Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH DAN FILSAFAT OLAHRAGA

KELOMPOK 4

OLEH:
NAMA NIM
Daniel Abdi Pranata Sitanggang 6223210034
Rojo Prayoga Saragih 6223210037
Dio Sandri Tarigan 6223210033
Beri Guatapo Kaban 6223210042

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIMED 2022
7. Coba jelaskan secara singkat perkembangan olahraga pada masa olahraga pendidikan!
8. Coba sebutkan dan jelaskan beberapa perubahan nama pada masa pendidikan
olahraga dan penjaskes!
9. Uraikan secara singkat dan jelaskan peran utama pendidikan jasmani di sekolah
10. Pendidikan jasmani dan olahraga memainkan peranan penting di sekolah. Sebutkan
dan jelaskan peranan pendidikan jasmani.

68 – Sejarah dan FIlsafat Olahraga


BAGIAN KEDUA

DISKURSUS MAKNA
DALAM PERKEMBANGAN OLAHRAGA MASYARAKAT

P ara mahasiswa di manapun Anda berada, seperti kita ketahui bersama perkembangan
olahraga di masyarakat saat ini memperlihatkan banyak dimensi dan memainkan
peranan penting dalam kaitannya dengan keberhasilan pembangunan. Dalam
implementasinya olahraga tampil dalam beragam istilah yang mencerminkan arah orientasi
dan kekhasan masing-masing. Kita mengenal istilah olahraga amatir, olahraga profesional,
olahraga kesehatan, olahraga prestasi, olahraga Pendidikan, dan olahraga rekreasi.
Kategorisasi ini secara singkat akan dijelaskan sebagai berikut.

Diskursus Makna Dalam Perkembangan Olahraga – 69


A. Olahraga Amatir dan Olahraga Profesional

P ada tahun 1927 seorang penduduk Madrid, Don Santiago memberanikan diri membawa
kesebelasan Real Madrid untuk suatu turnamen ke Amerika Serikat. Perlawatan itu
menghasilkan cukup banyak pendapatan, karena itu para pemain Real Madrid memutuskan
serentak menandatangani kontrak sebagai pemain bayaran. Peristiwa itulah yang menandai
per tamakalinya sepak bola bayaran di Benua Eropa. Sebelumnya sudah ada sepakbola
profesional di Inggris, tetapi masih belum jelas, baru sesudah Spanyol menjadi pionernya,
maka sepak bola profesional
Menjelang perang dunia II sudah seluruh "Eropa Bebas" (non komunis) menganut
sepakbola bayaran, kecuali jerman (belum ada barat dan timur), Netherland, Belgia dan
Negara negara skandinavia. Tetapi segera sesudah perang dunia II Negara-negara inipun turut
mengadakan sepakbola bayaran, karena terpaksa; semua pemain-pemain terbaiknya "dibeli"
luar negeri. Dari uraian terlintas nyatalah bahwa sepakbola profe sional berlaku di negara-
negara bebas, non komunis.
Ilustrasi singkat tersebut, menggambarkan kasus dalam olahraga profesional. Artinya
seorang profesional bermain untuk memperoleh bayaran sebagai mata pencaharian.
Profesional dalam olahraga adalah olahraga dengan bayaran. Sebagai mata pencaharian
karenanya seorang profesional tidak lagi dapat disebut bermain akan tetapi bekerja. Ia tidak
lagi berolahraga karena kesenangan untuk memperoleh uang sebagai nafkah hidupnya.
Meskipun demikian tidak dapat dikatakan bahwa seorang profesional itu tidak sportif lagi.
Jika seoran olahragawan profesional bermain kasar, licik atau curang ia tida akan disukai oleh
penonton yang membayarnya dengan memberi

70 – Sejarah dan Filsafat Olahraga


karcis. Olahragawan profesional demikian akan kehilangan penggemarnya. Seorang
profesional tetap berusaha keras atau berjuang untuk tantangan yang dihadapinya bahkan
dengan keterampilan yang tinggi dari kegiatan fisik yang dikerjakannya.
Bagaimana pula halnya dengan sepak bola di Negara-negara komunis, terutama Uni
Soviet? Di sini ditemukan suatu kepincangan yang sudah berlangsung lama, tapi tiada
seorang atau sebuah instansi pun yang bertindak. Menurut sistem Negara komunis maka gaji
warga negara hendaknya sebisa mungkin sama rata. Sedangkan dengan adanya sepakbola
bayaran, timbul kemungkinan beberapa pemain bisa jadi seorang kaya raya, suatu situasi
yang sedikit banyak berbau kapitalis. Lagipula dengan sistem transfer dalam sepakbola
bayaran bisa menimbulkan unsur spekulasi, perjudian, persaingan kurang sehat dalam tawar
menawar atau apapun namanya. Sedangkan filsafat komunisme menghendaki "rasialisme"!
Mereka khawatir kalau pemainpemain terbaiknya cemburu melihat pemain-pemain Negara
bebas bisa menjadi kaya raya oleh seni sepakbolanya. Karena itu dicari suatu jalan untuk
mencegah pemain-pemain Soviet yang merasa kurang puas. akhirnya ditemukan suatu cara
yang tepat: pemain-pemainnya yang lebih dari mediocre diberi imbalan untuk kecakapannya.
Mereka mendapatkan bukan dari klub-klub profesional (yang tidak ada di Amerika),
melainkan dari Negara entah dalam jumlah kontan berupa rumah, mobil atau tambahan gaji
bulanan. Inilah yang disebut staats-amateurisme. Mereka selaku pegawai negeri (istimewa)
tetap amatir, sebab tidak digaji oleh klub dan tidak dapat diperjual belikan (transfer).
Di negara-negara lainnya dalam blok komunis situasinya Sedikit berlainan, artinya
sistem di atas berlaku pula disitu, hamun ada satu hal yang tidak ditemukan di Amerika. Bila
Pemain-pemain Rusia dilarang untuk dibeli oleh luar negeri,

Diskursus Makna dalam Perkembangan Olahraga --- 71


pemain-pemain Rumania, Bulgaria, Yogoslavia, Polandia Misalnya (dan juga pelath-pelatih
mereka) boleh mencari pekerjaan sebagai pemain atau pelatih di negara-negara demokratis.
Sekitar awal 1920-an di Inggris sepakbola bayaran jadi Kenyataan, yang pertama
muncul olahraga bayaran yaitu dalam Cabang olahraga tinju. Mula-mula bayarannya tidak
begitu berarti, tapi lambat laun petinju-petinju terbaik (kelas berat) jadi orang kaya. Sebut
saja George Best (Irlandia), pele (Brazil), Johan Cruyf (Nederland), dan Beckenbauer
(Jerman Barat) mereka menjadi seorang multi mihonair dalam dolar US berkat kemahirannya
bersepakbola. Muhammad Ali masih melebihi kekayaan mereka berkat kebolehannya
bertinju! Sesudah sepakbola dan tinju, maka di tahun 1930-an timbul profesionalisme dalam
dunia balap sepeda. Eropa Barat waktu itu mengalami popularitas dari ap3 yang disebut 6-
daagse : balap sepeda dalam velodromme selama 6 hari 6 malam! Tiap hari, terlebih waktu
malam, ruang balap penuh dengan penonton.
Beberapa catatan masih ingin ditambahkan pada fenomena profesionalisme ini,
setelah Eropa Barat dan Tengah bersama Amerika Selatan di awal tahun 30-an ditelan oleh
sepakbola bayaran maka segera pada Olimpiade Berlin 1936 menjadi jelas betapa surutnya
perhatian masyarakat terhadap turnamen sepakbola olympik, padahal di tahun-tahun 1924
dan 1928 dalam olmpiade Paris dan Amsterdam kesebelasan-kesebelasan Uruguay dan
Argentina seolah olah merasuki para penonton. Perminannya begitu cantik serta menggiurkan
ratusan ribu pecandu sepakbola di dalam stadion maupun rumah yang saat itu masih disiarkan
melalui siaran radio.
Dikatakan di atas bahwa Best, Cruyff, Pele, Beckenbauer dan Mohammad Ali jadi
kaya raya berkat olahraganya. Di sini di sebut pula Fred Perry (sudah sebelum perang dunta
II) da Vilas.

72 -- Sejarah dan Filsafat Olahraga

Anda mungkin juga menyukai