0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas pentingnya strategi dan posisi Indonesia di era globalisasi. Globalisasi telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan bahasa. Bahasa Inggris dan Jepang lebih dominan dibanding bahasa Indonesia karena strategi yang digunakan oleh negara-negara tersebut seperti Jepang dalam bidang teknologi dan Korea Selatan lewat budaya populer seperti K-Pop. Agar bahasa Indonesia
Dokumen ini membahas pentingnya strategi dan posisi Indonesia di era globalisasi. Globalisasi telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan bahasa. Bahasa Inggris dan Jepang lebih dominan dibanding bahasa Indonesia karena strategi yang digunakan oleh negara-negara tersebut seperti Jepang dalam bidang teknologi dan Korea Selatan lewat budaya populer seperti K-Pop. Agar bahasa Indonesia
Dokumen ini membahas pentingnya strategi dan posisi Indonesia di era globalisasi. Globalisasi telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan bahasa. Bahasa Inggris dan Jepang lebih dominan dibanding bahasa Indonesia karena strategi yang digunakan oleh negara-negara tersebut seperti Jepang dalam bidang teknologi dan Korea Selatan lewat budaya populer seperti K-Pop. Agar bahasa Indonesia
Pentingnya penggunaan strategi dan pencapaian posisi di Era Global
Dwi Anggita Putri.S
Universitas Islam Negeri STS JAMBI Globalisasi merupakan era dimana perubahan secara besar-besaran terjadi di seluruh dunia dan terhadap seluruh lapisan masyarakat. Era ini diperkirakan mulai terjadi pada abad ke – 15 . Perubahan besar-besaran ini terjadi akibat mudahnya mendapat atau bertukar informasi baik antar individu ataupun antar negara yang merupakan sebab dari pengglobalan aspek kehidupan manusia. Aspek yang terpengaruh akibat globalisasi ini contohnya ialah aspek di dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, tekhnologi, dan politik dan tentunya juga sektor bahasa yang disisi lain merupakan alat komunikasi dan juga bagian dari budaya suatu negara. Sebagai bagian dari budaya suatu bangsa, selain fungsinya yang dijadikan sebagai alat komunikasi baik itu lisan maupun tertulis. Tiap bangsa memiliki Bahasa persatuannya masing- masing. Seperti halnya Indonesia yang menetapkan Bahasa Indonesia dalam UUD 1945, pasal 36, yang berbunyi “ Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia”. Dalam sumpah pemuda diikrarkan bahwasanya Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bagi negara Indonesia yang memiliki ribuan Bahasa daerah. Budaya dan tekhnologi menampilkan peran yang signifikan di dalam perkembangan penggunaan bahasa. Mengapa demikian ? di dalam sektor tekhnologi contohnya, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi pada masa sekarang di dominasi oleh negara Jepang dan Barat. Jepang mengambil peran dalam bidang hardware dan negara Barat dalam bidang software. Dengan begitu orang-orang yang sadar akan peluang untuk mengadu nasib di negeri matahari terbit ini memulai peruntungan dengan belajar bahasa Jepang yang di jadikan syarat jika ingin berkarir disana. Lalu bagaimana dengan negara Barat ?. Bahasa Inggris di gunakan sebagai Bahasa Internasional, menurut laman IDN.Times bahasa Inggris memiliki 1,13 miliar jumlah penutur. Dan jika kita tinjau dalam sektor IPTEK, bahasa pemograman di seluruh dunia menggunakan bahasa Inggris. Eksistensi ini tadilah yang memperkuat keberadaan bahasa Inggris sehingga menjadi satu dari sekian alasan mengapa di-Era Global ini bahasa Indonesia malah terpojok dengan bahasa Inggris ataupun bahasa Jepang meskipun jika menurut data penutur bahasa Indonesia berjumlah 199 juta orang, namun penyebaran penggunanya yang berbeda jika dibandingkan dengan bahasa Inggris. Peran lain yakni peran budaya. Contoh yang kita bisa ambil yakni salah satu negara dari Asia Barat, Korea Selatan yang sejatinya juga memiliki kemajuan di bidang tekhnologi namun dalam beberapa waktu belakangan mereka dapat mencuri perhatian dunia dengan budaya mereka yang di kenal juga dengan Korean Wave yang melanda Indonesia pada tahun 2000-an. Mereka mampu menyajikan bagaimana apik dan candunya budaya musik yang di kenal dengan K-POP dan perfilman atau yang di kenal dengan Korean Drama yang mereka miliki. Banyak orang yang dikenal sebagai K-Fans mengunjungi negeri gingseng ini dan juga meningkatnya jumlah orang mempelajari bahasa Korea agar bisa mengunjungi atau bahkan berbicara langsung dengan artis yang mereka idolakan. Gerakan Korean Wave ini menyumbang andil yang besar dalam pengenalan budaya dan tentunya bahasa mereka. Bahasa mereka tidak hanya dituturkan oleh penutur asli namun juga menyebar dari berbagai lini wilayah dan usia. Strategi yang dikenal sebagai soft power ini berpeluang besar untuk di kembangkan oleh Indonesia. Serangkaian fakta di atas menunjukkan bagaimana pentingnya strategi dalam merespon era globalisasi. Kita tidak bisa mengelakkan era globalisasi ini untuk terjadi. Bagaimanapun, hal yang bisa kita lakukan sebagai objek dari era ini ialah dengan menyiapkan serangkaian respon yang bisa diterapkan oleh siapa saja dan kapan saja. Kita tidak bisa hanya menyalahkan keadaan mengapa penggunaan bahasa Indonesia menjadi tantangan sendiri di dalam era globalisasi ini. Kita harus membuat peran yang di butuhkan khalayak ramai, dengan kata lain, bersama-sama masyarakat Indonesia harus berjuang untuk mengaktualisasikan diri. Dimana posisi kita dan apa kontribusi yang telah kita berikan pada dunia sebagai perwakilan dari Indonesia. Indonesia sendiri memiliki budaya yang tak kalah jauh indah dan candunya, yang menjadi titik permasalahan ialah bagaimana cara mengemas dan mempublikasikan budaya yang unik ini kepada khalayak dunia dengan standart yang terakui secara internasional, sehingga dengan itu dengan sendirinya bahasa yang juga merupakan bagian dari budaya ini berkembang beriringan dengan bidang-bidang lainnya seperti yang terjadi pada negara Asia lainnya yakni Jepang dan Korea Selatan.