Anda di halaman 1dari 23

ASPEK, DAMPAK, DAN KEBIJAKAN LINGKUNGAN PADA PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) BATUBARA

Kelompok 5 :
Proses Produksi Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara
Konversi Energi Pada PLTU Batu Bara
Komponen/Alat Utama PLTU Batu Bara

• Boiler
Berfungsi untuk mengubah air
(feedwater) menjadi uap panas lanjut
(superheated steam) yang akan
digunakan untuk memutar turbin.
Komponen/Alat Utama PLTU Batu Bara

• Turbin Uap
Berfungsi untuk mengkonversi
energi panas yang dikandung oleh
uap menjadi energi putar(energi
mekanik).
Komponen/Alat Utama PLTU Batu Bara

• Kondensor
Berfungsi untuk mengkondensasi
uap sisa turbin.
Komponen/Alat Utama PLTU Batu Bara

• Generator
Berfungsi untuk mengubah
energi putar (energi mekanik)
dari turbin menjadi energi
listrik.
Komponen Pendukung/Penunjang PLTU
• Coal Handling System • Ash Handling System
Proses distribusi, penanganan atau Peralatan bantu dari sebuah PLTU berbahan
pemeliharaan batu bara sebagai bahan bakar bakar batubara untuk menampung abu sisa
PLTU. hasil pembakaran yang kemudian
menyalurkannya ketempat pembuangan akhir
(Ash Valley). Pada System Ash Handling abu
dibagi menjadi dua yaitu Fly Ash (abu kering)
dan Bottom Ash (abu basah)
Komponen Pendukung/Penunjang PLTU

• Water Treatment Plant


Berfungsi untuk memproduksi semua
kebutuhan air. Pertama adalah
demineralized water (demin water) untuk
mensuplai boiler dalam memproduksi uap
penggerak turbin. Kedua adalah raw water
yang diperlukan untuk pendingin (cooling
water) bagi mesin-mesin PLTU dan service
water.
Profil Perusahaan

• Nama Perusahaan : PT xxxxxx


• Jenis Usaha : PLTU
• Bahan Bakar : Batubara
• Jenis batubara : Subbituminous
• Lokasi : dekat laut
Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan

Area Aktifitas Aspek Dampak

Sebagian besar Aktifitas lalu lintas dan kendaraan Gas buang knalpot Pencemaran udara
area operasional PLTU kendaraan

Laboratorium Penggunaan bahan kimia Limbah B3 Pencemaran air akibat


dan Area Proses pembuangan limbah B3

Lokasi Penimbunan batubara Lindi dari timbunan Pencemaran air tanah


penimbunan batubara karena lindi batubara yang
batubara terserap ke dalam tanah

Dermaga Loading,bongkar muat, transportasi Debu batubara Pencemaran udara akibat


sampai lokasi batubara, penimbunan batubara debu batubara yang
penimbunan terbawa oleh angin
batubara
Area Aktifitas Aspek Dampak

Unit Kondensor Penggunaan air laut untuk pendingin Air bahang/panas yang Kenaikan suhu air laut yang
pada kondensor dibuang ke laut dapat merusak ekosistem
laut
Unit Boiler Pembakaran batubara Emisi gas SO2 dan NO2 Pencemaran udara

Unit Boiler Pembakaran batubara Fly ash Pengotoran udara sekitar


akibat emisi partikel debu
fly ash

Unit Desalinasi Desalinasi air laut Brine water yang dibuang Pencemaran air laut yang
ke laut menyebabkan matinya
beberapa biota laut yang
sensitive terhadap
perubahan lingkungan
Area Aktifitas Aspek Dampak
TPS Penimbunan Sampah Lindi sampah Pencemaran air dan tanah
karena lindi sampah
terserap ke dalam tanah
dan mencemari sumber air
tanah
Skoring Identifikasi Aspek Signifikan
A. Kriteria Evaluasi B. Konsekuensi
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
1 Tidak memberikan dampak pada
1 Peraturan Perundangan lingkungan
2 Tidak ada peraturan 2 Memberikan dampak yang
minimum, jangka pendek dan/atau
3 Ada peraturan dan telah dikendalikan oleh segera
perusahaan 3 Memberikan dampak yang tidak
diperbaiki atau permanen pada
4 Ada peraturan dan tidak dikendalikan oleh lingkungan atau membahayakan
perusahaan kesehatan dan keselamatan manusia
C. Kemungkinan Terjadi D. Keparahan
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
1 Hanya dapat terjadi dalam kondisi
darurat 1 Dapat dikendalikan
2 Hanya dapat terjadi dalam kondisi 2 Sulit dikendalikan
abnormal 3 Tidak dapat dikendalikan
3 Mungkin terjadi dalam kondisi
normal

• Total = nilai evaluasi (A+B+C+D)

• Tingkat signifikan
Jika total <= 7 maka dampak tidak signifikan
Jika total >7 maka dampak signifikan
Aspek Signifikan
Kriteria Signifikan
Aspek Total (Ya/Tidak)
A B C D

