Anda di halaman 1dari 70

PERAN DIPLOMASI SEPAK BOLA

DALAM PENINGKATAN HUBUNGAN BILATERAL


SPANYOL - PORTUGAL

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Oleh:
ARAFAT
E 131 06 023

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakekatnya semua negara di dunia akan selalu saling membutuhkan.
Kondisi ini dilakukan suatu negara untuk dapat tetap bertahan di tengah pengaruh
modernisasi dunia. Sebagai salah satu aktor penting dalam hubungan
internasional, negara-negara akan saling mengadakan suatu bentuk hubungan
baik yang sifatnya bilateral, multilateral, regional tertentu atau bahkan secara
global. Hubungan bilateral secara umum di asumsikan sebagai hubungan antara
dua negara. Hubungan tersebut dapat berupa hubungan dalam bidang ekonomi,
politik, hukum, pertahanan keamanan, pertukaran kebudayaan atau pun
penyelenggaraan pentas olahraga.
Hubungan bilateral tersebut terealisasi berkat adanya diplomasi yang
intens, terus-menerus dan berkelanjutan yang dilakukan oleh para pihak yang
mengadakan hubungan bilateral tersebut. Pendekatan diplomasi maupun jenis
diplomasi yang digunakan pun bermacam-macam yang disesuaikan dengan
kondisi

bidang

kerjasamanya,

misalnya

diplomasi

resmi

melalui

pemerintah/negara secara langsung (First Track Diplomacy), melalui aktor non


negara (Second Track Diplomacy) atau pun gabungan dari keduanya (Multi
Track Diplomacy).

Adapun bidang kerjasama dalam hubungan bilateral antara dua negara


mencakup bidang ekonomi, politik, hukum, pertahanan keamanan, sosial dan
budaya, atau pun penyelenggaraan pentas olahraga. Pendekatan diplomasi
olahraga atau diplomasi yang dilakukan melalui media olahraga, termasuk ke
dalam Multi Track Diplomasi. Diplomasi ini dapat dilakukan multi jalur (multi
track), yaitu dengan banyak cara dan saluran, tidak hanya mengandalkan saluran
pemerintah secara langsung akan tetapi dapat pula dilakukan oleh orang biasa,
seperti para olahragawan.1
Salah satu cabang olahraga yang biasa dijadikan sebagai subjek dalam
pelaksanaan Multi Track Diplomasi adalah sepakbola. Hal ini dikarenakan
sepakbola adalah olahraga yang paling diminati oleh kebanyakan masyarakat
dunia. Hampir dipastikan masyarakat dunia sangat mengenal olahraga sepakbola.
Seandainya sebagian tidak menggemari atau dapat memainkannya, minimal
mereka mengetahui tentang keberadaan olahraga ini. Sehingga tak dapat
dipungkiri lagi bahwa sepakbola adalah olahraga yang terpopuler di dunia.
Semua kalangan baik tua dan muda, bahkan tanpa membedakan laki-laki dan
perempuan sangat menggemari olahraga ini.2
Bahkan, kekuatan sepakbola sekarang ini mulai menggeser sebuah
pengakuan suatu negara berdasarkan kekuatan ekonomi dan militernya. Tidak

1 Astri Kusuma, Diplomat Sepanjang Jalan, http://astrikusuma.com/?cat=15, diakses tanggal 27 Juli 2011

2 Agus Salim, 2007, Buku Pintar Sepakbola, Bandung, Penerbit Jembar, Hal. 9

ada yang menyangka bahwa negaranegara seperti Brasil, Agentina, Pantai


Gading, dan Kamerun yang tidak memiliki kekuatan ekonomi dan militer yang
besar bila dibandingkan dengan negaranegara seperti Inggris, Perancis, Jerman,
yang dikenal dengan kekuatan ekonomi dan militernya yang besar, telah
memiliki nama yang besar yang telah dikenal dunia karena kekuatan
sepakbolanya yang disaksikan setiap orang di dunia. Negaranegara tersebut
menampilkan kekuatan sepakbola yang hebat dan membuat setiap orang yang
menyaksikan merasakan

kekaguman dan dan juga merasa terhibur akan

permainan sepakbola yang ditunjukkan.


Sepakbola mengatas namakan apa saja bisa tampak di bidang politik.
Dalam beberapa kasus, sepakbola menjadi barometer ideal dalam hubungan
internasional, ketegangan antar bangsa, serta ambisi nasional. Sebagai contoh
negara-negara yang baru merdeka langsung mencari legitimasinya dengan
mengajukan syarat menjadi anggota FIFA (Federation International Football
Association), yang jumlahnya lebih banyak daripada anggota PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa).3 Hal ini menunjukkan bahwa sepakbola telah merangkul semua
bangsa dan negara di dunia tanpa memandang kekuatan negara baik dari segi
kekuatan ekonomi, politik, sosial, dan budaya, dan setiap negara ingin
memperoleh pengakuan dunia internasional dalam konteks persaingan sepakbola
internasional.
3 Dede Isharuddin, 2008, Drama Itu Bernama Sepakbola: Gambaran Silang Olahraga,
Politik, dan Budaya, Jakarta, PT Elex Media Komputindo, Hal. x

Sejalan dengan hal tersebut, dewasa ini sepakbola tidak hanya menjadi
olahraga semata melainkan telah menjadi alat diplomasi bagi negara-negara di
dunia. Sepakbola dapat mewakili kepentingan politik, ekonomi, sosial, dan
budaya suatu negara. Sehingga hal inilah yang menjadikan sepakbola sebagai alat
diplomasi bagi negara-negara di dunia.
Sepakbola sebagai alat diplomasi suatu

negara misalnya, dapat

dilaksanakan pada kejuaraan-kejuaraan internasional. Kejuaraan internasional


terbesar di sepakbola ialah Piala Dunia (World Cup) yang diselenggarakan oleh
Fdration

Internationale

de

Football Association

(FIFA).

Persaingan

pencalonan tuan rumah Piala Dunia pada setiap pergelaran akbar Piala Dunia
yang diadakan setiap 4 tahun sekali memberikan peluang bagi negara-negara
untuk saling berdiplomasi. Setiap negara di dunia yang mewakili segala benua
bersaing untuk dapat menjadi tuan rumah Piala Dunia. Persaiangan antar negara
ini memberikan prestise atau kebanggan tersendiri terhadap sepakbola secara
umum dan Piala Dunia secara khusus dalam pencitraan suatu negara di dunia
internasional. Hal inilah yang menjadikan sepakbola pada dewasa ini telah
berkembang menjadi kekuatan Diplomasi yang di perhitungkan oleh setiap
negara-negara di dunia.
Diplomasi sepakbola juga dapat memberikan dampak yang positif bagi
negara-negara yang sedang bermasalah. Misalnya dibelahan Amerika, pada
pertandingan yang dimainkan di Stadion Pedro Marrero, Havana, dilangsungkan
partai tuan rumah Kuba versus Amerika Serikat (AS). Padahal seperti sudah
4

diketahui khalayak, Kuba dan AS merupakan seteru dekat geo-politik. Satu


berhaluan ultra-sosialis kiri dan Paman Sam sebagai ultra-liberalis kanan. Namun
dengan pertandingan ini, untuk pertama kalinya Timnas AS berkunjung ke Kuba
sejak 1947.
Sedangkan di Eropa, pertandingan sepakbola mampu mempertemukan
Armenia dan Turki yang sedang bermasalah. Turki menolak menjalin hubungan
diplomatik dengan pihak Armenia sejak negara pecahan Uni Soviet itu
memerdekakan diri pada tahun 1991. Turki merasa tersinggung dengan tindakan
Armenia yang berusaha mendapatkan pengakuan internasional tentang klaim
pembantaian etnis Armenia yang dilakukan oleh Kerajaan Ottoman (Turki
Kuno). Tetapi pada pertandingan tersebut, Presiden Turki, Abdullah Gul, bahkan
hadir di stadion dan lagu kebangsaan Turki diperdengarkan dan sekaligus
dihormati oleh penonton yang memadati stadion. Dengan kehadiran Presiden
Turki tersebut, maka dapat meredakan ketegangan di antara kedua negara
tersebut. Sehingga, kekuatan semangat olahraga sepakbola dapat menyebarkan
pesan damai.
Piala Dunia menyatukan dua negara melalui Diplomasi Sepakbola. Hal ini
terlihat dalam kerjasama dua negara antara Korea Selatan dan Jepang ketika
menjadi tuan rumah piala dunia pada tahun 2002. Kedua negara yang juga
memiliki hubungan kedekatan sejarah dan politik menjadikan sepakbola sebagai
alat diplomasi. Piala Dunia dapat menyatukan dua negara, dimana Spanyol dan
Portugal bersama-sama mencalonkan diri sebagai tuan rumah tunggal dalam
5

perheletan akbar Piala Dunia untuk tahun 2018. Negara Spanyol dan Portugal
merupakan wakil dari wilayah benua Eropa selain Inggris, Rusia dan BelandaBelgia sebagai calon tuan rumah Piala Dunia 2018. Pada akhirnya, Badan
Sepakbola Dunia (FIFA) memutuskan bahwa gelaran Piala Dunia 2018 akan
dilangsungkan di Benua Eropa. Inggris, Rusia dan gabungan Spanyol-Portugal,
serta Belgia-Belanda, akan saling berkompetisi untuk menjadi tuan rumah Piala
Dunia 2018 atau 2022.4
Pengaruh Diplomasi sepakbola di benua Eropa cukup mempengaruhi
hubungan antar negara di Eropa, hal ini disebabkan oleh kekuatan sepakbola itu
sendiri di Eropa yang menjadi olahraga kebanggan di beberapa negara Eropa
seperti Italia, Spanyol, Portugal, Belanda dan Inggris. Spanyol dan Portugal
menjadi contoh dalam pelaksanaan Diplomasi sepakbola di Eropa. Sehingga
pengaruh diplomasi sepakbola menjadikan Spanyol dan Portugal mengambil
keputusan untuk bersama-sama menjadi tuan rumah piala dunia dan hal tersebut
didasari atas kesamaan sejarah dan budaya antar kedua negara, didukung pula
dengan pengaruh sepakbola yang telah mengakar di kedua negara. Dari latar
belakang inilah Penulis mengangkatnya kedalam sebuah judul: Peran
Diplomasi Sepakbola dalam Peningkatan Hubungan Bilateral Spanyol
Portugal.
4 Berita Jitu, Piala Dunia 2018 Dipastikan di Eropa,

http://beritajitu.com/index.php?option=com_
content&view=article&id=248:piala-dunia-2018-dipastikan-di-eropa&catid=37:sepakbola&Itemid=72,
diakses tanggal 27 Juli 2011

B. Batasan dan Rumusan Masalah


Sepakbola di Spanyol dan Portugal telah menjadi sebuah hiburan tingkat
tinggi di kedua negara tersebut, sama halnya seperti di negara-negara penggila
bola lainnya semisal Italia, Inggris dan Argentina. Sejak awal kemunculannya
sampai sekarang ini sepakbola telah memiliki tempat tersendiri di dalam
masyarakat Spanyol dan Portugal. Hal ini menjadikan sepakbola di Spanyol dan
Portugal yang terdiri atas banyak klub yang mewakili identitas wilayahwilayah
di Spanyol dan Portugal, memiliki suporter yang fanatik dan dukungan yang
besar sehingga menjadikan olahraga ini semakin populer di kedua negara
tersebut.
Kepopuleran sepakbola sebagai olahraga besar di Spanyol dan Portugal,
telah mengakar kuat dan membudaya dalam masyarakat kedua negara.
Kepopuleran sepakbola yang telah mengakar dan membudaya dalam masyarakat
kedua negara ini membuatnya dapat menjadi salah satu aspek atau celah yang
dapat dimanfaatkan oleh kedua negara sebagai media diplomasi untuk lebih
mempererat hubungan bilateral diantara kedua negara, yang biasa mengalami
pasang-surut.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan
masalah yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pemanfaatan diplomasi sepakbola dalam peningkatan


hubungan bilateral Spanyol Portugal?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat diplomasi sepakbola dalam
hubungan bilateral Spanyol Portugal?
3. Bagaimana prospek sepakbola dalam peningkatan hubungan bilateral
Spanyol Portugal?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana strategi pemanfaatan
diplomasi sepakbola dalam peningkatan hubungan bilateral Spanyol
Portugal.
2) Untuk mengetahui dan menjelaskan apa faktor pendukung dan
penghambat diplomasi sepakbola dalam hubungan bilateral Spanyol
Portugal.
3) Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana prospek sepakbola
dalam peningkatan hubungan bilateral Spanyol Portugal.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat berguna secara:
1) Akademis, yaitu sebagai sarana dan referensi bagi peminat-peminat
masalah Hubungan Internasional sekaligus sebagai informasi bagi para
penstudi Ilmu Hubungan Internasional khususnya menyangkut masalah
mengenai peran diplomasi sepakbola dalam peningkatan hubungan
bilateral Spanyol Portugal.
2) Pragmatis, yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi para pembuat
kebijakan dan keputusan (decision maker) dalam menyikapi peran
diplomasi sepakbola dalam peningkatan hubungan bilateral Spanyol
Portugal. Selain itu, juga diharapkan berguna sebagai referensi dan

bahan pertimbangan dalam merespon masalah-masalah lain yang terkait


atau memiliki konteks yang sama.
D. Kerangka Konseptual
Konsep hubungan bilateral pada dasarnya merupakan konsep yang sangat
penting

dalam

hubungan

internasional

dan

juga

suatu

konsep

yang

mengutamakan sikap saling membutuhkan antara negara satu dengan lainnya.


