Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK

Di Susun Oleh:
NAMA : MUHAMMAD FARUQ
NIM

: 141341001

NAMA : SATYA INDRAWAN


NIM

: 141341002

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND


YOGYAKARTA
2016

LANDASAN TEORI

1.1 Sistem Pembumian Gardu Induk


Menentukan sistem pembumian gardu induk yang berfungsi dengan
baik dari keseluruhan pemasangan pembumian dan mempunyai arti untuk
mengalirkan arus gangguan ke tanah. Itu sangat penting bahwa pembumian
gardu induk memiliki tahanan pembumian yang rendah, agar kapasitas arus
terjaga dan orang terlindung dari bahaya. Semua pagar gardu induk di
konstruksi dan dipasang pembumian grid yang bertujuan untuk menjaga
masyarakat dan orang yang bekerja.
1.2 Sistem Pembumian Grid
Peralatan gardu induk sebaiknya dipasang pembumian grid dengan
penghantar yang besar berguna untuk memperkecil tahanan pembumian dan
batas tegangan diantara peralatan dan permukaan tanah pada nilai yang
diijinkan.
Pembumian grid merupakan salah satu sistem pembumian yang
banyak digunakan pada gardu induk karena mempunyai beberapa keuntungan
dibandingkan dengan sistem pembumian lainnya.
Beberapa keuntungan tersebut antara lain pemasangannya lebih mudah
terutama pada daerah berbatu, gradien tegangan pada sistem pembumian grid
akan lebih rata.

Sistem pembumian grid dilakukan dengan cara menanamkan batang


batang konduktor sejajar dengan permukaan tanah pada kedalaman tertentu.
Batang batang konduktor tersebut terhubung satu dengan yang lainnya,
sehingga membentuk beberapa buah mesh.
Distribusi tegangan tergantung pada jarak elektroda paralel, makin
besar jarak elektroda maka terdistribusi tegangannya makin tidak rata dan
makin dekat jarak elektroda paralel maka terdistribusi tegangannya semakin
merata.
1.3 Tahanan Pembumian
Pembumian yang ideal harus memberikan nilai tahanan pembumian
mendekati nol atau 1 ohm untuk gardu induk bertegangan tinggi (ANSI/IEEE
Std 80 2000). Sebagai perkiraan pertama, sebuah nilai minimum dari tahanan
pembumian gardu induk pada tanah yang seragam (uniform) untuk lapisan
pertama (permukaan tanah) saja dapat dihitung dengan persamaan :
Rg =

A (Omh)

(1)

Dimana :

Rg = Tahanan pembumian gardu induk ()

A = luas area pentanahan grid ( m2)

= Tahanan jenis tanah (-m)

Kemudian, pada lapisan kedua dengan adanya gabungan antara grid


dan batang rod untuk tanah yang seragam, jumlah konduktor grid dan
konduktor batang rod yang ditanam pada kedalaman tertentu sehingga
diperoleh persamaan seperti dibawah ini menurut Laurent, P. G., 1951 dan
Nieman, J, 1952:
Rg =


+
A LT (Omh)
(2)

Dimana LT = total dari panjang konduktor yang tertanam ( m )


Menurut Sverak, selanjutnya dari persamaan 2 dimasukkan nilai pada
efek kedalaman grid.

(3)

Dimana : h = kedalaman penanaman konduktor (m).

Menurut Schwarz Kaitan yang dapat diikuti pada persamaan dalam


menentukan tahanan total pembumian yang tanahnya homogen yang terdiri dari
grid horizontal dan penghantar rod vertikal. Persamaan schwarz dapat
dilanjutkan untuk mengetahui tahanan kawat penghantar pembumian disebut
R1, pada tahanan pembumian grid keseluruhan disebut R2, Rm merupakan
tahanan diantara kumpulan penghantar grid dan kumpulan pembumian rod
rod sedangkan Rg merupakan tahanan pembumian dapat dilihat pada
persamaan 4.

(4)

Tahanan penghantar pembumian grid dapat dilihat pada


persamaan 4.

(5)

= Tahanan jenis tanah dalam satuan (. m)


Lc = Total panjang penghantar keseluruhan grid yang terhubung dalam satuan (m)

untuk kedalaman penghantar dalam satuan m atau adalah penghantar


di permukaan tanah dalam satuan (m)
A = Area bagian penghantar dalam m2.
k1, k2 = Koefisien
Untuk mencari nilai tahanan rod pembumian dapat dilihat pada
persamaan 6.

(6)

Dimana :
Lr = Panjang setiap rod dalam satuan (m)
2b = Diameter rod dalam satuan (m)
nR = Area A letak penamaan rod
Mutu tahanan pembumian antara R1 dan R2 yaitu Rm dan dapat
dituliskan pada persamaan 7.

(7)

1.4 Tahanan Jenis Tanah


Faktor keseimbangan antara tahanan pembumian dan kapasitansi
disekeliling adalah tahanan jenis tanah yang direpresentasikan dengan . Harga
tahanan jenis tanah pada daerah kedalaman yang terbatas tidaklah sama.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tahanan jenis tanah yaitu:
a. Keadaan struktur tanah antara lain ialah struktur geologinya, seperti tanah
liat, tanah rawa, tanah berbatu, tanah berpasir, tanah gambut dan
sebagainya.

b. Unsur kimia yang terkandung dalam tanah, seperti garam, logam dan
mineral mineral lainnya.

c. Kelembaban tanah seperti basah atau kering


d. Temperatur tanah dan jenis tanah.
Besar tahanan pembumian pada sistem pembumian ditentukan oleh
tahanan jenis tanah. Jadi pada suatu perencanaan sistem pembumian, harus
dilakukan terlebih
dahulu pengukuran tahanan jenis tanah di tempat tersebut. Berdasarkan
harga tahanan jenis tanah tersebut, maka selanjutnya dibuat perencanaan sistem
pembumiannya.