Gas buang knalpot 1 2 3 1 7 Tidak


Limbah B3 3 2 3 2 10 Ya
Lindi timbunan batubara 3 2 3 1 9 Ya
Debu batubara 3 2 3 1 9 Ya
Air bahang 4 3 3 2 12 Ya
Emisi Gas SO2 dan NO2 3 3 3 2 11 Ya
Fly Ash 3 3 3 2 11 Ya
Brine water 3 2 3 1 9 Ya
Lindi Sampah 3 2 3 1 9 Ya
Aspek Signifikan
1. Emisi Gas SO2 dan NO2

Kondisi saat ini :


Senyawa Baku Mutu Konsentrasi
SO2 750 mg/m3 885 mg/m3

NO2 825 mg/m3 357 mg/m3

Baku Mutu : PermenLH no 07 tahun 2007

NO2 di bawah baku mutu karena sudah digunakan low NOx burner
2. Fly Ash
Kondisi saat ini :
• Sudah ada electrostatic precipitator namun efisiensinya hanya sekitar 70%
• Belum ada upaya untuk pemanfaatan bottom ash maupun fly ash

3. Air Bahang
Kondisi saat ini :
• Pembuangan air bahang secara langsung tanpa treatment
• Suhu air laut di sekitar tempat pembuangan air bahang 30,8-33,1 oC
• Toleransinya adalah 3oC di atas suhu alami air laut
Kebijakan Lingkungan

• Menjalankan usaha dengan cara yang bertanggungjawab secara lingkungan,


dengan mengintegrasikan pollution prevention and resource conservation
• Mematuhi persyaratan dan peraturan lingkungan yang berlaku
• Mendukung pemeliharaan dan perbaikan lingkungan secara berkelanjutan
sebagai bagian integral visi dan misi perusahaan melalui kerja tim, komitmen, dan
kesadaran.
Tujuan,Program, dan Target
Aspek Tujuan Program

Emisi SO2 Menurunkan emisi SO2 sesuai dengan 1. Penggunaan batubara yang lebih rendah sulfur content nya dengan
baku mutu yang telah ditetapkan cara kombinasi
(PermenLH no 07 tahun 2007) 2. Instalasi unit Flue Gas Desulfurization (FGD) yang terintegrasi dengan
unit Electrostatic Precipitator (ESP)

Tahun

1 2 3

• Sekitar 10-20 % batubara yang digunakan • Sekitar 20-30 % batubara yang digunakan • 30 % batubara yang digunakan adalah
Target adalah batubara rendah sulfur adalah batubara rendah sulfur batubara rendah sulfur
• Program instalasi unit FGD sudah dimulai • Program instalasi unit FGD selesai • Emisi gas SO2 yang diharapkan adalah
• Emisi gas SO2 yang diharapkan adalah pertengahan tahun kedua di bawah 400 mg/m3 (sudah di bawah
sekitar 840 mg/m3 • Emisi gas SO2 yang diharapkan adalah baku mutu yaitu 750 mg/m3)
sekitar 750 mg/m3 (awal tahun kedua)
dan 500 mg/m3 (pertengahan tahun
kedua)
Aspek Tujuan Program

Fly ash Meningkatkan efisiensi ESP hingga 99% 1. Integrasi unit Electrostatic Precipitator dengan unit FGD
Menyusun suatu program terkait 2. Identifikasi penyebab turunnya efisiensi ESP menjadi 70%
pemanfaatan fly ash dan bottom ash 3. Melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan penyebabnya
4. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga terkait pemanfaatan fly ash
dan bottom ash

Tahun

1 2 3

• Penyebab turunnya efisiensi ESP sudah • Efisiensi ESP = 99% -


Target teridentifikasi • Tercapainya kesepakatan dengan pihak
• Pilihan-pilihan Tindakan yang mungkin ketiga terkait pemanfaatan fly ash dan
dilakukan sudah diketahui bottom ash
• Tindakan perbaikan terhadap ESP sudah
mulai dilakukan
• Sudah terjalin suatu komunikasi dan
negosiasi dengan pihak ketiga terkait
pemanfaatan fly ash dan bottom ash
Aspek Tujuan Program

Air Bahang Menurunkan suhu air laut di sekitar 1. Pembuatan saluran kanal sepanjang 1 km untuk pembuangan air
buangan air bahang yang mendekati suhu bahang
alaminya (28-29oC)

Tahun

1 2 3

• Program pembuatan saluran kanal • Pembebasan lahan selesai dilakukan dan • Pembangunan saluran kanal selesai di
Target dimulai proses pembangunan saluran kanal akhir tahun ketiga
• Sosialisasi kepada masyarakat terkait dimulai • Suhu air laut di sekitar buangan air
pembuatan saluran kanal bahang yang diharapkan adalah sekitar
29oC
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai