Anda di halaman 1dari 6

Industri Minyak Atsiri

Minyak Atsiri disebut juga minyak eteris, minyak terbang atau essentialoil adalah
minyak yang mudah menguap dan terdapat dalam tumbuh-tumbuhan. Minyak ini dipergunakan
sebagai bahan baku dalam berbagai industri, misalnya’ industri parfum, kosmetik, farmasi,
esense. Beberapa jenis minyak atsiri dapat digunakan sebagai zat pengikat bau (fixative) dalam
parfum, misalnya minyak nilam. minyak akar wangi, dan minyak cendana. Minyak yang
berasal dari rempah – rempah digunakan sebagai bahan penyedap (flavoring agent) misalnya
minyak cengkeh, minyak lada, minyak pala, minyak kayu manis, minyak ketumbar, dan
minyak jahe.
Tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150 – 200 spesies tanaman
yang termasuk famili Pinaceae, Labiateae, Compositae, Lauraceae, Myrtaceae, dan
Umbelliferaceae. Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman yaitu dari daun,
bunga, buah, biji, batang atau kulit dan akar atau rhizome.

Berikut merupakan minyak atsiri yang berasal dari daun tanaman

Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal


Citronela (Sereh) Cymboopogo Nardus R Ceylon
Patchouly (Nilam) Pogostemon cablin benth Malaysia
Cajuput (kayu putih) Melaleuca Leudendron L Indonesia

Berikut merupakan minyak atsiri yang berasal dari bunga tanaman

Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal


Cananga (kenanga) Canana odorata Hook Indonesia
Champaka (cempaka) Michelia campaca L. Madagaskar, Filipina
Clove (Cengkeh) Caryophillus aromaticus L. Zanzibar, Madagaskar, Indonesia

Berikut merupakan minyak atsiri yang berasal dari biji tanaman

Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal


Caraway Carum Carvi Belanda, Rusia
Cardamom Elettaria Cardamomum India
Carrot Seed (Wortel) Daucus Carota L. Amerika, Eropa

Berikut merupakan minyak atsiri yang berasal dari kulit buah atau buah tanaman

Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal


Juniper Juniperus communis Hongaria, California
Lemon (Sitrun) Citrus medica L. California
Pepper (Lada) Piper nigrum L. Ceylon, Cina, Madagaskar
Proses untuk mendapatkan minyak atsiri dikenal dengan cara menyuling atau destilasi terhadap
tanaman penghasil minyak. Penyulingan meruapakan proses pemisahan komponen –
komponen suatu campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan perbedaan titik uapnya
dan proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam air.

Metode destilasi/penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan 3 cara, antara lain :

 Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation)


 Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)
 Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)

Alat-alat yang dibutuhkan :

 Tabung polari
 Piknometer
 Termometer
 Tabung reaksi
 Labu
 Pendingin tegak
 Labu casia

Proses pembuatan :

Bahan (nilam/cengkeh) Penjemuran Pengeringan (dalam ruangan)


Penyulingan Pemisah Minyak Pengemasan.
Proses Industri Polimer
Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul, adalah molekul besar yang
dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-kesatuan
berulang itu setara dengan monomer, yaitu bahan dasar pembuat polimer. Akibatnya molekul-
molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Sebagai contoh,
polimer poli (feniletena) mempunyai harga rata-rata massa molekul mendekati 300.000. Hal
ini yang menyebabkan polimer tinggi memperlihatkan sifat sangat berbeda dari polimer
bermassa molekul rendah, sekalipun susunan kedua jenis polimer itu sama.

Senyawa-senyawa polimer didapatkan dengan dua cara, yaitu yang berasal dari alam
(polimer alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis). Polimer
yang sudah ada di alam (polimer alam), seperti amilum dalam beras, jagung dan kentang,
selulosa dalam kayu, protein terdapat dalam daging, karet alam diperoleh dari getah atau lateks
pohon karet

Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi
fenol dengan formaldehida. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan
poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat
sehari-hari.
Bahan baku plastik jenis komoditi yang sering digunakan untuk memproduksi bahan
bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantui, isolasi kawat dan kabel merupakan PVC. Jika dilihat
dari sifatnya, plastik berbahan baku PVC merupakan termoplastik. Proses pembuatan PVC
melalui reaksi Polimerisasi adisi yaitu polimerisasi yang disertai dengan pemutusan ikatan
rangkap diikuti oleh adisi dari monomernya yaitu etil klorida, dibutuhkan beberapa materi yaitu
Etilena, Garam Indusri (merupakan garam terbaik untuk dilakukan elektrolisis karena kualitas
kemurniannya tinggi), dan tenaga listrik

Bahan baku industri PVC


1. Natural gas
2. Salt
3. VCM (Poli Vinil Monomer)

Diagram alur proses pembuatan PVC


Proses Ekstrusi

Ekstrusi adalah proses untuk membuat


benda dengan penampang tetap. Keuntungan
dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda
dengan penampang yang rumit, bisa memproses
bahan yang rapuh karena pada proses ekstrusi
hanya bekerja tegangan tekan, sedangkan
tegangan tarik tidak ada sama sekali.
plastik adalah contoh bahan yang paling
banyak diproses dengan ekstrusi. Khusus untuk
ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan
bahan baku terjadi di dalam barrel akibat adaya
pemanas dan gesekan antar material akibat
putaran screw.

Struktur PVC

Karakteristik dari PVC


Sifat PVC adalah keras, kaku, dan sedikit rapuh, dapat melunak pada pemanasan 80ᵒC tanpa
titik lebir yang tajam. Jika suhu diturunkan, maka PVC akan menjadi rapuh dan jika massanya
dinaikkan maka sifat liatnya semakin besar. PVC murni sangat stabil terhdap minyak
tumbuhan, minyak mineral, alkohol, dan senyawa anorganik. Bahan yang bersifat basa kuat
dan bersifat mengoksidasi dapat mempengaruhi PVC.
Industri Polimer
 PT.Tara Ina Plastic : DKI Jakarta
 PT. Air Emas Permai : Tangerang
 PT.Langgeng Makmur Industry : Sidoarjo
 PT.Maspion Kencana : Bekasi
 PT.Indonesia Nanya Indah Plastics: Semarang
 IPCL dan RIL

Anda mungkin juga menyukai