buku ini adalah buku khusus untuk choukai atau menyimak untuk pola kalimat
dari buku tersebut sama dengan buku Tata Bahasa Jepang ( bunpou ) akan tetapi
bentuk soalnya berbeda . Lalu buku kedua adalah buku mata kuliah choukai itu
kunci jawaban dari buku khusus choukai / menyimak yaitu buku Minna no
choukai dosen bukan hanya menerangkan tentang menyimak tapi juga kaiwa
yang di drill setiap pertemuan kepada mahasiswa, dengan konteks yang sama
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Manusia yang dilahirkan di suatu daerah atau negara pasti akan mewarisi
kebudayaan dari daerah maupun negara tersebut, dimulai dari manusia itu belajar
berbicara, belajar mengenal lingkungan, dan belajar bersosialisasi dengan
masyarakat. Budaya yang telah dipelajari akan melekat pada diri manusia
tersebut, membuat manusia ini memiliki keistimewaan dan ciri khas yang bisa
dibanggakan ketika ia bersosialisasi dengan dunia luar. hal ini pula yang
caraberfikir dan cara berlaku yang merupakan ciri khas suatu bangsa, masyarakat,
atau sekelompok orang. Maka kebudayaan terdiri dari hal-hal seperti bangsa,
dan lain-lainnya.
berubah sesuai jamannya.Budaya ini dapat berubah menjadi sebuah budaya tinggi
yang dihargai sesuai dengan jaman, bahkan diakui sebagai sebuah budaya bangsa
jika sudah dikonsumsi dan diakui oleh masyarakat banyak (Storey,1996: 7).
Budaya tinggi yang dihargai disini mengandung arti suatu kreasi hasil kreatifitas
yang ada didalam pikiran mereka.Jika individu tersebut memiliki ide dalam
menyenangkan dan disukai banyak orang, hal ini karena budaya tersebut
merupakan hasil kreatifitas individu yang berkualitas dan mempunyai daya jual
tinggi sehingga menjadi sebuah karakter dari budaya pop itu sendiri (Storey,
1993: 10). Budaya pop juga merupakan budaya massa yang berarti diproduksi
oleh massa dan dikonsumsi oleh masyarakat pula. Melihat sifat dari budaya pop
yang berkembang sesuai dengan tuntutan jaman, tampaknya cocok dengan gaya
anak muda yang dalam proses pencarian identitas dirinya selalu merindukan
sesuatu yang baru, atau sesuatu yang lain dari yang dikenakannya sehari-hari.
budaya trend atau budaya massa sebagai konsep yang dipertentangkan dengan
seni klasik, tradisional, dan budaya ningrat (Nakamura, 1964: 10). Beberapa
genre dari budaya populer jepang yang berkembang pesat akhir-akhir ini
Jepang merupakan salah satu negara maju dalam bidang teknologi. tetapi
sangat menjunjung tingga nilai tradisional yang mereka miliki, terbukti dengan
nyaman untuk dikunjungi oleh wisatawan asing yang ingin mengenal ataupun
padat. Penduduk Jepang terkenal sebagai orang-orang yang maniak kerja atau
“work holik”.sifat orang jepang yang pantang menyerah serta teliti dalam
mengerjakan sesuatu serta sistem pemerintahan yang rapi dan terjaga sehingga
menjadikan negara tersebut cepat berkembang sampai menjadi negara yang maju
hingga saat ini. Selain itu Jepang juga negara yang memiliki berbagai macam
budaya serta keunikan dalam menciptakan ide – ide untuk membuat sesuatu.
