Anda di halaman 1dari 7

Nama : Putri Ramadhani Anggitasari

NIM : 103112350750007
Matkul : Studi Lingkungan Hidup Global
Dosen : Doddy W. Syahbudin

1. Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling memengaruhi.

2. Ekologi

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan
yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst
Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem
dengan lingkungannya.

3. Atmosfir

Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan
planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km
di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer
tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan
tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap.

4. Stratosfir

Stratosfer adalah lapisan kedua dari atmosfer bumi, terletak di atas troposfer dan dibawah
mesosfer. Ketebalannya sekitar 15-55 km. Di lapisan ini terdapat lapisan ozon yang terbentuk
pada ketinggian 20 km. Lapisan ozon berfungsi menyerap radiasi sinar ultraviolet sehingga
melindungi bumi dari bahaya radiasi sinar tersebut. Antara lapisan Troposfer dan Stratosfer
terdapat lapisan Tropopause.
5. Lithosfir

Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan,
dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau
biasa disebut dengan kulit Bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia
yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan
memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan
daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan
kira-kira 65% atau 2/3 bagian). Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel
Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh
astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel.
Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer
tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena
retakan-retakan, sedangkan astenosfer berubah seperti cairan kental. Litosfer terpecah menjadi
beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang
terjadi dalam astenosfer. Terdapat dua tipe litosfer yaitu: Litosfer samudra, yang berhubungan
dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura dan Litosfer benua, yang berhubungan
dengan kerak benua. Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua
memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena
keberadaan lapisan Mohorovicic.

6. Biotik

Lingkungan biotik adalah semua lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen mahluk
hidup di permukaan bumi. Komponen lingkungan biotik, misalnya tumbuhan, hewan dan
manusia.

7. Abiotik

Lingkungan abiotik adalah semua benda mati di permukaan bumi yang bermanfaat dan
berpengaruh dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya. contoh lingkungan abiotik,
misalnya tanah, air, udara, dan sinar matahari.

8. Biosfir

Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut
geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup
dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer
(air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang
diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5
miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.

9. Ozon

Ozon adalah gas yang secara alami terdapat di atmosfir, unsur kimia yang terkandung dalam
partikel ozon adalah tiga buah oksigen (O3). Sedangkan keberadaan ozon sendiri di alam
terdapat di dua wilayah atmosfer. Ozon di troposfer (sekitar 10 s/d 16 km dari permukaan bumi)
sayangnya kandungan pada lapisan ini hanya 10%. Sedangkan selebihnya berada di lapisan
stratosfir (50km dr puncak troposfer) disini kandungan ozon mencapai 90%. Maka seringkali
disebut lapisan ozon, karena memiliki kandungan 03 (ozon) yang paling banyak.

10. Gas Rumah Kaca

Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca.
Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat
aktivitas manusia. Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer
akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua.
Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia
(yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material
organik (seperti tumbuhan). Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan
diserap tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis memecah
karbondioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya.

11. Emission Trading

Emission trading adalah mekanisme berbasis pasar yang memungkinkan terjadinya negosiasi
dan pertukaran hak emisi gas rumah kaca. Mekanisme pasar yang diatur dalam Protokol Kyoto
ini dapat terjadi pada skala nasional maupun internasional sejauh hak-hak negosiasi dan
pertukaran yang sama dapat dialokasikan kepada semua pelaku pasar yang terlibat.

12. Equilibrium

Equilibrium adalah keseimbangan dalam lingkungan hidup.


13. Homeostatis

Homeostatis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan


dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostatis merupakan salah satu konsep
yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme
homeostatis pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostatis terjadi pada setiap
organisme.

14. Green House

Green house adalah sebuah bangunan kontruksi yang berfungsi untuk menghindari dan
memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta kondisi lingkungan yang dikehendaki dalam
pemeliharaan tanaman.

15. Green Theory

Green Theory adalah subbidang teori hubungan internasional yang mempelajari kerja sama
lingkungan internasional.

16. Risk Society Theory

Masyarakat Risiko atau risk society merupakan salah satu konsep penting yang diperkenalkan
oleh Ulrich Beck. Beck menjelaskan ”risiko” (risk) sebagai, “kemungkinan-kemungkinan
kerusakan fisik (termasuk mental dan sosial yang disebabkan oleh proses teknologi dan proses-
proses lainnya, seperti proses sosial, politik, komunikasi, seksual”. Dengan demikian, risiko
mempunyai hubungan sangat erat dengan sistem, model, dan proses perubahan di dalam sebuah
masyarakat (industrialisasi, modernisasi, pembangunan), yang akan menentukan tingkat risiko
yang akan mereka hadapi. Setidaknya terdapat tiga ekologi atau macam risiko yang di sebutkan
oleh Beck, antara lain: risiko fisik- ekologis (physical-ecological risk), risiko sosial (social
risk), dan risiko mental (psyche risk). Diantaranya adalah, risiko fisik ekologis yaitu aneka
risiko kerusakan fisik pada manusia dan lingkungannya, contohnya: gempa, tsunami, letusan
gunung) atau risiko yang diproduksi oleh manusia (man-made risks). Aneka risiko biologis
yang “diproduksi” melalui aneka makanan, sayuran, hewan ternak, buah-buahan yang
menciptakan aneka penyakit kanker, tumor ganas, syaraf, kulit disebabkan oleh intervensi
proses artifisial-kimiawi terhadap proses alam yang melampaui batas.
17. ANNEX 1

Yang dimaksud dengan Negara-negara Annex I adalah Negara-negara yang telah


mengkontribusikan GRK (Gerakan Rumah Kaca) hasil kegiatan manusia (Anthropogenic)
sejak revolusi industri tahun 1850-an.

18. Non-ANNEX 1

Negara-negara Non-Annex I adalah negara-negara selain Annex I, yang mengemisikan GRK


jauh lebih sedikit serta memiliki pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih rendah.

19. ANNEX B

Annex B adalah anggota Perjanjian Protokol Kyoto yang diwajibkan untuk menrurunkan emisi
sesuai ketentuan protocol.

20. COP/MOP

Conference of the Parties (COP) atau Konferensi Para Pihak adalah otoritas tertinggi dalam
kerangka kerja PBB tentang Konvensi Perubahan Iklim (United Nation Framework
Convention on Climate Change / UNFCCC), yang merupakan asosiasi para pihak dalam
meratifikasi konvensi yang bertanggung jawab menjaga konsistensi upaya international dalam
mencapai tujuan utama konvensi.

21. REDD

Penurunan Emisi dari Deforestasi dan Pengrusakan Hutan, atau Reduction of Emissions from
Deforestation and Forest Degradation (REDD) adalah sebuah mekanisme pengurangan
deforestasi dan pengrusakan hutan dengan maksud mengurangi emisi dari deforestasi dan
kerusakan hutan tersebut.

22. REDD+

Pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (Reduction of Emission from
Deforestation and Degradation Plus) (REDD+) dilandasi ide utama yaitu menghargai individu,
masyarakat, proyek dan negara yang mampu mengurangi emisi gas rumah kaca – GRK
(greenhouse gas – GHG) yang dihasilkan hutan. REDD+ berpotensi mengurangi emisi GRK
dengan biaya rendah dan waktu yang singkat, dan pada saat bersamaan membantu mengurangi
tingkat kemiskinan dan memungkinkan pembangunan berkelanjutan. REDD+ merupakan
skema pengurangan emisi yang dapat mengakomodasikan berbagai jenis pengelolaan hutan
dan lahan yang dalam konteks perundang-undangan kehutanan Indonesia dapat mencakup
hutan lindung dan konservasi, hutan, hutan produksi, atau hutan konversi yang telah menjadi
Area Penggunaan Lain (non-hutan). REDD+ dianggap sebagai cara paling nyata, murah, cepat
dan saling menguntungkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK); nyata karena
seperlima dari emisi GRK berasal dari deforestasi dan degradasi hutan (DD); murah karena
sebagian besar DD hanya menguntungkan secara marjinal sehingga pengurangan emisi GRK
dari hutan akan lebih murah ketimbang alat atau instrumen mitigasi lainnya; cepat karena
pengurangan yang besar pada emisi GRK dapat dicapai dengan melakukan reformasi kebijakan
dan tindakan-tindakan lain yang tidak tergantung pada inovasi teknologi; saling
menguntungkan karena berpotensi untuk menghasilkan pendapatan dalam jumlah besar dan
perbaikan kepemerintahan dapat menguntungkan kaum miskin di negara-negara berkembang
dan memberi manfaat lingkungan lain selain yang berkaitan dengan iklim.

23. Bali Action Plan 2007

Bali Roadmap atau Peta Perjalanan Bali adalah kesepakan yang dihasilkan melalui sidang PBB
yang dilaksanakan di Bali, Indonesia pada tahun 2007 mengenai upaya untuk menyelamatkan
bumi dari dampak perubahan iklim.

24. Environmentalist

Environmentalism adalah gerakan sosial ataupun ideologi yang luas yang mendasarkan dirinya
pada permasalahan mengenai lingkungan hidup dan peningkatan kesehatan lingkungan.
Sebuah gerakan yang pengendalian lingkungan dari pencemaran dan juga demi pelestarian dan
pelindungan keanekaragaman tumbuhan serta satwa melalui restorasi ataupun perbaikan
lingkungan alam. Pada intinya, environmentalisme adalah upaya yang dilakukan untuk
menyeimbangkan kehidupan antara lingkungan manusia dan makhluk hidup lainnya.

25. Developmentalist

Developmentalisme adalah teori ekonomi yang menyatakan bahwa pembangunan negara-


negara Dunia Ketiga dapat diwujudkan dengan baik melalui pasar dalam negeri yang kuat dan
beragam dan tarif barang impor yang tinggi.

26. Rio Earth Summit 1992

Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) bumi (Earth Summit) tentang lingkungan dan pembangunan
yang lebih dikenal dengan nama United Nations Conference on Environment and Development
(UNCED) di Rio de Janeiro, Brazil, pada bulan Juni 1992. Dalam pertemuan tersebut para
pemimpin dunia sepakat untuk mengadopsi rencana-rencana besar yang terkait dengan upaya
konservasi lingkungan dengan mensejahterakan umat manusia melalui pembangunan.

27. Stockholm 1972

Konfrensi PBB tentang lingkungan hidup tanggal 5-16 Juni 1972 di Stockholm yang dihadiri
oleh wakil 110 negara merupakan rasa keprihatinan terhadap degradasi lingkungan.

28. Multi Track Diplomacy

Multi-track diplomacy adalah sebuah kerangka kerja konseptual untuk melihat proses
perwujudan perdamaian internasional sebagai suatu sistem kehidupan dan sebagai refleksi dari
beragam aktivitas yang dilakukan untuk berkontribusi dalam proses peacemaking dan
peacebuilding di lingkup internasional. Semua komponen saling terkait seperti sebuah cobweb
model, mulai dari kegiatan, individual, institusi, dan komunitas yang lantas saling bekerjasama
untuk mencapai sebuah dunia dalam perdamaian.

29. Stakeholder Bumi

Untuk menciptakan tata kelola migas Indonesia yang lebih baik, Kementerian ESDM cq Ditjen
Migas menyelenggarakan Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional 2015. Kegiatan ini
merupakan rangkaian dari kegiatan penyusunan kebijakan migas tahun 2015, diisi dengan
diskusi mengenai kebijakan strategis tata kelola gas bumi. Selain itu, dilaksanakan focus grup
discussion mengenai formulasi harga dan komersialisasi gas serta perencanaan dan
pembangunan infrastruktur gas.

30. Bio-Imperialism

Bio-Imperialisme adalah ekspansi suatu negara terhadap negara asing di bidang lingkungan
dan sumber daya alam.

Anda mungkin juga menyukai