Nama : Citra Widiastuti Raharjo

Tingkat : 1b
Prodi : D III Keperawatan
Tugas : Bahasa Indonesia

A. Langkah-langkah penulisan kaya tulis ilmiah

1. Pemilihan topik atau masalah untuk karya ilmiah
Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, setra tata cara
penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah
dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan untuk karya tulis ilmiah
dapat dilakukan dengan cara:
a. Merumuskan tujuan
Merumuskan tujuan yang jelas dapat menjadi sangat penting untuk dapat
menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasanya.
b. Menentukan topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan
ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan
kita tulis.
c. Menelusuri topik
Bila topik telah ditemukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam
penulisannya tepat sasaran.
2. Mengidentifikasi pembaca karya ilmiah
Kewajiban seseorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya
akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami
oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan
membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis
ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
3. Menentukan cakupan isi materi karya ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.
B. Konvensi naskah karya tulis ilmiah
Konvensi naskah karya ilmiah adalah peraturan atau aturan yang telah disepakati bersama
oleh suatu lembaga tertentu atau beberapa lembaga yang menyangkut seperangkat cara dan
bahan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Misalnya, laporan penelitian, skripsi,
tesis, dan lain-lain.

1. Bagian karya ilmiah dan pengertiannya

a. Kelengkapan awal
Kerangka awal ini terdiri dai kulit luar (cover), halaman judul, halaman pengesahan,
halaman penerimaan, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar tabel, daftar
grafik atau daftar gambar (jika ada), daftar singkatan, lambing, dan daftar lampiran.
b. Kelengkapan isi
Kelengkapan isi meliputi pendahuluan, tubuh kerangka yang meliputi kajian teori,
seputar lokasi objek penelitian, pembahasan, dan yang terakhir berupa kesimpulan
(penutup).
c. Kelengkapan akhir
Kelengkapan akhir meliputi daftar pustaka, lampiran data, penulisan indeks, dan
riwayat hidup.
2. Bagian kelengkapan awal karangan
a. Halaman judul pendahuluan
Halaman judul pendahuluan tidak mengandung apa-apa kecuali mencantumkan judul
karangan atau judul buku. Judul karangan atau judul buku ditulis dengan huruf kapital.
Biasanya terletak di tengah halaman hanya saja berada di posisi sedikit ke atas.
b. Halaman pengesahan
Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah
di tanda tangani oleh pembimbing, pembaca atau penguji, dan ketua jurusan telah
memenuhi persyaratan administrative sebagai karya ilmiah. Halaman pengesahan
biasanya digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, sedangkan makalah ilmiah, dan
karangan lainnya tidak mengharuskan adanya halaman pengesahan. Penyusunan
pengesahan ditulis dengan memperhatikan persyaratan formal urutan dan tata letak
unsur-unsur yang harus tertulis di dalamnya.
c. Halaman persembahan
Bila penulisan ingin memasukan bagian ini, maka hal itu semata-mata dibuat atas
pertimbangan penulis.
d. Kata pengantar
Kata pengantar merupakan bagian dari keseluruhan karya ilmiah. Sifatnya formal
dan ilmiah. Oleh karena itu, kata pengantar harus ditulis dengan Bahasa Indonesia yang
baku, baik, dan benar. Isi kata pengantar tidak menyajikan isi karangan atau hal-hal lain
yang tertulis dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan. Sebaliknya, apa
yang sudah ditulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi karangan.
e. Abstrak

Sebuah paragraf yang mencakup atau ringkasan awal dari sebuah laporan atau tulisan
ilmiah.
f. Daftar isi
Bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara
lengkap dan menyeluruh dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis. Daftar isi
berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab, sub-bab, dan unsur-unsur pelengkap
dari sebuah buku yang bersangkutan.
g. Daftar gambar
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap gambar yang tercantum
dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan
tentang judul gambar dan nomor halaman.
h. Daftar tabel
Dibuat hanya ketika terdapat tabel-tabel di dalam buku tersebut. Daftar tabel ini
menginformasikan tentang nama tabel dan nomor halaman.
i. Daftar lampiran
Berisi tentang nama data yang terlampir dan halaman. Biasanya di setiap karangan
karya ilmiah dan sebagainya ada lampiran yang diperlukan.

3. Bagian kerangka isi karangan

a. Pendahuluan
Tujuan utama dari pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan
perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan, dan menunjukan dasar yang
sebenarnya dari uraian itu.
b. Tubuh karangan
Inti dari suatu karangan yang berisi sajian pembahasa masalah.
c. Kesimpulan
Bagian terakhir atau penutup dari isi karangan dan juga merupakan bagian terpenting
sebuah karangan ilmiah
4. Bagian kelengkapan akhir karangan
a. Daftar pustaka
Daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbit lainnya yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan.
b. Lampiran data
Suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan
kaki.
c. Indeks

Digunakan dalam uraian yang disusun secara alfabetis. Berfungsi untuk

memudahkan pencarian kata dan penggunaannya dalam pembahasan.
d. Riwayat hidup penulis
Gambaran kehidupan penulis atau pengarang.
C. Sistematika karya tulis ilmiah
1. Halaman awal
a. Cover
b. Halaman judul
c. Halaman pengesahan
d. Abstraksi
e. Kata pengantar
f. Daftra isi
g. Daftar lampiran
h. Daftar table
2. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penelitian
1.4 Manfaat peneitian
1.5 Batasan masalah
1.6 Definisi istilah (boleh disertai atau tidak disertai)
1.7 Hipotesis
3. BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian teoritis
2.2 Karangan pemikiran
2.3 Hipotesis
4. BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat penelitian
3.2 Metode dan rancangan penelitian
3.3 Populasi dan sampel penelitian
3.4 Instumen penelitian
3.5 Metode pengumpulan data
3.6 Analisis data
5. BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
4.2 Pembahasan penelitian
6. BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Pada BAB ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman berukuran 14 dan cetak

tebal.
Pada penulisan keseluruhan (diluar bab dan sub-bab) menggunakan huruf Times New
Roman ukuran 12

Menggunakan kertas ukuran A4 denfan margin Top = 4 cm, Left = 4 cm, Bottom = 3 cm,

Right = 4 cm.
D. Cara pengutipan dalam karya tulis ilmiah
Ada dua cara untuk mengutip, yaitu mengutip langsung dan tidak langsung. Kutipan
langsung merupakan salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa penambahan
(Widjono, 2005: 63), sedangakan tidak langsung menyadur, mengambil ide dari suatu
sumber dan menuliskannya sendiri dngan kalimat atau bahasa sendiri (Widjono, 2005:
64)
1. Kutip langsung
a. Jika kutipan empat baris atau kurang
b. Dikutip apa adanya
c. Diintegrasi ke dalam teks paparan penulis
d. Jarak baris kutipan dua spasi
e. Dibutuhi tanda kutip ()
f. Jika bahasa lain kutipan ditulis dimiringkan
2. Kutip tidak langsung
a. Menggunakan redaksi dan penulisan sendiri
b. Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman)
E. Cara penulisan daftar pustaka
1. Nama belakang atau keluarga atau marga ditulis terlebih dahulu sebelum nama depan
dan dipisahkan dengan titik. Jika ada beberapa penulis, nama penulis ditulis berurutan
sesuai alfhabet A-Z dan dipisahkan dengan koma
2. Gelar akademik tidak perlu dicantumkan di dalam daftar pustaka
3. Judul buku, artikel atau jurnal ditulis dengan cetak miring atau digaris bawahi pada
setiap kata
4. Unsur-unsur yang perlu ditulis dipisahkan dengan tanda titik
5. Setelah menulis kota penerbit beri tanda titik dua (:) kemudian tulis nama penerbit
6. Sebaiknya daftar pustaka diurutkan dari alfhabet A-Z