Budaya populer Jepang merupakan budaya pop atau budaya massa yang
berasal dari negara Jepang itu sendiri, kebutuhan masyarakatnya yang tinggi akan
musik dan film. Produk budaya populer ini tidak hanya populer di Jepang sendiri,
di Indonesia juga khususnya di Jakarta produk budaya populer ini dinikmati dan
dikonsumsi secara massal, seperti banyaknya film – film animasi (anime) Jepang
yang sudah atau masih ditayangkan oleh televisi - televisi swasta di Indonesia
sampai sekarang. Selain itu berbagai macam judul komik yang dicetak dan
DVD musik dan film Jepang yang beredar di masyarakat. Produk budaya populer
ini dibuat untuk menyenangi masyarakat itu sendiri dimana masyarakat masih
dalam berbusana disana sangatlah tinggi. Dapat dilihat dari berbagai macam jenis
tren Fashion yang ada di jepang, seperti Lolita, Ganguro, Visual kei,
kepada publik di jalan pinggiran kota seperti yang rutin dilakukan di kota kecil
seperti Shinjuku dan Harajuku setiapa akhir pekan, sehingga melahirkan istilah
peminat Fashion dan tren pakaian bergaya jepang yang bebas dalam
pakaian untuk cosplay, maupun aksesoris kalung, gelang, gantungan kunci, topi,
berbagai macam jenis tas dll dari serial animasi-animasi Jepang tersebut.
populer jepang, seperti yang dikatakan Storey sebelumnya bahwa, budaya pop
budaya populer jepang lainnya yang terkenal dan banyak disukai oleh orang –
orang di seluruh Dunia khususnya di Jakarta seperti :Anime atau film kartun
Jepang dan Manga atau komik Jepang, J-musik atau Japan musik dengan
Eropa/Amerika, yaitu kartun dan komik. Anime bahkan sudah dikenal sejak
jamannya TVRI. Salah satumya serial Dash Yonkuro yaitu serial yang
mengisahkan tentang mobil mini 4WD buatan Tamiya yang terkenal sekali saat
itu. Lalu seiring berjalannya waktu satu per satu Anime Jepang mulai
Sailormoon, Dragon Ball Z, One Piece, Naruto, dan lain - lain. Bahkan saat ini
film atau serial televisi Jepang yang genrenya action plus special effects atau
dilihat dari beberapa tayangan televisi swasta yang menayangkan serial Kamen
setiap toko buku di Indonesia khususnya Jakarta. Judul-judul seperti Kungfu Boy,
Kotaro, Dragon Ball Z, Sailormoon, Legenda Naga, Kenji, Detektif Conan, One
Piece, Naruto, Shaman King, Bleach, dll banyak disukai mulai dari anak – anak
manga sekarang ini? Sepertinya perkembangannya semakin meluas saja. Hal ini
Indonesia khususnya Jakarta. Mulai awal tahun 2000-an, musik Jepang menjadi
salah satu genre musik yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia,
khususnya anak-anak muda. Bahkan, video clip dari artis atau band Jepang itu
sendiri saat ini sudah bisa ditonton lewat televisi swasta. Contohnya seperti
GLAY, L’Arc~en~Ciel, Utada Hikaru, Ayumi Hamasaki dll demikian juga dengan
sangat pesat sekali di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung dan
Surabaya, saat ini cosplay sering meramaikan acara – acara yang bertemakan
Jepang sambil menghibur para pengunjung yang datang untuk sekedar berfoto
dengan para cosplayer – cosplayer yang hadir. Saat ini budaya pop Cosplay
bukan sesuatu hal yang aneh lagi dimata masyarakat. Salah satu ontoh, saat
penulis menghadiri acara Jepang di kota Bandung mereka seakan membuka diri
hati tertentu. Dan masyarakat menyambut positif dengan aksi mereka tersebut.
Oleh karena itu penulis melakukan penelitian yang yang berhubungan
sudah banyak dituliskan, akan tetapi hal ini tidak membuat penulis kehabisan ide
untuk membuat penelitian yang berbeda dari penulis sebelumnya. Perbedaan jelas
terlihat pada jumlah komunitas atau kelompok penggemar budaya jepang yang
diteliti lebih banyak dengan jumlah sample tiga puluh kelompok atau komunitas
sebuah grup, dan kelompok yang terbentuk secara acak tanpa adanya suatu
budaya jepang yang ada di Jakarta seperti festival budaya jepang yang rutin di
adakan setiap tahun oleh Universitas dan sekolah – sekolah di Jakarta. Kegiatan
lain, bersama dengan teman – teman sering mengadakan acara Jepang di wilayah
Jakarta, juga sering mengadakan kompetisi band indie Jepang dan perlombaan –
Budaya populer Jepang saat ini sedang digemari oleh masyarakat, seperti
anime, manga, film, musik, idol dan cosplay. Budaya populer ini diproduksi
untuk dikonsumsi oleh masyarakat dari segala kalangan. Masyarakat yang sama-
penggemar budaya Jepang tertentu bergantung dari jenis produk budaya yang
mereka sukai.
lalu kelompok penggemar yang menyukai “Musik”. Dengan cara tersebut penulis
menganalisis hasil data kedalam kelas – kelas berdasarkan kesukaan mereka pada
masalah seperti :
1. Bagaimana terbentuknya kelompok-kelompok penggemar budaya Jepang
yang satu dengan yang lainnya dari seluruh kelompok penggemar budaya
1.4 PembatasanMasalah
1.5 Tujuan
1.6 Manfaat
penulis terhadap berbagai macam kelompok penggemar budaya Jepang yang ada
di Jakarta serta dapat membedakan satu kelompok dengan kelompok yang
lainnya.
“karya yang dibuat untuk menyenangi orang”, budaya yang dibuat oleh
Storey,1996: 10). Dalam hal ini, budaya populer memang budaya yang
keseluruhan cara hidup yang dilakukan atau dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya populer juga merupakan budaya rendah (low culture) kerena memiliki
nilai komersil yang bias dijual di masyarakat umum, berbeda dengan budaya
Budaya populer sering kali berkaitan dengan budaya yang tertinggal atau
budaya komersial dampak dari produksi massal, sedangkan budaya tinggi adalah
kreasi hasil kreativitas individu (Pierre Bourdieu, 1993: 146). Selain berkaitan
dengan budaya massa atau mass culture. Dilihat dari sudut pandang budaya
massa ini, budaya pop dianggap sebagai dunia impian bersama seperti yang
diungkapkan oleh Richard Maltby, bahwa budaya pop memberi ruang bagi
eskapisme (pelarian diri) yang bukan hanya lari-lari, atau ketempat tertentu, tetapi
suatu pelarian dari dunia kita sendiri (Richard Maltby, 1989: 101). Eskapisme
suatu komunitas.
penelitian observasi dengan analisis data kualitatif, yaitu data yang berupa
tersebut yaitu,
berkumpul.
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini penulis melakukan kajian terhadap materi yang penulis
Bab IVKesimpulan
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan penulis.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Budaya populer
hari yang dinamis, yang menjadi situs kontestasi dan pergulatan gaya hidup dan
Istilah budaya populer culture popular sendiri dalam bahasa latin merujuk
secara harfiah pada “culture of the people” budaya orang – orang atau
masyarakat. Itulah sebabnya banyak para pengkaji budaya yang melihat budaya
popular sebagai budaya yang hidup lived culture dan serangkaian artefak budaya
yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari – hari orang kebanyakan. menurut
popular sebagai, sekumpulan artefak yang ada, seperti film, kaset, pakaian, acara
made by the people, not imposed upon them; it stems from within, from
below. And not from above. Popular culture is the art of making do with
Budaya sebagai suatu proses yang aktif dan hidup. Karna itu, budaya
populer diyakini hanya dapat berkembang dari dalam (from within), ia tidak bisa
dipaksakan dari luar atau dari atas (from without or above). Budaya populer
menyebutkan bahwa ada titik awal yang menyatakan budaya populer memang
budaya yang menyenangkan dan banyak disukai orang (Storey, 1993: 10). Kita
seperti komik, album musik seorang penyanyi atau band maupun banyaknya
Dalam hal ini, budaya populer memang budaya yang menyenangkan dan
kebudayaan sebagai keseluruhan cara hidup yang dilakukan atau dialami dalam
kehidupan sehari-hari. Budaya populer juga merupakan budaya rendah atau (low
culture) karena memiliki nilai komersil yang dapat dijual pada masyarakat
umum.
Kenyamanan dan kesenangan masyarakat akan hasil dari produk budaya populer
banyaknya pula populasi masyarakat dalam kehidupan modern saat ini. Jepang
sebagai Negara yang memiliki budaya yang beragam, juga menjadi salah satu
diragukan lagi televisi merupakan aktifitas waktu luang paling popular di dunia
(Storey, 1996: 11). Film dpelajari dari segi potensinya sebagai sebuah ‘seni’,
perubahan teknologi produksi film; film dikutuk sebagai produksi budaya; dan
film didiskusikan sebagai situs penting bagi produksi subjektivitas individu dan
terelakan lagi dari kehidupan kita. Sewaktu masih muda, untuk mendapatkannya
saya harus bersusah payah. Kini rasanya musik pop muncul kemanapun saya
Selain itu, kita bisa menemukannya di toko-toko musik, diberbaga konser dan
akan diri. Pilihan itu juga mendorong kesejahteraan ekonomi industri musik. Saat
ini nilai penting musik pop, yang tentu saja bersifat kultural dan ekonomi, telah
membawanya menjadi fokus sentral dalam cultural studies (Storey, 1996: 116).
kesepadanan kata untuk budaya populer itu sendiri dalam bahasa Jepang.John
berikut:
--- to mass culture produce not by individuals but what adorno has aptly
called the ‘cultural industry’. Mass popular culture in this sense include
32).”
“tidak ada istilah bahasa jepang yang benar-benar tepat untuk ‘budaya
rakyat ….saya memilih istilah pertama --- budaya massa yang dihasilkan
‘industri budaya’. Budaya populer massa dalam hal ini melingkupi manga
Jepang atau komik, baik yang versi cetak maupun berupa animasi,
manga, cosplay (pengguna kostum), musik dan film. Produk budaya populer ini
produk budaya populer ini dinikmati dan dikonsumsi secara massal, seperti
banyaknya film – film animasi (anime) Jepang yang sudah atau masih
antaranya adalah : serial animasi doraemon, detektif conan, one peace, naruto,
bleach, air gear. Selain itu berbagai macam judul komik yang dicetak dan
DVD musik dan film Jepang yang beredar di masyarakat. Produk budaya populer
ini dibuat untuk menyenangi masyarakat itu sendiri dimana masyarakat masih
Sama seperti apa yang sudah di utarakan oleh Clammer, Kato juga
menyatakan bahwa tidak ada istilah yang tepat dalam bahasa Jepang untuk
budaya populer yang sesuai dengan arti dalam bahasa Inggris (popular culture).
Namun, yang paling mendekati dengan arti budaya populer adalah taishu bunka
yang memiliki makna budaya massal (Kato, 1989: 17). Dengan kata lain, taishu
bunka yang berarti budaya massal mengandung pengertian yang serupa dengan
budaya populer karena budaya yang disukai oleh masyarakat tanpa harus
mengikuti norma– norma yang berlaku di masyarakat atau dengan kata lain bebas
Salah satu produk budaya pop asal Jepang yaitu, Anime (アニメ) adalah
animasi khas Jepang dengan gambar berwarna – warni yang menampilkan tokoh
– tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita yang ditujukan untuk beragam
jenis penonton. Anime merupakan kata serapan dari bahasa Inggris “Animation”
dan pembuat Anime disebut animator. Anime sendiri dipengaruhi gaya gambar
Manga atau komik asal Jepang. Manga adalah istilah untuk sebutan komik
Jepang, Manga (漫画) (baca: man-ga, atu mang-ga) merupakan kata yang berarti
istilah-dalam-anime-manga/
Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek (hanya
kebanyakan masih ditujukan untuk anak-anak. Materi cerita yang disajikan masih
berkisar dalam kebaikan melawan kejahatan dan sesuatu yang lucu. Perubahan
baru mulai tampak terjadi pada era 1970-an. Anime yang diangkat dari karya
mangaka dengan nama Monkey Punch, yaitu Lupin Sansei (Lupin III) menjadi
dewasa dan slapstick violence. Pada era 80 sampai 90-an awal, Akira Toriyama
anime dan manga. Toriyama dengan anime Dragon Ball nya yang muncul mulai
tahun 1986 dan Takahashi dengan karya-karyanya seperti Urusei Yatsura dan
Omukashi Kum-Kum yang dikenal melalui media televisi (pada masa itu hanya
ada 1 stasiun televisi yaitu TVRI) pada sekitar akhir tahun 70-an. Anime ini
ditayangkan pada sore hari sekitar pukul 17.30 WIB. Memasuki era 80-an, di
Indonesia mulai dikenal adanya VCR player (Beta kemudian disusul VHS) yang
kemudian mengawali beredarnya anime secara luas. Pada awalnya yang masuk
adalah Cyborg 009 (OVA). Kemudian muncul serial anime pertama yaitu
Chodenji Mashin Voltes V (Voltus 5) yang mendapat respon sangat baik. Setelah
genre. Selain Voltes, kemudian dikenal pula serial-serial seperti Sengoku Majin
Goshogun, Uchuu Taitei God Sigma, Mazinger Z (Red Shadow), Getta Robo
(Shogun Geta), Kotetsu Jeeg (Jeeg the Steel Robot), Ginga Shippuu Sasuraiger
(Wonder Six), Cho Kosoku Galvion, Babiru 2 Sei (Babylon Tower), Mashin
Hayabusa, Ikkyu San, Candy Candy, Hana no Ko Runrun (Lulu the Flower
Angel), Uchuu Senkan Yamato (tidak semua serialnya, hanya versi movie) dan
Kata “manga” digunakan pertama kali oleh seorang seniman bernama Hokusai
dan berasal dari dua huruf Cina yang artinya kira-kira gambar manusia untuk
menceritakan sesuatu. Pada akhir abad 18, manga mulai muncul untuk pertama
kalinya. Buku komik yang pertama muncul adalah kibyoushi yang berisikan
cerita dengan gambar beserta narasi dan dialog di sebelah atau mengelilinginya.
Tema yang diangkat pun bermacam-macam. Pada akhir abad 19, Jepang secara
adalah peranan Osamu Tezuka yang dikenal sebagai “God of Manga”. Tetsuwan
Atom adalah manga karya Osamu Tezuka yang terkenal dan mendunia baik
http://furahasekai.wordpress.com/2011/09/09/genre-istilah-dalam-anime-manga/
mereka sendiri.
Budaya populer Jepang semakin unik dan kreatif, berkembang pesat dan
meraih keberhasilan dan diterima oleh masyarakat umum secara antusias, baik di
menikmati saja produk budaya populer tersebut, hingga ada sebagian masyarakat
yang menjadikan produk budaya populer tersebut sebagai suatu kebutuhan hidup
yang tidak bisa dipisahkan dari hidup mereka. Seperti yang di ungkapkan oleh
Storey bahwa, budaya populer mengubah cara pandang masyarakat dalam hal
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya film animasi Jepang yang di
tayangkan oleh televisi swasta baik pada hari minggu maupun hari libur nasional.
Acara-acara yang identik dengan kebudayaan populer Jepang saat ini sering di
bahasa dan sastra Jepang yaitu: nihon bunka matsuri (festival budaya Jepang).
memberikan sebuah benda atau produk yang mengikuti tayangan film animasi
konsumen’ (Storey, 1996: 143). Analisis budaya mengenai konsumsi muncul dari
dikonsumsi segera atau untuk ditukar dengan barang lain (Storey, 1996: 143-
144). Dengan kata lain, kapitalis dalam persaingan pasar membuat para produsen
mereka laku di pasaran. Dengan banyak nya produk budayapopuler yang ada di
barang demi mendapatkan upah kerja dan barang-barang hasil produksi itu dijual
dengan menggunakan uang yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka, dengan
kata lain, masyarakat pekerja menjadi konsumen dari produk budaya mereka
ditemukan pada apa yang dikonsumsi, bukan pada apa yang dihasilkan. Ideologi
(Storey, 1968: 9). kontrolsosial disini berarti secara tidak sadar masyarakat telah
melalui tingkah laku yang telah ada pada kebiasaan dan proses kejiwaan yang
1992: 78).
79). Pola konsumsi disini bisa bertujuan untuk kepentingan pribadi dalam
sendiri maupun untuk orang lain, begitu pula sebaliknya kepentingan kelompok
merupakan kepentingan pribadi juga. Hal ini terlihat dari meningkatnya penjualan
suatu hasil dari produk budaya populer kepada individu, dengan semakin
banyaknya produk tersebut berada dipasaran sehingga kita dapat dengan mudah
teks, lagu, novel, puisi, majalah, video dan lain-lain yang dibuat sebagai respon
Para penggemar adalah bagian paling tampak dari khalayak teks dan
(fandom) lagi-lagi berada dibawah tatapan kritis cultural studies (Storey, 1996:
potensial.Hal ini berarti bahwa kelompok penggemar dilihat sebagai prilaku yang
berlebihan dan berdekatan dengan kegilaan(9). Jenson menunjukan dua tipe khas
perwujudan orang yang ingin menjadi seperti tokoh yang ada pada Anime,
Manga, Grup musik maupun Film Jepang dengan memakai kostum yang sama
sumber http://www.forummotion.com/japanforums/Friday/feb.15.2013/01;28pm
bahasa Inggrisnya berarti special effects. Jadi arti secara keseluruhan dari kata
Tokusatsu itu adalah film atau serial televisi Jepang yang genrenya action plus
special effects. Banyak sekali contoh dari serial Tokusatsu seperti, Kamen Rider
sumber http://www.forummotion.com/japanforums/Friday/feb.15.2013/01;28pm.
BAB 3
pola konsumsi masyarakat Jakarta terhadap budaya populer Jepang. Pola konsumsi
produk budaya populer oleh seseorang bisa bertujuan untuk kepentingan pribadi
maupun ataupun kepentingan sosial (keesing, 1992: 79). Pola konsumsi disini
sosial karena memberikan keuntungan bagi diri sendiri maupun untuk orang lain,
juga.
terdiri dari berbagai macam nama dan jenis yang berbeda-beda tergantung
kesukaan mereka terhadap budaya Jepang itu sendiri. Sesuai hasil penelitian
dan banyak dari komunitas – komunitas tersebut yang hanya tinggal nama atau
sudah tidak lagi aktif dan tidak stabil dalam eksistensinya. Sehingga tidak semua
Jepang yang terus berkembang jumlah komunitas Jepang di Jakarta pun akan
hingga saat ini dan hanya berjumlah 25 komunitas. Berikut nama komunitaas –
2. Haranochi Community
4. Komutoku 16. Indo Manga
Dari dua puluh lima komunitas Jepang di atas yang tersebar diseluruh
pop Jepang menjadi tiga macam kelompok seperti, menyukai Cosplay, menyukai
Anime dan Manga, lalu menyukai Musik Jepang. Berikut ini adalah bagan
KAT-TUN Indonesia
Phiharmonesia (Indonesian
Versailles Community)
Analisis kelompok
dalamnya terdapat berbagai macam budaya pop Jepang lain nya adalah
pengertian, ekspresi perwujudan orang yang ingin menjadi seperti tokoh yang
ada pada Anime, Manga, Grup musik maupun Film Jepang dengan memakai
singkatan dari “tokushu satsuei” yang dalam bahasa Inggrisnya berarti special
effects. Jadi arti secara keseluruhan dari kata Tokusatsu itu adalah film atau
serial televisi Jepang yang genrenya action plus special effects. Banyak sekali
contoh dari serial Tokusatsu seperti, Kamen Rider Series, Super Sentai Series,
sumber
http://www.forummotion.com/japanforums/Friday/feb.15.2013/01;28pm.
