Anda di halaman 1dari 3

BAB: DESINFEKSI

Desinfeksi berfungsi untuk mematikan organisme patogen. Mikroorganisme dihilangkan


dari dalam berbagai tingkatan selama proses pengendapan, penambahan bahan kimia dan filtrasi
akan tetapi agar air aman dikonsumsi oleh manusia maka air yang telah melalui beberapa
pengolahan tersebut haruslah didesinfeksi terlebih dahulu.
Desinfeksi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Physical
Air mendidih dapat membunuh organisme penyakit dalam waktu 15 20 menit, meskipun
untuk amannya air harus dipanaskan dalam waktu lebih lama. Sinar matahari merupakan
desinfektan alamiah karena sinar matahari mengandung sinar UV (ultraviolet) yang mampu
bertindak sebagai desinfektan.
2. Chemical
Klor, brom dan iodida merupakan kelompok hidrogen yang efektif untuk desinfektan. Agen
pengoksidasi seperti pottasium permanganat, klorin dioksida dan ozon juga dapat digunakan
sebagai desinfektan.

Zat kimia yang sering digunakan dalam proses desinfeksi adalah senyawa khlor, karena
disamping harganya murah, mudah didapat di pasaran, juga masih mempunyai daya desinfeksi
sampai beberapa waktu setelah pembubuhannya (sisa khlor). Senyawa yang biasanya digunakan
adalah Calsium hipochlorit (Ca(OCl)2 4 H2O) dengan kadar Cl2-nya (65 70 %). Menggunakan
senyawa Calsium hipochlorit, dengan alasan sebagai berikut :
Toksisitas terhadap mikroorganisme yang berbahaya dalam air buangan

tinggi

Kemampuan untuk larut di dalam air tinggi


Tersedia di pasaran dan harganya murah
Toksik untuk mikroorganisme tetapi tidak toksik untuk manusia dan binatang

lain.

Faktor faktor yang mempengaruhi proses khlorinasi adalah :

Dosis dan waktu kontak


Efektifitas desinfeksi terutama tergantung pada dua factor, yaitu konsentrasi (dosis) dan waktu
kontak. Konsentrasi akan menentukan daya bunuh terhadap bakteri, sedangkan waktu kontak
menentukan dimensi bak yang diperlukan.

Temperatur
Efektifitas khlorinasi dipengaruhi juga oleh temperatur air. Pada temperatur rendah daya bunuh
cenderung lebih rendah, walaupun khlor lebih stabil berada pada temperatur ini, dan sisa khlor
akan bertahan lebih lama.

Derajat pH
Jika kaporit dilarutkan dalam air, maka terjadi proses reaksi di bawah ini :
Ca (OCl)2 + 2H2O

2 HOCl + Ca (OH)2
1

OCl- + H+

HOCl

HOCl (asam hipochlorit) dan OCl - (ion hipochlorit) dianggap sebagai bahan yang aktif. HOCl
yang tidak terpecah adalah zat pembasmi yang paling efisien bagi bakteri. Asam hipoklorit
terurai sedikit pada pH rendah, yang dominan adalah sisa HOCl. Dilain hal HOCl akan terurai
hampir sempurna pada pH yang tinggi, menyebabkan ion hipoklorit sebagai sisa yang
dominan. Proses khlorinasi lebih efisien pada suasana netral atau bersifat asam lemah.

Zat zat dalam air


Khlor bereaksi sebagai desinfektan yang efektif, jika ia hanya kontak dengan mikroorganisme
yang akan dimusnahkannya. Adanya zat pengotor (tersuspensi), zat organic, dan ammonia
dalam air akan mengurangi efektifitas desinfeksi.

Adapun kriteria desain untuk bak desinfeksi (horizontal baffle) dapat dilihat pada tabel 1 di bawah
ini.
Tabel 1. Kriteria desain unit desinfeksi
No
Parameter
Satuan
1.

Waktu kontak

2.

Kecepatan

3.

Besaran

Menit

15 45

m/ menit

2 4,5

mg/ L

28

% klorin

70

horizontal
Dosis klorin sebagai
air buangan efluen

4.

Kandungan
Ca(OCl)2

Sumber : Qasim ,(1985), Wastewater Treatment Plants : Planning, Design & Operation.
Desinfeksi dilakukan dengan cara injeksi dan terjadi di dalam pipa yang menuju ke
reservoir. Untuk proses desinfeksi ini digunakan gas klor sebagai desinfektannya. Penentuan
dosis klor dihitung berdasarkan adanya BPC (Break Point Chlorination) dan sisa klor.

CONTOH SOAL DESINFEKSI


Dari hasil analisis laboratorium diketahui bahwa Nilai BPC = 3 mg/L, Sisa klor =
Kadar klor = 100%. Debit air yang akan diolah = 1500 L/dt . Waktu kontak
=
Kapasitas tangki
= 100 kg
Kebutuhan klor = ?

0,2
30

mg/L.,
menit.

SOLUSI:
Dosis klor = BPC + sisa klor
= 3 mg/L + 0,2 mg/L = 3,2 mg/L
Persamaan reaksi:

Cl2

H2O

3,2 mg/L

HOCl

+ H+ + Cl-

3,2 mg/L

Kebutuhan klor=

Q dosis klor
kadar klor

1.500 L / dt 3,2 mg / L
100%

= 4.800 mg/dt = 17,28 kg/jam

Lama penggunaan

kapasitas tan gki

100 kg

= kebutuhan klor 17,28 kg / jam = 5,79 jam

Jadi setiap 1 buah tangki dapat digunakan selama 5,79 jam penginjeksian gas klor.

Anda mungkin juga menyukai