Efektivitas Rezim Internasional WTO Worl
Efektivitas Rezim Internasional WTO Worl
PROGRAM PASCASARJANA
HUBUNGAN INTERNASIONAL
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2012-2013
yang disebut dengan GATT (General Agremeents on Tariffs and Trade). GATT
merupakan cikal bakal lahirnya WTO. Pada dasarnya GATT memberikan dua
pengaturan dasar dalam rezim perdagangan internasional, yaitu:1
1. Membuat ketentuan-ketentuan untuk merendahkan dan menghapuskan
tarif, dan
2. Membuat kewajiban untuk mencegah atau menghapuskan jenis-jenis
hambatan dan rintangan terhadap perdangangan (non-tariff barriers).
WTO (World Trade Organisation) atau Organisasi Perdagangan Dunia
merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur
masalah perdagangan antar negara. Sistem perdagangan multilateral WTO diatur
melalui suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan
internasional sebagai hasil perundingan yang telah ditandatangani oleh negaranegara anggota. Persetujuan tersebut merupakan kontrak antar negara-anggota
yang mengikat pemerintah untuk mematuhinya dalam pelaksanaan kebijakan
perdagangannya. WTO secara resmi berdiri pada tanggal 1 Januari 1995 tetapi
sistem perdagangan itu sendiri telah ada setengah abad yang lalu. Sejak tahun
1948, General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) - Persetujuan Umum
mengenai Tarif dan Perdagangan telah membuat aturan-aturan untuk sistem
ini. Sejak tahun 1948-1994 sistem GATT memuat peraturan-peraturan mengenai
perdagangan dunia dan menghasilkan pertumbuhan perdagangan internasional
tertinggi.
Pada awalnya GATT ditujukan untuk membentuk International Trade
Organization (ITO), suatu badan khusus PBB yang merupakan bagian dari
sistem Bretton Woods (IMF dan bank Dunia). Meskipun Piagam ITO akhirnya
disetujui dalam UN Conference on Trade and Development di Havana pada
bulan Maret 1948, proses ratifikasi oleh lembaga-lembaga legislatif negara tidak
berjalan lancar. Tantangan paling serius berasal dari kongres Amerika Serikat,
yang walaupun sebagai pencetus, AS tidak meratifikasi
Piagam Havana
3 Article IV 1994 Marrakesh Agreement Establishing the World Trade Organization (WTO Agreement)
WTO. Kini dunia mempunyai sebuah organisasi perdagangan. Dan WTO secara
umum memuat empat aturan utama yaitu :
1. Berkaitan dengan perdagangan barang yang diatur dalam GATT yang
disempurnakan dari GATT sebelumnya (1947)
2. Perdagangan jasa yang dimuat dalam general agreement on tariff and
services (GATs)
3. Terkait dengan penanaman modal yang diatur dalam trade related
invesment measures services (Trims) dan;
4. Terkait akan hak kekayaan intelektual yang diatur dalam Trade related
intelectual property services(TRIPs)
Adapun peranan WTO antara lain ;
1. Mengadministrasikan berbagai persetujuan yang dihasilkan Putaran
Uruguay di bidang barang dan jasa baik multilateral maupun plurilateral,
serta mengawasi pelaksanaan komitmen akses pasar di bidang tarif
maupun non-tarif.
2. Mengawasi praktek-praktek perdagangan internasional dengan cara
regular meninjau kebijaksanaan perdagangan negara anggotanya dan
melalui prosedur notifikasi.
3. Sebagai forum dalam menyelesaikan sengketa dan menyediakan
mekanisme konsiliasi guna mengatasi sengketa perdagangan yang timbul.
4. Menyediakan bantuan teknis yang diperlukan bagi anggotanya, termasuk
bagi negara- negara berkembang dalam melaksanakan hasil Putaran
Uruguay.
5. Sebagai forum bagi negara anggotanya untuk terus menerus melakukan
perundingan pertukaran konsesi di bidang perdagangan guna mengulangi
hambatan perdagangan internasional.
Secara umum tujuan WTO ;
Mengawasi dan mengatur jalannya administasi, tindakan, dan hal-hal yang
global
WTO juga berfungsi sebagai pusat penelitian dan analisis ekonomi dalam
meneliti gambaran umum perdagangan dunia.
Bekerjasama untuk membantu badan keuangan dunia lainnya seperti IMF
dan WB.
Memberikan bantuan kepada negara berkembang,negara baru berkembang,
negara yang memiliki pendapatan rendah dalam menjalankan aturan dan
disiplin di WTO melalui kerjasama dan pelatihan serta adanya hal ini sejalan
dengan pasal III persetujuan WTO
Dalam perkembangan sejarah perkembangan perekonomian dunia baik pada
teori maupun praktiknya tidak ada hentinya mengalami pergolakan. Menurut
berbagai litelatur dan dalam diskusi-diskusi saat ini tentang ekonomi dunia, para
pegiat ekonomi kerap kali menyebut era saat ini sebagai era globalisasi,
pembangunanisme, neo-liberalisme, dan lain sebagainya. Proses menuju tahapan
sekarang ini tidaklah cepat atau instan. Menurut hukum umum perkembangan
masyarakat diketahui bahwa diawal kehidupan manusia atau yang disebut zaman
primitif. Dikatakan sebagai fase komune primitif karena pemenuhan kebutuhan
hidup dilakukan dan dinikmati secara bersama-sama oleh anggota komune
dengan alat produksi yang sangat primitif, yakni penggunaan batu dan tulang
sebagai alat kerja dan alam tempat berburu sebagai sasaran kerjanya. Fase
komune primitif lahir dari perkembangan alat produksi yang masih sangat
primitif. Penggunaan batu dan tulang sebagai alat produksi, yang hanya
memungkinkan manusia untuk berburu dan meramu makanan (food gathering)
dan hanya dapat dikerjakan secara kolektif. Hal ini melahirkan cara pandang
masyarakat komune yang sangat bergantung terhadap alam, bagaimana alam
mampu menyediakan kebutuhan hidup bagi suatu komune. Itu sebabnya, ketika
alam sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup suatu komune, maka
komune tersebut akan pindah untuk mencari tempat lain yang masih cukup
baik agar tidak terjadi krisis yang disebabkan oleh perlombaan perdagangan
yang tidak sehat.