dengan drama teatrikal seperti pada komunitas “Opera Pan Japan” yang biasa di
singkat OPJ. Merupakan tim cosplay yang terinspirasi dari sebuah acara di
setasiun televisi Indonesia TRANS7 dalam acara “Opera Van Java” . jika pada
acara Opera Van Java tokoh dan peran yang di mainkan berasal dari tokoh-tokoh
dan budaya Indonesia, berbeda dengan Opera Pan Japan drama yang dimainkan
merupakan cerita yang diambil dari bagian sebuah film animasi Jepang yang
Jepang.
para penggemar budaya pop Jepang “Cosplay” yang ada di Jakarta. Anggota –
anggota dari Cosplay Jakarta tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Mereka biasa
memakai kostum – kostum koleksi mereka, seperti kostum dari tokoh anime,
game, manga, film maupun cosplay original atau buatan sendiri. lalu berkumpul
untuk sekedar bertukar informasi tentang Jepang dan bercanda ria menikmati
seperti AAC, Komutoku, Opera Pan Japan (OPJ), dan Cosplay Jakarta ketiganya
banyak di minati oleh orang – orang yang memang menyukai berbagai macam
produk budaya pop jepang seperti anime, manga, film, dan lain – lainya dengan
mewujudkan tokoh – tokoh tersebut pada diri mereka dengan memakai kostum
yang sama seperti tokoh idola mereka. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Williams (dalam Storey. 1993: 10) : Budaya populer memang
Salah satu produk budaya pop asal Jepang yaitu, Anime (アニメ) adalah
animasi khas Jepang dengan gambar berwarna – warni yang menampilkan tokoh
– tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita yang ditujukan untuk beragam
jenis penonton. Anime merupakan kata serapan dari bahasa Inggris “Animation”
dan pembuat Anime disebut animator. Anime sendiri dipengaruhi gaya gambar
Manga atau komik asal Jepang. Manga adalah istilah untuk sebutan komik
Jepang, Manga (漫画) (baca: man-ga, atu mang-ga) merupakan kata yang berarti
memiliki kesukaan terhadap budaya pop Jepang Anime dan Manga. Karena
sebagian besar Anime di Jepang dibuat berdasarkan manganya yang sudah lebih
dulu dibuat. Biasanya Manga yang populer akan dibuat versi animasinya.
Sehingga orang – orang atau komunitas yang menyukai Anime juga menyukai
manga. Contoh Anime populer yang juga memiliki versi Manga nya seperti, One
Piece, Naruto, Dragon Ball, Doraemon, Bleach, Crayon sinchan, Inuyasha dan
lain-lain. Dari judul - judul animasi asal Jepang tersebut memiliki banyak
sukai. Kepopuleran anime dan manga di Indonesia diikuti dengan banyak nya
para penggemar Anime dan Manga khususnya di Jakarta. Sebagian dari mereka
penggemar Anime dan Manga tertentu dalam sebuah forum sosial internet
yang ada di Jakarta tidak terlepas dari kepopuleran suatu budaya, yaitu budaya
wadah dan tempat berkumpulnya para pecinta Naruto se- Indonesia yang
terbentuk di Jakarta. “Z-Fighters” merupakan kelompok penggemar anime
ketertarikan dalam anime ini. Lalu pelopor anime dan manga era 90’an yaitu
penggemar yang bernama Inuyasha Fans Indonesia (IFI) juga terbentuk awalnya
dalam jejaring sosial facebook pada tanggal 15 januari 2012. Ada juga
menyukai anime dan manga berjudul “Bleach”. Selain itu ada juga Komunitas
Jepang yang sekaligus menyukai kedua budaya pop Jepang tersebut yaitu,
Jepang yang menyukai berbagai macam Anime atau film animasi asal Jepang
dan Manga atau komik dari Jepang. Ada juga “Japan Lovers” dan
terkini serta menarik kepada para anggotanya seputar Jepang, dan menyatukan
para penyuka budaya Jepang dengan motto mereka yaitu, (all about Japan).
Kesimpulan menurut penulis anime dan manga adalah salah satu dari
kota yang memiliki banyak penggemar anime dan manga baik individu maupun
dan manga seperti yang sudah tertuliskan diatas. Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Williams (dalam Storey. 1993: 10) : Budaya populer
Jepang ini tidak lepas dari peranan film animasi dari negara tersebut, atau yang
lebih akrab disebut Anime. Soundtrack dari anime-anime lawas yang diputar di
Musik Jepang yang ada biasa dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu J-
rock untuk musik rock, an J-pop untuk musik pop. Dua jenis inilah yang menjadi
macam metal, punk, ska, ataupun hardcore di Jepang akan dimasukan ke dalam
Aliran yang termasuk kedalam J-pop adalah soul, funk, rap dan Jazz.
konsumsi masyarakat akan suatu budaya pop seperti musik dalam membentuk
sebuah komunitas penggemar musik. Akan teapi tidak semua band – band musik
khususnya Jakarta, hanya band – band yang populer dan memiliki banyak
sebuah kelompok yang terbentuk di sebuah grup jejaring sosial facebook yang
penggemar (fans) dari penyanyi solo wanita asal Jepang yaitu YUI, dan
internet. Lalu ada komunitas Jepang penggemar grup musik Ikimono Gakar (い
melakukan aktifitasnya dalam sebuah official blog atau forum komunikasi antar
sejak 17 desember 2010 dengan motto mereka “We Are One Gakarian
Indonesia”.
Selanjutnya penulis akan menjelaskan tentang komunitas – komunitas Jepang
penggemar musik yang ber aliran Rock atau yang lebih populer J-rock atau Japan
dengan mengidolakan grup band rock Jepang faforit mereka. Seperti “X Japan
Japan merupakan band Rock asal Jepang yang di bentuk oleh Yoshiki hayashi dan
Toshimitsu deyama pada tahun 1982. X Japan menjadi salah satu band yang
pertama kali terbentuk hingga saat ini. Tidak hanya X Japan, di Jakarta juga
seperti, penggemar band Gazette bernama Gazerock Indonesia, lalu band Alice
Nine dengan nama Alice Nine Indonesia Fans Club, penggemar band One Ok
Tidak hanya penggemar musik jepang Rock, dan Pop saja di Jakarta juga
ada penggemar musik dengan Jenis grup atau sekarang lebih populer disebut
personil fantastis yaitu 48 personil yang di bagi menjadi tiga grup. Jika AKB48
TUN” dengan nama komunitas KAT-TUN Indonesia. Selain itu ada juga genre
musik terbaru asal Jepang yang mulai populer di Indonesia yaitu Vocaloid berasal
dari kata "vocal" dan "android" adalah perangkat lunak produksi Yamaha
lirik dimasukkan di layar penyunting sesuai nyanyian dan iringan musik yang
diingini. Suara nyanyian diambil dari "pustaka suara" yang berisi sampling
rekaman suara dari penyanyi sebenarnya. Lirik lagu dinyanyikan dalam bahasa
Indonesia”.
menyukai suatu budaya pop musik Jepang dan memiliki keinginan untuk berbagi
dengan orang lainnya lalu bisa membentuk suatu kelompok tertentu seperti
komunitas Jepang. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Williams
(dalam Storey. 1993: 10) : Budaya populer memang budaya yang menyenangkan
dan disukai orang karena berorientasi untuk masyarakat khususnya bagi para