Sikap saling membutuhkan ini diutamakan dalam hal melakukan berbagai
pengembangan, peningkatan, kerja sama, dan berbagai keuntungan-keuntungan
timbal balik yang dimiliki oleh dua negara yang melakukan suatu kerjasama
dalam berbgai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara serta dalam
pengaktualisasian dan pembuktian negara sebagai salah satu aktor dalam
hubungan internasional yang peranannya sangat penting.
Uraian konsep tersebut diatas sependapat dengan apa yang ditemukan oleh
Jowondono dalam menjelaskan pentingnya hubungan bilateral dikembangkan
oleh bangsa-bangsa di dunia internasional yang memiliki visi, misi, tujuan, dan
strategi kebijakan politik internasional yang dipelihara oleh dua negara yang
melakukan hubungan bilateral dalaam mengembangkan dan memajukan kedua
negara tersebut sebagaimana yang dikemukakan sebagai berikut:
Bahwasanya hubungan bilateral merupakan hubungan
interaksi antara dua negara yang dikembangkan dan
dimajukan dengan menghormati hak-hak kedua negara untuk
melakukan berbagai kerjasama pada aspek-aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara tanpa mengabaikan dan
mengucilkan keberadaan negara tersebut serta mewujudkan
perdamaian dan memberikan nilai tambah yang
menguntungkan dari hubungan bilateral ini.5
5 Juwondono, 1991, Hubungan Bilateral: Defenisi dan Teori, Jakarta, Rajawali Press, Hal. 21

Negara-negara yang melakukan hubungan bilateral dimotivasi oleh


pertimbangan kepentingan nasional, dimana diharaapkan dengan melakukan
interaksi tersebut kepentingan nasional dapat tercapai. Hubungan bilateral
mengandung faktor-faktor yang merupakan pendorong terciptanya hubungan
yang harmonis. Upaya suatu negara yang mengadakan hubungan bilateral dengan
negara

lain

didasarkan

pada

pertimbangan

bahwa

hubungan

tersebut

mendapatkan keuntungan yang lebih utama dalam mewujudkan pencapaian


kepentingan nasional dan tujuan negara.
Interaksi internasional sebagai bentuk hubungan antar bangsa yang
berlangsung dalam masyarakat yang heterogen, dimana hubungan tersebut dari
waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Hubungan yang terjadi pada
dasarnya dilatar belakangi oleh kebutuhan tiap-tiap negara berbeda, sehingga
kebutuhannya tidak dapat dipenuhi sendiri. Maka pemecahan permasalahan
tersebut adalah dengan cara bekerjasama dengan negara lain, tentunya yang
diharapkan adalah berlangsungnya pola-pola kerjasama yang berlangsung secara
adil dan saling menguntungkan.
Dalam hubungan internasional dikenal 2 (dua) istilah yang popular, yakni
hard power dan soft power. Perbedaan antara keduanya cukup mencolok ketika
dilihat dari tiga hal: ciri, instrumen, dan implikasinya. Soft power berciri
mengkooptasi atau mempengaruhi dan dilakukan secara tidak langsung.
Sedangkan hard power bersifat memaksa atau memerintah dan dilakukan secara
langsung. Instrumen yang digunakan oleh hard power antara lain kekuatan

10

militer (military forces), sanksi, uang, suap (gratifikasi), ataupun bayaran.


Adapun instrumen soft power yaitu berupa nilai, institusi, kebudayaan, dan
kebijakan.
Budaya sebagai bagian dari instrument soft power, memiliki efek
psikologis yang cukup mendalam dan jangka panjang baik untuk individuindividu maupun kalangan eselon pemerintahan. Dengan adanya sebuah
hubungan budaya antara dua belah negara atau yang kerap dikenal dengan nama
cultural diplomacy, membuka banyak peluang terjalinnya dan terpeliharanya
kerjasama di bidang lain semisal ekonomi, politik, maupun pertahanan
keamanan.
Hubungan dan kerjasama di bidang budaya sangat relevan dengan
perkembangan bentuk-bentuk diplomasi un-official yang dikenal dengan istilah
Second Track Diplomacy secara khusus, dan Multi Track Diplomacy secara
umum. Konsep diplomasi yang lebih memfokuskan diri pada partisipasi dan
peran aktor-aktor non pemerintah, semisal Non Governmental Organizations
(NGOs), kelompok kepentingan, para akademisi, dan juga kelompok bisnis, tidak
jarang menggunakan media kebudayaan sebagai instrumen psikologis alias entry
points untuk dapat membangun sebuah kerjasama lintas negara antar aktor yang
terkait.
Sebagaimana penjelasan Joseph Nye mengenai soft power dalam bukunya
Soft Power: The Means to Success in World Politics, dimana ia mendefinisikan
dimensi ketiga kuasa ini sebagai kemampuan menciptakan pilihan-pilihan bagi
orang lain, yakni kemampuan memikat dan mengooptasi pihak lain agar rela

11

memilih melakukan suatu hal yang kita kehendaki tanpa kita perlu untuk
memintanya. Nye menyebutkan bahwa soft power suatu negara terdapat terutama
dalam tiga sumber, yakni kebudayaan, nilai-nilai politik dan kebijakan luar
negerinya.
Joseph Nye berargumen bahwa disamping sisi nilai tradisi dan bangunan
politik serta kebijakan luar negeri sebuah negara, budaya merupakan salah satu
elemen soft power yang mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi bangsa
lain. Bentuk daya tarik yang sangat bersifat emosial dan psikologis ini menjadi
modal besar bagi sebuah bangsa untuk dapat menjalin hubungan kerjasama lebih
jauh dengan negara lain. Bahkan lebih dari itu, dengan adanya bentuk persuasi
dari pendekatan budaya, dapat menjadi acuan dan sandaran keberlangsungan
hubungan harmonis antar bangsa. Lebih jelasnya Nye mengatakan sebagai
berikut:
It arises from the attractiveness of countrys culture, political
side, and policies. When you get others to admire your ideas
and to want what you want, you do not have to spend so much
on sticks and carrots tomove them on your direction. seduction
is always more effective than coercion and many values like
democracy, human rights, and individual opportunities are
deeply seductive.6
Lebih jauh lagi, budaya dapat menjadi sebuah bekal dalam rangka
membangun kekuatan

bargaining sebuah negara. Hal ini dapat ditelusuri

kemudian dengan adanya fakta lapangan bahwa hubungan luar negeri yang
memiliki jangkauan lebih luas dibanding kebijakan luar negeri yang dikendalikan
6 Joseph S. Nye Jr., Soft Power: The Means of Success in World Politics, New York, Public Affairs, Hal. 13

12

secara prosedural oleh pemerintahan paling tidak, memberikan kontribusi secara


langsung maupun tidak langsung akan tingkat keterterimaan sebuah negara oleh
negara lain.
Saat ini pun masih banyak politisi di Eropa menggunakan sepakbola
sebagai alat politiknya untuk menunjukkan kebersamaan dengan rakyatnya,
walaupun penggunaannya tidak terlalu ekploitatif seperti pada tahun 1930-an.
Pada tahun 1930-an, sepakbola sebagai alat propaganda oleh pemimpinpemimpin Eropa yang fasis pada masa itu. Kepopuleran sepakbola dijadikan alat
demi menaikkan pamor, supremasi dan dominasi politik nasional dan
internasionalnya. Hitler misalnya yang merepresentasikan Jerman dengan Nazinya memanfaatkan sepakbola untuk menarik simpati masyarakat internasional
termasuk Inggris dengan meningkatkan partisipasi Jerman dalam pertandingan
sepakbola.
Mussolini pun menggunakan sepakbola untuk meningkatkan power politiknya. Ketika Italia menjadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun 1934, ia
menjadikan kejuaraan tersebut sebagai ajang politiknya dengan mengambil
kesempatan menyogok wasit pada pertandingan final antara Italia dengan
Czechoslovakia. Hasilnya dapat ditebak, Italia pun menjadi juara dunia pada saat
itu. Dengan demikian, kemenangan Italia merupakan kemenangan Mussolini
dalam merebut simpati rakyat Italia yang kemudian memperkuat kekuasaannya
secara luas.
Pengaruh politik terhadap persepakbolaan Eropa dapat dilihat pada saat
Serbia melakukan agresi militer di wilayah Balkan. Dimana, sejumlah

13

pertandingan sepakbola mengalami penundaan bahkan pembatalan. Misalnya,


pertandingan antara Yugoslavia melawan Irlandia pada satu putaran kejuaraan
Eropa ditunda. Pertandingan antara Albania dan Yunani juga mengalami hal yang
sama. Pertandingan persahabatan antara Yugoslavia dan Inggris pun dibatalkan.
Kasus

paling

kontroversial,

ketika

Perserikatan

Bangsa-Bangsa

(PBB)

memberikan sanksi terhadap tim nasional Yugoslavia dengan melarang tim ini
berlaga pada pertandingan Final tingkat Eropa pada tahun 1992. Kedudukan
Yugoslavia pun digantikan Denmark yang akhirnya menjadi juara Eropa 1992.
Bagi tuan rumah, seperti Austria-misalnya, pelaksanaan piala Eropa 2008
tidak hanya meningkat kan kualitas persepakbolaannya tetapi juga dapat di
jadikan soft power politik untuk menghapus ingatan publik tentang terungkapnya
kasus inses antara warga Austria dan putrinya. Kasus tersebut menghiasi
headline berbagai surat kabar di dunia, sehingga memperburuk citra Austria di
dunia internasional. Pemerintah Austria telah melakukan upaya diplomasi
melalui Euro 2008 dalam upaya mendongkrak citra negaranya.
Dengan demikian sepakbola dapat dijadikan sebagai contoh masyarakat
ideal yang bersemangat dalam melebarkan perasaan kebersamaan dengan tak
mengenal batas. Semangat kompetisi, kerjasama dan kebanggan akan kultur
lokalnya bisa mudah bercampur dengan semangat pencapaian masyarakat Eropa
itu sendiri. Sehingga dengan semangat semacam ini dapat menjadi pondasi
proyek raksasa Masyarakat Eropa Bersatu (Uni Eropa). Melalui Euro 2008,
negara-negara Eropa mengubah hard power politik menjadi soft power politik

14

dengan menggunakan diplomasi sepakbola yang di kemas secara apik dan


menarik melalui media massa.7
E. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah tipe deskriptif analitik
yaitu berusaha menggambarkan tentang hubungan diplomasi sepakbola
dalam hubungan diplomatik antara Spanyol Portugal, kemudian
selanjutnya penulis menganalisis pencitraan diplomasi sepakbola dalam
perpolitikan di Spanyol dan Portugal secara luas.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah berupa telaah
pustaka (Library Research) yaitu dengan cara mengumpulkan data-data dari
literatur-literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang di bahas
berupa buku-buku, dokumen, jurnal, surat kabar atau majalah, dan artikel di
situs-situs internet.
Data tersebut diperoleh dari beberapa sumber yang berhubungan
dengan penelitian yang telah penulis lakukan seperti dari perpustakaan dan
lembaga-lembaga yang terkait, yaitu:
1. Perpustakaan Daerah Sulawesi Selatan di Makassar
2. Perpustakaan Abdurrasyid Dg. Lurang di Gowa
3. Perpustakaan Pusat Universitas Hasanuddin di Makassar
7 Aspiannor Masrie, 2008, Euro 2008: Soft Power atau Hard Power Politik?, Makassar, Koran Fajar, Hal. 5

15

4. Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas


Hasanuddin di Makassar
5. Perpustakaan American Corner Universitas Hasanuddin di Makassar
3. Jenis Data
Jenis data yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai
literatur seperti buku-buku, jurnal, makalah, surat kabar/majalah dan artikelartikel dari internet, yang berkaitan dengan masalah penelitian yang penulis
bahas.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah analiasa kualitatif,
yaitu analisis yang tidak menggunakan telaah statistik dan matematik tetapi
menggambarkan permasalahan berdasarkan pada fakta-fakta yang ada
dimana data yang diperoleh akan disusun dalam suatu tulisan. Angka-angka
statistik hanya digunakan sebagai data penunjang dan pelengkap dati faktafakta yang akan dipaparkan dalam penelitian ini.

16

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Hubungan Bilateral


Hubungan antar suatu negara terhadap negara lain merupakan bukti bahwa
setiap negara tidak dapat hidup sendiri. Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan negara tersebut, terlebih lagi ditengah perkembangan dunia
yang semakin modern dan kompleks, mendorong masing-masing negara semakin
terpacu untuk lebih meningkatkan hubungannya dengan negara lain. Dengan
semakin meningkatnya kompleksitas hubungan internasional dewasa ini, maka
taka ada satu pun bangsa di dunia ini yang mampu membebaskan diri dari
keterlibatannya dengan bangsa lain. Selalu ada rasa saling ketergantungan
diantara mereka.
Hubungan internasional ini terselenggara sebagai interaksi antar negara.
Dalam mewujudkan strategi global dan kepentingan negaranya hubungan antar
bangsa sangat diperlukan oleh setiap negara. Dari hubungan tersebut dapat
17

dirumuskan kerjasama sebagai upaya dalam mencapai kepentingan negaranya.


