Anda di halaman 1dari 27

Sumber Daya Alam Tidak

Dapat Diperbarui
(Nonrenewable)
Sumber Daya Mineral
suatu konsentrasi bahan yang terjadi
secara alami yang terdapat di dalam perut
bumi dan dapat diekstrak dan diproses
menjadi bahan yang berguna dengan biaya
yang layak.
Sumber daya mineral nonrenewable terdiri
atas:
sumber daya mineral metalik (besi, tembaga,
aluminium),
sumber daya mineral nonmetalik (garam,
gypsum, liat, pasir, fosfat, air, dan tanah), dan
sumber daya energi (batu bara, gas alam,
minyak, dan uranium).
Klasifikasi sumber daya mineral nonrenewable

Undiscovered Identified

Other Resources Reserves

Ekonomis
Ekonomis

Other Resources
Berku
Biaya

Ekstr

rang
aksi

Tidak
Tidak
Ekonomis
Ekonomis

Kepastian Berkurang Diketahui

Keberadaan
Dampak lingkungan kegiatan ekstraksi, pemrosesan, dan
pemanfaatan sumber daya mineral nonrenewable
Penambangan Kerusakan lahan, kecelakaan,
Penambangan Kerusakan lahan, kecelakaan,
gangguan kesehatan, limbah padat, oil
gangguan kesehatan, limbah padat, oil
Eksplorasi, Ekstraksi spill, blow out, kebisingan, rasa bosan,
Eksplorasi, Ekstraksi spill, blow out, kebisingan, rasa bosan,
panas.
panas.

Pemrosesan Limbah padat, bahan radioaktif,


Pemrosesan Limbah padat, bahan radioaktif,
pencemaran air, tanah dan udara,
pencemaran air, tanah dan udara,
Transportasi, Purifikasi, kebisingan, gangguan kesehatan, rasa
Transportasi, Purifikasi, kebisingan, gangguan kesehatan, rasa
Manufaktur bosan, panas.
Manufaktur bosan, panas.

Pemanfaatan Kebisingan, rasa bosan, pencemaran air panas,


Pemanfaatan Kebisingan,
pencemaranrasa bosan, pencemaran
pencemaran air, tanah air
danpanas,
udara,
pencemaran
limbah padat pencemaran air,gangguan
dan radioaktif, tanah dankesehatan,
udara,
Transportasi atau Transmisi ke limbah padat dan radioaktif,
panasgangguan kesehatan,
Transportasi atau Transmisi ke panas
Pengguna, Dibuang
Pengguna, Dibuang
Daur sumber daya logam
Smelting (Peleburan)
Smelting (Peleburan)

Tailings
Pemisahan ore dari Melting metal
Pemisahan ore dari Melting metal
gangue
gangue

Daur ulang
Konversi menjadi
Ore logam Konversi menjadi
Ore logam produk tertentu
produk tertentu

Pembuangan
Pembuangan
produk
Penambangan produk
Penambangan
permukaan
permukaan

Terpencar di
lingkungan
Proses penambangan emas tradisional
Ore Ore

Crushing Water (Air) Crushing Hg

Rolling Rolling

Sieve >3 mm
<3 mm Sieve Tailings

Tailings

Hg Cu Plate Amalgamation
Wool Blanket Sluice

Amalgamation Pan Hg

Grade

Hg Au
recycle Au

Flotation

Tailings
Au
Kelangsungan suplai masa depan mineral
nonrenewable dipengaruhi oleh dua faktor:
besarnya cadangan dan potensinya yang ada saat ini,
laju pemanfaatannya.

Dengan demikian untuk menghemat cadangan


mineral perlu dilakukan
daur ulang dan penggunaan kembali,
mengurangi terjadinya limbah,
memanfaatkan sesedikit mungkin,
mencari pengganti.
Sumber Daya Energi
Penggunaan energi di dunia:

Matahari, Angin, Geothermal,


Hydropower; 7

Biomassa; 12
Minyak; 30

Tenaga Nuklir; 6

Gas alamk; 23

Batu Bara; 22
Minyak
Minyak mentah (crude oil atau petroleum)
adalah minyak yang berasal dari perut bumi,
berupa cairan yang kental mengandung ratusan
hidrokarbon dan juga mengandung sedikit sulfur,
oksigen, dan nitrogen.
Bahan bakar fosil ini diproduksi melalui proses
dekomposisi bahan organik mati yang berasal
dari tumbuhan dan hewan yang terpendam
dalam sedimen danau dan laut ratusan juta
tahun yang lalu dan menjadi subjek tekanan dan
suhu yang tinggi selama jutaan tahun sebagai
bagian dari siklus karbon.
Deposit crude oil dan gas alam (natural
gas) sering terperangkap bersama-sama
dalam sebuah kubah di dalam perut bumi
baik yang berada di darat maupun di laut.
Crude oil jarang ditemukan dalam sebuah
reservoir yang besar dan luas. Sebaliknya
ia terdispersi dalam pori-pori atau celah-
celah formasi batuan di dalam perut bumi,
seperti sponge yang tersaturasi oleh air.
Destilasi minyak mentah menjadi beberapa
komponenberdasarkan titik didihnya

Heated crude oil

Furnace
Penyebaran deposit bahan bakar fosil yang
terdapat di Indonesia
Emisi CO2 per unit energi yang dihasilkan oleh berbagai
jenis bahan bakar,
dinyatakan dalam persentase yang dihasilkan olehbatu bara

Tenaga nuklir 17
Jenis bahan bakar

Gas alam 58

Minyak 86

Batu bara 100

Minyak sintetis dan gas dari batu


bara 150

Pembangkit listrik dengan batu


bara 286

0 50 100 150 200 250 300 350

Persentase (%)
Gas alam
Gas alam (natural gas) adalah campuran gas yang terdiri atas
1) 5090% methane (CH4),
2) sejumlah ethane (C2H6), propane (C3H8) dan butane (C4H10) dan
3) sedikit hidrogen sulfida (H2S) yang sangat beracun.
Deposit gas alam (disebut juga gas alam konvensional) sebagian besar
terdapat di atas reservoir minyak mentah.
Deposit gas alam unconventional biasanya ditemukan di tempat lain di dalam
tanah, misalnya methane hydrate, yang tersusun oleh gelembung kecil gas
alam yang terperangkap dalam kristal es jauh di dalam arctic permafrost
dan di dalam sedimen dasar laut. Saat ini masih sangat mahal untuk
mengekstrak gas alam unconventional ini, walaupun demikian teknologi
pengekstrasiannya terus dikembangkan.
Propane dan butane dicairkan dan diangkat sebagai liquefied
petroleum gas (LPG). LPG biasanya disimpan dalam tabung
bertekanan.
Sisa gas, yang sebagian besar berupa methane dikeringkan untuk
menghilangkan kadar airnya, dibersihkan dari gas H2S dan pengotor
lainnya dan dipompa ke dalam pipa bertekanan untuk didistribusikan.
Pada suhu sangat rendah (-184o C), gas alam dapat dikonversi
menjadi liquefied natural gas (LNG) yang mudah terbakar.

Batu bara (Coal)


Batu bara adalah bahan bakar fosil yang
sebagian besar berupa karbon yang muda
menyala (2098% tergantung jenisnya),
mengandung sedikit air, sulfur, merkuri,
dan bahan radioaktif dari bumi.
Sebagian besar deposit batu bara
terbentuk selama periode Carboniferous
(360 dan 285 juta tahun yang lalu).
Tahapan pembentukan batu bara selama
jutaan tahun
Kandungan karbon dan panas meningkat

Kelembaban kandungan air meningkat

Panas dan Panas dan Panas dan


Tekanan Tekanan Tekanan

Peat Bituminous Coal


(gambut, Lignite (batu bara lunak) Anthracite
bukan batu (batu bara (batu bara
bara) coklat) keras)

Hancuran tumbuhan di Mengandung panas Banyak digunakan sebagai Mengandung panas


rawa, mengandung rendah, sulfur rendah, bahan baaer karena tinggi, sulfur rendah,
panas rendah jumlahnya terbats mengandung panas tinggi, jumlah terbatas
jumlahnya banyak
mengandung sulfur tinggi
Batu bara sangat melimpah, tetapi ia
mempunyai dampak negatif terbesar
terhadap lingkungan dibandingkan dengan

bahan bakar fosil lainnya.


Dampak tersebut di antaranya 1) merusak
lahan, 2) pencemaran udara, 3) emisi
CO2 (43% emisi CO2 dunia berasal dari
pembakaran batu bara), dan 4)
pencemaran air.
Di USA, pencemaran udara yang
disebabkan oleh pembakaran batu bara
1) membunuh antara 650000 sampai 200000
manusia,
2) menyebabkan lebih dari 50000 kasus penyakit
pernapasan,
3) menyebabkan kerugian bermilyar dolar karena
kerusakan bangunan dan benda lain.

Saat ini, telah dikembangkan teknologi yang


dapat mengurangi emisi SO2, NOx dan dapat
membakar batu bara lebih murah dan efisien
yang disebut fluidized-bed combustion
Pembakaran batu bara fluidized-bed
Energi nuklir
Bagaimana instalasi tenaga nuklir bekerja?
Dalam reaksi rantai pembelahan nuklir, neutron
memecah inti atom uranium-235 dan plutonium-
239 dan melepaskan energi dalam bentuk
panas dengan temperatur yang tinggi. Dalam
reaktor instalasi tenaga nuklir, laju pemecahan
inti atom dikendalikan, dan panas yang
dihasilkan digunakan untuk memproduksi uap
bertekanan tinggi, yang selanjutnya digunakan
untuk menggerakkan turbin untuk menghasilkan
listrik.
Diagram Light-
Water Reactor

plutonium-239
(fissionable)
untuk senjata
nuklir.
Siklus bahan
bakar nuklir
Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif tingkat rendah yang dihasilkan oleh
USA dan sebagian besar negara lain disimpan dalam
drum baja dan dibuang ke dalam laut dalam.
Limbah radioaktif tingkat tinggi adalah limbah yang
mengeluarkan sejumlah besar radiasi untuk waktu yang
pendek dan sejumlah kecil radiasi untuk waktu yang
lama. Limbah ini harus disimpan secara aman untuk
sedikitnya 10000 tahun, dan sekitar 240000 tahun jika
plutonium-239 tidak dihilangkan melalui pemrosesan
kembali. Sebagian besar limbah radioaktif tingkat tinggi
dikeluarkan oleh fuel rod instalasi nuklir.
Metode yang aman untuk menyimpan
limbah ini di antaranya:

Menanam ke dalam tanah yang dalam. Metode


ini terus diteliti oleh negara-negara yang
menghasilkan limbah nuklir.
Mengubahnya menjadi lebih tidak berbahaya
atau sedikit tidak berbahaya, tetapi metode ini
belum pernah dilakukan.
Menanam ke dalam lapisan bawah sedimen
laut dalam yang memiliki kestabilan geologi
untuk 65 juta tahun. Tetapi metode ini melanggar
hukum internasional.
Decommissioning instalasi nuklir
membongkarnya dan menyimpan sejumlah
besar bahan radioaktif tingkat tinggi ke fasilitas
peyimpanan limbah nuklir,
membuat pagar dan mengawasi secara penuh
untuk waktu 30-100 tahun sebelum instalasi
dibongkar,
menutup keseluruhan instalasi dalam sebuah
kuburan untuk beberapa ribu tahun.
Bank Dunia mengatakan bahwa reaktor nuklir
sangat mahal dan sangat berisiko.
Banyak ahli menganjurkan untuk menggunakan
gas alam, angin, sel surya, geothermal, dan
bahan bakar rendah polutan sebagai
pembangkit tenaga listrik.
Nuklir akan digunakan kembali bila gas alam,
angin, sel surya, geothermal, bahan bakar
rendah polutan sudah tidak mampu lagi
memenuhi kebutuhan listrik dunia dan untuk
mengurangi emisi CO2 sampai tingkat yang
dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai