Definisi.
Ekonomi Manajerial adalah aplikasi dari teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu
keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuannya dengan cara
yang paling efisien.
Ekonomi manajerial adalah aplikasi teori dan metode ekonomi dalam proses pengambilan
keputusan manajerial dan administratif (Hirschey,M.,2003). Dengan demikian ekonomi
manajerial mengkaji dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan yang dapat digunakan
sebagai rujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan manajerial.
Ekonomi manajerial akan sangat membantu para manajer untuk memahami bagaimana
determinan ekonomi mempengaruhi kinerja organisasi dan perilaku manajerial. Dalam konteks
pembelajaran yang ekstensif, ekonomi manajerial memanfaatkan sejumlah alat analisis seperti
metode kuantitatif, statistik atau ekonometrika dan konsep-konsep manajemen strategik serta
analisis keuangan.
Masalah pengambilan keputusan timbul pada tiap organisasi, baik bermotif laba atau
nirlaba, ketika organisasi itu berusaha mencapai tujuannya dalam menghadapi kendala. Contoh,
bagaimana sebuah rumah sakit berusaha mengobati pasiennya sebanyak mungkin dengan standar
kesehatan yang cukup dengan keterbatasan sumberdaya (dokter, fasilitas, perawat, dll).
Masalah pengambilan keputusan timbul pada tiap organisasi, baik bermotif laba atau
nirlaba, ketika organisasi itu berusaha mencapai tujuannya dalam menghadapi kendala. Contoh,
bagaimana sebuah rumah sakit berusaha mengobati pasiennya sebanyak mungkin dengan standar
kesehatan yang cukup dengan keterbatasan sumberdaya (dokter, fasilitas, perawat, dll).
b. Keterkaitan dengan Teori Ekonomi.
Keputusan manajemen dapat menerapkan teori ekonomi dan perangkat ilmu terapan.
Ekonomi
Mikro
mempelajari
tingkah
laku
ekonomi
secara
individual
sebagai
unit
pengambikeputusan dalam sistem perdagangan bebas. Ekonomi Makro melihatnya secara agregat,
seperti output, pendapatan, pekerjaan, investasi, haragtotal, dan lain-lain. Teori ekonomi berusaha
memprediksi dan menerangkan tingkah laku ekonomi. Teori ekonomi biasanya dimulai dengan
suatu model. Model merupakan abstaksi dari banyak hal yang melingkupi suatu kejadian dan
berusaha untuk mengidentifikasi beberapa dari banyak faktor penentu penting dari suatu kejadian.
c. Keterkaitan dengan imu keputusan.
Ilmu ini mempergunakan perangkat matematika ekonomi dan ekonometrik untuk
membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan untuk menentukan prilaku optimal
perusahaan. Matematika ekonomi dipergunakan untuk memformulasikan model ekonomi yang
dipostulatkan oleh teori ekonomi. Ekonometrik menerapkan peralatan statistik pada data dunia
nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi untuk peramalan.
d. Kesimpulan.
Ekonomi manajerail adalh aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu pengambil keputusan
untuk menentukan solusi optimal pada masalah keputusan manajerial.
2. SUDAH DIISI
3. Konsep Produksi :
Produksi = Manufacturing
Produksi = Kegiatan menciptakan nilai
Produksi = Aktivitas ekonomi yang menyediakan barang/jasa sampai ke konsumen.
Produksi = Aktivitas di mana sumberdaya input (raw material, labor, utilitas tanah &
entreprenuer) ditransformasikan melalui suatu proses teknikal menjadi output barang/jasa.
Fungsi Produksi = hubungan teknis antara Input (Var. Independen) dan Output (Var. Dependen)
o Q = f(X1, X2, . . . Xn)
a. Fungsi Produksi Satu Input Variabel :
o Q = f ( X1 // X2, X3, . . . Xn)
Output
b.
Input
1) Ilustrasi
VariabelPersamaan dan Tabel
Fungsi Produksi (TP) jangka pendek mengilustrasikan output (Q) yang akan dicapai dari
berbagai alternatif jumlah input variabel dengan jumlah input tetap tertentu.
Q = 21 X + 9X2 X3 bentuk polinomial
Fungsi Marginal Product (MP) adalah perubahan Total Produksi (TP) setiap adanya
perubahan satu unit input variabel (X)
Input
Tetap
Input
Variabel
Total Product
(Q=21X + 9X2 X3)
Marginal Product
(MP=21 + 18X 3X2)
Average Product
(AP = 21+ 9X X2)
21
21
29
36
29
70
45
35
117
48 *
39
164
45
41
205
36
41
234
21
39
245
35
232
27
29
189
60
21
TP
= Kurva Total Poduksi
(Q = 21X + X2 X3 )
AP = Kurva Average Poduct
(AP = 21 + X X2)
MP = Kurva Marginal Poduct
(MP = 21 + 2X 3X2)
I
A
II
B
III
Returns
Titik B : Mulainya diminishing Marginal
Returns
Titik C : Mulainya diminishing Total
Returns
A
B
TP
d) Hubungan AP dan MP
Slope TP dan
e) Elastisitas Produksi
f.
2) Decreasing Returns to
Q = a + bX cX2 atau
Q = bX cX2
MP = b
AP = b cX
MP = b 2cX
3)
Q = bX + cX2
Q = bX + cX2 - dX3
AP = b + cX
AP = b + cX dX2
MP = b + 2cX
MP = b + 2cX 3dX2
Syarat Q maksimum :
MPL = 14 2L = 0 L Q
==7 130
MPC = 18 2C = 0 C = 9
Isoquant
ISO = Sama; QUANT = Kuantitas Output
Kurva Isoquant = kurva yang menggambarkan lokus kombinasi penggunaan 2 input yang
mempunyai jumlah output yang sama dalam tabel di atas, terdapat suatu tingkat output
tertentu dicapai (misal 105) dengan menggunakan beberapa kombinasi input L dan C
(a) Derivasi Kurva dan Persamaan Isoquant
Dari contoh persamaan tiga dimensi di muka (Q=L,C), kita bisa membuat beberapa kurva
isoquant dari berbagai kombinasi penggunaan input seperti gambar di sebelah ini.
(L)
Jika
Demikian seterusnya kalau ingin menampilkan kurva Isoquant berupa Map kita tinggal
menentu-kan nilai Q nya saja, misalnya :
Q = 0
Q = 26
Q = 52
Q = 78
Daerah berproduksi yang layak adalah daerah Isoquant yang berslope negatif.
Bandingkan antara titik A dan B, dimana titik B tidak efisien, dan antara titik C dabn D, titik D
tidak efisien.
Secara total, perubahan output karena proses substitusi antara input L dan C adalah sama
dengan nol :
(c)
1)
(
2)
(
3) No Substitution (Komplementer)
(d) Intensitas Penggunaan Faktor Produksi, Efisiensi Produksi dan Hukum Perluasan Produksi
Konsep :
Intensitas Penggunaan Faktor Produksi adalah penekanan terhadap salah satu faktor produksi dalam
proses.
Proses produksi yang mengintensifkan Labor Padat Karya
Proses produksi yang mengintensifkan Capital Padat Modal
Efisiensi Produksi pada dasarnya adalah Profit Perusahaan :
Dengan jumlah input tertentu bisa mencapai output maksimum
Dengan jumlah output tertentu bisa menggunakan input minimum
besar:
QB = 10 (L, C)
Parameter b1 dan b2
-
Untuk mencapai Isoquant yang maksimum sebagai harapan produsen, sudah tentu akan
dikendalai oleh kemampuannya.
Kemampuan meliputi : - Dana
- Harga Input
Dana (total Cost) pada umumnya terbatas, oleh karena itu persoalannya adalah bagaimana
mengalokasikan dana tersebut untuk membeli input dengan harga tertentu seoptimal mungkin,
sehingga produksi dapat dicapai semaksimal mungkin.
Hubungan antara jumlah dana dengan input dan harganya dapat diilustrasikan oleh
Persamaan Garis Isocost dan Grafik Isocost.
Slope
Garis Isocost adalah garis yang mencerminkan berbagai kombinasi penggunaan input dengan
jumlah biaya yang sama.
koperasi di Indonesia beroperasi di dalam pasar oligopoli, yakni struktur pasar dengan jumlah
penjual yang sedikit.
Dampak negatif oligopoli terhadap perekonomian :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
Timbul inifisiensi produksi
Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk
menciptakan persaingan
g. Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan
permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing
mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan
sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaanperusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum
dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku
usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive
yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Jika terdapat beberapa perusahaan yang menjadi pemegang monopoli maka perusahaan-perusahaan
ini berada dalam keadaan yang disebut oligopoli.
Suatu struktur pasar yang lebih mendekati kenyataan adalah bahwastruktur pasar umumnya selalu
berbentuk pasar oligopoli atau persaingan yang monopolistik. Keadaan ini merupakan semacam
bentuk campuran antara persaingan bebas yang sarna sekali sempuma dengan monopoli yang sama
sekali mumi. Bahkan dapat dikatakan bahwa 80 % kehidupan nyata dalam perilaku ekonomi
masyarakat sepenuhnya berada dalam naungan dan kondisikondisi pasar yang bersifat oligopolistik
atau persaingan monopolistik.