Kerjasama dapat diadakan dalam rangka peningkatan hubungan bilateral maupun
multilateral. Konsep hubungan bilateral ini digunakan untuk memperkokoh
kerjasama antar dua negara dengan menggunakan pengaruhnya sehingga tujuan
negaranya tercapai.
Hubungan antara suatu negara dengan negara lain dapat dibedakan menurut
model hubungan dan bentuk hubungan. Model hubungan antar negara dapat
berupa hubungan bilateral dan multilateral dengan scope regional ataupun
multinasional/global. Sementara, bentuk hubungannya dapat berupa hubungan
sosial, ekonomi, politik dan hubungan pertahanan keamanan.
Negara-negara yang mengadakan hubungan bilateral ini memiliki
kepentingan-kepentingan

yang

strategis

dan

sasaran

utama

dalam

menyelenggarakan politik luar negerinya. Selain itu dengan melakukan hubungan


bilateral maka akan tercipta saling pengertian dan suasana yang harmonis dari
kedua negara. Meskipun terdapat kendala secara geografis ataupun perbedaan
pandangan, suatu negara akan tetap melakukan hubungan bilateralnya dengan
negara lain dalam mewujudkan strategi globalnya.
Dalam Kamus Politik Internasional Didi Krisna mengatakan bahwa:
Hubungan bilateral adalah keadaan yang menggambarkan adanya hubungan
yang saling mempengaruhi atau terjadi hubungan timbal balik antara dua pihak
atau dua negara.8 Dengan kata lain, suatu negara dalam melakukan kerjasama
8 Didi Krisna, 1993, Kamus Politik Internasional, Jakarta, Grasindo, Hal. 18

18

dengan negara lain pasti memiliki tujuan-tujuan atau motif-motif tertentu yang
ingin dicapai, dan pada dasarnya masalah suatu kerjasama terletak pada
pencapaian sasaran, yaitu tujuan akhir yang kemudian dijabarkan ke dalam
sasaran-sasaran kerjasama yang ditentukan oleh persamaan kepentingan yang
fundamental dari masing-masing pihak yang melakukan kegiatan kerjasama
tersebut.
Jadi, negara-negara yang mengadakan hubungan bilateral ini memiliki
kepentingan-kepentingan yang strategis dan sasaran utamanya adalah pencapaian
kepentingan nasionalnya. Selain itu dengan melakukan hubungan bilateral maka
akan tercipta rasa saling pengertian dan suasana yang harmonis dari kedua
negara.
Dalam bukunya, Budiono Kusumohadimidjojo mengatakan bahwa:
Hubungan bilateral adalah suatu bentuk kerjasama di antara kedua negara baik
yang berdekatan secara geografis ataupun yang jauh di seberang lautan dengan
sasaran utama untuk menciptakan perdamaian dengan memperhatikan keamanan
politik, kebudayaan, dan struktur ekonomi.9
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan bilateral tidak
hanya ditentukan oleh kedekatan geografis. Mengingat jarak yang jauh bukanlah
hal yang menjadi penghalang dilaksanakannya hubungan bilateral melainkan
dapat didasari oleh kepentingan dari kedua negara yang melakukan hubungan,
sehingga faktor-faktor geografis seperti letak yang berjauhanan bukanlah
dianggap sebagai suatu penghalang. Adanya perbedaan-perbedaan kondisi
9 Budiono Kusumohadimidjojo, 1987, Hubungan Internasional: Kerangka Studi Analisis, Jakarta, Bina Cipta,
Hal. 95

19

geografis, sumber daya alam, latar belakang budaya dan sebagainya merupakan
hal yang vital yang dapat mempengaruhi pola interaksi yang terjadi. Perbedaanperbedaan tersebut dapat menjadi potensi maupun kendala dalam melakukan
hubungan antar negara.
Hubungan internasional pada dasarnya merupakan perwujudan dari
interaksi antar aktor atau kesatuan sosial. Termasuk segala sesuatu diseputar
interaksi dan interaksi tersebut berlangsung dalam suatu sistem internasional.
Interaksi akan timbul dalam suatu komunitas apabila didalam komunitas itu
terjadi hubungan antar anggota komunitas tersebut. Demikian pula halnya
dengan negara yang terhimpun didalam dunia ini dengan segala aktivitas yang
pesat, terjadi antara yang satu dengan yang lainnya. Kesemuanya merupakan
suatu bentuk interaksi yaitu interaksi internasional.
Keberadaan suatu negara ditandai dengan kegiatan-kegiatan yang sangat
kompleks,

kegiatan

yang

berorientasi

kedalam

bertujuan

agar

bisa

mempertahankan kelangsungan hidupnya, sedang kegiatan yang berorientasi ke


luar mengarah ke lingkungan internasional. Dalam kerangka internasional,
tingkah laku serta tindakan suatu negara merupakan kegiatan yang bersifat timbal
balik yaitu menerima dari dan memberikan kepada lingkungan internasionalnya.
Bagi semua pelaku nasional kegiatan-kegiatan berupa tindakan menerima dan
memberi secara keseluruhan diterima sebagai sistem internasional.
Dalam melaksanakan suatu hubungan bilateral, ada beberapa variabel yang
harus diperhatikan. Holsty memaparkan variabel-variabel tersebut sebagai
berikut:

20

1. Kualitas dan kuantitas kapabilitas yang dimiliki suatu negara.


2. Keterampilan mengarahkan kapabilitas tersebut untuk mendukung berbagai
tujuan.
3. Kredibilitas ancaman serta gangguan.
4. Derajat kebutuhan dan ketergantungan.
5. Responsivitas di kalangan pembuat keputusan.10
Jadi, hubungan bilateral terjadi antara dua negara disebabkan adanya sikap
saling membutuhkan, sebab negara-negara di dunia internasional seberapa maju
dan berkembangnya akan tetap melakukan interaksi dengan negara lain guna
memenuhi kebutuhan akan Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia,
kebutuhan akan teknologi dan lain sebagainya. Dari interaksi ini biasanya
melahirkan

hubungan

timbal

balik

yang

saling

menguntungkan

dan

berkelanjutan.
Hubungan bilateral yang terjadi antara dua negara biasanya terwujud dalam
bentuk kerjasama yang tentunya haruslah kerjasama yang saling menguntungkan,
tidak berpihak pada suatu negara saja. Menjalin hubungan kerjasama dengan
negara lain pada dasarnya merupakan aktualisasi suatu negara dalam
mengembangkan cita-cita, aspirasi, tujuan nasional, serta peralisasian politik luar
negeri suatu bangsa terhadap bangsa lain. Kerjasama dengan negara lain
dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan yang dimiliki oleh setiap negara guna
menjalin hubungan bilateral yang harmonis. Oleh karena itu, hubungan bilateral
yang dilaksanakan oleh Spanyol Portugal telah sesuai dengan hakekat dan
tujuan dilaksanakannya hubungan bilateral, yakni kerjasama yang dilakukan oleh
10 K. J. Holsty, 1998, Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis, terj. M. Tahir Azhary,
Jakarta, Erlangga, Hal. 22

21

dua negara untuk menciptakan hubungan bertetangga yang harmonis dan hidup
berdampingan secara damai.
B. Konsep Multitrack Diplomasi
Di dalam pembicaraan sehari-hari, diplomasi mempunyai arti yang
berbeda-beda. Menurut The Oxford English Dictionary bahwa diplomasi adalah:
Manajemen hubungan internasional melalui negosiasi yang diselaraskan dan
diatur oleh duta besar dan para wakil bisnis atau seni para diplomat.11
Sedangkan menurut Sir Earnest Satow dalam Guide to Diplomatic Practice:
Diplomacy is the application of intelligence and tact to
conduct of official relation between the government of
independent states, extending sometimes also to their relations
with vassal states; or more briefly still, the conduct if business
between states by peacefull means.12
Jadi, secara umum diplomasi dapat diartikan sebagai suatu hal yang
merujuk pada konsepsi tentang komunikasi antarnegara dalam tataran politik
global, yang menyangkut pengelolaan dari hubungan antar negara termasuk
hubungan dengan negara-negara pelaku lain.
Dalam memahami diplomasi ada banyak sekali elemen dan metode yang
harus dieksplorasi guna menghadirkan pemahaman yang komprehensif dan
faktual. Masing-masing elemen memainkan peranan yang berbeda di bidangnya
11 Sumaryo Suryokusumo, 2004, Praktik Diplomasi, Jakarta, Badan Penerbit Iblam, Hal. 8

12

Romeltea Magazine, Pengertian Diplomasi,


diplomasi/, diakses pada tanggal 29 Juli 2011

http://www.romeltea.com/2010/04/20/pengertian-

22

masing-masing dalam usaha untuk mewujudkan perdamaian. Begitu banyak


cabang-cabang serta sub-bidang yang telah muncul dan berkembang berkaitan
dengan studi dan pengembangan diplomasi dalam praktiknya. Kita mengenal
diplomasi dalam tataran tradisional dan modern, lama dan baru. Seiring dengan
perkembangnnya diplomasi juga telah berevolusi dan berkolaborasi dengan
instrumen-intsrumen baru dengan tujuan untuk menciptakan efektifitas baru
dalam implementasinya.
Diplomasi kembali dihidupkan dengan metode-metode yang lebih spesifik
sehingga proses diplomasi dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan total.
Lahirlah kemudian beberapa istilah seperti Secret Diplomacy, Preventive
Diplomacy, Human-Right Diplomacy, Cultural Diplomacy, Public Diplomacy,
Multi Track Diplomacy dan lain sebagainya. Seringkali muncul pertanyaan ketika
konsep-konsep ini muncul ke permukaan dalam konstelasi politik global pada
saat diplomasi mengembangkan peran dan fungsinya sebagai salah satu
instrumen Politik Luar Negri. Begitu pula saat mendengar konsep tentang Multi
Track Diplomacy maka diperlukan juga pemahaman yang kompleks mengingat
metode diplomasi satu ini memegang lingkup yang luas (Pemerintahan dan NonPemerintahan) dalam pelaksanaannya.
Konsep Multi Track Diplomacy dikembangkan dari perdebatan yang telah
berlangsung lama dalam kajian tentang diplomasi antara diplomasi sebagai
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah saja atau diplomasi sebagai kegiatan
yang dilakukan oleh masyarakat ke masyarakat (citizen diplomacy). Hal ini
23

berkembang dari ide bahwa perang dapat dihindari jika terdapat hubungan
persahabatan dan pemahaman yang baik antar masyarakat, dan usaha perdamaian
dapat dilakukan jika pihak-pihak yang terlibat dalam potensi dan konflik nyata
berusaha untuk saling memahami posisi yang diambil oleh pihak lawan. Teknik
tawar-menawar dan negosiasi yang umumnya dipandang sebagai bagian dari
kontak diplomatik antar pemerintah dapat dialihkan dan diadaptasi untuk
megatur keterlibatan antar warga negara dari berbagai sistem politik yang
berbeda tersebut.
Multi Track Diplomacy pada dasarnya adalah sebuah kerangka kerja
konseptual dalam memandang proses perwujudan perdamaian internasional
sebagai sebuah sistem kehidupan. Semuanya tercakup dalam sebuah model
jaring-jaring yang saling terkait antara baik kegiatan, individual, institusi dan
komunitas yang bekerja bersama untuk satu tujuan tunggal, yaitu sebuah dunia
dalam perdamaian. Konsep ini merupakan sebuah ekspansi dari paradigma Track
One (Government) dan Track Two (Non-Government) yang telah membentuk
kajian bidang ini dalam beberapa dekade terakhir. Dalam perkembangan
sejarahnya, konsep mengenai kedua jalur ini berawal dari sebuah kesadaran
bahwa tidak selamanya sebuah interaksi formal, ofisial dan antar-pemerintah
diantara perwakilan yang ditugaskan oleh negara berdaulat masing-masing
merupakan metode yang efektif dalam mencapai kerjasama internasional yang
mutualistik ataupun menyelesaikan sebuah konflik/perbedaan. Bahkan warga
negara biasa dari berbagai macam latar-belakang dan keahlian bisa
24

menghadirkan sesuatu yang kredibel dan dapat membuat suatu bentuk


perubahan.
Multi Track Diplomacy terdiri dari 5 jalur yang kemudian berkembang
menjadi 9 jalur utama dalam sebuah kerangka kerja konseptual dan praktikal,
yang digunakan untuk memahami kompleksnya sistem dari kegiatan perwujudan
perdamaian, yakni antara lain:
Jalur Resmi yang Bersifat Kenegaraan
1. Pemerintah (Perwujudan perdamaian melalui diplomasi)
Bidang ini mencakup bagaimana proses formal diplomasi, perumusan
kebijakan dan pembangunan perdamaian melalui ofisial dan institusi
pemerintahan dijalankan.
Jalur Informal yang Bersifat Non-Pemerintah
2. Karir Profesional (Perwujudan perdamaian melalui resolusi konflik)
Di sinilah kegiatan para pemegang karir professional non governmental
(non pemerintah) berjalan. Mereka berusaha untuk menganalisa, mencegah,
menyelesaikan dan mengakomodasi konflik internasional oleh aktor-aktor
bukan negara.

3. Bisnis (Perwujudan perdamaian melalui perdagangan)


Ini adalah bidang tempat kegiatan-kegiatan bisnis menjalankan peran
actual dan potensialnya dalam pembangunan perdamaian melalui provisi
kesempatan ekonomi, persahabatan dan pemahaman internasional, saluran
komunikasi informal dan mendukung kegiatan perwujudan perdamaian
lainnya.

25

4. Warga Negara Privat (Perwujudan perdamaian melalui keterlibatan


personal)
Ini termasuk beraneka cara bagaimana warga Negara individual
berkontribusi dan terlibat dalam kegiatan pembangunan dan perdamaian
melalui citizen diplomacy, progam pertukaran, organisasi voluntari swasta,
NGO dan kelompok kepentingan tertentu.
5. Penelitian, Pelatihan dan Edukasi (Perwujudan perdamaian melalui
pembelajaran)
Jalur ini mencakup tiga kajian kerja, antara lain: Penelitian yang
berhubungan dengan program-program universitas, think tanks dan pusat
penelitian kelompok-kelompok kepentingan khusus; Program Pelatihan
yang mencari untuk menyediakan keahlian praktisioner seperti negosiasi,
mediasi, resolusi konflik dan fasilitasi third-party; dan Edukasi termasuk
proses pendidikan formal dari TK sampai ke tingkat Doktoral yang
mencakup berbagai macam aspek global mengenai studi lintas-budaya,
studi tata dunia dan perdamaian, dan konflik analisis, manajemen dan
resolusi.
6. Aktivisme (Perwujudan perdamaian melalui advokasi)
Jalur ini melingkupi aktivisme perdamaian dan environmental mengenai
beberapa hal seperti disarmament, hak asazi manusia, keadilan social dan
ekonomi, serta advokasi kepada kelompok kepentingan khusus mengenai
kebijakan tertentu pemerintah.
7. Agama (Perwujudan perdamaian melalui kepercayaan)
Jalur ini mempelajari bagaimana suatu kepercayaan dan kegiatan
berorientasi perdamaian yang dilakukan oleh komunitas spiritual dan

26

religius serta beberapa gerakan berbasis moral seperti pacifisme, sanctuary


dan anti-kekerasan.
8. Pendanaan (Perwujudan perdamaian melalui penyediaan aset)
Ini terkait langsung dengan komunitas funding; yaitu mereka yang baik
yayasan maupun filantropis individual yang meyediakan dukungan
finansial untuk banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh jalur-jalur lainnya.
9. Komunikasi dan Media (Perwujudan perdamaian melalui informasi)
Di sini adalah tempat bagi suara semua orang yaitu bagaimana opini
public dapat dibentuk dan diekspresikan melalui media cetak, radio, film,
sistem elektronik dan seni.13
Dalam pelaksanaan multitrack diplomacy, terdapat 12 prinsip yang menjadi
landasannya, yaitu:
1. Relationship, yaitu membangun hubungan yang kuat inter-personal dan
intergroup dalam masyarakat.
2. Komitmen Jangka Panjang, yaitu membuat komitmen bersama dalama
masyarakat dalam jangka waktu yang lumayan lama.
3. Sinergi Budaya, yaitu menghargai kebajikan budaya dari semua pihak dan
terbuka terhadap interaksi kreatif dalam budaya yang berbeda.
4. Partnership Kolaboratif, yaitu model yang menhendaki adanya kerjasama
antara pihak lokal dan institusi lain atau koalisi.

13 The Institute for Multi-Track Diplomacy, Nine Tracks in the Multi-Track System, http://imtd.server295. com/?
page_id=119, diakses tanggal 28 Juli 2011

27

5. Multiple Technologies, yaitu pengguanaan berbagai macam teknologi


sebagai sebuah pendekatan baru, jika dibutuhkan dalam kondisi dan situasi
tertentu.
6. Fasilitas, yaitu memberikan kesempatan bagi pihak-pihak tertentu untuk
brtanggung jawab dalam mimpi dan tujuan mereka.
7. Empowerment/Kewenangan, yaitu mmbantu masyarakat sebagai agen
perubahan dalam masyarakat.
8. Penelitian Aksi, yaitu belajar dari apa yang dilakukan/pengalaman dan
membagikannya dengan orang/pihak lain.
9. Invitasi, yaitu memasuki sebuah sistem dimana ada invitasi dan pintu
terbuka.
10. Kepercayaan, yaitu membangun hubungan dimana didalamnya terdapat
mutual trust dan kepedulian dalam sistem.
11. Perjanjian/Engagemen, yaitu mengakui bahwa sekali kita memasuki sebuah
sistem, maka kita menjadi bagian unik dari itu, dan menjadi mitra yang
peduli dan akuntabel.
12. Transformasi, yaitu katalis yang mengubah tingkatan level paling dalam
baik dalam asumsi, keyakinan, nilai, seperti tindakan dan struktur.14
Sejak munculnya konsep negara bangsa di Eropa utara pada pertengahan
abad ke 16, kebutuhan akan interaksi antar bangsa menjadi sangat penting dan
14 The University of Connecticut Project in International Negotiation (CPIN), The Rules of
Diplomacy, http://www.peace.ca/diplomacy.htm, diakses tanggal 28 Juli 2011

28

sangat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing negara sehingga


di bentuklah unit ataupun badan yang secara administratif mewakili negara yang
akan berhubungan kepada negara lain yang berfungsi untuk menjelaskan secara
mendetail bentuk kebijakan luar negeri suatu negara. Kemudian berlanjut pada
abad ke 17 dan 18 dimana abad ini dapat di kategorikan sebagai abad
perkembangan dari hubungan interasional dimana filsuf dan para pemikir politik
seperi Grotius, Hobbes, Abbe Saint-Pierre, Kant dan Rousseau merasa penting
untuk mengkaji masalah dalam hubungan internasional. Diplomasi pada
hakikatnya merupakan kebiasaan untuk melakukan hubungan antar negara
melalui wakil resmi ataupun tidak resminya yang dapat melibatkan seluruh
proses hubungan luar negeri, perumusan kebijakan termasuk pelaksanaannya.
Dalam arti yang luas, diplomasi dan politik luar negeri adalah sama. Namun
dalam artian yang lebih sempit (tradisional) diplomasi melibatkan cara-cara dan
mekanisme, sedangkan dalam politik luar negeri ada dasar atau tujuannya. Dalam
artian yang lebih terbatas, diplomasi meliputi teknik operasional dimana negara
mencari kepentingan diluar yurisdiksinya.15
Dahulu diplomasi dilaksanakan untuk mempertahankan kepentingankepentingan kepala negara atau golongan yang memerintah dan untuk mencapai
keuntungan sebanyak mungkin dengan jalan apa saja kecuali perang. Kejujuran

15 Op. Cit., Sumaryo Suryokusumo, Hal 12

29

dan pertimbangan moral atau pihak lain tidak lah menjadi maslalah yang
diutamakan. seeorang duta besar inggris berpendapat bahwa:
An ambassador is a honest man is sent to lie abroad for the
good og his country, yang artinya duta besar ialah seorang
yang jujur yang dikirim oleh negara untuk berdusta demi
kepentingan negerinya.16
Hal ini begitu mengherankan karena mengingat pada waktu itu politik luar
negeri di jalankan di negara-negara yang masih berbentuk monarki atau otokrasi,
dimana hanya satu orang saja atau beberapa orang yang berkepentingan, yang
selalu menjadi intrik, konspirasi, dan spionase untuk menjaga kepentingan
mereka masing-masing. Pusaka dan warisan kekuasaan, kemegahan dan prestise
dimasa itu juga disadari, bahwa kepahitan dan rasa sakit hati yang di alami oleh
pihak yang mendapatkan kekalahan dalam diplomasi seperti itu, akan
menimbulkan rasa dendam dan membahayakan hubungan antar negara-negara
tersebut.
Kepincangan itu semakin lama tidak di insyafi dan bentuk barupun mulai
dipergunakan, yaitu dengan membelokkan suatu negara atau membujuknya untuk
kepentingan kita dengan kesan bahwa kepentingan itu adalah kepentingan
sendiri. Misalnya sudah menjadi kenyataan bahwa sesudah perang dunia ke II,
kedua blok yang bertentangan berusaha merangkul negara-negara yang terletak
pada salah satu pihak dari kedua blok tersebut.

16 Harold Nicolson, 1969, Diplomacy, London, Oxford University Press, Hal. 21

30

Sampai sekarang diplomasi beberapa negara masih mementingkan


kepentingan dan keuntungan sendiri dengan tak mengindahkan hak dan
kepentingan negara-negara lainnya. Sebagaimana di ketahui bersama, diplomasi
semacam itu sudah berakhir dengan dua perang dunia, sebab itu diplomasi
semacam itu adalah diplomasi bangkrut.17
Sekarang telah disadari, bahwa diplomasi seperti itu adalah sia-sia belaka
dalam menjaga hubungan antar bangsa-bangsa. Oleh karena itu sekarang sudah
banyak tenaga yang di kerahkan untuk tujuan yang lebih luhur yaitu kemakmuran
internasional dan perdamaian dunia sesuai dengan maksud dan tujuan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Diplomasi itu selain mencapai keuntungan
untuk negeri sendiri juga harus menimbulkan kesan yang baik di negara lain dan
menambah eratnya hubungan dan kerjasama untuk kemakmuran dan perdamaian
dunia internasional.
Sebagaimana telah di uraikan di atas, pada zaman dahulu dimana hubungan
luar negeri di antara negara-negara masih di penuhi dengan pertentanganpertentangan, maka politik luar negeri sangat rapat dan dekat hubungannya
dengan kekuatan dan politik militer. Dalam keadaan itu dengan sendirinya
nasehat, pembahasan, dan skema-skema hubungan luar negeri, politik luar negeri
dan diplomasi strategi di rahasiakan dan bersifat tertutup. Hal ini mudah saja di

17 Alexander Goldeweiser, 1946, Anthropology, New York, Yale University Press, Hal. 386

31

lakukan karena saat itu soal-soal sekeliling politik luar negeri dibuat dan di
putuskan oleh satu atau beberapa orang otokrat.
Setelah perang dunia pertama beberapa perubahan besar terjadi pada caracara dan sarana

diplomasi.

Berubahnya

bentuk pemerintahan kepada

pemerintahan Demokrasi, badan eksekutif tidak leluasa lagi bertindak untuk


rencana-rencana besar dan jangka panjang tanpa sokongan publik. Dalam
keadaan seperti itu sangat sulit dan sukar merahasiakan segala sesuatu yang
bertalian dengan politik luar negeri.
Diplomasi yang dilaksanakan sebelum Perang Dunia I dikenal dengan
diplomasi lama. Diplomasi lama ini telah jatuh dalam persengketaan kaum liberal
yang ingin membuang pengaruh power politica dalam hubungan internasional,
mengambil pandangan yang suram terhadap diplomasi rahasia gaya lama itu
menganggapnya sebagai gejala era korupsi dan sudah ketinggalan. Mereka yakin
bahwa diplomasi yang di laksanakan secara terbuka akan lebih membantu
pemeliharaan perdamaian dan keharmonisan internasional.
Dalam perkembangan diplomasi baru atau modern banyak sekali jenis
Diplomasi baru yang memainkan peranan. Misalnya diplomasi dewasa ini tidak
hanya di dominasi oleh para diplomat-diplomat yang bertugas secara resmi di
negara-negara yang tetangga tetapi juga para atlet dari berbagai negara yang juga
memiliki peranan penting yang sama dengan para Diplomat tersebut.
Profesi atlet juga dapat termasuk ke dalam aktor dalam diplomasi yaitu
pada bidang olahraga yang masing-masing mereka perankan. Seperti yang telah
32

di jelaskan pada konsep Multi Track Diplomacy sebelumnya, maka dari 12


prinsip Multitrack Diplomacy yang menjelaskan bahwa atlet merupakan
representasi dari prinsip tersebut, diantaranya adalah:

Relationship yang dapat membangun hubungan yang kuat inter-personal

dan intergroup dalam masyarakat.


Sinergi Budaya, yaitu menghargai kebajikan budaya dari semua pihak dan

terbuka terhadap interaksi kreatif dalam budaya yang berbeda.


Partnership, kolaboratif model yang menghendaki adanya kerjasama antara

pihak lokal dan institusi lain atau koalisi.


Fasilitas yaitu memberikan kesempatan bagi pihak-pihak tertentu untuk

brtanggung jawab dalam mimpi dan tujuan mereka.


Kepercayaan yaitu membangun hubungan dimana didalamnya terdapat
mutual trust dan kepedulian dalam sistem.
Melalui kegiatan olahraga yang masing-masing di wakilkan oleh para atlet

tidak saja hanya akan membawa nama pribadi atlet yang bersangkutan, akan
tetapi juga secara bersamaan akan merepresentasikan negaranya. Hubungan antar
negara yang diwakili oleh para atletnya juga secara tidak langsung akan menuju
kea arah yang semakin positif. Demikian pula halnya hubungan bilateral antara
Spanyol dan Portugal yang secara geografis berbatasan secara langsung, dapat
mengalami hal yang sama.

33

BAB III
GAMBARAN UMUM HUBUNGAN BILATERAL SPANYOL-PORTUGAL

A. Perkembangan Hubungan Bilateral Spanyol Portugal


Spanyol adalah sebuah negara yang bersejarah dan sangat terkenal dengan
kastil-kastil, istana atau benteng-bentengnya yang terbuat batu, monumenmonumen yang besar dan megah, dan kota-kotanya yang telah sangat maju dan
modern, sehingga membuat Spanyol menjadi negara tujuan wisata yang favorit.
Negara ini juga memiliki budaya dan kondisi geografis yang beragam, dengan
jantung wilayahnya berpusat di Meseta, yaitu sebuah dataran tinggi dengan
ketinggian setengah mil di atas pemukaan laut.18
18 Britannica Encyclopedia, Spain, http://www.britannica.com/EBchecked/topic/557573/Spain, diakses
tanggal 29 Juli 2011

34

Gambar1: Peta Negara Spanyol 19


Spanyol berbentuk negara monarki konstitutional yang berada di bagian
barat daya benua Eropa dimana negara ini berbatasan langsung dengan Portugal
dan Perancis, dengan Madrid sebagai ibukota negaranya. Pada masa abad ke 16
Spanyol merupakan negara adidaya dunia dimana kesuksesannya pada masa itu
dapat dilihat dari sejarah penjajahan negara Spanyol yang diraih dari hasil
penjajahan New World (Amerika Latin dan Amerika Selatan) pada masa itu.
Namun keruntuhan Spanyol ditandai dengan kekalahan Armada Perang Spanyol
yang dikirim untuk menyerang inggris pada tahun 1588.20
Spanyol termasuk negara Eropa yang memiliki kondisi geografis yang
paling beragam, mulai dari padang pasir di sebelah timur Andalusia hingga ke
pedesaan hijau dan pesisir pantai yang dalam di Galicia, dan dari dataran tinggi
terbuka di Castilla-La Mancha hingga ke Pegunungan Pyrenea yang berselimut

19 Tourizm, Map of Spain, http://www.map-of-spain.co.uk/, diakses tanggal 28 Juli 2011


20 E. D. Hirsch Jr., 2002, The New Dictionary of Cultural Literacy, New York, Hougton Mifflin Company,
Hal. 39

35

salju. Negara ini mencakup 84% dari luas keseluruhan Semenanjung Iberia dan
menyebar seluas 505.000 km persegi, membuat negara ini menjadi negara
terbesar di Eropa Barat setelah Perancis. Spanyol juga adalah negara pegunungan
dengan ketinggian rata-rata 650 m dari permukaan laut dan menjadi negara
tertinggi di Eropa setelah Swiss.21
Spanyol adalah sebuah negara di Eropa barat yang terkenal dengan adu
banteng, iklim yang cerah, kota-kota bersejarah dan istana-istananya yang indah.
Spanyol pernah menjadi kerajaan besar dengan koloni-koloni yang tersebar di
seluruh dunia. Bahasa dan budaya Spanyol berakar kuat dan menjadi bagian dari
budaya dari banyak negara di dunia. Dewasa ini, Spanyol adalah bangsa yang
makmur dengan ekonomi yang kuat dan berkembang dengan baik dengan
mengandalkan industri jasa dan manufaktur. Spanyol adalah salah satu negara
terbesar di Benua Eropa. Spanyol menguasai sekitar 5/6 dari keseluruhan luas
wilayah Semenanjung Iberia, yang terletak di barat daya Eropa antara Samudera
Atlantik dan Laut Mediterania, sedangkan sisanya dikuasai oleh Portugal.
Wilayah Spanyol juga mencakup Pulau Balearic di Laut Mediterania dan Pulau
Canary di Samudera Atlantik. Madrid, ibukota dan kota terbesar Spanyol,
terletak di tengah negara.22

21 Damien Simonis, dkk., 1999, Spain, Melbourne, Lonely Planet Publication, Hal. 41

22 The World Book Encyclopedia, Spain, Chicago, World Book Inc., 2003, Hal. 730

36

Portugal adalah Sebuah negara Republik yang berada di wilayah barat daya
benua Eropa yang juga berbatasan langsung dengan Spanyol pada bagian utara
dan timur pada bagian selatan dan barat berbatasan dengan Laut Atlantik dengan
ibu kota negara Lisbon. Bersama dengan Irlandia, Portugal menbentang di
sepanjang tepi barat Benua Eropa. Wilayahnya terhampar seluas 92.389 km
persegi dan hanya memiliki panjang 560 km dari utara ke selatan dan lebar 220
km dari timur ke barat, membuat Portugal menjadi salah satu negara terkecil di
Benua Eropa (kira-kira seluas Austria). Portugal juga termasuk salah satu negara
yang juga memiliki kondisi geografis beragam. Berbatasan dengan Samudera
Atlantik di sebelah barat dan selatan dan berbatasan dengan Spanyol (sebuah
negara yang lima kali lebih besar) di sebelah timur dan utara, Portugal
menawarkan pemandangan segala sesuatu dari pegunungan yang dramatis dan
subur, lembah-lembah hijau di utara, dataran kering dan dataran bergelombang di
selatan. Anda bisa memilih untuk menikmati suasana pantai yang terhampar
sepanjang lebih dari 830 km, dan atau mendaki gunung dari rangkaian serras
(pegunungan) yang ada di Portugal dengan titik tertinggi adalah Gunung Torre
(1993 m) di wilayah Estrela da Serra.23

23 Julia Wilkinson dan John King, 1999, Portugal, Melbourne, Lonely Planet Publication, Hal. 28

37

Gambar 2: Peta Negara Portugal 24


Bangsa Portugal atau yang lebih dikenal dengan bangsa Portugis terkenal
dengan para penjelajahnya sejak sekitar pertengahan abad ke 15 dan 16.
Penjelajahan yang dilakukan oleh para penjelejah Portugis seringkali juga di
identikkan dengan penjajahan, dimana armada perang bangsa portugis pada
pertengahan abad ke 16 menguasai wilayah yang sangat luas hingga mencapai
Brazil. Selama abad kelima belas dan keenam belas, Portugis adalah pelopor
dalam eksplorasi lepas pantai, mendirikan kerajaan kolonial pertama dari lingkup
global, dengan harta benda di Afrika, Asia dan Amerika Selatan, menjadi
kekuatan dunia ekonomi, politik dan militer.
Pada tahun 1580, setelah krisis suksesi, Portugal disatukan dengan Spanyol
dalam perjanjian Uni Iberia yang akan berlangsung hingga tahun 1640. Setelah
Perang Pemulihan itu dikembalikan ke kemerdekaan di bawah dinasti baru
Braganza, dengan pemisahan dari dua mahkota dan kerajaan. Gempa bumi 1755
24 World Travels, Portugal Maps, http://www.wordtravels.com/Travelguide/Countries/Portugal/Map, diakses
tanggal 28 Juli 2011

38

di Lisbon, invasi Spanyol dan Perancis, yang kemudian di lanjutkan dengan


hilangnya harta terbesar teritorial luar negeri, Brazil, diikuti oleh perang sipil,
mengakibatkan pemotongan stabilitas politik dan ekonomi, mengurangi status
Portugal sebagai kekuatan global dalam abad kesembilan belas.25
Spanyol dan Portugal memiliki hubungan persaudaraan sekaligus
persaingan yang sangat menarik. Hubungan ini telah mendorong kedua negara
untuk bersaing, berkompetisi dan bekerjasama selama lebih dari seribu tahun.
Banyak yang menyatakan bahwa alasan Portugal menjadi sebuah negara
tersendiri dan mandiri yang terpisah dari Spanyol adalah karena medan atau
kondisi geografis yang memisahkan kedua negara. Yang lainnya mengatakan
bahwa itu karena faktor dari dinasti kuno sebelumya. Akan tetapi negara ini tetap
terpisah dan berlanjut hingga hari ini.26
Sebagai negara yang bertetangga, hubungan bilateral antara Spanyol dan
Portugal telah berlangsung sejak berabad-abad lalu, dan terus berlangsung hingga
sekarang. Pada jaman dahulu, hubungan diantara keduanya lebih didominasi oleh
kerjasama perdagangan dan pembagian wilayah jajahahan. Adapun di masa kini
hubungan bilateral diantaranya kedua negara telah mencakup banyak aspek yang
cukup beragam, mulai dari bidang ekonomi, politik, hukum, dan budaya dengan

25 Wikipedia, Portugal, http://id.wikipedia.org/wiki/Portugal, diakses tanggal 28 Juli 2011

26 Isaac A., The Relationship Between Spain and Portugal: How Competition Led to Innovation, http://
www.associatedcontent.com/article/5892494/the_relationship_between_spain_and.html, diakes tanggal 28 Juli
2011

39

tetap mengandalkan atau mengutamakan bidang ekonomi dan budaya sebagai


aspek utama.
Sebagaimana dengan hubungan bilateral negara-negara lainnya, hubungan
bilateral antara Spanyol dan Portugal juga selalu mengalami pasang surut. Hal ini
disebabkan karena oleh faktor-faktor ketidaksepahaman atau miskomunikasi
diantara kedua negara. Bahkan pada jaman dahulu, biasa terjadi okupasi atau
saling invasi di antara kedua negara. Akan tetapi di saat sekarang, sejak kedua
negara ini memproklamirkan diri untuk ikut bergabung dalam Uni Eropa, maka
segala bentuk klaim, konflik/sengketa dan atau ketidaksepahaman diantara kedua
negara, sepakat untuk diselesaikan melalui jalur diplomasi di Uni Eropa sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang telah berlaku dan telah mereka setujui
(ratifikasi) di Uni Eropa.
B. Perkembangan Sepak Bola di Spanyol dan Portugal
Sepak bola adalah permainan yang sangat popular di dunia dan dimainkan
di lebih 200 negara di dunia. Banyak teori tentang siapa yang mula-mula
melaksanakan permainan sepak bola ini, tetapi yang pasti, Inggrislah yang mulai
menyempurnakan sehingga perkembangannya seperti sekarang ini. Prakarsanya
di mulai pada tahun 1863, tepatnya pada tanggal 26 Oktober, ketika sebelas
perkumpulan di London mengadakan pertemuan untuk menjernihkan kekacauan
dengan

membuat

serangkaian

peraturan

fundamental

untuk

mengatur

pertandingan-pertandingan selanjutnya. Pertemuan ini kemudian berhasil


membentuk Football Association (FA).

40

Setelah 6 tahun Football Association (FA) berjalan, permainan sepak bola


semakin mendekati kesempurnaan, terutama setelah adanya keputusan yang
melarang setiap pemegangan bola (bukan hanya melarikan). Di tahun
kedelapannya, selain anggota yang bertambah menjadi 50 perkumpulan,
kompetisi sepak bola yang pertama juga mulai digelar di bawah naungan
Football Association (FA). Pertumbuhan sepak bola melaju begitu pesat di
seluruh dunia, bahkan pada tahun 1879 sudah dikenal pemain-pemain sepakbola
profesional di Darwin, yaitu dua pemainnya: John Love dan Fergus Suter,
dilaporkan sebagai orang-orang pertama yang menerima bayaran dari bakatnya
bermain sepakbola. Setelah Football Association (FA) berdiri, segera menyusul
di Nederland, The Scottisch FA pada tahun 1873, The FA of Wales pada tahun
1875, dan The Irish FA di Belfast Selandia Baru pada tahun 1891, disusul
Argentina pada tahun 1893, Chili pada tahun 1895, Swiss dan Belgia pada tahun
1895, Italia pada tahun 1898, Jerman dan Uruguay pada tahun 1900, Hongaria
pada tahun 1901, dan Finlandia pada tahun 1907.
Dalam kilasan sejarah, perkembangan sepakbola menerangkan bahwa
dikarenakan tidak adanya badan yang secara khusus mengelola permainan sepak
bola di dunia maka berakibat perkembangan sepak bola sempat tersendat. Oleh
karena itu, maka tepat pada tanggal 21 Mei 1904, perwakilan dari beberapa
asosiasi di Eropa, mengadakan pertemuan di markas besar Union Francaise de
Sport Athletique di Paris untuk membahas mengenai hal ini. Pertemuan berkhir
dengan keputusan untuk membentuk Federation Internationale de Football

41

Association (FIFA). Asosiasi Eropa yang menghadiri pertemuan ini antara lain
Union des Societes Francaises de Sport Athletique (USFSA) Perancis, Union
Belge des Societes de Sports (UBSS) Belgia, Dansk Boldspil Union (DBU)
Denmark, Nederlansche Voetbal Bond (NVB) Belanda, Svenska Bollspells
Forbundet (SBF) Swedia, Association Suisse de Football (ASF) Swiss (Inisiator)
dan Real Madrid FC Spanyol.27
Kantor pusat badan sepak bola FIFA disepakati dikota Zurich, Swiss. Saat
itu yang diangkat sebagai presiden pertama FIFA adalah Robert Guerin. Dari
tujuh anggota berkembang menjadi 36 pada tahun 1925 setelah sebelumnya pada
tahun 1909 FIFA telah memutuskan untuk menerima keanggotaan negara dari
luar Eropa. Dan setelah diselingi Perang Dunia II, FIFA sudah diikuti oleh 73
anggota pada perebutan Piala Dunia II. Saat ini FIFA mempunyai anggota
sebanyak 146.300.000 klub, 200.000 di antaranya berada di Eropa dengan jumlah
tim sekitar 680.000 dan 22 juta pemain yang aktif.28
Perkembangan sepak bola di Eropa tak bisa dilepaskan dari kultur atau
gaya Amerika Latin. Spanyol dan Portugal yang pertama kali terkena pengaruh
Latin ini. Meski keduanya negara Eropa, namun gaya permainan sepak bola
27 M. Daud Darmawan, 2007, Sepak Bola Dunia: Menelusuri Jejak-Jejak Kuno Sejarah,
Yogyakarta, Pinus Book Publisher, Hal. 88-89

28 Warta Warga, Mengenal Sejarah Sepakbola,


http://Wartawarga.Gunadarma.Ac.Id/2011/04/ Mengenal-Sejarah-Sepakbola diakses
tanggal 29 Juli 2011

42

mereka bergaya Latin. Dalam hal ini dapat di lihat bahwa sejatinya
perkembangan sepak bola di suatu negara sangat di pengaruhi dari kultur yang di
bawa oleh negara penjajahnya atapun yang mereka bawa/tiru dari negara
jajahannya. Sehingga perkembangan sepak bola tidak hanya berpengaruh pada
permainan sepak bola itu sendiri tapi juga berpengaruh pada gaya berpolitik
suatu negara di sebabkan oleh nilai-nilai yang ditanamkan kepada negara itu
sendiri melalui sepak bola.
Pada tahun 1889 dicetuskanlah klub bola pertama Spanyol bernama Huelva
Club dimana nama ini di ambil dari sejarah pertama permainan sepak bola yang
terjadi di tambang Rio Tinto di Huelva. Sehingga pada tahun 1892, mulailah
bermunculan klub-klub baru di Spanyol hingga saat ini. Spanyol adalah salah
satu dari negara Eropa dengan kultur sepak bola yang begitu kuat, meskipun
rivalitas antar klub di Spanyol tidak sekompleks di Italia ataupun di Inggris.
Liga Spanyol atau lebih dikenal dengan nama La Liga adalah liga sepak
bola paling tinggi di Spanyol. Sejak 2008, untuk alasan sponsorship, liga ini juga
bernama Liga BBVA. Didirikan pada tahun 1929, La Liga secara teratur
mengadakan kompetisi tahunan. Liga ini dikuti oleh 20 tim, dengan tiga tim
terendah di degradasi ke Segunda Division (Divisi Dua) dan digantikan oleh tiga
tim tertinggi dari Divisi Dua tersebut. Total sudah 59 tim yang pernah
berkompetisi di La Liga, dan sembilan diantaranya sudah pernah memenangkan

43

kejuaraan ini, yaitu Real Madrid, FC Barcelona, Atletico Madrid, Athletic


Bilbao, Valencia, R. Sociedad, Deportivo La Coruna, Real Betis dan Sevilla.
Pada saat ini, ada 20 kesebelasan tim yang tergabung di dalamnya. Sejak
dekade tahun 1950-an, Real Madrid dan Barcelona sangat mendominasi
kejuaraan ini. Tim yang meraih gelar juara terbanyak hingga saat ini adalah Real
Madrid dengan 31 kali juara disusul FC Barcelona dengan 21 kali juara. Hanya
ada tiga tim sepanjang sejarah La Liga yang belum pernah terdegradasi ke
Segunda Division (Divisi Dua), yaitu Real Madrid, FC Barcelona, dan Athletic
Bilbao.29
Tabel 1: Daftar Klub Peserta La Liga Tahun Kompetisi 2011-2012

No
.

Nama Klub

Daerah
Asal

Stadion

Kapasitas

Athletic Bilbao

Bilbao

San Mames

39.750

Atletico
Madrid

Madrid

Vicente Calderon

54.851

Barcelona

Barcelona

Camp Nou

99.354

Real Betis

Sevilla

Benito Villamarin

52.745

Ciudad de
Murcia

Granada

Estadio Nuevo Los


Carmenes

16.212

Espanyol

Cornella de
Llobregat

Cornella-El Prat

40.500

Log
o

29 Antonliga, Sejarah Liga Spanyol (Primera Division/La Liga),


http://ligaligaeropa.wordpress.com/2010/11/23/ liga-spanyol-primera-divisionla-liga/, diakses tanggal 29 Juli 2011

44

Getafe

Madrid

Coliseum A. Perez

17.700

Levante

Valencia

Ciutat de Valencia

25.534

Malaga

Malaga

La Rosaleda

28.963

10

Osasuna

Pamplona

Reyno de Navarra

19.800

11

RCD Mallorca

Mallorca

Iberostar Estadio

23.142

12

Racing
Santander

Santander

El Sardinero

22.271

13

R. Vallecano

Madrid

Teresa Rivero

15.500

14

Real Madrid

Madrid

Santiago Bernabeu

80.354

15

Real Sociedad

San
Sebastian

Estadio Anoeta

32.076

16

Real Zaragoza

Zaragoza

La Romareda

34.596

17

Sevilla

Sevilla

R. Sanchez Pizjuan

45.500

18

Sporting Gijon

Gijon

El Molinon

29.538

19

Valencia

Valencia

Mestalla

55.000

20

Villarreal

Villareal

El Madrigal

25.000

Sumber:Goal, Primera Liga Spanyol, http://www.goal.com/id-ID/resultsstandings/61/primera-liga-spanyol, diakses tanggal 29 Juli 2011


Adapun untuk sepakbola di negara Portugal, perkembangannya tidak
berbeda jauh dengan negara tetangganya Spanyol. Sama halnya dengan Spanyol,
Portugal juga memiliki kompetisi sepakbola yang regular dan rutin dilaksanakan
setiap tahunnya. Kompetisi sepakbola tertinggi di Portugal adalah Liga Primeira
atau biasa juga disebut dengan nama Super Liga. Nama lainnya Liga ZON
Sagres, karena merupakan sponsor utama dalam penyelengaraaan Liga Portugal.
45

Liga ZON Sagres, dalam bentuk dan formatnya seperti sekarang ini, dimulai
sejak tahun 1938. Liga ini terdiri dari 16 tim sejak musim kompetisi 2006/2007,
yang sebelumnya terdiri dari 18 tim. Dua tim terbawah akan didegradasikan ke
Liga de Honra (Divisi Dua) dan digantikan oleh dua tim teratas dari Divisi Dua
tersebut.
Sejak awal digelarnya kompetisi ini, kompetisi ini hanya pernah
dimenangkan oleh lima klub yaitu FC Porto, Benfica, Sporting Lisbon,
Balenenses dan Boavista. Dari 77 kali penyelenggaraan kompetisi ini, titel juara
didominasi oleh The Big Three (FC Porto, Benfica dan Sporting Lisbon)
dengan 75 kali juara. Dimana FC Porto 25 kali juara, Benfica 32 kali juara dan
Sporting Lisbon 18 kali juara. Adapun sisanya, masing-masing diraih oleh
Balenenses pada tahun kompetisi 1945/1946 dan Boavista pada tahun kompetisi
2000/2001.30 Berikut adalah daftar klub peserta Primeira Liga tahun kompetisi
2010/2011.

Tabel 2: Daftar Klub Peserta Primeira Liga Tahun Kompetisi 2010-2011

No
.
1

Nama Klub
FC Porto

Stadion
Estadio do Dragao

Kapasitas
50.399

30 Wikipedia, Primeira Liga, http://en.wikipedia.org/wiki/Primeira_Liga, diakses pada


tanggal 29 Juli 2011

46

Sporting Lisbon

Estadio Jose Alvalade Seculo


XXI

50.049

Benfica

Estadio da Luz

65.647

Sporting de Braga

Estadio AXA

30.154

CD Nacional de Madeira

Estadio da Madeira

5.132

Beira-Mar

Estadio Municipal de Aveiro

30.127

Maritimo

Estadio dos Barreiros

9.177

Academica de Coimbra

Estadio Cidade de Coimbra

30.000

Guimaraes

Estadio D. Afonso Henriques

30.000

10

Pacos de Ferreira

Estadio da Mata Real

5.172

11

Portimonense

12

Naval 1o de Maio

13

Rio Ave FC

Estadio do Rio Ave FC

12.820

14

Vitoria Setubal

Estadio do Bonfim

18.694

15

Olhanense

Estadio Jose Arcanjo

10.080

16

Leiria

Estadio Dr. Magalhaes Pessoa

30.000

Estadio Municipal de
Portimo
Estadio Municipal Jose Bento
Pessoa

9.544
10.000

Sumber: Detik Sport, Klasemen Liga Portugal, http://www.detiksport.com/sepak


bola/index.php/detik.klasemen/idliga/60/idkanal/73, diakses tanggal 29
Juli 2011

Dalam perkembangan selanjutnya di Spanyol dan Portugal, sepak bola


tidak sekedar menjadi alat rivalitas politik atau identitas belaka, melainkan sudah

47

berkembang menjadi alat perjuangan untuk melepaskan diri dari kungkungan


kaum penguasa dan juga sebagai alat diplomasi antar negara. Contohnya rivalitas
abadi antara Barcelona dengan Real Madrid di Spanyol. Barcelona adalah klub
yang menjadi simbol perlawanan masyarakat Catalan yang merasa terjajah oleh
kaum penguasa di kota Madrid. Begitu pula dengan klub-klub dari daerah lain di
Spanyol seperti Athletic Bilbao yang merepresentasikan wilayah Basque, yang
juga merasa senasib dengan Barcelona, yaitu merasa terjajah oleh kaum penguasa
di Madrid sebagai representasi pemerintah. Singkatnya, sepak bola adalah senjata
paling efektif sebagai alat/media perjuangan dan diplomasi pemersatu bangsa dan
antar negara.

C. Diplomasi Sepak Bola dalam Hubungan Bilateral Spanyol dan Portugal


Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari oleh setiap
orang, bahkan paling digemari di dunia. Setiap orang menikmati sepak bola baik
melalui melakukan permainannya di lapangan maupun dengan menyaksikan
sebuah pertandingan sepak bola. Dan pada saat sekarang ini, sepak bola telah
menjadi sebuah olahraga yang memiliki kekuatan yang melebihi arti dari sepak
bola itu sendiri yang dahulunya hanya sekedar hobi dan sebagai olahraga biasa,
sekarang ini sepak bola dianggap bisa mengatasnamakan apa saja mulai dari
bidang politik, bidang ekonomi, atau pun bidang sosial dan budaya. Sepak bola
telah bertransformasi dari yang sebelumnya hanya sekedar olahraga biasa

48

kemudian berubah wujud dan bertambah fungsinya menjadi sebuah alat atau
media diplomasi antar negara.
Sepak bola termasuk ke dalam kategori Soft Power Diplomacy. Dengan
kata lain sepak bola dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara
secara tidak langsung. Sepak bola adalah olahraga yang penggemarnya paling
banyak dibandingkan dengan olahraga lain yang ada di muka bumi ini. Dengan
kekuatan bisa mempengaruhi dan mengerahkan banyak massa itulah maka sepak
bola mampu menjadi alat untuk meraih atau mempertahankan kekuasaan dan
juga sebagai alat untuk melakukan diplomasi secara tidak langsung tanpa
meggunakan kekerasan (Soft Power Diplomacy).
Sepak bola juga telah menjadi sebuah olahraga yang sangat prestisius bagi
negaranegara di dunia. Hal ini dapat dilihat pada turnamen Piala Dunia (World
Cup) yang diselenggarakan oleh FIFA (Federation International Football
Association) yang merupakan induk organisasi sepak bola dunia setiap 4 tahun
sekali yang penyelenggaraannya digilir ke setiap benua. Setiap negara dari setiap
benua tersebut berlomba untuk dapat menjadi tuan rumah menyelenggarakan
Piala Dunia dan juga menjuarai turnamen sepak bola paling prestisius di dunia
tersebut.
Setiap negara selain berkompetisi di dalam suatu pergelaran Piala Dunia,
juga berkompetisi dalam persaingan mendapatkan kesempatan menjadi tuan
rumah penyelenggara Piala Dunia. Suatu negara yang menjadi tuan rumah Piala

49

Dunia akan mendapatkan banyak keuntungan, selain penghargaan prestisius dari


negaranegara dunia. Negara penyelenggara Piala Dunia juga akan mendapatkan
keuntungan dari segi ekonomi yaitu berupa pendapatan dari devisa pengunjung
yang datang untuk mendukung negaranya berlaga atau berkompetisi di Piala
Dunia, ataupun hanya sekedara ingin melihat perhelatan Piala Dunia
berlangsung.
Perhelatan Piala Dunia yang diadakan setiap 4 tahun sekali telah menjadi
tolak ukur sejauh mana perkembangan sepak bola suatu negara, dimana sepak
bola menjadi semakin modern dan fleksibel. Sepak bola telah merambah segi
segi kekuatan setiap negara baik itu dalam segi prestisius, ekonomi, budaya, dan
politik suatu negara. Bahkan sepak bola telah mewakili identitas suatu negara.
Suatu negara identik dan diukur kemampuannya dengan kekuatan sepak bola
yang dimilikinya, dan negaranegara seperti Italia, Spanyol, Brasil, Argentina
telah menjadi ukurannya dimana mereka mendapatkan nama besar melalui sepak
bola.
Berdasar pada hal tersebut Spanyol dan Portugal telah sepakat untuk
bekerja sama sebagai calon tuan rumah bersama dalam penyelengaraan Piala
Dunia 2018 mendatang. Kedua negara saling menjalin kerjasama dalam hal
kesiapan dalam pelaksanaan Piala Dunia nantinya. Kerjasama demi untuk
menyukseskan Piala Dunia ini tidak terlepas dari hubungan diplomasi kedua
negara yang didasari dengan pendekatan politik, ekonomi maupun budaya yang

50

menjadi tumpuan utama dalam mencapai kesepakatan diantara kedua negara


tersebut, yang meskipun pada akhirnya pada sidang penentuan tuan rumah Piala
Dunia 2018 yang berlangsung di Zurich Swiss tanggal 2 Desember 2010
kemarin, FIFA (Federation International Football Association) memutuskan
untuk memenangkan bidding dari pihak Rusia sebagai tuan rumah penyelengara
Piala Dunia 2018.31
Meskipun tidak terpilih sebagai tuan rumah bersama penyelenggara Piala
Dunia 2018, Spanyol dan Portugal tidak begitu kecewa dan dengan sportif dan
berbesar hati menerima kekalahan dalam bidding tersebut.32 Kerjasama dalam
bidding sebagai calon tuan rumah bersama Piala Dunia 2018 ini merupakan salah
satu momentum terbaik bagi Spanyol dan Portugal dalam kerjasama bilateral di
antara kedua negara sekaligus juga merupakan awal kerjasama dengan skala
yang besar dan luas dalam hal sepakbola.
Kerjasama antara Spanyol dan Portugal dalam hal sepak bola dalam skala
yang lebih kecil dapat ditemukan pada liga-liga diantara kedua negara, yang
bentuknya

dapat

berupa

transfer

antar

pemain

maupun

pertandingan

persahabatan. Berikut adalah daftar transfer pemain dari kedua liga:


31 VOA, Rusia Tuan Rumah Piala Dunia 2018, Qatar Tuan Rumah Tahun 2022, http://www.voanews.com/
indonesian/news/Rusia-Tuan-Rumah-Piala-Dunia-2018-Qatar-Tuan-Rumah-Tahun-2022--111197084.html,
diakses tanggal 29 Juli 2011

32 Okezone, Spanyol Terima Kekalahan, http://bola.okezone.com/read/2010/12/03/51/399703/spanyolterima-kekalahan, diakses tanggal 30 Juli 2011

51

Tabel 3: Transfer Pemain dari Liga Spanyol ke Liga Portugal Tahun 2010-2011
No
.

Transfer

Status
Transfer
Dari
Ke
Kepemilikan
1 Eduardo Salvio
Atletico Madrid
Benfica
Penuh
Kepemilikan
2 Hugo Viana
Valencia
Sporting Braga
Penuh
Kepemilikan
3 Jeffrn Surez
Barcelona
Sporting Lisbon
Penuh
Kepemilikan
4 Diego Capel
Sevilla
Sporting Lisbon
Penuh
Kepemilikan
5 Capdevila
Villareal
Benfica
Penuh
Kepemilikan
6 Ezequiel Garay
Real Madrid
Benfica
Penuh
Kepemilikan
7 Silvio
Atletico Madrid
Sporting Braga
Penuh
Sumber: Goal, Transfer Pemain, http://www.goal.com/id-ID/scores/transfer-zone,
diakses tanggal 5 Agustus 2011
Nama Pemain

Tabel 4: Transfer Pemain dari Liga Portugal ke Liga Spanyol Tahun 2010-2011
No
.

Nama Pemain

Transfer
Dari

Ke

ngel Di Mara

Benfica

Real Madrid

Urreta

Benfica

Deportivo La
Corua

Florent
SinamaPongolle

Sporting Lisbon

Real Zaragoza

Cristian Portilla

Sporting de
Braga

Sporting Gijon

Nolito

Benfica

Barcelona

Fabio Coentrao

Benfica

Real Madrid

Status
Transfer
Kepemilikan
Penuh
Kepemilikan
Penuh
Kepemilikan
Penuh
Kepemilikan
Penuh
Bebas
Transfer
Kepemilikan
Penuh
52

Sumber: Goal, Transfer Pemain, http://www.goal.com/id-ID/scores/transfer-zone,


diakses tanggal 5 Agustus 2011
Bila sebelumnya kerjasama dalam hal sepakbola antara Spanyol dan
Portugal masih dalam skala yang kecil dan hanya terbatas pada liga-liga di kedua
negara, seperti dalam hal transfer pemain antar klub, transfer pelatih antar klub,
pertandingan persahabatan antar klub maupun antar Tim Nasional masingmasing negara, dan lain-lain, sekarang sudah mulai maju dengan mulai membuat
gebrakan seperti sebagai tuan rumah bersama penyelenggara Piala Dunia.
Kedepannya kerjasama seperti ini akan terus dipertahankan dan akan lebih
dikembangkan lagi untuk pencalonan kembali sebagai tuan rumah bersama Piala
Dunia di masa-masa yang akan datang mewakili tanah Iberia (Semenanjung
Iberia).

53

BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Strategi Pemanfaatan Diplomasi Sepak Bola dalam Peningkatan Hubungan


Bilateral Spanyol Portugal
Hubungan dan kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara
adalah merupakan konsekuensi logis dari adanya interaksi antar negara. Menurut
Henrieder, ada tiga jalur interakasi yang tersedia untuk memproses tuntutantuntutan domestik. Ketiga jalur tersebut adalah:
1. Jalur pertama, adalah melalui interaksi horisontal antar negara pada tingkat
pemerintahan (Goverment to Governent level), interaksi horisontal ini
dapat terjadi baik dalam bentuk bilateral ataupun multirateral.
2. Jalur kedua, ialah interaksi yang berlangsung secara lateral atau
transnasional. Interaksi ini merupakan hubungan langsung antara
masyarakat yang melampaui batasan-batasan nasional, misalnya kegiatan
yang di lakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Contoh yang
paling menonjol dari interaksi transisional ialah jaringan yang di sebar oleh
Multi National Corporation (MNC).
3. Jalur ketiga, adalah jalur interaksi yang bersifat integratif, yaitu hubungan
yang mengakibatkan proses-proses supranasional seperti misalnya melalui
organisasi regional. Walaupun sistem global telah di warnai oleh tingkat

54

interdependensi yang semakin tinggi, suatu negara tetap memiliki


keleluasaan yang memadai guna menentukan jenis interaksi yang sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan negara tersebut.33
Diantara ketiga jalur pemenuhan tuntutan kebutuhan domestik tersebut,
sepakbola termasuk termasuk kedalam jalur yang ketiga, yaitu jalur interaksi
yang bersifat integratif. Sepakbola termasuk kedalam jalur yang ketiga
dikarenakan sepakbola merupakan suatu jenis olahraga yang dalam pengurusan
dan pengorganisasiannya harus lepas dari tekanan, pengaruh dan atau campur
tangan dari negara atau pemerintah.
Sepakbola diatur dan diorganisasikan kedalam badan-badan independen
yang berdiri di masing-masing negara (seperti PSSI untuk Indonesia) dan
dibawah keanggotaan dan pengawasan langsung dari organisasi regional
sepakbola dimana negara tersebut berada (seperti AFC untuk wilayah Asia), dan
secara umum dibawahi oleh FIFA (Federation International Football
Association) sebagai induk organisasi tertinggi sepakbola dunia. Selain itu, dalam
hubungannya dengan sepakbola masing-masing negara, interaksinya dilakukan
secara langsung oleh badan-badan independen masing-masing negara tersebut
tanpa melibatkan unsur/peran negara atau pemerintah secara langsung. Peran
negara atau pemerintah disini sangat terbatas, yaitu seperti hanya terbatas pada
masalah perijinan, keamanan, dan legalisasi.

33 Mappa Nasrun, 1985, Alternative Images Dalam Hubungan Internasional, Ujung pandang, FISIP
UNHAS, Hal. 20

55

Merujuk pada konsep Kerjasama Ekonomi Regional di atas dapat di tarik


benang merah akan peran dan fungsi sepak bola sebagai salah satu alat pemacu
peningkatan pendapatan atau devisa suatu negara. Popularitas sepak bola yang
luar biasa pada era globalisasi membawa dampak yang signifikan bagi
perkembangan sepak bola sebagai industri bernilai multimiliar dolar yang juga
nantinya berdampak langsung pada peningkatan devisa atau pendapatan negara
dalam hal ini adalah Spanyol dan Portugal.
Pengelolaan sepakbola modern kini tidak semata-mata tentang teknis
permainan, tetapi juga pengelolaan sepak bola sebagai suatu bisnis dengan
sasaran untuk meraup untung sebanyak-banyaknya dari segi finansial. Ini
terutama terlihat jelas di negara-negara dengan tradisi sepak bola yang kuat, di
mana sepak bola sepenuhnya dikelola berdasarkan profesionalisme. Sehingga
dapat dikatakan dewasa ini sepak bola telah menjadi lahan basah dalam bidang
olahraga.
Dapat di lihat dari apa yang terjadi pada permainan sepak bola di Liga
Spanyol maupun Liga Portugal yang disajikan secara rapi dan profesional. Di
samping menjadi salah satu cabang olahraga dan arena bisnis, sepakbola ternyata
juga menjadi wahana yang pas dan tepat untuk melihat dinamika yang terjadi di
dunia ini. Inilah apa yang dinamakan sebagai sosiologi sepakbola atau soccer
sociology yang pernah dipaparkan oleh seorang sosiolog dari Universitas
Harvard Amerika Serikat. Dalam kajian sosiologi sepakbola ini didapatkan
sebuah pandangan bahwa dengan melihat sepakbola, kita akan melihat apa yang
ada di dunia ini. Hal ini karena di samping sebagai permainan, di dalam
56

sepakbola terdapat strategi dan taktik yang diterapkan untuk melumpuhkan


lawan.34
Sebuah klub sepakbola yang dilatih oleh pelatih yang memiliki segudang
taktik dan strategi yang jitu akan lebih banyak memenangi pertandingan
melawan lawan-lawannya yang berujung pada didapatkannya status juara dan
memenangkan banyak tropi dan penghargaan. Bukankah ini sama dengan
kenyataan yang ada dalam percaturan dunia, negara yang memiliki sumberdaya
yang berkualitas tentu menjadi makin kuat dan mampu memenangkan setiap
persaingan dengan negara-negara lainnya.
Berdasar hal tersebut diatas, maka Spanyol dan Portugal pun menyikapinya
dengan cara mengadakan kerja sama dalam bidang persepakbolaan dalam rangka
untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral diantara kedua negara. Salah satu
contoh dan bentuk dari kerjasama ini dapat kita lihat dalam hal transfer pemain
dan pelatih antar liga di antara kedua negara, yaitu dari Liga Spanyol (La Liga)
ke Liga Portugal (Primeira Liga) atau pun sebaliknya. Bentuk kerjasama yang
lainnya adalah dengan menyelengarakan pertandingan persahabatan, baik antar
klub dari liga di kedua negara, ataupun antara Tim Nasional kedua negara.
Bahkan, bentuk kerjasama yang lebih berani dan mutakhir dalam hal sepakbola
antara Spanyol dan Portugal adalah dengan bekerjasama sebagai calon tuan
rumah bersama penyelenggaraan Piala Dunia 2018 mewakili tanah Iberia
(Semenanjung Iberia), meskipun dalam perkembangan selanjutnya kedua negara
34 Fahruddin H.M., Memahami Sepakbola Perspektif Sosiologi,
http://roedijambi.wordpress.com/ 2010/02/17/memahami-sosiologi-sepakbola/, diakses
tanggal 28 Juli 2011

57

ini kalah dari Rusia dalam sidang penentuan bidding penyelenggaraan Piala
Dunia 2018 yang dilakukan oleh FIFA. Semua bentuk kerja sama dalam bidang
persepakbolaan yang dilakukan oleh Spanyol dan Portugal ini adalah dalam
rangka untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral diantara kedua negara yang
bertetangga ini.
B. Faktor Pendorong dan Penghambat Diplomasi Sepakbola dalam Hubungan
Bilateral Spanyol Portugal
1. Faktor Pendorong
a. Kemiripan Kehidupan Sosial dan Budaya
Spanyol dan Portugal, dua buah negara yang berbagi Semenanjung
Iberia, juga telah berbagai banyak pengalaman, termasuk bersama-sama
dan kompak dalam mengganti pemerintahan diktator yang telah
berlangsung lama di kedua negara tersebut dengan demokrasi pada tahun
1974-1975.35 Selain itu, tak dapat dipungkiri juga bahwa terdapat banyak
kesamaan dalam banyak hal antara Portugis dan Spanyol. Hal ini bisa saja
disebabkan karena kultur dan budaya mereka yang tidak jauh berbeda dan
juga karena mereka tentu saja adalah dua negara yang bertetangga
(serumpun), sehingga dinamika kehidupan sosial, berbangsa dan bernegara
di kedua negara tersebut sangat dinamis.
Salah satu contoh kesamaan dan kemiripan budaya masyarakat
Spanyol dan Portugal adalah sama-sama menyukai sepakbola sebagai
35 Julia L. Ortiz-Griffin and William D. Griffin, 2003, Spain and Portugal Today, New York, Peter Lang
Publishing Inc., Hal. Ii

58

olahraga yang paling digemari setelah adu banteng.36 Bagi masyarakat


Spanyol dan Portugal, sepakbola adalah olahraga kedua yang dapat
menjadi media pemersatu bagi bangsa dan negara setelah adu banteng. Adu
banteng terpilih menjadi yang pertama, lebih dikarenakan alasan
pelestarian budaya dan nilai-nilai historis karena adu banteng merupakan
produk, tradisi dan budaya asli yang berasal dari wilayah Semenanjung
Iberia (Spanyol dan Portugal), khususnya Spanyol. Jadi, bagi masyarakat
Spanyol dan Portugal, tidak banyak ruang yang tersisa untuk cabang
olahraga yang lain. Dengan memiliki kesamaan dan kemiripan budaya,
khususnya dalam hal sepakbola, dapat menjadi jembatan atau media
diplomasi untuk lebih meningkatkan kerjasama dan hubungan bilateral
yang lebih baik diantara kedua negara (Spanyol dan Portugal).
b. Sistem Kompetisi Yang Sudah Maju
Sistem kompetisi pertandingan sepakbola di Spanyol dan Portugal
telah sangat maju, dan termasuk dalam jajaran kompetisi sebakbola top dan
terbaik dunia. Sebut saja La Liga, sebutan lain dari Liga Spanyol yang
sekarang menempati urutan pertama sebagai kompetisi sepak bola (liga)
terbaik di dunia menurut versi IFFHS (International Federation of
Football History and Statistics), dan menempati urutan kedua untuk
kompetisi sepakbola (liga) terbaik di Eropa menurut Badan Liga UEFA

36 Ibid, Julia L. Ortiz-Griffin and William D. Griffin, Hal. 206

59

(Union of European Football Associations).37 Liga Spanyol (La Liga) atau


Primera Division adalah liga sepak bola paling tinggi di Spanyol yang
didirikan pada tahun 1929, dan rutin melaksanakan kompetisi setiap tahun.
Untuk alasan sponsorship, maka sejak tahun 2008 liga ini juga bernama
Liga BBVA. Liga ini dikuti oleh 20 tim, dengan tiga tim terendah di
degradasi ke Segunda Division (Divisi Dua) dan digantikan oleh tiga tim
tertinggi dari Segunda Division (Divisi Dua) tersebut.
Sepanjang perjalanannya, total sudah 59 tim yang pernah berkompetisi
di La Liga, dan 9 diantaranya sudah pernah memenangkan kejuaraan ini,
yaitu Real Madrid, FC Barcelona, Atletico Madrid, Athletic Bilbao,
Valencia, Real Sociedad, Deportivo La Coruna, Real Betis dan Sevilla.
Bahkan masih menurut IFFHS (International Federation of Football
History and Statistics), FC Barcelona dan Real Madrid masing-masing
menempati urutan pertama dan kedua secara berturut-turut sebagai klub
terbaik di duna pada tahun 2011, mengalahkan saingan terberat mereka
Manchester United dari Liga Inggris dan Inter Milan dari Liga Italia.
Adapun Primeira Liga, sebutan lain dari liga Portugal menempati
urutan ke enam sebagai kompetisi sepak bola terbaik di dunia dan urutan ke
empat sebagai kompetisi sepakbola terbaik di Eropa menurut versi IFFHS
(International Federation of Football History & Statistics), serta urutan ke
enam sebagai kompetisi sepakbola terbaik di Eropa menurut Badan Liga
37 Wikipedia, La Liga, http://en.wikipedia.org/wiki/La_Liga, diakses tanggal 28 Juli 2011

60

UEFA (Union of European Football Associations). Liga Portugal (Primeira


Liga) biasa juga disebut dengan Liga ZON Sagres karena merupakan
sponsor utama dalam penyelengaraaannya. Liga ini terdiri dari 16 tim sejak
musim kompetisi 2006/2007, yang sebelumnya terdiri dari 18 tim. Dua tim
terbawah akan didegradasikan ke Liga de Honra (Divisi Dua) dan
digantikan oleh dua tim teratas dari Divisi Dua tersebut.
Bahkan FC Porto, salah satu klub yang berasal dari Liga Primeira ini
didaulat oleh IFFHS (International Federation of Football History and
Statistics) sebagai urutan ketiga klub terbaik di dunia, menyusul klub dari
kompetisi negara tetangga mereka, yaitu FC Barcelona dan Real Madrid.38
Dengan dukungan kompetisi di kedua negara yang sudah maju dan
berkembang seperti sekarang yang telah masuk dalam jajaran kompetisi
sepakbola top dan terbaik dunia, dapat menjadi menjadi angin segar dan
pendorong dalam peningkatan hubungan bilateral kedua negara melalui
jalur sepakbola.
2. Faktor Penghambat
Faktor penghambat dari perkembangan diplomasi sepakbola dalam
hubungan bilateral Spanyol dan Portugal adalah fanatisme yang terlalu
berlebihan diantara kedua suporter masing-masing negara, baik itu dalam
tingkatan suporter klub maupun suporter Tim Nasional secara umum.
38 IFFHS, Club World Ranking: Top 400, http://www.iffhs.de/?
10f42e00fa2d17f73702fa3016e23c17f7370 ef f3702bb1c2bbb6f28f53512, diakses tanggal
31 Juli 2011

61

Fanatisme adalah sebuah keadaan di mana seseorang atau kelompok yang


menganut sebuah paham, baik politik, agama, kebudayaan atau apapun saja
dengan cara berlebihan (membabi buta) sehingga berakibat kurang baik,
bahkan cenderung menimbulkan perseteruan dan konflik yang serius. Saking
fanatiknya, para suporter sepak bola tersebut sangat total dalam mendukung
tim kesayangan maupun negara mereka, bahkan tak jarang ada yang sampai
mau dan rela berkorban nyawa hanya untuk mendukung tim kesayangan
maupun negaranya.
Sepakbola adalah agama, demikian kata orang Brazil. Tak berlebihan
memang pernyataan ini bila melihat fanatisme suporter di Spanyol dan
Portugal serupa dengan gerakan kaum fundamentalis religius. Menonton
pertandingan tak jauh berbeda dengan ziarah ke makam orang suci, dan
kekalahan adalah sebuah bentuk kekafiran. Semuanya itu ditunjang dengan
prestasi klub maupun Tim Nasional-nya yang memang mengguncang dunia,
dengan bakat-bakat seniman sepakbola yang tanpa henti terlahir di kedua
negara tersebut.
Sebut saja nama-nama besar semisal Raul Gonzales, Xavi Hernandes,
Andres Iniesta dan Iker Casillas yang berasal dari Spanyol atau pun Cristiano
Ronaldo dan Luis Figo dari Portugal, yang kesemuanya merupakan talentatalenta berbakat kelas dunia. Atau nama-nama lain dari jajaran pelatih hebat
sekelas Jose Mourinho (pelatih Real Madrid) yang berasal dari Portugal dan
Pep Guardiola (pelatih FC Barcelona) dari Spanyol yang merupakan para
pelatih terbaik di dunia dengan gaji yang sangat besar. Bahkan sebagai salah
62

satu dari tiga negara utama sepak bola Eropa, tim Spanyol secara khusus
menempati urutan ke delapan sebagai negara dengan suporter paling fanatik di
dunia. Tim ini juga memiliki kualitas yang tangguh dan baik, serta persaingan
yang tinggi antara tim ini merupakan dampak peningkatan pada tingkat
loyalitas para pendukung tim. Kepadatan rata-rata stadion di Spanyol
mencapai 87%, dengan para pendukung yang paling fanatik tersebar di
Valencia, FC Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid.
Dalam setiap pertandingan yang dilakukan oleh Spanyol dan Portugal,
baik itu antar klub maupun antara Tim Nasional kedua negara, selalu diikuti
dengan fanatisme yang berlebihan dari para suporter di kedua negara tersebut.
Bahkan tak jarang terjadi friksi diantara kelompok suporter yang mendukung
klub kesayangan maupun Tim Nasional-nya masing-masing tersebut, yang
meskipun selama ini masih dalam skala yang kecil akan tetapi sudah
merupakan faktor yang menghambat diplomasi sepak bola diantara kedua
negara tersebut.
C. Prospek Diplomasi Sepak Bola dalam Peningkatan Hubungan Bilateral
Spanyol Portugal
Sepak bola ternyata bukan hanya sekedar hobi dan olahraga biasa, namun
di era modern sekarang ini sepakbola lebih dari sekedar olahraga karena telah
menjelma dan bertransformasi menjadi ladang bisnis yang menggiurkan.
Keuntungan dari penjualan tiket akibat antuasiasnya para penonton untuk
menyaksikan klub-klubnya bertanding dan lalu-lintas penjualan pemain serta

63

merchandise (pernak-pernik sepakbola) yang kian marak membuat ladang bisnis


ini terus menggoda para pelaku bisnis.
Pemain sepak bola professional pada zaman sekarang bukan hanya bermain
sebagai pemain yang menyalurkan hobi ataupun sekedar berolahraga. Pemain
sepak bola adalah sebuah profesi bernilai jutaan dolar. Mereka adalah para aktor
utama di pentas sepak bola dunia. Seorang pemain dengan status pemain bintang
bisa mendapat bayaran senilai milyaran rupiah per pekan. Pemain mendapat
bayaran yang super besar, segala fasilitas yang super mewah namun mereka juga
dituntut untuk dapat menunjukkan segala kemampuan terbaik yang mereka
miliki.
Pada akhirnya hal ini membuat sepak bola menjadi permainan yang
menarik dan mampu menyedot perhatian lebih banyak dari para penggemarnya
sehingga dapat mengasilkan keuntungan yang besar pula. Pada akhirnya, klub
jugalah yang paling banyak meraup keuntungan. Suatu sinergi yang unik, dimana
pemain mendapat bayaran yang besar, penggemar sepakbola mendapat hiburan
yang bermutu dan klub sepakbola mendapat keuntungan yang besar setiap
tahunnya.
Kebanyakan pemasukan terbesar dari klub profesional selain dari hasil
penjualan tiket pertandingan adalah dari penjualan merchandise (pernak-pernik
sepakbola). Para fans akan selalu berusaha mendapatkan merchandise (pernakpernik sepakbola) dari klub kesayangannya, mulai dari kostum pemain, syal,
stiker, sampai benda-benda koleksi seperti arloji atau benda-benda koleksi
lainnya. Sumber pendapatan dari klub profesional tidak hanya dari hasil
64

penjualan tiket pertandingan atau merchandise (pernak-pernik sepakbola) saja,


akan tetapi juga bersal dari hak siar televisi. Stasiun televisi berani membeli hak
siar pertandingan dari klub-klub terbaik dengan harga yang sangat tinggi, dengan
harapan untuk mendapat keuntungan yang lebih banyak dari pemasukan iklan
televisi. Selain itu banyak perusahaan yang menjadi sponsor klub sepakbola.
Mereka membayar untuk memasang nama atau logo produknya di kostum
pemain.
Sebagai contoh, FC Barcelona dan Real Madrid yang berasal dari La Liga
(Liga Spanyol) yang merupakan klub terbaik pertama dan kedua di dunia versi
IFFHS (International Federation of Football History and Statistics),
mendapatkan keuntungan yang sangat besar setiap tahunnya dari semua item
sumber pemasukan yang telah disebutkan di atas. Untuk pemasukan dan
penjualan merchandise (pernak-pernik sepakbola) saja, kedua klub berhasil
meraup keuntungan tertinggi dari total 631 juta euro (sekitar Rp. 7,6 triliun) yang
diraih 5 klub dari liga utama Eropa. La Liga juga berhasil meraup pendapatan
sebesar 190 juta euro (sekitar Rp. 2,3 triliun) dari penjualan kaos replika tim
yang berlaga di La Liga, dengan Real Madrid dan Barcelona menguasai 80% dari
pemasukan tersebut.39 Demikian pula dengan FC Porto yang merupakan wakil
dari Primeira Liga (Liga Portugal), juga mengalami hal yang sama. Peningkatan

39 Media Indonesia, Klub Spanyol Pimpin Raihan Pendapatan dari Penjualan Pernakpernik, http://www. mediaindonesia.com/read/2011/02/23/205420/150/4/Klub-SpanyolPimpin-Raihan-Pendapatan-dari-Penjualan-Pernak-pernik, diakses tanggal 31 Juli 2011

65

penghasilan dan pendapatan juga dialami klub ini sejak mereka menjadi juara
Liga Champion terbaru mereka pada tahun 2004.
Jadi banyak celah dan prospek untuk sebuah klub dalam hal mendapatkan
keuntungan, yang pada akhirnya juga dapat menguntungkan negara tempat klub
tersebut berada. Keuntungan yang diperoleh dapat bersumber dari pajak tiket,
merchandise (pernak-pernik sepakbola), sponsor dan hak siar televisi, yang
disetorkan oleh klub setiap tahunnya atau pun pemasukan secara tidak langsung
dari sektor perhotelan, akomodasi, transportasi, dan sebagainya.
Berdasarkan fakta-fakta di atas dan dengan dukungan faktor pendukung
yang telah dibahas sebelumnya, maka Spanyol dan Portugal dapat menghasilkan
devisa yang besar bagi negaranya masing-masing dengan memanfaatkan hal-hal
tersebut diatas. Pendapatan (devisa) ini dapat lebih berkali lipat jumlahnya
apabila kedua negara ini saling bersinergi kembali dalam penyelengaraan Piala
Dunia di masa yang akan datang. Karena sebagaimana kita kita ketahui bahwa
sumber pendapatan atau devisa negara terbesar dalam bidang sepakbola berasal
dari penyelenggaraan Piala Dunia. Hal ini dbuktikan oleh Jepang dan Korea
Selatan yang pernah bersinergi dan bekerja sama sebagai tuan rumah bersama
penyelenggara Piala Dunia pada tahun 2002 kemarin, dimana kedua negara
berhasil mendapatkan pendapatan (devisa) yang sangat besar dari hasil
penyelenggaraan Piala Dunia di negara mereka, selain keuntungan lain seperti
prestise dan tiket lolos otomatis tanpa harus ikut pertandingan kualifikasi
sebelumnya dalam putaran final Piala Dunia pada tahun tersebut.

66

Sebelumnya, Spanyol dan Portugal pernah mengajukan bidding sebagai


tuan rumah bersama Piala Dunia 2018 mewakili Semenanjung Iberia akan tetapi
dikalahkan oleh bidding dari pihak Rusia dalam sidang penentuannya oleh FIFA
di Zurich Swiss tanggal 2 Desember 2010 kemarin. Diharapkan kedepannya
sinergi dan kerjasama seperti ini akan terus dipertahankan dan akan lebih
dikembangkan lagi untuk pencalonan kembali sebagai tuan rumah bersama Piala
Dunia di masa yang akan datang, yang secara tidak langsung juga akan
meningkatkan hubungan bilateral diantara kedua negara.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

A. Kesimpulan
1. Strategi pemanfaatan diplomasi sepak bola dalam rangka untuk lebih
meningkatkan hubungan bilateral antara Spanyol dan Portugal adalah dengan
cara mengadakan kerja sama dalam bidang persepakbolaan. Bentuk dari

67

kerjasama ini dapat kita lihat dalam hal transfer pemain dan pelatih antar liga
di antara kedua negara. Bentuk kerjasama yang lainnya adalah dengan
menyelengarakan pertandingan persahabatan, baik antar klub dari liga di
kedua negara, ataupun antara Tim Nasional kedua negara. Bentuk kerjasama
yang lebih berani dan terbaru dalam hal sepakbola antara Spanyol dan
Portugal adalah dengan bekerjasama sebagai calon tuan rumah bersama
penyelenggaraan Piala Dunia 2018 mewakili Semenanjung Iberia, meskipun
dalam sidang penentuannya mereka kalah dari Rusia.
2. Ada dua faktor pendorong diplomasi sepakbola dalam hubungan bilateral
Spayol dan Portugal, yaitu karena faktor kemiripan kehidupan sosial dan
budaya dan faktor sistem kompetisi yang sudah maju dan berkembang di
kedua negara tersebut, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan
hubungan bilateraral diantara kedua negara. Sedangkan faktor yang menjadi
penghambatnya adalah karena fanatisme yang terlalu berlebihan diantara
kedua suporter masing-masing negara.
3. Prospek diplomasi sepak bola dalam peningkatan hubungan bilateral Spanyol
dan Portugal sangat terbuka lebar. Hal ini disebabkan karena di masa
sekarang, orientasi dan tujuan sepakbola telah mengalami perubahan yaitu
bukan hanya sekedar hobi dan olahraga biasa, namun telah menjelma dan
bertransformasi menjadi ladang bisnis yang menggiurkan, yang pada akhirnya
dapat memberikan keuntungan yang besar bagi negara, sehingga berujung
pada peningkatan hubungan bilateral kedua negara.
B. Saran-Saran
68

1. Meskipun dalam perkembangannya bidding yang diajukan oleh Spanyol dan


Portugal sebagai tuan rumah bersama penyelenggara Piala Dunia 2018 kalah
dari bidding yang diajukan oleh pihak Rusia, akan tetapi kedepannya
dihaapkan kerjasama seperti ini akan tetap terus dipertahankan dan lebih
dikembangkan lagi untuk pencalonan kembali sebagai tuan rumah bersama
penyelenggara Piala Dunia di masa-masa yang akan datang mewakili tanah
Iberia (Semenanjung Iberia).
2. Spanyol dan Portugal harus lebih memaksimalkan kerjasama diantara kedua
negara dalam hal sepakbola dengan cara mengelola dan memanfaatkan
dengan baik faktor pendukung yang dimiliki, serta meminimalisir efek yang
terjadi yang disebabkan oleh faktor penghambatnya, dalam rangka
peningkatan hubungan bilateral diatara kedua negara.

3. Diharapkan kedua negara yang dalam hal ini adalah Spanyol dan Portugal,
lebih maksimal dalam pengelolaan dan pemanfaatan prospek diplomasi
sepakbola mereka, sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih besar
bagi

kedua

negara,

yang

pada

akhirnya

dapat

lebih

mempererat

meningkatakan hubungan bilateral diantara kedua negara secara tidak


langsung.

69

Anda mungkin juga menyukai