Indikator Berkelanjutan
Udara bersih
Berkurangnya jumlah sampah
domestic
Hemat air
4.
Hemat energy
5.
6.
7.
8.
9.
Sungai bersih
Bertambahnya binatang liar
Perlindungan RTH
Jalan bersih
Lalulintas tidak padat
10.
11.
Keamanan di jalan
Menurunnya
jumlah
pengangguran
Bertambahnya pekerja terampil
12.
13.
14.
15.
Deskripsi
Peningkatan pengangguran
17.
Berkurangnya
perumahan
masalah
18.
Meningkatnya
pelayanan
masyarakat
Bertambahnya masyarakat dalam
proses demokrasi
Bertambahnya sarana olahraga
Terwujudnya kota yang aman
Bertambahnya fasilitas seni dan
budaya
Pemeliharaan 'heritage' dalam
beragam jenisnya
16.
19.
20.
21.
22.
23.
Udara Bersih
3. Apa saja kendala atau dukungan yang mengakibatkan kondisi tersebut terjadi?
Kendala atau hal2 yang mendukung kondisi ini:
Jumlah penduduk yang terus meningkat
Jumlah kendaraan bermotor yang meningkat.
Sebagian besar warga masih berperilaku tidak berwawasan lingkungan
Penegakan hukum terhambat resistensi warga
Ruang yang terbatas menjadi kendala penghijauan kota.
Sejak jalan tol Cipularang dibuka tahun 2005, pada akhir minggu dan hari libur di
Kota Bandung menjadi penuh kendaraan dari luar kota, sebagai konsekwensi kota
pariwisata, sehingga pada tahun 2005 hari dengan udara baik hanya 150 hari,
walaupun BB+BL=11.
4. Bagaimana solusi yang disarankan untuk meningkatkan kondisi tersebut?
Perlu upaya untuk meningkatkan jumlah hari dengan kualitas udara baik, antara lain
dengan:
Gerakan menanam pohon perkotaan berbasis masyarakat yang dipimpin oleh
Walikota, agar terus digalakkan, terutama di lokasi-lokasi yang padat lalu lintas.
Perlu adanya dukungan alokasi anggaran untuk pemeliharaan dengan jumlah yang
memadai untuk kelestarian hutan kota dan ruang terbuka hijau. Keberadaan hutan
kota mampu memelihara kelembaban udara kota, mengendalikan pencamaran udara
Kegiatan car free day yang dirintis pada 2010 merupakan satu alternatif yang
positif untuk meningkatkan udara bersih perkotaan.
Mengupayakan pembangunan perkotaan yang berdampak rendah terhadap
kerusakan lingkungan perkotaan (Low Impact Development Against Environmental
Degradation).
Pemaksaan terhadap warga untuk hidup bersih dengan mengelola sampah
domestiknya (Reduce, Reuse, Recycle), menerapkan insentif dan disinsentif.
Penegakan hukum lingkungan.
Hemat Air
lain menyusut, sehingga air PDAM menjadi satu-satunya sumber air, yang
menyebabkan pengeluaran air dari PDAM meningkat.
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kondisi tersebut di atas?
a. Musim (penghujan dan kemarau) sangat mempengaruhi sumber air warga kota
Bandung. Ketika musim hujan sumber air mencukupi kebutuhan, ketika musim
kemarau sumber air tidak mencukupi.
b. Infrastrukur sumber daya air untuk menyimpan cadangan air perkotaan (misalnya
embung, waduk, penangkap mata air) belum sesuai kebutuhan. Sehingga pada
musim kemarau, ketika air sumur dan mata air warga menyusut, semua
mengandalkan air PDAM yang jumlahnya pun terbatas.
3. Apa saja kendala atau dukungan yang mengakibatkan kondisi tersebut terjadi?
a. Sumber air untuk memenuhi kebutuhan warga kota masih sangat dipengaruhi oleh
keberadaan musim. Pada musim penghujan kebutuhan air tercukupi, sebaliknya
pada musim kemarau tidak tercukupi.
b. Keterbatasan infrastruktur sumber daya air PDAM, termasuk infrastruktur untuk
menyimpan cadangan air masih belum optimum.
c. Eksploitasi air tanah telah sangat berlebihan, sehingga khususnya pada musim
kemarau, warga sulit mendapatkan air tanah, karena air sumur menyusut.
4. Bagaimana solusi yang disarankan untuk meningkatkan kondisi tersebut?
a. Perlu memperbaiki/menambah infrastruktur sumber air untuk memenuhi
kebutuhan warga kota.
b. Sudah saatnya dicanangkan konsep panen air (rain harvesting) kepada seluruh
warga kota pada saat musim hujan. Setiap rumah, komplek, perkantoran, untuk
membuat penampungan air hujan. Membangun sumur resapan, biopori, dan
sejenisnya.
c. Pengendalian eksploitasi air tanah
d. Gerakan hemat air
e. Penegakan hukum disertai dengan insentif dan disinsentif.
f.
Hemat Energi
b. Sosialisasi ketahanan energi, berapa jumlah bahan bakar gas yang sebaiknya
dikonsumsi per orang per hari, agar optimum dan tidak boros.
c. Seyogyanya segera diupayakan pengembangan energi alternatif yang bisa dibuat
oleh masyarakat sendiri (misal biogas dan lain-lainnya).
d. Mengawasi distribusi gas rumah tangga, agar tidak diselewengkan oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab.
10
5a.
Sungai Bersih
11
a. Kesadaran lingkungan dari warga belum seperti yang diharapkan, antara lain
membuang sampah sembarangan, dan sungai masih dianggap sebagai tempat
pembuangan sampah dan limbah yang paling mudah
b. Rumah-rumah disepanjang bantaran sungai masih menganggap sungai sebagai
bagian belakang rumah yang tidak diperhatikan.
c. Keterbatasan infrastruktur pengolah limbah
4. Bagaimana solusi yang disarankan untuk meningkatkan kondisi tersebut?
a. Menambah infrastruktur pengolah limbah komunal
b. Secara bertahap mengubah konsep rumah bantaran untuk menghadap ke sungai,
termasuk sosialisasi rumah panggung, karena rumah panggung merupakan salah
satu solusi antisipisi banjir.
c. Penegakan hukum, termasuk insentif dan disinsentif.
d. Menambah infrastruktur pengolah limbah
e. Sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.
f. Gerakan Sungai Bersih, seperti Gerakan Cikapundung Bersih untuk terus
ditingkatkan dan diimplementasikan ke sungai-sangai lainnya.
12
5b.
Sungai Bersih
13
c. Warga yang terlihat menyandang senapan angin dan terlihat menembak burung
supaya mendapat teguran dan diberi sanksi.
d. Menerbitkan buku Bandung Bird, yaitu buku tentang jenis burung yang berada di
Kota Bandung, sebagai bahan pengetahuan dan pendidikan lingkungan Kota
Bandung.
15
Perlindungan RTH
17
a.
8 Jalan Bersih
PKL, jongko PKL, warung dan kota dipinggir jalan yang mermbuang
sampahnya di jalanan
Sampah pasar yang tidak terangkut PD Kebersihan.
b. Warga yang tidak sadar lingkungan sering berbuat vandalisme dan mencuri sarana
persampahan perkotaan
4. Bagaimana solusi yang disarankan untuk meningkatkan kondisi tersebut?
18
a.
b.
c.
d.
19
21
c. Pendidikan lingkungan kepada warga kota tentang etika berjalan di jalan perkotaan,
antara lain berhenti ketika lampu stopan merah, menyeberang pada jalur/jembatan
penyeberangan.
d. Membangun rambu-rambu untuk pejalan kaki.
22