Anda di halaman 1dari 4

Bagaimana cara jepang memperkenalkan budaya tradisonal dan budaya populernya di kenal

seluruh dunia ?
Contoh budaya yang di terapkan di system Pendidikan di jepang
1. Sekolah Negeri Mengajarkan Seni Tradisional
Yang dianggap penting bagi sekolah negeri di Jepang mungkin jauh melebihi apa yang dipercayai
oleh banyak sekolah Masyarakat jepang selalu menerapkan apa yang sudah ia pelajari ke generasi
muda, serta mendidik generasi generasi penerus untuk mencintai budaya jepang tersebut.
Pemerintah jepang pun mendukung system Pendidikan di jepang dengan memperkenalkan nilai
nilai budaya tradisional kepada generasi muda dan di terapkan di sekolah sekolah di jepang
lainnya. Di Jepang, jika kamu bersekolah di sekolah negeri, kamu akan diajarkan mata pelajaran
shodo atau kaligrafi dengan menggunakan kuas bambu pada kertas yang terbuat dari kertas beras.
Ada pula haiku atau seni menulis puisi secara formal. Karya seni ini membutuhkan pemahaman
bahasa dan menanamkan rasa hormat pada tradisi lokal.
2. Aisatsu ( Memberi Salam )
Aisatsu
terdiri dari dua buah kanji, yaitu

(ai) dan

(satsu). Yang pertama
memiliki arti seperti “mendorong” dan “melakukan pendekatan”. Kanji kedua juga
mengandung arti yang mirip; Di jepang aisatsu sangatlah penting untuk kelancaran dan pergaulan
untuk memulainya sebuah komunikasi.

3. OJIGI ( Memberi Hormat )


adalah kebiasaan membungkukkan badan yang biasa dilakukan oleh orang Jepang, sebelum
membungkukkan badan biasanya terlebih dahulu mengucapkan aisatsu.
Ojigi memiliki 2 kategori khas yakni saat posisi berdiri (立礼 : Ritsurei) dan saat duduk (座礼 :
Zarei)
Pada posisi berdiri terdapat 3 posisi ojigi berdasarkan tingkat kemiringan saat memberi hormat.
Eshaku (会釈) , Keirei (敬礼), Saikeirei (最敬礼) adalah 3 posisi Ojigi yang dibedakan serendah
apa membungkuk dan kepada siapa ojigi dilakukan.
Yang sering di gunakan pada umumnya adalah ojigi Eshaku (会釈). Asal usul kata Ojigi
etimologinya berasal dari kata Jigi .pada periode Edo yang memiliki arti harapan yang baik saat
berbuat sesuatu. Adapun pada periode Heian, Ojigi sering dipraktekkan dengan arti yang
sesungguhnya yaitu membungkuk badan, kemudian pada periode Kamakura dan Muromachi 4 arti
dari kata Ojigi menjadi berbagai macam yaitu permintaan maaf, ucapan terima kasih dll)

4. Discipline
Arahan dari Menteri Pendidikan Jepang mengharuskan siswa datang 10 menit sebelum pelajaran
dimulai setiap harinya. Hal tersebut membantu mengajarkan ketepatan waktu pada generasi baru.
Budaya ini dianggap menjadi kunci utama kemajuan pesat Jepang menjadi negara industri modern.
Sebagaimana tertanamnya sikap sejak masa sekolah, hal tersebut akan terbawa hingga dewasa,
Berbanding terbalik dengan negara kita tercinta yaa gaes
Kalo di Indonesia bahkan ada segelintir oknum/kelompok yang meminta keringanan Ketika telat
ya gaes. Kalau dalam bahasa Jepang nya, kebiasaan buruk Indonesia ini disebut dengan ゴム時間
alias Jam Karet
Cara Jepang memperkenalkan Budaya Tradisional maupun budaya populer nya ke Skala
Internasional
Diplomasi Budaya Jepang ke Skala Internasional
Upaya pengenalan budaya jepang ke mancanegara tersebut didukung modal soft power yang
dimiliki Negeri Matahari Terbit. "Jepang adalah negara kuat yang punya hard power, makanya
mereka punya soft power," Dalam hard power, sebuah negara dapat memuluskan keinginannya
dengan tindakan penuh kekerasan seperti senjata. Tapi tidak dengan Negara jepang, Sebaliknya,
pendekatan soft power berlangsung mulus melalui cara-cara yang tidak menakutkan, seperti
memasukan dan mengenalkan budaya jepang tersebut ke negara luar. Di situasi saat ini pemerintah
jepang sangat berperan penting dalam menyukseskan penyebaran budaya tradisional maupun
budaya populer yang termasuk dalam soft power. "Negara Jepang juga maju untuk membantu
distribusi unit usaha ke luar negeri karena ujung-ujungnya buat negara mereka sendiri," Dengan
menggunakan cara tersebut sehingga dengan mudahnya budaya jepang dapat melebar luas ke
mancanegara termasuk indonesia.
Pemerintah Jepang memang gencar mempromosikan dan mengenalkan budaya dan industri kreatif
melalui program Cool Japan yang diluncurkan tahun 2002 silam. Salah satu bentuk dukungan
pemerintah Jepang adalah menfasilitasi perusahaan industri kreatif untuk promosi di Indonesia
melalui ajang tahunan seperti Anime Festival Asia Indonesia yang berlangsung sejak 2012. soft
power berfungsi untuk melanggengkan kepentingan nasional sebuah negara di tempat lain. Jauh
sebelum budaya jepang masuk ke nusantara Jepang telah memperkenalkan alat musik taiko
(gendang) dan samisen (sejenis gitar) sejak tahun 1800an dalam pameran kebudayaan di London.
Dalam kasus Jepang dan Indonesia, alasannya adalah faktor ekonomi. Kita ambil contoh kecilnya
"Jika Jepang berinvestasi besar di Indonesia, maka dengan sendirinya masyarakat Indonesia akan
menerima kebudayaan jepang masuk kedalam Indonesia. Setelah kebudayaan Jepang masuk ke
indonesia, termasuk budaya populer diterima dengan tangan terbuka di Indonesia, upaya untuk
menjadikan masyarakat Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan juga diharapkan semakin
mulus. "Negara kita ini pasar untuk Jepang dengan jumlah penduduk yang sangat besar," Indonesia
memang pasar yang menggiurkan bagi pengusaha Jepang. Seperti kasus President dan CEO
Kadokawa Contents Academy Tetsuya Koga, yang berniat membangun sekolah animator di
Jakarta pada tahun 2015 silam. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di Indonesia,
terutama di kota-kota besar, menjadi salah satu alasan mengapa negara ini menjadi tempat tujuan
Jepang untuk berbisnis dan memperkenalkan budayanya ke indonesia. masyarakat Indonesia
sangat mudah menyerap kebudayaan asing yang masuk, berbanding terbalik dengan jepang yang
memperkenalkan budaya tradisional maupun popularnya ke mancanegara. "Jika hal seperti ini
tidak segera dibenahi oleh pemerintah dan kaum kaum rebahan di indonesia. Selamanya kita akan
menjadi babu untuk kepentingan negara lain,"
Budaya pop jepang yang mulai berkembang sangat pesat dan sangat diminati kaum remaja di
Indonesia, terutama budaya pop, seperti anime, manga, dan game jepang yang memengaruhi
gayahidup remaja di indonesia. Demam budaya Jepang ini membuat remaja-remaja di Indonesia
membuat suatu komunitas atau organisasi pecinta budaya pop Jepang tersebut.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENYEBARAN BUDAYA POPULER JEPANG DI
INDONESIA
Pada era globalisasi sekarang gaya hidup sangatlah penting dalam mendeskripsikan dan
mencerminkan diri seseorang di lingkungan masyarakat. Globalisasi budaya yang terus
berkembang dalam segala lingkup kehidupan masyarakat, menimbulkan suatu istilah baru, yaitu
budaya populer biasa dikenal dengan istilah budaya pop. Budaya pop ini mengusung nilai dari
ideologi negara asalnya yang jauh berbeda dari negara yang terkena imbas dari budaya populer
tersebut.
Budaya pop yang mulai berkembang dan sangat diminati kaum remaja di Indonesia, yaitu budaya
Jepang terutama budaya pop, seperti anime, manga, dan game jepang yang memengaruhi gaya
hidup remaja di indonesia. Demam budaya Jepang ini membuat remaja-remaja di Indonesia
membuat suatu komunitas atau organisasi pecinta budaya pop Jepang tersebut.
Ada beberapa gaya hidup remaja di Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya Jepang mulai dari:
Makanan, outfit (cara berpakaian), musik, tayangan televisi, manga dan Anime.
Dengan masuknya budaya pop jepang ke Indonesia pastinya akan memberikan hal poisitf dan
negative. Jadi saya akan membahas dari hal positif yang di timbulkan dengan masuknya budaya
pop jepang di Indonesia.
Hal positif :
1. Bisnis makanan jepang mulai banyak di geluti oleh masyarakat Indonesia sehingga dapat
menambah perekonomian di Indonesia.
2. Kembali lagi ke perekonomian ya, banyak pengusaha baju di Indonesia yang
mengkolaborasikan pakaian Indonesia dan Jepang, sehingga menambah omset untuk
perekonomian di Indonesia.
3. Dengan masuknya budaya pop jepang di indonesia banyak remaja yang ingin mempelajari
bahasa jepang. Di sekolah pun sudah ada beberapa yang terdapat pelajaran bahasa jepang.
Kecintaan masyarakat terhadap manga, anime dan music (J-POP) semakin besar. Dengan
demikian dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta dapat mempelajari dan menambah variasi
dalam dunia industri musik di Indonesia.
Hal negatif yang di timbulkan :
1. Kaum remaja di Indonesia lebih menggemari makanan khas Jepang di bandingkan makanan
khas Indonesia yang jauh lebih oishii to omoimasu. Padahal makan nasi padang pake tangan lebih
nikmat di bandingkan makan sushi pake sumpit to omoimasu
2. Remaja Indonesia perlahan-lahan melupakan pakaian tradisional sehari hari bahkan ada yang
menggunakan jinbei untuk tidur bukannya menggunakan sarung tradisional khas Indonesia.
3. Mengurangi rasa cinta terhadap musik Indonesia dan Lebih menyukai musik jepang atau j-pop
serta Meniru gaya jejepangan atau artis jepang idolanya.
Ni guruppu No happyou wa ijou desu.
Go seichoo arigato gozaimashita

Anda mungkin juga menyukai