat kerja dan alam tempat berburu sebagai sasaran kerjanya. Fase
komune primitif lahir dari perkembangan alat produksi yang masih sangat
primitif. Penggunaan batu dan tulang sebagai alat produksi, yang hanya
memungkinkan manusia untuk berburu dan meramu makanan (food gathering)
dan hanya dapat dikerjakan secara kolektif. Hal ini melahirkan cara pandang
masyarakat komune yang sangat bergantung terhadap alam, bagaimana alam
mampu menyediakan kebutuhan hidup bagi suatu komune. Itu sebabnya, ketika
alam sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup suatu komune, maka
komune tersebut akan pindah untuk mencari tempat lain yang masih cukup

memenuhi kebutuhan hidup komune tersebut. Dalam zaman kapitalisme yang


terus berkembang hingga saat ini yang sudah mencapai puncak tertingginya
(imperialisme) ternyata tidak juga menunjukan sebuah kemajuan tingkat
kesejahteraan masyarakat dunia. Dunia dibawah belenggu kapitalisme ternyata
tidak menjawab permasalahan yang dialami pada fase-fase sebelumnya yaitu
adanya ketimpangan dan sistem yang menindas kelas lain. Kekuatan kapitalisme
yang berada ditangan para pemodal atau koorporasi besar justru semakin banyak
menimbulkan masalah kemanusiaan. Kontradiksi antara borjuasi dan proletariat
semakin memanas bahkan dalam konteks hubungan kenegaraan juga mengalami
kontradiksi. Negara-negara maju dibawah pimpinan Amerika Serikat merupakan
negara kapitalis yang senantiasa melakukan ekspansi bahkan sampai melakukan
invasi terhadap negara-negara yang sedang berkembang demi memuaskan hasrat
mereka untuk dapat mengeksploitasi segala macam sumber daya dan menjadikan
pasar yang cukup baik, serta bertujuan akhir mengakumulasikan modal mereka.
Pada masa sekarang dimana kapitalisme tumbuh subur didalam maupun diluar
negara kapitalis dan seiring dengan semakin beradaptasinya paham ini dari
keadaan kontemporer dan arus deras kritik yang menghujatnya maka kapitalisme
membuat aturan main melalui lembaga-lembaga resmi internasional seperti
WTO, IMF, dan World Bank yang tentu saja bertujuan untuk memperpanjang
masa waktu pengusaan atas dunia oleh sistem kapitalisme. Fenomena WTO
adalah verifikasi empiris terhadap gagasangagasan ekonomi liberal. Verifikasi
ini akan membawa konsekuensi pada konteks liberalism sebagai pandangan
filsafat yang dimanifestasikan dalam berbagai upaya yang bertajuk liberalism
perdagangan. Liberalisme merupakan sebuah ideology, pandangan filsafat, dan
tradisi politik yang berpegang pada kebebasan sebagai nilai politik yang primer.
Liberalism memiliki akar pada era Pencerahan Barat, namun sekarang sudah
melingkupi berbagai pandangan politik yang beragam. Secara umum, liberalism
kontemporer bertujuan membela hak-hak individu. Pandangan ini bertujuan
membentuk suatu masyarakat yang karakternya memiliki kebebasan berpikir
bagi individual dan pembatasan kekuasaan, khususnya terhadap pemerintah dan
agama. Selain itu, ada rule of law, pendidikan bebas untuk masyarakat, dan

kebebasan dalam melakukan pertukaran pemikiran, kebebasan bagi korporasi


swasta dalam konteks ekonomi pasar, transparansi pemerintah dan perlindungan
atas seluruh hak warga begara. Dalam masyarakat modern, liberal dalam konteks
demokrasi liberal terkait dengan keterbukaan dan kejujuran dalam pemilihan
umum, dimana seluruh warga Negara memiliki hak yang sama di mata hukum
dan kesetaraan dalam kehidupan yang layak.
Dalam perkembangannya, dunia menunjukan adanya situasi baru dimana
telah lahirnya WTO (World Trade Organization) dan mulai aktif pada 1 Januari
1995. World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia
merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur
masalah perdagangan antar negara. Sistem perdagangan multilateral WTO diatur
melalui suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan
internasional sebagai hasil perundingan yang telah ditandatangani oleh negaranegara anggota. Persetujuan tersebut merupakan kontrak antar negara-anggota
yang mengikat pemerintah untuk mematuhinya dalam pelaksanaan kebijakan
perdagangannya.
WTO secara resmi berdiri pada tanggal 1 Januari 1995 tetapi sistem
perdagangan itu sendiri telah ada setengah abad yang lalu. Sejak tahun
1948, General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) - Persetujuan Umum
mengenai Tarif dan Perdagangan telah membuat aturan-aturan untuk sistem
ini. Sejak tahun 1948-1994 sistem GATT memuat peraturan-peraturan mengenai
perdagangan dunia dan menghasilkan pertumbuhan perdagangan internasional
tertinggi. WTO telah mengatur banyak hal di luar perdagangan. Dengan hadirnya
WTO di kancah perekonomian dunia bersandingan dengan World Bank dan IMF
kini menjadi kekuatan baru atau senjata baru dari kapitalisme. Lengkaplah sudah
kekuatan kapitalisme global dengan kehadiran WTO. Kapitalisme sudah tak
tertahankan lagi, kini menjadi sebuah sistem global, yang dikenal dengan
globalisasi. Globalisasi adalah kapitalisme global yang memaksakan berbagai
agenda pasar bebas demi kepentingan akumulasi modal. Dalam konsepnya WTO
bercita-cita untuk dapat mengatur berjalannya arus perdagangan dunia dengan

baik agar tidak terjadi krisis yang disebabkan oleh perlombaan perdagangan
yang tidak sehat.

Anda mungkin juga menyukai