Anda di halaman 1dari 3

Diplomasi adalah salah satu bentuk praktik negosiasi yang mewakili sebuah Negara

atau Organisasi untuk membahas hubungan Bilateral maupun Multilateral (Kerja


sama) yang berkaitan dengan kepentingan Nasional kepada dunia International yang
mencakup Bbudaya, Eekonomi juga Ppolitik sehingga Nagara atau Organisasi
tersebut dapat menjalin Hubungan International dengan Negara lain.

Diplomasi sendiri dalam Study Hubungan Internasional memiliki beberapa macam


cara. Diantaranya adalah melalui Diplomasi Budaya. Mengapa harus Budaya? Sebab,
Diplomasi Budaya mengandalkan Soft power dalam teknik hubungan
Internasionalnya dengan publik luar. Dimana salah satu esensi dari Diplomasi itu
sendiri adalah proses untuk saling mengenal dan memahami karakteristik dan adat
istiadat dari setiap negara. Misalnya, menggunakan seni seperti film, musik, radio,
dan televisi sebagai bentuk upaya untuk mempengaruhi opini publik yang ada dalam
Kamus Hubungan Internasional dan pendapat E.H. Carr tentang kekuatan opini
penting untuk mencapai tujuan politik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Diplomasi
Budaya ini dapat menjadi metode untuk memperkenalkan suatu negara pada negara
lainnya.

Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kabar angin yang menyangkut dengan
hubungan Internasional membuat pola diplomasi yang digunakan oleh setiap negara
menjadi semakin berkembang. Hal itu dibuktikan dengan adanya pola diplomasi
konvensional yang awalnya merupakan first track diplomasi yang berkembang
menjadi multitrack diplomasi. Contoh dari bentuk multitrack diplomasi ini ialah
adanya diplomasi publik.

Apa itu diplomasi publik? Diplomasi publik adalah strategi dalam upaya mencapai
kepentingan nasional dengan metode understanding, informing, dan influencing
yang berbeda dari diplomasi konvensional, sebab diplomasi publik lebih fokus pada
government to people dan people to people. Dengan kata lain, publik dapat
berperan dalam mendukung kebijakan pemerintah dan memahami nilai-nilai yang
dianut dalam suatu negara.Sebagai acuannya, dalam beberapa tahun kebelakang,
Kementerian Luar Negeri Jepang menggunakan Diplomasi Budaya untuk
meningkatkan pemahaman dan kepercayaan masyarakat asing terhadap Jepang
dengan disebarkannya budaya pop berupa Manga dan Anime dikalangan anak muda.
Adapun hal lain dari bentuk keterlibatan diplomasi budaya tersebut ialah,
keterlibatan Menteri Luar Negeri Jepang yang bernama Taro Aso pada Mei 2007
ketika menyelenggarakan Penghargaan MANGA Internasional Japan untuk memberi
penghargaan bagi pencipta MANGA karena telah berkontribusi dalam penyebaran
budaya MANGA ke luar negeri. Kemudian, disusul pada 2008 melalui Anime,
dimulailah "Anime Ambassador" oleh Kementerian Luar Negeri Jepang sebagai
proyek untuk meningkatkan minat masyarakat asing terhadap Jepang. Tidak hanya
itu, ditahun yang sama pula, yaitu Maret 2008 oleh Menteri Luar Negeri Mr.
Koumura, film "Doraemon The Movie Nobita's Dinosaur 2006" ditunjuk sebagai Duta
Anime dan ditayangkan di 67 Negara setelah film tersebut diterjemahkan ke dalam 5
bahasa, yaitu bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, China dan Rusia.

Diplomasi Budaya yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Jepang pun semakin
berkembang sehingga hadir dan diselenggarakanlah acara Cosplay terbesar di Jepang
pada 2007, dengan tema "World Cosplay Summit" sebagai bentuk Penghargaan bagi
Para Pemain Kostum Anime terbaik.

Di Indonesia sendiri budaya Jepang berupa Manga, Anime dan Cosplay diterima dan
digemari dengan baik oleh masyarakat muda sehingga Indonesia menjadi salah satu
negara sasaran dari Pemerintah Jepang untuk praktik Diplomasi Budaya sebab
antusiasme nya yang besar terhadap kebudayaan Jepang. Adapun upaya untuk
meningkatkan relasi dan kerja sama antar kedua negara, maka diawali pada tahun
2008 bersamaan dengan Event Peringatan 50 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-
Jepang, dan didasari oleh pemikiran menjaga persahabatan kedua negara maka
lahirlah "Jak-Japan Matsuri" yang bermakna bahwa sekalipun zaman berubah tetapi
persahabatan Indonesia dan Jepang akan semakin kuat.

Jak - Japan Matsuri atau Jakarta Japan Matsuri adalah sebuah festival budaya Jepang
yang dilaksanakan di Indonesia setelah Perayaan Kota Jakarta dimana festival
tersebut mengabungkan unsur budaya tradisional dan modern seperti makanan,
musik, tarian, dengan anime, manga dan cosplay. Jak-Japan Matsuri ini sendiri
berfungsi sebagai wadah aktif untuk penyelenggaraan pertukaran kebudayaan
antara Indonesia dan Jepang.

Uniknya dalam festival tersebut ialah keterlibatan langsung pemerintah Jepang dan
aktor non-negara untuk andil dalam kegiatan tersebut, usaha yang dilakukan oleh
Jepang melakukan upaya diplomasi demi pencapaian kepentingannya dengan
kebijakan Cool Japan. Institusi perusahaan jepang ikut berpartisipasi untuk
mempromosikan produk mereka, juga sebagai bagian dari diplomasi publik jepang.
Perusahaan Jepang yang berpartisipasi seperti PT. Asuransi sompo japan nipponkooa
Indonesia dan tokio marine insurance group , PT Hisamtsu Pharma Indonesia, PT
Rohto Laboratories Indonesia, dan PT. Amerta Indah Otsuka, anak perusahaan dari
Otsuka Pharmaceutical, Co.,Ltd di jepang yang bekerja dibidang farmasi dan
minuman energi pocari sweat. Institusi non-profit dibawah naungan Pemerintah
Jepang dalam proses diplomasi seperti Japan National Tourism Organization (JNTO)
dan the japan foundation.

Penelitian ini penting dilakukan mengingat festival tersebut diselenggarakan untuk


memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-jepang pada tahun 2008.
Festival ini tetap berlanjut dan dilaksanakan setiap tahunnya. Festival tersebut
dilakukan hanya untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatic Indonesia-
Jepang. Maka dari itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui mengapa
festival Jakarta-Japan Matsuri terus diselenggarakan.

Anda mungkin juga menyukai