1.5 Bahaya Bahaya Yang Timbul Pada Gardu Induk Pada Keadaan
Gangguan Tanah
Secara umum kita tinjau bahaya bahaya yang mungkin ditimbulkan
oleh tegangan atau arus listrik terhadap manusia mulai dari yang ringan sampai
paling yang berat yaitu pingsan atau mati.
Ringan atau berat bahaya yang timbul, tergantung dari faktor faktor
dibawah ini sebagai berikut:
a. Tegangan dan kondisi orang terhadap tegangan tersebut.
b. Besarnya arus yang melewati tubuh manusia.
c. Jenis arus, searah atau bolak balik.
Pada sistem tegangan tinggi sering terjadi kecelakaan terhadap
manusia, dalam hal terjadi tegangan kontak langsung atau dalam hal manusia
berada didalam suatu daerah yang mempunyai gradien tegangan yang tinggi.
Sebenarnya yang menyebabkan bahaya tersebut adalah besarnya arus yang
mengalir dalam tubuh manusia.
Arus gangguan ini akan mengalir melalui bagian bagian peralatan
yang terbuat dari logam dan juga mengalir dalam tanah disekitar gardu induk.
Arus gangguan tersebut dapat menimbulkan gradien tegangan diantara
peralatan, peralatan dengan tanah dan juga gradien tegangan pada permukaan
tanah itu sendiri. Untuk menganalisa lebih lanjut akan ditinjau beberapa
kemungkinan terjadinya tegangan dan kondisi orang yang sedang berada di dalam
dan sekitar gardu induk tersebut.

Untuk menganalisa keadaan ini maka diambil beberapa pendekatan


sesuai dengan kondisi orang yang sedang berada didalam atau sekitar gardu
induk tersebut pada saat terjadi kesalahan ke tanah. Pada hakekatnya tegangan
selama mengalirnya arus gangguan tanah dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Tegangan sentuh
b. Tegangan langkah

1.6 Tegangan Sentuh


Tegangan sentuh adalah tegangan yang terdapat diantara suatu obyek
yang disentuh dan suatu titik berjarak 1 meter, dengan asumsi bahwa objek
yang disentuh dihubungkan dengan kisi-kisi pembumian yang berada di
bawahnya, seperti yang terlihat pada Gambar 1 menurut IEEE 80 - 2000.

Gambar 1. Situasi shock

1.7 Tegangan Langkah


Tegangan langkah adalah tegangan yang timbul di antara dua kaki
orang yang sedang berdiri diatas tanah yang sedang dialiri oleh arus kesalahan
ke tanah, dapat dilihat Gambar 1
Tegangan Langkah maksimum diperkirakan terjadi lebih dari jarak 1
m, mulai dan memperluas luar konduktor perimeter pada sudut yang membagi
dua sudut yang paling ekstrim dari grid. Untuk kedalaman biasa dari 0,25 m <h
<2,5 m

1.8 Tegangan Sentuh Logam Dengan Logam


Perbedaan tegangan diantara logam atau bagian struktur gardu induk
yang mungkin disentuh langsung oleh tangan ke tangan atau kontak tangan
dengan kaki seperti yang terlihat Gambar 1
1.9 Tegangan Mesh
Tegangan mesh merupakan salah satu bentuk tegangan sentuh.
Tegangan mesh didefinisikan sebagai tegangan peralatan yang dibumikan
terhadap tengah tengah daerah yang dibentuk konduktor kisi kisi selama
gangguan tanah.
Tegangan mesh ini menyatakan tegangan tertinggi yang mungkin
timbul sebagai tegangan sentuh yang dapat dijumpai dalam sistem pembumian
gardu induk. Nilai tegangan mesh tergantung pada faktor geomterik, Km;
Faktor Koreksi Ki, Tahanan tanah dan rata rata arus per unit dengan panjang
sistem pembumian penghantar (IG/LM)
1.10

Kenaikan Tegangan Tanah


Kenaikan tegangan tanah adalah maksimum tegangan listrik pada

pembumian gardu induk grid yang mungkin ada relatif terhadap jarak nilai
pembumian diasumsikan seperti tegangan pada pembumian.

Dimana:
Ig = Arus rms grid simetris (A)
Rg = Tahanan pembumian grid ()

1.11

Arus Grid Maksimum


Arus grid maksimum adalah arus terbesar yang mengalir pada

rangkaian pembumian grid saat terjadi gangguan fasa ke tanah.


Arus grid maksimum juga dipengaruhi oleh faktor decrement (Df),
lamanya waktu gangguan (tf) sehingga nilai perencanan dari arus gangguan
maksimum.
1.12

Arus Gangguan Simetri Ditanahkan


Arus gangguan simetris If = 3 Io gunanya kita akan dapat

menggunakan jenis kawat yang akan digunakan pada pembumian grid.


Untuk ukuran kawat yang mampu menahan besarnya titik lebur
sehingga direncanakan menggunakan kawat tembaga yang solid

Anda mungkin juga menyukai