By:
Prista Ardi Nugroho and Grendi Hendrastomo
E-mail: pristaardi@gmail.com
Sociology Education – Social Science Faculty – Yogyakarta State University
ABSTRACT
Anime is one of the popular cultures from Japan which has been accepted by
Indonesian people. As an effect, there are many Japanese (Jejepangan) events and
communities appear in Yogyakarta. Recently, anime is rarely played on television,
however it still exists and popular in society. Based on those findings, this research
objective was to find out the factors behind anime as a popular culture in Yogyakarta.
This was a qualitative descriptive research. The subjects as data sources were consist
of two groups of people who like anime: first people who are joining in a Japanese
community and those who are not. Data collecting techniques in this research were
observation, interview, and documentation. This research was using purposive
sampling technique. The triangulation techniques were used to ensure the validity of
the data while the analysis of the data was using interactive analysis theory from
Milles and Hubberman. The result showed that anime became a popular culture
firstly from the influence of the mass media which had a significant diffusion role that,
by process, brought, defined, and engraved the anime ideology in Indonesian people
as a positive image. Therefore, anime became interesting and made the fans adore as
the effect from anime hegemony. The anime fans deemed to take many positive things
from consuming anime. The factors behind anime as a popular culture were: (1) the
influence of mass media, (2) easily access, (3) friends influence, (4) inexpensive
entertainment, (5) a lot of genres, (6) the characters, (7) the fashions, (8) attractive
plots, and (9) realistic setting.
Kids Choice Awards tahun 2015 digemari masyarakat. Saat ini juga
dalam nominasi Kartun Terfavorit telah banyak blog ataupun website
mengalahkan kartun Adit & Sopo yang menyediakan konten-konten
Jarwo, Spongebob dan Doraemon anime. Kepopuleran anime juga
(Solopos.com). berdampak diadakannya berbagai
Selain itu kepopuleran anime macam event Jejepangan baik
di Indonesia berdampak terhadap berkaitan tentang manga, cosplay
meningkatnya jumlah orang yang ataupun anime di Yogyakarta, dengan
ingin belajar bahasa Jepang, melalui diadakan event-event tersebut dan
survei yang dilakukan oleh Japan melihat semakin banyaknya peminat
Foundation, yang menempatkan budaya populer Jepang di Indonesia
Indonesia menjadi no 2 terbanyak seperti anime, membuat beberapa
diseluruh dunia, meningkatnya jumlah penggemar budaya Jepang seperti
pelajar yang ingin belajar Jepang penggemar anime atau anime lover
dipengaruhi salah satunya anime. maupun otaku banyak mendirikan
Namun akhir-akhir ini serial komunitas di Yogyakarta. Sebut saja
anime di stasiun televisi Indonesia beberapa komunitas Jejepangan di
sudah sangat jarang kita jumpai, hal Yogyakarta seperti ATSUKI, Yojico,
tersebut tidak lepas dari polemik Onegai, dan Yogjakarta Anime
penayangan anime di Indonesa Tokusatsu Manga Community atau
melalui KPI (Komisi Penyiaran disingkat menjadi ANOMAN.
Indonesia) yang menegur penayangan Hal tersebut menunjukan
beberapa anime di Indonesia, salah bahwa budaya Jepang anime
satunya teguran terhadap penayangan merupakan budaya yang dinikmati,
anime Crayon Shincan dan Dragon disenangi, bahkan diikuti oleh
Ball Z yang dianggap terdapat unsur masyarakat di Yogyakarta. Atas dasar
pornografi asosiatif dan tindak hal inilah, peneliti mengambil judul
kekerasan yang tidak baik bagi untuk tulisan ini adalah “Anime
perkembangan anak. Sebagai Budaya Populer (Studi pada
Meskipun demikian saat ini Komunitas Anime di Yogyakarta)”.
anime sudah sangat sulit ditemukan
pada siaran stasiun televisi di B. KAJIAN PUSTAKA
Indonesia, namun anime masih 1. Anime dan Budaya Populer
menjadi salah satu tontonan paling
Jurnal Pendidikan Sosiologi/4
Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho)
yaitu sumber data primer yaitu data Anime mulai masuk Indonesia
yang diperoleh dari informan dengan pada 1990-an melalui stasiun-stasiun
cara wawancara dan observasi. televisi, anime seperti Saint Seiya,
Teknik analisis data dalam penelitian Sailor Moon, Dragon Ball, dan masih
ini menggunakan model analisis banyak judul lainnya yang pernah
interaktif milik Miles dan Hubberman ditayang mendapat respon positif dari
yaitu analisis yang dilakukan secara penggemarnya. Sebagai dampak
terus menerus sampai data menjadi anime menjadi trend budaya populer
jenuh. Proses analisis ini melalui di Indonesia. Saat ini banyak berdiri
empat tahap yaitu tahap pengumpulan komunitas pecinta anime yang secara
data, reduksi data, penyajian data dan tidak langsung merupakan bagian dari
yang terakhir yaitu penarikan komunitas Jejepangan. Pecinta
kesimpulan. budaya Jepang terutama penggemar
anime begitu banyak dari segala usia
D. HASIL PENELITIAN dan profesi, tidak mengherankan
Pokok dari budaya populer dengan hobi yang sama menjadikan
adalah untuk hiburan dan wujud dasar membentuk komunitas-
dominasi dari musik, komik, fashion, komunitas sebagai wadah mereka
olahraga, dan film. Menurut Sullivan, saling bertukar cerita tentang hobi
dkk (1996) dalam Helmi (2008) yang sama. Keberadaan komunitas
segala produk budaya yang secara Jejepangan khususnya anime di Jogja
sengaja dibuat sesuai dengan selera pun semakin menjamur. Hal ini
orang banyak dan dapat diartikan dibuktikan dengan munculnya banyak
sebagai budaya yang banyak disukai komunitas Jejepangan seperti Rinjin
oleh orang. Bu, ANOMAN ataupun AWSubs.
Indonesia merupakan fandom Dari sekian banyak komunitas anime,
budaya populer Jepang terbesar di tentu mereka memiliki warna khas
Asia. Akibat adanya globalilsasi masing-masing agar berbeda dengan
budaya, di Indonesia terdapat budaya komunitas satu sama lain untuk
populer dari Jepang seperti dorama, menarik anggota, sebagai contoh
japan music, manga, cosplay, dan seperti ANOMAN yang memiliki ciri
anime. Dari semua ini yang paling khas sebagai komunitas Jejepangan
populer adalah cosplay, manga dan yang tidak melupakan budaya asli
anime atau kartun Jepang. yaitu budaya tradisional Yogyakarta.
Jurnal Pendidikan Sosiologi/7
Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho)
visual. Anime berperan penting dalam surat kabar, majalah, buku, radio, film
pembentukan mediascape global, baik dan televisi. Televisi menjadi salah
cetak maupun elektronik satu faktor penting dalam penyebaran
(MacWilliams: 2008). Menurut budaya populer anime di Indonesia,
Akhmad Zaini Abar, media massa televisi sendiri telah menjadi media
kini menjadi sumber dominan untuk yang sangat banyak menciptakan
memperoleh citra realitas sosial serta budaya popular (Sumarwan: 2002).
interpretasinya dan penilaiannya.
Seiring perkembangan jaman
Budaya massa atau budaya pop
dan mulai masuknya internet,
cenderung menjadi budaya dominan
masyarakat Indonesia dapat dengan
karena terus menerus diproduksi
mudah mengakses informasi dari
media massa (Abar: 1994). Dengan
berbagai negara di dunia dengan lebih
adanya media anime hidup,
mudah. Salah satunya adalah budaya
berkembang dan menciptakan trend
anime yang semakin mudah dijangkau
yang bertahan sejak lama melalui
oleh semua kalangan masyarakat
media massa. Sebagai budaya populer
Indonesia, mulai dari anak-anak
anime sangat bergantung pada media
hingga kalangan dewasa dapat
massa. Melalui media massa tersebut
menikmati anime sebagai salah satu
membantu penyebaran anime di
hiburan yang dapat dinikmati kapan
Indonesia. Penyebaran berkaitan
saja. Dengan semakin mudahnya
dengan proses difusi. Difusi
akses tersebut menimbulkan
(diffusion) adalah proses penyebaran
meningkatnya jumlah penggemar
kebudayaan-kebudayaan secara
anime, namun dengan kemudahan
geografi, terbawa oleh perpindahan
akses tersebut genre anime seperti
bangsa-bangsa di muka bumi
hentai dan sejenisnya yang
(Koentjaraningrat: 2002). Dalam
seharusnya tidak diperuntukan untuk
zaman modern sekarang ini, difusi
anak-anak juga dengan mudah masuk
unsur-unsur kebudayaan yang timbul
ke Indonesia. Tentu bagi proses
di salah satu tempat di muka bumi
sosialisasi anak-anak hal tersebut
berlangsung dengan cepat sekali,
dipandang tidak baik, namun dalam
bahkan seringkali tanpa kontak yang
pandangan budaya populer hal
nyata antara individu-individu. Ini
tersebut merupakan hal yang biasa,
disebabkan karena adanya alat-alat
karena pada dasarnya budaya populer
penyiaran yang sangat efektif, seperti
Jurnal Pendidikan Sosiologi/9
Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho)