Anda di halaman 1dari 12

311

Sepak Bola Indonesia dalam Bingkai Pemberitaan Media

Afdal Makkuraga Putra


Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta
Alamat, Jl. Meruya Selatan No 1 Kembangan Jakarta Barat.
Telp: 0215840816 Fax: 0215870341, e-mail: afdal.makkuraga@yahoo.com.

Abstract

Since early 2010 up to now the national football discourse has been increasing. One of
the reasons is that there was a ‘chaotic’ in the Indonesia football Association (PSSI), the leading
Indonesia football association recognized by Federal International Football Association (FIFA)
and the government of Indonesia. The research method used were framing analysis and social
semiotics; whereas the object of study included news about Kongres Sepak Bola Nasional (KSN)
and Liga Primer Indonesia (LPI) covered in three national newspapers: Kompas, Suara Karya
and Jurnal Nasional. The results of the study show that Kompas interpreted KSN as an arena to
find some solutions instead of using the moment for replacing Nurdin Halid; and urged KSN to
become the extraordinary congress (KLB) of PSSI.While Suara Karya, a newspaper belongs to
GOLKAR party, focused more on the issue of Nurdin Halid replacement than informing the
essence of the congress. The statement of Bill Covack that said the journalists should make the
news comprehensive and proportional, was not proven.

Abstrak

Wacana sepak bola nasional sejak awal tahun 2010 menunjukkan fenomena yang terus
meningkat. Salah satu penyebabnya adalah konflik di tubuh Persatuan Sepak Bola Indonesia, Penelitian
ini bertujuan menganalisis pemberitaan Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) dan Liga Primer Indo-
nesia (LPI) di tiga surat kabar nasional yakni; Kompas, Suara Karya, dan Jurnal Nasional. Metode
penelitian yang digunakan adalah analisis framing dan semiotika sosial. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa harian Kompas memaknai KSN yang sejatinya adalah kongres untuk mencari solusi atas
terpuruknya sepak bola nasional dimaknai Kompas sebagai momentum yang tepat guna mengganti
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. KSN pun didorong untuk menjadi Kongres Luar Biasa (KLB)
PSSI. Menurut Statuta PSSI, KLB baru bisa diselenggarakan apabila sudah memperoleh rekomendasi
dua per tiga suara dari pemilik suara PSSI yang jumlahnya mencapai 78 klub. Menurut Suara Karya,
surat kabar kepanjangan tangan Partai Golkar, lebih sibuk memberitakan isu-isu pelengseran Nurdin
Halid dari Ketua Umum PSSI dibanding memberitakan esensi kongres tersebut. Menurut Bill Covack
bahwa jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional, tidak terbukti.

Kata kunci: semiotik, framing dan soft copy


312 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 9, Nomor 3, September-Desember 2011, halaman 311-322

Pendahuluan media massa. Memang tidak bisa disangsikan olah


raga ini merupakan olah raga paling populer dan
Sepak bola adalah pembangkit semangat, menyedot perhatian seluruh warga.
alat rekonsiliasi bahkan kebudayaan. Di sejumlah Akibatnya setiap media massa berusaha
negara, sepak bola adalah spirit bangsa. Argen- menghadirkan berita-berita seputar dunia sepak
tina misalnya adalah contoh manarik. Negara di bola semenarik mungkin. Mesipun media ber-
benua Amerika itu didera krisis ekonomi berke- sangkutan harus mengeluarkan uang jutaan dol-
panjangan sejak 1997. Negara itu seperti Indo- lar Amerika. Berita-berita sepak bola pun tidak
nesia menjadi pasien International Monetary hanya didominasi oleh hasil pertandingan, tetapi
Fund (IMF). Parahnya, Argentina hampir terje- juga informasi kehidupan sang pemain di luar
rumus dalam kebangkrutan. Namun satu hal yang lapangan hijau.
tidak pernah surut dari negeri yang pernah menga- Selama tahun 2010-2011 terdapat dua
lami diktator militer seperti Indonesia adalah spirit peristiwa sepak bola yang menyita perhatian me-
bermain sepak bola. Negara itu sukses melewati dia massa yakni Kongres Sepak Bola Nasional
krisis ekonomi tanpa krisis prestasi sepak bolanya. yang dilaksanakan pada 29-30 Maret 2010 dan
Argentina tidak pernah kehabisan pemain sepak Liga Primer Indonesia yang mulai bergulir 8 Janu-
bola bertalenta tinggi. Sampai saat ini Argentina ari 2011.
bersama Brazil adalah pengekspor pemain sepak Perhatian media cetak ibu kota (Kompas,
bola terbanyak di dunia. Kedua negara itu rata- Suara Karya dan Jurnal Nasional) terhadap dua
rata mengekspor 2000 pemain tiap tahun. Pemain- peristiwa ini cukup serius. Masing-masing surat
pemain itu bertebaran diseluruh pelosok dunia kabar seolah-olah berlomba memberitakan setiap
dan menjadikan tim yang dibelanya menjuarai kejadian atau peristiwa yang berkaitan dengan
kompetisi di semua level. Negara itu melihat sepak KSN dan LPI. Karena masing-masing surat kabar
bola sprit untuk keluar dari kemiskinan. berbeda ideologi, orientasi dan pemilik, maka
Prestasi sepak bola Indonesia sekarang ini, masing-masing surat kabar memiliki sikap dan
bisa dibilang sangat menyedihkan. Keterpurukan pandangan yang berbeda atas peristiwa tersebut,
seakan menenggelamkan prestasi yang pernah meskipun realitasnya sama.
diraih. Padahal, Indonesia pernah memiliki prestasi Suatu realitas yang dituliskan dalam beri-
lumayan dan cukup disegani di kawasan ASEAN. ta diharapkan mampu memberikan informasi
Karenanya tak ada salahnya bila Persatuan Sepak yang layak dan memadai kepada publik dengan
Bola Indonesia (PSSI) berkaca pada masa lalu. tetap memegang prinsip objektifitas, kejujuran,
Sebagai contoh hasil di SEA Games, Laos keadilan dan keberimbangan serta tentu saja ke-
2009 menjadi bukti. Indonesia, yang dulu pernah patutan. Namun menurut pendekatan konstruk-
menjadi kekuatan sepak bola Asia Tenggara, tak sionis, sebuah teks berupa berita tidak bisa kita
berdaya pada pesta olahraga tersebut. Melawan samakan seperti sebuah copy dari realitas. Berita
Laos, yang tidak punya tradisi sepak bola, Indo- adalah rekonstruksi tertulis dari apa yang terjadi.
nesia kalah 0-2. Hasil ini sangat menyakitkan, ka- Karenanya, sangat potensial terjadi peristiwa yang
rena sepanjang sejarah SEA Games, Indonesia tak sama dikonstruksi sangat berbeda satu sama lain
pernah kalah dari Laos. (Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi, No 5. Okto-
Persoalan lain yang juga ikut mendera ber 2000).
yakni kerusuhan antar suporter. Pemicunya cukup Konsep mengenai konstruksionisme
kompleks, mulai dari fanatisme berlebihan kepada diperkenalkan oleh sosiolog interpretatif, Peter L.
klub, soal wasit, kinerja panitia pertandingan, hing- Berger. Menurutnya, realitas itu tidak dibentuk
ga minimnya sarana ekspresi suporter. secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang diturunkan
Segenap hiruk pikuk sepak bola selalu oleh Tuhan. Tetapi, sebaliknya ia dibentuk dan
menjadi perhatian utama media massa. Semua dikonstruksi. Setiap orang bisa memiliki konstruksi
pertandingan sepak bola mulai dari level antar- yang berbeda-beda atas suatu realitas. Setiap
kampung sampai Piala Dunia selalu menjadi liputan orang yang mempunyai pengalaman, preferensi,
Putra, Sepak Bola Indonesia dalam Bingkai Pemberitaan Media 313

pendidikan tertentu dan lingkungan pergaulan nya pemerintah dapat memahami tentang relevan-
atau sosial tertentu akan menafsirkan realitas so- si fakta yang mereka baca. Sebagian pakar mene-
sial itu dengan konstruksinya masing-masing rima fungsi interpretasi mirip konsep advocacy
(Alex Sobur, 2001). journalism. Advocacy adalah suatu bentuk in-
Menurut Ann N. Crigler ada dua pan- terpretasi yang di dalamnya mampu menjelaskan
dangan besar dalam studi media dan komunikasi, arti suatu fakta (interpretation) terhadap sudut
yaitu pandangan efek media dan pendekatan kon- pandang tertentu; ketiga responsibility of the
struksionis. Sedangkan John Fiske menyebut dua press in a democracy, artinya memberi tugas ke-
pandangan besar dalam studi komunikasi, yai- pada media massa agar lebih representative atau
tu; pendekatan proses dan pendekatan semiotik. mewakili publik di dalam melawan pemerintah.
Meskipun mempunyai istilah yang berbeda, pe- Responsibility, di sini media dituntut bertanggung
ngertian yang ditunjuk sama. Apa yang disebut jawab untuk menentukan opini public dan to in-
Crigler sebagai pandangan efek media, atau oleh form the public and the government tentang iklim
John Fiske disebut sebagai pendekatan proses, suatu informasi (the climate of opinion). Fungsi
mempunyai pengertian sebangun dengan pen- keempat ini dianggap sebagai fungsi yang khusus
dekatan positivis. Sedang, apa yang disebut Fiske dari media massa yang mampu menciptakan apa
sebagai pendekatan semiotik, sebangun penger- yang disebut a mass society; keempat partisi-
tiannya dengan pendekatan konstruksionis (So- pant, artinya bagaimana reporter melihat dirinya
bur, 2001). sendiri sebagai partisipan di dalam proses peme-
Dalam konteks itulah kemudian menurut rintahan.
Nimmo (1993) bahwa media memiliki empat fung- Rumusan masalah dalam penelitian ini
si yaitu pertama, collection and presentation of adalah bagaimana media massa membingkai beri-
objective information, di sini media bertindak ta Kongres Sepak Bola Nasional dan Wacana
mengumpulkan fakta dari peristiwa yang terjadi Liga Primer Indonesia di tiga surat kabar ibu ko-
di sekelilingnya dan menyajikannya ke publik. ta. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk me-
Tetapi yang penting ditekankan bahwa dalam ngetahui bingkai pemberitaan sepak bola (kasus
melakukan fungsi tersebut wartawan hendaknya KSN dan LPI) di media massa selama kurung
bersikap impartiality dan sedikit mungkin bias; waktu 2010-2011.
kedua to interpret the news, di sini media ber- Sedangkan manfaat penelitian ini diha-
peran sebagai interpreter terhadap suatu peristiwa rapkan dapat menjelaskan dan mengelaborasi ke-
yang diliputnya. Ia menjelaskan ke publik me- berlakuan teori-teori wacana atas dunia sepak bola
nyebab dan implikasi dari peritiwa itu sehingga di media massa, sehingga penelitian ini dapat mela-
publik yang tidak terbiasa dengan cara bekerja- hirkan rekomendasi kepada segenap stakeholder

Teknik Framing

Problem Identification Treatment Recommendation


Peristiwa dilihat sebagai Saran Penanggulangan Masalah
apa

Causal Interpretation Moral Evaluation


Siapa Penyebab Masalah Penilaian atas penyebab
masalah

Gambar 1. Skema Framing Robert Entman


314 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 9, Nomor 3, September-Desember 2011, halaman 311-322

sepak bola sehingga dapat menyusun kebijakan ranan mereka. Dengan kata lain, siapa saja yang
dan tindakan yang dapat memperkuat sepak bola dikutip dan bagaimana sumber itu digambarkan
di Indonesia sifatnya; ketiga, sarana wacana (mode of dis-
course) menunjuk pada bagian yang diperankan
Metode Penelitian oleh bahasa; bagaimana media massa menggu-
nakan gaya bahasa untuk menggambarkan media
Kajian ini menggunakan metode framing (situasi) dan pelibat orang-orang yang dikutip; apa-
Robert Entman dan semiotika sosial Haliday dan kah menggunakan bahasa yang diperhalus atau
Hassan. Entman dalam membingkai berita di- hiperbolik, eufimistik atau vulgar (Sobur, 2001:
lakukan dengan empat cara, yakni: pertama, pa- 148).
da identifikasi masalah (problem identification) Penulis sengaja memakai dua model ana-
yaitu peristiwa dilihat sebagai apa dan dengan nilai lisis, alasannya adalah untuk mengisi kelemahan
positif atau negatif apa; kedua, pada identifikasi masing-masing model. Kelemahan model analisis
penyebab masalah (causal interpretation), yaitu Robert Entman misalnya tidak membahas tentang
siapa yang dianggap penyebab masalah; ketiga, aspek-aspek linguistik seperti pelibat wacana
pada evalusi moral (moral evalution) yaitu peni- (orang-orang yang dikutip pernyataannya dalam
laian atas penyebab masalah; dan keempat saran teks) dan sarana wacana (gaya bahasa yang di-
penanggulangan masalah (treatment recomme- gunakan oleh media dalam menggambarkan re-
dation), yaitu menawarkan suatu cara penangan- alitas). Segenap kelemahan ini ditutupi oleh ana-
an masalah dan kadang kala memprediksikan lisis semiotika sosial Hassan dan Halliday, sehing-
hasilnya (Sobur, 2001). Gambar 1 adalah model ga temuan penelitian ini diharapkan lebih kom-
Entman (Sobur, 2001). prehensif.
Sesuai dengan paradigma kritis, analisa Objek penelitian dalam studi adalah tiga
semiotik bersifat kualitatif. Jenis penelitian ini surat kabar yang terbit di Jakarta yakni Kompas,
memberi peluang yang besar bagi dibuatnya Suara Karya dan Jurnal Nasional. Ketiga media
interpretasi-interpretasi alternatif. Dalam itu dipilih karena dibentuk atas dasar kepentingan
penerapannya metode semiotik ini menghendaki partai politik. Pada awal pendiriannya, Kompas
pengamatan secara menyeluruh dari semua isi berita menyuarakan Partai Katolik Indonesia (partai
(teks), termasuk pemberitaan (frame) maupun politik peserta pemilihan umum tahun 1955), Su-
istilah-istilah yang dipergunakannya. Peneliti ara Karya menyuarakan aspirasi partai Golkar
diminta untuk memperhatikan koherensi makna dan Jurnal Nasional menyuarakan kepentingan
antarbagian dalam teks itu dan koherensi teks Partai Demokrat, sebagai partai pemenang Pemilu
dalam konsteksnya. Karena itu dalam penelitian 2009. Adapun periodisasi kajian yakni Kongres
semiotika sosial, analisis dilakukan terhadap semua Sepak Bola Nasional diambil dari tanggal 26 Ma-
isi berita, termasuk judul, sub judul, istilah-istilah ret sampai dengan 4 April 2010. Sedangkan Liga
dan cara pemberitaan yang digunakan media yang Primer Indonesia periode kajian mulai dari 30 De-
dijadikan sampel. sember 2010 sampai dengan 11 Januari 2011.
Sesuai dengan perspektif semiotika sosi- Sedangkan Obyek kajian yang akan
al, dengan menggunakan kerangka pemikiran Hal- dianalisis meliputi dua peristiwa besar yakni;
liday dan Hassan maka tiga unsur yang menjadi pertama, Kongres Sepakbola Nasional . Peristiwa
pusat penafsiran teks secara kontekstual yaitu per- ini sering disebut sebagai gerakan people power
tama, medan wacana (field of discourse) yang yang mencari solusi atas keterpurukan yang
menunjuk pada hal yang terjadi, apa yang dijadikan dialamai PSSI saat ini. Acara yang berlangsung
wacana oleh pelaku (media massa) mengenai 29 sampai dengan 30 Maret 2010 dihadiri oleh
sesuatu yang terjadi di lapangan peristiwa; kedua, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kedua,
pelibat wacana (tenor of discourse) menunjuk bergulirnya Liga Primer Indonesia (LPI) yang di-
pada orang-orang yang dicantumkan dalm teks gagas oleh pengusaha nasional, Arifin Panigoro.
(berita); sifat orang-orang itu, kedudukan dan pe- Ide ini pertamakali muncul sekitar bulan Septem-
Putra, Sepak Bola Indonesia dalam Bingkai Pemberitaan Media 315

ber 2010 dan kick off pertama sejak 8 Januari diusulkan Kompas yakni reformasi dan struk-
2011. Liga ini merupakan tandingan dari Liga Su- turisasi PSSI, turunkan Nurdin Halid dari Ketua
per Indononesia (LSI). Umumm PSSI. Pemberitaan Kompas berikut ini
Perbedaan antara kompetisi yang digelar menunjukkan hal tersebut.
PSSI saat ini (Liga Super dan Liga Indonesia) KSN digelar atas gagasan Presiden yang
dengan LPI adalah kedudukan penyelenggara miris atas terpuruknya sepak bola nasional.
kompetisi sejajar dengan federasi sepak bola. Di bawah Ketua Umum PSSI Nurdin Halid,
Perbedaan lainnya, LPI dan kompetisi di tiga ne- timnas Indonesia gagal ke Piala Asia perta-
gara tadi dimiliki oleh pesertanya sehingga seluruh ma kali setelah selalu lolos sejak 1996, tim-
keuntungan yang didapat dari kompetisi itu nas U-23 juru kunci penyisihan grup SEA
dikembalikan ke peserta. Dalam kompetisi di In- Games 2009, dan timnas U-19 gagal ke Piala
donesia, klub tidak mendapatkan keuntungan Asia U-19 pada laga kualifikasi di kandang
finansial apa pun dengan mengikuti kompetisi (Kompas, 28 Maret 2010, judul berita; Sepak
tersebut kecuali hanya mendapat subsidi dalam Bola Nasional; Warga Malang Kibarkan
jumlah kecil dari dana sponsor. Merah Putih Empat Hari).
LPI dicetuskan juga untuk menghenti- Mengkritik kepengurusan PSSI yang me-
kan kebiasaan klub menggunakan Anggaran manipulasi Statuta FIFA demi melanggeng-
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sela- kan kepemimpinan PSSI saat ini. Ia juga
ma ini, klub sangat bergantung kepada APBD, menyoroti latar belakang Nurdin sebagai
yang merupakan uang rakyat. Jika tidak dapat bekas terpidana kasus korupsi, yang dise-
kucuran APBD, mereka tidak bisa berbuat apa- butnya tidak boleh menjabat kepengurusan
apa seperti yang dialami Persitara Jakarta PSSI jika mengacu pada Undang-Undang
(kompas.com, 17 September 2010). Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Ke-
Namun, keberadaan LPI ditolak oleh olahragaan Nasional (Kongres Sepak Bola
induk organisasi sepak bola Indonesia, PSSI. Nasional; Menguat, Desakan agar Nurdin
Lewat ketua umum PSSI, Nurdin Halid, menya- Mundur, Rabu 31 Maret 2011).
takan bahwa PSSI tidak merestui LPI. Kompe- Harian Suara Karya memiliki pandangan
tisi resmi sepak bola di Indonesia hanya LSI, yang berbeda dengan Kompas. Surat kabar Par-
Piala Copa dan Liga Amatir yang terbagi dalam tai Golkar ini memaknai peristiwa KSN. Acara
Divisi Utama, Divisi I, II dan III (kompas.com, KSN bukan untuk meminta pertanggungjawab-
4 November 2010). an Pengurus PSSI di bawah Ketua Umum Nurdin
Halid, namun lebih dimaknai sebagai bentuk pe-
Hasil Penelitian dan Pembahasan ran serta pemerintah. Oleh karena itu, Suara Kar-
ya lebih menggiring opini bahwa keterpurukan
Berdasarkan model Robert Entman, prestasi PSSI bukan semata kegagalan organisa-
Kompas mengidentifikasi masalah Kongres Se- si tersebut tetapi kesalahan pemerintah yang ku-
pak Bola Indonesia berusaha menggiring opini rang memberikan dana yang memadai.
untuk menentang PSSI dan atau Nurdin Halid. Suara-suara yang meminta Nurdin Halid
Porsi kutipan yang kontra terhadap PSSI lebih mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum PSSI
menonjol dibanding yang mendukung PSSI. selalu ditepis. Surat kabar ini selalu memberikan
Kutipan kalimat yang dipergunakan Kompas ruang bagi narasumber yang menolak Nurdin
juga terlihat memilih kalimat-kalimat yang ber- mundur oleh karena itu simpul masalah (causal
nada negatif dan sinis terhadap PSSI dan atau evaluation) keterpurukan PSSI tak lain karena
Nurdin Halid. Simpul masalah (causal evalua- salah pemerintah yang kurang mendukung seca-
tion) adalah kepemimpinan ketua umum PSSI ra finansial dan fasilitas. Di mata Suara Karya du-
yang tidak kredibel. Keberadaan Ketua Umum kungan pemerintah selalu dimaknai dengan dana
PSSI melanggar statuta FIFA yang melarang dan fasilitas. Bahkan bantuan yang selama ini
mantan narapidana menjadi ketua asosiasi se- diterima dianggap kecil dan tidak memadai. Seru-
pak bola. Oleh Karena itu rekomendasi yang an moral surat kabar ini, KSN sebagai momen-
316 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 9, Nomor 3, September-Desember 2011, halaman 311-322

tum untuk memecahkan masalah prestasi per- soalan statuta PSSI bermasalah tetapi peran pe-
sepakbolaan di tanah air. Acara KSN pada hari- merintah tidak disebut sama sekali. Oleh karena
an Suara Karya bukan untuk mengganti Ketua itu rekomendasi yang diusulkan oleh surat kabar
Umum PSSI, tapi menjadi sarana dalam upaya ini adalah mendorong segenap pemangku ke-
mencari solusi untuk pembinaan sepak bola yang pentingan berkomitmen menjalankan rekomen-
lebih baik ke depan, sehingga Indonesia bisa dasi KSN. Bila PSSI tidak segera melaksanakan-
kembali berprestasi dalam sepak bola di kawasan nya maka pemerintah harus segera mengambil
Asia Tenggara. Sedangkan rekomendasinya yak- alih. Surat kabar ini juga mendorong adanya peru-
ni mengusulkan agar peran pemerintah lebih di- bahan, meskipun tidak jelas perubahan apa yang
perdalam terutama mengenai dana dan fasilitas dimaksud, seperti terlihat pada kutipan berikut ini;
seperti stadion dan pembinaan. Di bawah ini kuti- ...Asisten Pelatih Persib, Yusuf Bahtiar
pannya; berharap KSN tersebut bisa melahirkan re-
Kita harus menyambut baik ‘campur tangan’ komendasi untuk memperbaiki sistem dan
pemerintah itu. Tetapi, akan menjadi percu- regulasi sepak bola nasional. “KSN itu harus
ma saja jika tidak diikuti bantuan dana yang melahirkan sebuah solusi untuk memperbaiki
besar untuk menjalankan program secara segala hal demi kemajuan sepak bola Indo-
konsisten, termasuk penyediaan sarana dan nesia, salah satunya memperbaiki prestasi
prasarana di berbagai daerah yang selama ini timnas, juga memperbaiki hal lainnya demi
boleh dibilang kurang memenuhi persyarat- kemajuan sepak bola di Indonesia,” ujarnya.
an,” ujarnya (Suara Karya, judul berita, Nur- (Jurnal Nasional, judul berita; Mereka
din Halid; KSN Tak Bisa Intervensi PSSI, Berharap KSN Berhasil, 29 Maret 2010)
17 Maret 2010). Pada kasus Liga Primer Indonesia, sikap
Sebagian besar dari Pengprov PSSI menge- Kompas sama dengan pada peristiwa KSN. Su-
luhkan kurangnya perhatian pemerintah ter- rat kabar ini tetap konsisten kontra PSSI dan men-
hadap pembangunan infrastruktur olahraga dukung LPI. Medan wacana Kompas atas LPI
khususnya sepak bola dan pendanaan bagi adalah kompetesi alternatif guna mengangkat
pembinaan olahraga. “Buruknya prestasi prestasi sepak bola Indonesia yang sejak kepe-
sepak bola kita tidak bisa hanya ditumpah- mimpinan Nurdin Halid tidak pernah meraih
kan kepada PSSI saja. Peran pemerintah ha- prestasi internasional. Menurut Kompas, PSSI
rus dominan, berkewajiban untuk membina harusnya bertindak arif dengan mengakomo-
se-pak bola, olahraga yang sangat digandrungi dasi LPI. Mengancam-ancam LPI justru me-
rakyat, dan memiliki magnet dalam berbagai nunjukkan sikap arogansi PSSI. Bahkan, tindakan
dimensi yang luar biasa (Suara Karya, judul mengancam LPI membawa dunia sepak bola
berita; Membangun Sepak Bola Indonesia: makin buruk, seperti tampak pada kutipan berikut;
Peran Pemerintah Bakal Jadi Sorotan di Sepak bola Indonesia kembali mengalami
KSN, 29 Maret 2010). masa-masa kelam akibat perseteruan antara
Bila Kompas dan Suara Karya mengambil PSSI dan pengelola LPI. Sebagai bentuk
sikap yang pro-kontra, justru Jurnal Nasional ketidakpuasan terhadap kinerja PSSI—yang
terlihat sangat berhati-hati dan menahan diri untuk selama delapan tahun masa kepengurusan
tidak larut dalam polemik pro-kontra PSSI. Surat Nurdin Halid tidak menghasilkan prestasi di
kabar yang menjadi corong pemerintahan SBY ini tingkat internasional—kompetisi yang digagas
menggambarkan KSN sebagai ajang yang men- oleh pengusaha Arifin Panigoro seharusnya
cuatkan harapan dalam membenahi seluruh ke- disikapi wajar-wajar saja, tanpa perlu mem-
lumpuhan sepak nasional. Selain itu diharapkan beri muatan-muatan politik, apalagi syak wa-
dapat menemukan solusi membenahi kemelut or- sangka picik (Kompas, judul berita; Bencana
ganisasi PSSI dan cara agar pretasi Timnas ber- Sepak Bola Nasional, 6 Januari 2011).
sinar di kancah internasional. Surat kabar ini ju- Untuk mendukung medan wacananya,
ga tidak terlalu tegas menyebut penyebab masa- Kompas memberikan porsi yang besar terhadap
lah di tubuh PSSI. Meskipun menyinggung per- narasumber yang menerima LPI, sebaliknya mem-
Putra, Sepak Bola Indonesia dalam Bingkai Pemberitaan Media 317

Tabel 1. Analisis Framing Robet Eantman Kasus KSN


Perangkat Framing Kompas Jurnal Nasional Suara Karya

Problem identification Dalam tujuh tahun KSN digambarkan KSN adalah bentuk
terakhir, publik nasional sebagai ajang yang kepedulian pemerintah
disuguhi wajah sepak mencuatkan harapan terhadap masalah
bola yang buram penuh dalam membenahi sepak nasional. KSN
kegetiran. Timnas tanpa seluruh kelumpuhan bukan ajang untuk
prestasi, kompetisi sering sepak nasional. Di mengganti Ketum
rusuh dan dibumbui samping itu untuk PSSI Nurdin Halid.
aroma tak sedap menemukan solusi
berwujud suap, membenahi kemelut
manajemen PSSI yang organisasi PSSI;
kusut, serta infrastruktur menemukan cara
stadion dan lapangan- agar pretasi Timnas
lapangan sepak bola bersinar di kancah
buruk. internasional.

Bahasa santun,
optimis dan optimis
Causal Evaluation Simpul dari semua Tidak tegas Rendahnya prestasi
masalah adalah menyebutkan sepak bola karena
kepemimpinan ketua penyebab masalah. pemerintah kurang
umum PSSI yang tidak Meskipun menyebut memberikan dana dan
kredibel. Keberadaan persoalan statuta kurang membangun
Ketua Umum PSSI PSSI bermasalah. fasilitas sepak bola
melanggar statuta FIFA Peran pemerintah serta minim
yang melarang mantan tidak disebut sama pembinaan
narapidana menjadi ketua sekali
asosiasi sepak bola.

Moral Evaluation Jangan hanya kongres- KSN adalah kongres KSN adalah upaya
kongresan, kita butuh kebudayaan. menyatukan semua
perubahan. elemen untuk mencari
Sepak Bola adalah solusi untuk
Kongres ini untuk etalase perubahan memajukan sepak
memperbaiki dan peradaban bola
persepakbolaan kita yang bangsa.
terus terpuruk
KSN menjadi
momentum strategis
untuk
membangkitkan
kembali kesadaran
kolektif kultural kita
sebagai bangsa yang
sportif dan beradab

Treatment Reformasi dan Semua pihak harus Perkuat dukungan


recommendation strukturisasi PSSI. jalankan hasil KSN. dana dari pemerintah.
Bila PSSI lamban,
Turunkan Nurdin Halid pemerintah harus Jangan ganti ketua
dari Ketum PSSI. mengambil alih. umum PSSI

berikan ruang yang terbatas bagi narasumber yang ruhannya tanpak dengan jelas. Dalam melakukan
menolak LPI. Narasumber yang dikutip Kompas penolakan terhadap sikap PSSI, bahasa nara-
umumnya berasal dari klub atau pelatih atau pema- sumber digambarkan dengan cara kontradiksio
in yang berkiprah di LPI dan pemerintah (ekse- in terminis, yaitu gaya bahasa yang memper-
kutif). Dalam mendukung medan wacana, Kom- lihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa
pas senantiasa memberikan porsi kutipan yang yang telah dikemukakan sebelumnya. Meskipun
lebih banyak kepada klub peserta LPI (pelibat kontradiksi, bahasa tersebut tetap sopan dan me-
wacana). menuhi kaidah berbahasa Indonesia dengan baik
Sarana wacana dari narasumber yang dan benar, seperti terlihat pada kutipan berikut ini;
dikutip kompas umumnya menggunakan gaya Selain itu, PSSI juga mengancam akan mem-
bahasa yang emunarasio, yaitu beberapa peris- berikan sanksi kepada klub dan personel
tiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan PSSI yang terlibat dengan LPI … Erwin juga
satu persatu agar tiap peristiwa dalam keselu- menyayangkan sikap PSSI tentang tertutup-
318 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 9, Nomor 3, September-Desember 2011, halaman 311-322

Tabel 2. Daftar Narasumber Kompas yang Pro LPI dan Kontra LPI
Pro LPI Kontra LPI
Andi Darussalam Tabussala (Manajer
Andi A Mallarangeng (Menegpora) Timnas PSSI)
Hadi Rudayatmo (Persis Solo) Nugraha Basoes, (Sekjen PSSI)
Edward Aritonang (Kapolda Jateng) Joko Driyono (PT. Liga Indonesia)
Fauzi Bowo (Gubernur DKI) Imam Arif (Ketua BTN)
Abi Hasanto (Jubir LPI)
Erwin Aksa Mahmud (Pengusaha
Sponsor PSM)
Ilham Arief Sirajudin (Ketua PSM)
Aji Santoso (Pelatih Persebaya)
Darwis Dunda (Persebaya Surabaya)
Sartono Anwar (Pelatih Persibo)
Ismail Mukadar (Manajer Persebaya)
Timo Scheuunemann (Pelatih Persema)
Nandar Iskandar (Pelatih Bandung FC)
Tamrin Amal Tamagola (Akademisi UI)

nya peluang bagi pemain yang berlaga di LPI laksana, tentu ini akan merugikan sepak bola
untuk masuk timnas. “Saya sadar, soal timnas Indonesia.
merupakan otoritas PSSI. Namun, sebaiknya “Kami belum menerima apa pun yang resmi
semua pihak berpikir rasional dan bersinergi tentang hal ini (LPI—Red), yang kompetisi
untuk membangun sistem persepakbolaan liganya akan mulai dimainkan besok (hari ini—
nasional yang sehat,” ujarnya (LPI Menyi- Red). Kami memantau kondisi ini dan jika
apkan “Fee” untuk PSSI, 4 Januari 2011). terus berjalan, itu akan berhadapan dengan
Harian Suara Karya berusaha membangun Komite FIFA dan sanksi akan dijatuhkan,”
medan wacana atas peristiwa LPI sebagai liga kata Direktur Pengembangan Anggota Aso-
yang ilegal. Disebut ilegal karena liga tersebut ti- siasi FIFA Thierry Regenass, Jumat (7/1).
dak digelar oleh PSSI atau asosiasi yang bernaung (Suara Karya, judul berita; LPI Dihantui
dibawah FIFA. Selain itu LPI juga dianggap meru- Ancaman Sanksi FIFA, Sabtu, 8 Januari
gikan pemain dan klub. Merugikan pemain kare- 2011).
na FIFA hanya mengakui pemain yang berlaga di Sebagai salah satu pemain Persema, Irfan
kompetisi yang dikelola oleh anggota FIFA. Hal pun termasuk salah satu yang terancam dihukum.
tersebut dapat merugikan klub, karena klub yang Karirnya di timnas kemungkinan akan berakhir jika
meninggalkan atau tidak meneruskan kompetesi pemain blasteran Indonesia-Belanda itu benar-
ISL otomatis klub tersebut terdegradasi ke Divisi benar mengikuti jejak Persema ke LPI.
Utama. Kutipan berikut ini menegaskan hal ter- “Kita sudah bicara dengan agennya yang ju-
sebut; ga adalah kakak Irfan, Fachri Bachdim, me-
…Otoritas sepak bola dunia itu mengancam ngenai risiko jika ia masih bermain di Persema
akan menjatuhkan sanksi jika kompetisi itu ja- dia akan menuai sanksi dari PSSI. Jika Irfan
di digelar, Sabtu (8/1) Ini. Jika sanksi itu ter- mencintai timnas dan ingin bermain, dia tahu

Tabel 3. Daftar Narasumber Suara Karya yang Kontra dan Pro LPI
Kontra LPI Pro LPI
Nirwan Dernawan Bakrie (Wkl Ketua PSSI) Fauzi Bowo (Gubernur DKI)
Max Boboy (PSSI) Andi Mallarangeng (Menpora)
Andi Darussalam Tabussala (PSSI) Anton Bahrul Alam (Polri)
Nugraha Basoes (Sekjen PSSI) Edi Wibowo (Polri)
Icuk Sugiarto (IANI) Gordon Mogot (Ketua BOPI)
Angelina Sondakh (Anggota DPR)
Zulfadli (Anggota DPR)
Roy Saputra
Putra, Sepak Bola Indonesia dalam Bingkai Pemberitaan Media 319

harus ke mana,” ucap Ketua PT Liga Indo- donesia. Sebab, mereka akan sulit
nesia Andi Darussalam Tabusalla. (Suara berkembang dan terkungkung dalam satu
Karya, judul berita; Irfan Bachdim: Soal kompetisi saja. “Kami kasihan pada nasib
Timnas Terserah PSSI, 3 Januari 2011). pemainnya nanti karena mereka tidak akan
Dalam rangka mendukung medan wacana bisa ke mana-mana. Bahkan, untuk bermain
yang dibuat, Suara Karya senantiasa menonjolkan di tim nasional saja pemain harus dari klub
kutipan yang mendukung PSSI dan menentang yang diakui FIFA. Jadi, untuk membela timnas
LPI. Narasumber tersebut adalah mereka yang suatu negara tetap ada aturannya,” ujar Zul
umumnya dari PSSI sendiri, anggota DPR yang (Suara Karya, judul berita; LPI Dihantui
kontra LPI dan klub yang tidak bergabung dengan Ancaman Sanksi FIFA, 8 Januari 2011)
LPI (pelibat wacana). Mereka digambarkan Sarana wacana yang dipakai oleh Suara
seolah-olah mewakili seluruh kepentingan sepak Karya pada umumnya bersifat okupasi dan si-
bola nasional, seperti terdapat pada kutipan nisme. Okupasi adalah gaya bahasa yang menya-
berikut. takan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu
Zulfadhli, menilai keberadaan LPI akan yang oleh orang banyak dianggap benar sedang-
merusak tatanan kompetisi sepak bola yang sudah kan sinisme adalah gaya bahasa sindiran yang men-
ada sebelumnya. Menurutnya, pemerintah harus jurus kasar. Contoh gaya bahasa okupasi ada pada
jeli memandang persoalan ini. “Kompetisi sepak kutipan berikut;
bola yang resmi kan sudah jelas ISL, yang diakui PSSI memang bersikeras tak akan pernah
FIFA juga ISL, jadi jangan sampai kompetisi baru mengakui Liga Primer Indonesia (LPI) sebagai
merusak yang sudah ada,” ujarnya. kompetisi yang sah. Malah organisasi sepak
Menurut Zul, LPI justru akan menyesatkan bola tertinggi di Tanah Air itu menganggap LPI
pemain sepak bola berbakat yang ada di In- banci. Hal itu ditegaskan oleh Sekjen PSSI
Tabel 4. Daftar Narasumber Jurnal Nasional yang Pro dan Kontra LPI
Pro LPI Kontra LPI
Andi Mallarangeng (Menpora) Andi Darussalam Tabussala
(Ketua BTN)
Joko Widodo Imam Arif (manajer Timnas U23)
Anton Bachrul Alam (Polri) Max Boboy (Pengurus PSSI)
Ito Sumardi (Polri) Nugraha Basoes (Sekjen PSSI)
Neta S Pane (Police Watch ) Sutan Harhara (Mantan Pemain)
Ilham Arief Sirajudin (Walikota
Makassar)
Hendra Sirajudin (PSM Makassar)
Nurmal Idrus (PSM)
Kim Kurniawan (Pemain Persema)
Hadi Basalama (Pengurus Persija)
Sartono Anwar
Timo Scheunemann (Pelatih Persema)
Arya Abhiseka
Irfan Bachdim (Pemain Persema)
Arya Abhiseka (LPI)
Husein Abdullah (PSM)
Gordon Mogot (BOPI)
Doedie Gambiro,
Saleh Ismail Mukadar (Persebaya)
Alief Sjachviar,
Asmuri
Llano Mahardika
Syahrullah Alwi Fauzi
Kesit B Handoyo (Pengamat Bola)
Ano Suparno
320 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 9, Nomor 3, September-Desember 2011, halaman 311-322

Tabel 5. Analisis Semiotika Sosial Kasus LPI


Surat Kabar Medan Wacana Pelibat Wacana Sarana Wacana
Kompas LPI ilegal, merugikan Menonjolkan Menggunakan gaya
klub, pemain dan narasumber yang bahasa okupasi dan
seluruh elemen sepak kontra LPI, sinisme
bola. seperti misalnya
pengurus PSSI
Jurnal Nasional LPI terobosan untuk Umumnya Sinisme dan Okupasi
membangkitkan sepak mengutip
bola nasional. LPI harus pendapat
disambut dan didukung. pengurus klub,
Pihak yang menolak pemain, eksekutif
LPI, bodoh dan yang pro LPI.
bergaya Orde Baru Menegasikan
mereka yang pro
PSSI
Suara Karya LPI ilegal, merugikan Menonjolkan Menggunakan gaya
klub, pemain dan narasumber yang bahasa okupasi dan
seluruh elemen sepak kontra LPI, sinisme
bola. seperti misalnya
pengurus PSSI

Nugraha Besoes dalam jumpa pers di Hotel Boboy yang sering dikutip sedangkan dari Pelatih
Sultan, Kamis (30/12), terkait surat yang di- dan Pengurus Klub, nama Timo Scheunemenn
kirim oleh pihak LPI kepada PSSI per tang- (pelatih Persema) dan Saleh Ismail Mukadar (ma-
gal 22 Desember kemarin. (Suara Karya, judul najer Persebaya) yang paling dikutip.
berita; Tiga Klub ISL Terdegradasi, 31 De- Sarana Wacana yang dikembangkan oleh
sember 2010). Jurnal Nasional sama seperti Suara Karya yakni
Sementara itu, medan wacana yang di- okupasi dan sinisme. Jurnal Nasional menyindir
bangun oleh Jurnal Nasional adalah LPI sebagai PSSI bodoh, bobrok dan seperti Orde Baru, kare-
terobosan untuk memajukan sepak bola nasional na mendegradasi PSM dan mengancam klub dan
yang selama ini terpuruk di kancah internasional. pemain yang bermain di LPI. Hal tersebut tampak
PSSI seharusnya mengakomodasi LPI, bukan pada kutipan di bawah ini:
mengancam atau memberi sanksi kepada pemain Media Officer PSM Nurmal Idrus menga-
atau klub, seperti pada kutipan berikut: takan, keputusan PSSI mendegradasi PSM
LPI harus dihargai sebagai sebuah terobos- Makassar adalah hal yang bodoh. Seharus-
an untuk memajukan sepak bola nasional. nya, PSSI menunggu manajemen baru untuk
Ia berharap PSSI sebagai induk organisasi mengambil alih PSM. Tapi karena PSSI sudah
bertindak sebagai seorang bapak yang mau mengeluarkan surat keputusan degradasi,
memfasilitasi, bukan merasa tersaingi meski maka calon manajemen baru tidak mungkin
organisasi tersebut sudah memiliki Liga Su- mengambil alih PSM (Jurnal Nasional, judul
per Indonesia (Jurnal Nasional, judul berita; berita; PSSI Dianggap Bodoh Degradasikan
LPI Harus Seimbangkan Posisi, 7 Januari PSM, 2 Januari 2011).
2011). PSSI sekarang ini, kata mantan Ketua KONI
Pelibat Wacana yang dibentuk oleh Surat Jatim, seperti neo orde baru. Karena model-
kabar yang menjadi corong Partai Demokrat ini model kepemimpinannya mirip sekali ketika
cenderung menegasikan narasumber yang me- negara ini dipimpin Presiden Soeharto yang
nolak LPI. Narasumber dari kategori eksekutif, selalu melakukan upaya pressure. Seperti
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Andi Mal- ancaman-ancaman yang sering dilakukan
larangeng yang paling sering dikutip. Adapun dari terhadap klub. “Mereka-mereka yang tidak
PSSI, nama Andi Darussalam Tabbusala dan Max mau bergabung dengan LPI karena takut de-
Putra, Sepak Bola Indonesia dalam Bingkai Pemberitaan Media 321

ngan ancaman-ancaman dari PSSI,” kata Ketua umum PSSI, Nurdin Halid melanggar sta-
Saleh (Jurnal Nasional, judul berita; PSSI tuta FIFA tidak pernah diangkat. Fakta ini mudah
Dianggap Neo Orde Baru, 7 Januari 2011). dipahami bahwa Nurdin Halid adalah kader Par-
tai Golkar. Dirinya dua kali terpilih menjadi ang-
Simpulan gota DPR dari Sulawesi Selatan mewakili Fraksi
Partai Golkar.
Temuan penelitian dari dua kasus yakni Sebaliknya Jurnal Nasional juga tidak
Kongres Sepak Bola Indonesia dan Liga Primer independen dalam menggambarkan fakta bahwa
Indonesia menunjukkan bahwa masing-masing pemerintah kurang serius melakukan pembinaan
surat kabar memiliki pandangan sendiri-sendiri atas sepak bola yang ditandai dengan minimnya pem-
kasus tersebut. Media akhirnya tidak bisa terhindar benahan fasilitas stadion dan anggaran yang mi-
antara pro dan kontra dalam memberitakan dua nim. Pengabaian fakta-fakta itu dapat diduga sa-
kasus tersebut. ngaja dilakukan oleh Jurnal Nasional, mengingat
Di sinilah kemudian pandangan kaum surat kabar ini adalah surat kabar yang menyu-
kontstruktivis yang mengatakan bahwa berita ada- arakan aspirasi pemerintah. Istilahnya tidak mung-
lah hasil konstruksi terbukti benar. KSN yang kin surat kabar ini mengritik atasan sendiri.
sejatinya adalah kongres untuk mencari solusi atas Atas segala fakta ketidakindependenan
terpuruknya sepak bola nasional dimaknai Kom- masing-masing surat kabar membenarkan pan-
pas sebagai momentum yang tepat guna mengganti dangan kaum konstruktivis yang menilai bahwa
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. KSN pun dido- etika, pilihan moral, dan keberpihakkan wartawan
rong untuk menjadi Kongres Luar Biasa (KLB) adalah bagian yang integral dalam produksi beri-
PSSI. Padahal sejatinya menurut Statuta PSSI, ta. Dalam pandangan konstruksionis, wartawan
KLB baru bisa digelar apabila sudah memperoleh bukanlah robot yang meliput apa adanya, apa yang
rekomendasi 2/3 suara dari pemilik suara PSSI dia lihat. Etika dan moral yang dalam banyak hal
yang jumlahnya mencapai 78 klub. berarti keberpihakkan pada satu kelompok atau
Sebaliknya Suara Karya, surat kabar ke- nilai tertentu, umumnya dilandasi oleh keyakinan
panjangan tangan Partai Golkar, lebih sibuk meng- tertentu, adalah bagian yang integral dan tidak
counter isu-isu pelengseran Nurdin Halid dari terpisahkan dalam membentuk dan mengkon-
Ketua Umum PSSI dari pada memberitakan esensi struksi realitas. Wartawan di sini bukan hanya pe-
kongres tersebut. Apa yang dikatakan oleh Bill lapor, karena disadari atau tidak ia menjadi parti-
Covack bahwa Jurnalis harus membuat berita sipan dari keragaman penafsiran dan subjektifitas
yang komprehensif dan proporsional, tidak ter- dalam publik.
bukti. Meskipun masing-masing surat kabar
Elemen komprehensif dan proporsional mengambil sikap berbeda, atas persoalan KSN
mengamanahkan agar jurnalis mencari sebanyak dan LPI namun sebaiknya pemberitaannya tetap
mungkin narasumber berita agar wacana kebe- obyektif dan berimbang serta mematuhi kaidah-
naran muncul ke permukaan. Hal yang terjadi ada- kaidah Kode Etik Jurnalistik. Memang sulit
lah masing-masing surat kabar malas mencari nara- dihindari untuk tetap bersikap pro dan kontra da-
sumber di luar medan wacana yang dibangun. Aki- lam memberitakan KSN dan LPI, namun hen-
batnya, muncul angle pemberitaan sempit dan daknya surat kabar Suara Karya dan Jurnal Nasio-
hanya terjebak pro dan kontra. nal menghindari gaya bahasa sinisme (sindiran
Akibat sempitnya angle berita yang dimu- kasar). Dari sisi narasumber, sebaiknya masing-
at kemudian memunculkan dugaan bahwa pem- masing surat kabar, menghindari menggunakan
beritaan masing-masing surat kabar tidak inde- narasumber yang berulang-ulang (seperti Saleh
penden dan membawa kepentingan tersembunyi. Ismail Mukadar dan Max Boboy) karena peng-
Suara Karya, misalnya, kelihatan tidak independen gunaan narasumber yang berulang-ulang mem-
saat memberitakan KSN, fakta bahwa eksistensi buat berita kurang kredibel dan monoton.
322 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 9, Nomor 3, September-Desember 2011, halaman 311-322

Ucapan Terima Kasih Hamad, Ibnu, 2004, Konstruksi Realitas Politik


dalam Media Massa, Granit; Jakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kovach, Bill & Tom Rosenstiel, 2001, The Ele-
semua pihak yang membantu penelitian sampai ments of Journalism, Crown Publishers,
selesai terkhusus kepada pengelola portal www. New York.
kemenpora.go.id yang bersedia meminjamkan Mc, Quail, Dennis,2005, Mass Communication
kliping surat kabarnya sehingga sangat mem- Theories, Sage Publication.
bantu penulis mengumpulkan data. Sobur, Alex, 2001 Analisis Teks Media, Remaja
Rosda Karya: Bandung.
Daftar Pustaka Sunarto, 2010, Stereotipasi Peran gender Wanita
dalam Program Televisi Anak di Indone-
Ardianto, Elvinaro, 2004, Komunikasi Massa sia, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol 8 No.3
Suatu Pengantar, Simbiosa, Bandung . September-Desember 2010 Jurusan Ilmu
Densen, Norman & Yvonna S. Lincoln, 2005, Komunikasi Fisip UPN Veteran Yogya-
Qualitatif Research (third edition), Sage karta.
Publication.
Eriyanto, 2002, Analisis Framing Konstruksi,
Ideologi dan Politik Media, LkiS
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai