Anda di halaman 1dari 6

ANIME DAN MANGA SEBAGAI BENTUK DIPLOMASI PUBLIK NEGARA

JEPANG TERHADAP INDONESIA


Adinda Daffa Aprilian1
1
Department of IR, Class of G, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia

Abstrak:

The presence of globalization in the international world has changed the behavior and
behavior patterns of the world community. The countries of the international world seem to
no longer recognize the boundaries between countries. The rapid development of technology
and the ease of accessing information sources are the main points of the presence of
globalization. One of the products of the presence of globalization in the international world
is the emergence of characters from Anime and Manga Japanese into the Indonesian film and
comics world. This happened because of the process of cultural transfer from Japan to
Indonesia through public diplomacy. Public diplomacy is an activity to influence the public
of other countries through the media of film, TV or radio. Judging from the study of
international relations, Anime and Manga is a form of diplomacy carried out by the Japanese
government towards the Indonesian public through aapproach soft power. The soft power
approach is an approach where in its implementation it uses soft ways without any coercion.
This paper will analyze how far the influence of the Japanese government on the Indonesian
public through Anime and Manga.

Keywords: anime, diplomasi publik, soft power


A. PENDAHULUAN

Hadirnya globalisasi di dunia internasional tentu telah memberikan banyak dampak di


berbagai sektor. Pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi saat ini sebagai produk dari
globalisasi telah menghilangkan batasan antar negara satu dengan negara lain. Salah satu ciri
dari pesatnya perkembangan teknologi saat ini ialah terjadinya akulturasi ataupun pertukaran
budaya negara satu dengan negara lain. Salah satu kasus yang dapat dijadikan sebagai contoh
dari pertukaran budaya ini adalah munculnya film dan komik negara Jepang yang lebih lanjut
sering disebut Anime dan Manga di dunia perfilman maupun dunia perkomikan Indonesia.
Tersebarnya Anime dan Manga milik Jepang di Indonesia mengindikasikan bahwa terdapat
sebuah aktivitas yang menyebabkan masuknya kebudayaan Jepang di negara Indonesia.
Ditinjau dari studi hubungan internasional, aktivitas ini terjadi karena disebabkan oleh
munculnya diplomasi publik negara Jepang terhadap Indonesia. Diplomasi publik
didefinisikan sebagai usaha sebuah negara untuk memengaruhi opini publik di negara lain
dengan menggunakan beberapa instrumen seperti film, pertukaran budaya, radio dan televisi
(Effendi, 2011).

Sebagai negara maju dan ditunjang dengan hadirnya globalisasi, memudahkan negara
Jepang dalam melakukan transfer budayanya ke negara Indonesia. Terlebih Jepang dan
Indonesia telah lama menjalin hubungan kerja sama yang baik dalam bidang ekonomi.
Sehingga dengan hadirnya Anime maupun Manga, semakin memperkuat hubungan kerja
sama antar kedua negara yang terletak di benua Asia ini. Dapat dikatakan, Anime dan Manga
adalah lanjutan dari kerja sama Jepang dengan Indonesia secara “tak kasat mata” karena
sifatnya yang soft power kepada Indonesia. Soft power seperti yang dipopulerkan oleh Joseph
Nye (2004, 256) bersumber pada “cultural attraction, ideology and international institutions”
dan diasumsikan sebagai “the ability of a state to get other contries to want what it wants”
dan “ability to get what you want through attraction rather than coercion or payments”
(Soesilowati, n.d.). Dalam berbagai kesempatan, Jepang selalu memasifkan Anime maupun
Manga dalam usahanya berdiplomasi dengan negara Indonesia tanpa melalui paksaan
ataupun kekerasan.

Sebagai negara yang pernah mengalami masa kejayaan pada abad ke-20, tentunya
Jepang berharap agar masa kejayaan itu hadir kembali yaitu melalui Anime dan Manga. Lebih
lanjut, Anime dan Manga menjadi sebuah instrumen negara Jepang dalam melakukan
hubungan kerja sama dengan Indonesia secara tidak langsung. Hubungan kerja sama Jepang

1
dan Indonesia tentunya didasarkan atas kepentingan nasional negara Jepang terhadap
Indonesia yaitu bagaimana memengaruhi publik Indonesia melalui Manga dan Anime.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lufi Wahidati, Mery Kharismawati dan Alvin Octo
Mahendra pada tahun 2018 disebutkan bahwa sebanyak 62% mahasiswa mengaku pertama
kali mengenal bahasa Jepang melalui produk budaya populer Jepang termasuk di dalamnya
anime, manga, lagu, drama, film dan game Jepang (Wahidati et al., 2018). Hal ini
mengindikasikan bahwa secara tidak langsung negara Indonesia–terkhususnya pemuda
Indonesia–telah terpengaruh oleh kebudayaan Jepang melalui diplomasi budaya yang
dilakukan oleh pemerintah Jepang yaitu dengan mempelajari bahasa dan budaya negara
Jepang. Tidak terbatas sampai sana, diplomasi publik yang dilakukan negara Jepang terhadap
remaja Indonesia juga akan memberikan dampak jangka panjang karena sifat diplomasi
publik yang “one-way-communication” di mana seorang individu tidak bisa melakukan
kritisasi terhadap permasalahan yang terjadi secara langsung, sehingga dampak negatifnya
apabila terdapat unsur propaganda di dalam Anime dan Manga, maka sikap dan perilaku
remaja maupun pemuda Indonesia akan ikut terpengaruh.

Jauh dari itu, Anime dan Manga adalah salah satu dari upaya pemerintah Jepang untuk
melakukan diplomasi dengan negara Indonesia melalui pendekatan soft power. Adapun
tulisan ini dimaksudkan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh yang dilakukan
pemerintah Jepang terhadap publik Indonesia melalui Anime dan Manga.

2
B. ANALISIS

Seperti yang sudah sempat disinggung pada pendahuluan bahwasanya masuknya Anime
dan Manga ialah sebagai bentuk lanjutan dari diplomasi budaya Jepang terhadap Indonesia.
Hadirnya Anime dan Manga tentu telah memberikan dampak yang begitu luar biasa pada
masyarakat Indonesia seperti telah mengubah pola perilaku masyarakat Indonesia terhadap
negara Jepang. Salah satu contoh dari pola perilaku ini ialah kecintaan masyarakat Indonesia
terhadap bahasa Jepang. Novianti (2007) mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil angket
yang disebarkan ke 170 mahasiswa Sastra Jepang di 4 universitas yaitu Universitas
Padjajaran, Universitas Brawijaya, Universitas Widyatama dan Universitas Bina Nusantara,
sebanyak 58% responden mengatakan bahwa mereka memilih jurusan Sastra Jepang karena
ketertarikannya pada budaya populer Jepang dan bahkan 75% responden mengatakan bahwa
drama dan animasi dalam bahasa Jepang membantu dalam proses pembelajaran bahasa
Jepang (Novianti, n.d., 2007).

Selain ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap bahasa Jepang, pengaruh lain yang
kontras terjadi di dalam lingkungan masyarakat Indonesia ialah diselenggarakannya pameran
yang bernama Japan Foundation. Pengunjung pameran Japan Foundation saat
dilangsungkan beberapa pameran kebanyakan berasal dari anak muda (rentang SMP dan
SMA) yang sangat tertarik dengan kehidupan Jepang dan ingin lebih dekat lagi dengan
budaya negara tersebut (Sumber: Japan Foundation Jakarta). Lebih jauh, komik Jepang juga
merupakan salah satu pemicu anak muda untuk mengetahui Jepang lebih dekat (Novianti,
n.d., 2007). Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian di atas dapat dikatakan bahwa Jepang
telah sukses dalam merealisasikan diplomasi budaya mereka kepada publik Indonesia. Dalam
hal ini diplomasi budaya yang digunakan pemerintah Jepang ialah diplomasi publik dengan
cara pendekatan soft power.

Keberhasilan yang dilakukan oleh pemerintah Jepang dalam memengaruhi publik


masyarakat Indonesia tentunya dibantu oleh karakter Anime dan Manga Jepang sebagai aktor
utama dalam memperkenalkan budaya sekaligus negara Jepang kepada masyarakat Indonesia.
Selain itu tujuan lain dari hadirnya Manga dan Anime di Indonesia ialah untuk meningkatkan
pendapatan ekonomi nasional negara Jepang. Terakhir, Anime dan Manga merupakan
instrumen negara Jepang dalam melangsungkan kepentingan nasional negara mereka, yaitu
untuk mengenalkan negara Jepang ke masyarakat mancanegara terkhususnya masyarakat
Indonesia.

3
C. KESIMPULAN

Hadirnya globalisasi di dunia internasional telah mengubah tingkah dan pola perilaku
masyarakat dunia. Negara-negara dunia internasional seperti tidak mengenal lagi batasan
antar negara. Pesatnya perkembangan teknologi dan kemudahan dalam mengakses
sumber-sumber informasi menjadi poin utama dari hadirnya globalisasi. Salah satu
produk dari kehadiran globalisasi di dunia internasional ialah munculnya karakter Anime
dan Manga Jepang ke dalam dunia perfilman dan perkomikan Indonesia. Hal ini terjadi
karena terjadinya proses transfer budaya dari negara Jepang kepada negara Indonesia
melalui diplomasi publik. Diplomasi publik ialah suatu kegiatan untuk memengaruhi
publik negara lain melalui media film, TV ataupun radio. Jepang dalam memperkenalkan
Anime dan Manga kepada publik Indonesia dapat dikatakan berhasil mengingat
banyaknya pemuda Indonesia yang menyukai Anime dan Manga dan bahkan ada yang
mengambil studi Sastra Jepang.

Ditinjau dari studi hubungan internasional, Anime dan Manga adalah salah satu
bentuk diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Jepang terhadap publik Indonesia
melalui pendekatan soft power. Pendekatan soft power ialah sebuah pendekatan di mana
dalam pelaksanaannya menggunakan cara-cara yang lembut tanpa adanya paksaan.
Tujuannya ialah tak lain untuk memperkenalkan kebudayaan Jepang dan menciptakan
citra baik negara Jepang terhadap masyarakat Indonesia. Pada intinya, Anime dan Manga
adalah salah satu bentuk dari kepentingan nasional pemerintah Jepang. Hasilnya, Jepang
berhasil melakukan diplomasi publik kepada masyarakat Indonesia melalui pendekatan
soft power lewat karakter Anime dan Manga.

4
REFERENSI

Novianti, N. (n.d.). DAMPAK DRAMA, ANIME, DAN MUSIK JEPANG TERHADAP MINAT
BELAJAR BAHASA JEPANG.
Similarity - Effendi - Diplomasi Publik Jepang. (n.d.).
Soesilowati, S. (n.d.). Diplomasi Soft Power Indonesia melalui Atase Pendidikan dan
Kebudayaan.
Wahidati, L., Kharismawati, M., & Mahendra, A. O. (2018). PENGARUH KONSUMSI ANIME
DAN MANGA TERHADAP PEMBELAJARAN BUDAYA DAN BAHASA JEPANG. 7(1).
 

Anda mungkin juga menyukai