Anda di halaman 1dari 37

GEOGRAFI LINGKUNGAN DAN

PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

MATERI OLIMPIADE
GEOGRAFI
GEOGRAFI LINGKUNGAN
Lingkungan dan Ekosistem

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1997 tentang


Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 disebutkan bahwa lingkungan adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1997 tentang


Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 disebutkan bahwa ekosistem adalah
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan
saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan hidup.
Suatu ekosistem merupakan jaringan interaksi biologis, kimiawi dan fisik yang
terus berubah (dinamis) yang membuat suatu komunitas berkesinambungan dan
memungkinkannya ber-reaksi terhadap perubahan-perubahan kondisi
lingkungannya.
Ekosistem Utama Dunia

Wilayah Tropis Lembab dan Sub-Humid Tropis


Wilayah Gurun Kering, Gurun, dan Semi Gurun
Wilayah Lintang Menengah, Lintang Sedang, dan Meditteran
Wilayah Pedalaman di Benua dan Pantai di Subarctic
Wilayah Arctic dan Pegunungan
Wilayah Rawa dan Perairan Darat
Wilayah yang termasuk ke dalam tubuh perairan darat diantaranya danau-
danau dan sungai.

Wilayah Laut
Kehidupan di samudera dunia sangatlah kompleks karena dipengaruhi banyak
faktor seperti arus laut hingga pengaruh upwelling.
Sistem dan Siklus Bumi

Sistem di bumi digerakkan oleh 2


tenaga utama, yaitu:
• Tenaga matahari
• Tenaga Endogen

Sistem Bumi Menurut Bretherton (1985)


Sumber : Castree., Demerit., Liverman. A
Companion To Environmental Geography.
Sistem bumi memiliki
subsistem yang terus
melakukan siklus yang
hampir tidak berujung
seperti siklus batuan,
siklus hidrologi dan siklus
karbon.

Siklus Batuan
Sumber : Lutgens., Tarbuck., Tasa. Essentials of Geology.
Siklus Karbon
Sumber : Lutgens., Tarbuck.,
Tasa. Essentials of Geology.

Siklus Hidrologi
Sumber : Lutgens., Tarbuck., Tasa.
Essentials of Geology.
Siklus Nitrogen
Sumber : Miller. Environmental Science,
Sustaining the Earth.

Siklus Fosfor
Sumber : Miller. Environmental Science,
Sustaining the Earth.
Ekosistem dan Frontier Environment

Pandangan frontier environment adalah suatu pandangan yang melihat


suatu lahan yang belum dikembangkan sebagai sesuatu yang harus di
taklukkan (dibersihkan, ditanami) dan dimanfaatkan untuk sumberdaya secepat
mungkin.
Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan environmental
wisdom atau kearifan lingkungan yang menyatakan bahwa kita merupakan
bagian dari alam dan sangat bergantung kepada alam itu sendiri. Kesuksesan
dan kesejahteraan semua spesies tergantung kepada bagaimana kita menjaga
alam dan lingkungan.
LINGKUNGAN AIR DAN UDARA
Lingkungan Air

Air merupakan hal yang sangat


penting bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup di bumi. Selain itu,
air memiliki nilai esensi di dalam
ekosistem dan tidak dapat
tergantikan di dalam
pembangunan, kesehatan, dan
kesejahteraan manusia.
Masalah besar dalam ekosistem air permukaan
adalah tingginya pencemaran.
Jenis-jenis limbah yang terkandung di dalam air
diantaranya pupuk, bakteri pathogen dari kotoran,
unsur kimiawi yang terkandung dalam pestisida dan
limbah industri, nutrient seperti nitrogen dan fosfor
dalam limpasan aktivitas agrikultur, logam berat
seperti timbal, larutan asam, sedimen-sedimen, dan
bahan radioaktif.
Limbah-limbah yang mencemari air dapat
menyebabkan masalah kesehatan dan penyakit akut
dan kronis yang dihasilkan dari patogen (bakteri dan
virus) serta racun (pestisida, unsur kimia hasil
aktivitas industri, dan logam berat).
Lingkungan Udara

Udara merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk
hidup di bumi. Lutgens, 2012 menyebutkan bahwa udara merupakan salah satu
komponen di bumi yang tidak pernah bersih, karena beberapa sumber polusi
udara selalu ada di alam.

Polutan

Polutan Primer Polutan Sekunder

Materi
Vog (Volcanic
Smog
Sulfur Nitrogen Hidroka Karbon
Partikulat
Dioksida Oksida rbon Monoksida Timbal
(PM)

Fog)
Dampak Polusi Udara

Pengaruh Stabilitas Udara Dengan Polusi Udara


The Great Smog, London 1952 Sumber : Lutgens., Tarbuck., Tasa. Introduction to the
Sumber : Lutgens., Tarbuck., Tasa. Introduction to the Atmosphere.
Atmosphere.
PENGGUNAAN BAHAN GALIAN DAN
ENERGI
Sumberdaya Bahan Galian

Menurut Undang-Undang Golongan Bahan


Contoh Bahan Galian
Nomor 11 Tahun 1967 Galian

Pasal 2, bahan galian Bahan Galian Minyak Bumi, Batubara, Bitumen Cair, Bitumen
adalah unsur-unsur kimia, Strategis (Golongan Padat, Gas Alam, Aspal, Uranium, Radium,
mineral-mineral, bijih-bijih A) Thorium, Nikel, Kobalt, Timah.

dan segala macam batuan


termasuk batu-batu mulia Besi, Mangan, Molibden, Khrom, Wolfram,
Vanadium, Bauksit, Tembaga, Timbal, Seng,
yang merupakan endapan- Bahan Galian Vital
Emas, Platina, Perak, Air Raksa, Intan, Yttrium,
endapan alam. (Golongan B)
Rhutenium, Berillium, Korundum, Zirkon,
Kriolit, Barit, Yodium, Brom, Khlor, Belerang.

Garam Batu (Halit), Asbes, Talk, Mika, Grafit,


Magnesit, Batu Permata, Batu Setengah Permata,
Bahan Galian
Pasir Kuarsa, Kaolin, Gipsum, Obsidian, Marmer,
Golongan C
Batu Kapur, Dolomit, Kalsit, Granit, Andesit,
Basal.
Golongan Kegunaan
Bahan Galian
Bahan Galian bersifat strategis untuk pertahanan dan keamanan
Strategis (Golongan serta perekonomian negara
A)
Bahan Galian Vital berarti dapat menjamin hidup orang banyak
(Golongan B)
Bahan Galian yang tidak termasuk bahan galian strategis dan vital
Golongan C berarti karena sifatnya tidak langsung memerlukan
pasaran yang bersifat internasional. Sebagian besar
bahan galian C termasuk ke dalam bahan galian
industri yang dapat dimanfaatkan untuk konstruksi
& semen, pupuk, cat, kosmetika.
Dampak Penggunaan Bahan Galian Terhadap Lingkungan

Pemanfaatan bahan galian dalam


pemenuhan kebutuhan manusia
sangat berdampak terhadap
lingkungan, karena membutuhkan
proses penambangan dalam proses
pengolahan bahan galian.
Kerusakan sering terjadi saat proses
penggalian dan penambangan
bahan galian tersebut.

Penambangan Open Pit Mining


Sumber : Lutgens., Tarbuck., Tasa.
Introduction to the Atmosphere.
Sumber Energi
Sumberdaya Energi Tak Terbarukan
Jenis
Proses Pembentukan Kelebihan Kekurangan
Sumberdaya
Terbentuk dari tumbuhan yang  Relatif murah untuk ditambang dan diubah
memfosil yang mengandung menjadi energi. Ketika dibakar, batubara mengeluarkan polutan ke
Batubara karbon dengan senyawa organik  Ketersediaan batubara lebih lama dibanding atmosfer, seperti gas rumah kaca (GRK).
dan anorganik. minyak bumi dan gas bumi

 Ketika dibakar, minyak bumi mengeluarkan


Terbentuk dari organisme mati
Relatif murah untuk ditambang dan diubah menjadi polutan ke atmosfer, seperti gas rumah kaca
Minyak Bumi yang terendapkan selama jutaan
energi. (GRK).
tahun.
 Persediaan terbatas

 Relatif murah untuk ditambang dan diubah


Metana dan gas lain yang  Ketika dibakar, gas bumi mengeluarkan polutan
menjadi energi.
Gas Bumi terperangkap diantara tubuh
 Bahan bakar yang lebih bersih dibandingkan
ke atmosfer, seperti gas rumah kaca (GRK).
batuan di dalam bumi.  Persediaan terbatas
batubara dan minyak bumi.

 Jumlah radioaktif yang sedikit dapat  Reaktor nuklir sangat mahal untuk dijalankan.
menghasilkan energi yang banyak.  Polusi nuklir sangat beracun.
Nuklir Logam dan mineral radioaktif.
 Bahan mentahnya murah dan dapat  Kebocoran nuklir dapat menyebabkan dampak
dimanfaatkan untuk jangka waktu panjang. lingkungan yang sangat besar.
Sumberdaya Energi Terbarukan

Contoh dari jenis energi terbarukan menurut Vaughn, 2011 adalah:


• Energi dari energi matahari seperti panel surya (photovoltaic);
• Energi dari energi tenaga angin seperti turbin angin;
• Energi dari bioenergy seperti biogas, biomass, briket;
• Energi dari energi panas bumi seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi/Geotermal (PLTG);
• Energi dari energi tenaga air seperti PLTA, Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMK);
• Energi dari energi dari laut, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut
Air Laut, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Air Laut atau OTEC (Oceanic
Temperature Energy Conversion).
Vaughn, 2011 menjelaskan bahwa sumberdaya terbarukan dapat berdampak positif dan
negatf pada lingkungan, diantaranya:

Dampak Dampak
Positif Negatif
•Dampak negatif dari sumberdaya
•Dampak positif dari terbarukan adalah perlu biaya yang
sumberdaya terbarukan sangat tinggi. Untuk beberapa bentuk
dan jenis energi terbarukan, kerugian
adalah tidak dapat yang didapat adalah polusi udara
(bau) dari energy biomassa, kematian
habis dan terbarukan burung dan kelelawar akibat turbin
serta dapat ditemukan angin, serta meningkatnya keasaman
airtanah akibat energi geothermal
diseluruh dunia (panas bumi).
KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN
LINGKUNGAN SOSIOBUDAYA
Biodiversitas Dunia
Menurut World Wide Foundation (WWF), biodiversitas atau keanekaragaman hayati
merupakan perbedaan genetika dalam spesies makhluk hidup yang tersebar di planet
bumi. No Region No Region
1 Tropical Andes 18 Philippines
2 Meso America 19 Indo-Burma
Mountains of South West
3 Caribbean Islands 20
China
4 Atlantic Forest 21 Sri Lanka
5 Tumbes-Choco-Magdalena 22 Southwest Australia
6 Cerrado 23 New Caledonia
Chilean Winter Rainfall-
7 24 New Zealand
Valdivian Forest
8 California Floristic Province 25 Polynesia-Micronesia
Madagascar and the Indian
9 26 Madrean pine-oak woodlands
Ocean Islands
Coastal Forests of Eastern Maputaland-Pondoland-
10 27
Africa Albany
Guinean Forests of West
Biodiversity Hotspot 11 28 Eastern Afromontane
Africa
12 Cape Floristic Region 29 Horn of Africa
13 Succulent Karoo 30 Irano-Anatolian
14 Mediterranian Basin 31 Mountains of Central Asia
15 Caucasus 32 Eastern Himalaya
16 Sundaland 33 Japan
17 Wallacea 34 East Melanesian Islands
Klasifikasi Flora dan Fauna Berdasarkan
Berbagai Kriteria

Peta Persebaran Fauna Dunia


Peta Persebaran Flora Dunia
Lingkungan Sosiobudaya

Lingkungan sosial budaya merupakan lingkungan hidup manusia yang melakukan


interaksi dengan alam dan sesamanya yang masih dipengaruhi oleh kepercayaan, adat
istiadat, praktek dan perilaku yang ada.
Komponen utama di dalam sistem dan lingkungan sosiobudaya menurut Wills, 2006
adalah:
a. Sistem Ekonomi
b. Organisasi Politik
c. Struktur Sosial
d. Sistem Kepercayaan
e. Seni dan leisure
Setiap perilaku manusia sangat berperan dalam merekayasa permukaan bumi.
MANAJEMEN LINGKUNGAN GLOBAL
DAN PERMASALAHANNYA
Permasalahan Lingkungan Global

Menurut UNEP, isu-isu yang menjadi permasalahan lingkungan global adalah:


• Degradasi lahan
• Hilangnya keanearagaman hayati
• Penipisan lapisan ozon
• Perubahan iklim
• Hilangnya sumberdaya alam dan budaya
Faktor Permasalahan

Permasalahan lingkungan
global dapat dibagi
menjadi dua faktor, yaitu
yang terjadi karena faktor
alam, dan akibat faktor
human-interferrence
sebagai hasil dari aktivitas
manusia.

Pertumbuhan Populasi Dunia


Sebab Akibat Permasalahan

Menyebabka
n Kematian
Kedamaiandan Penyakit Kerusakan
dan Habitat dan
Keamanan Ekosistem

Permasalaha Hilangnya
Kehidupan
n Lingkungan Hewan dan
Fisik Tumbuhan

Kehilangan
Dampak
Sumberdaya
Ekonomi
Alam
Solusi Permasalahan

Diagram Pembangunan Berkelanjutan


Hukum Lingkungan (Environmental Law)

Perjanjian Lingkungan

Topik Contoh Perjanjian


Umum Konvensi Aarhus
 Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC)
Atmosfer
 Konvensi Lapisan Ozon di Vienna, Austria

Sumberdaya Air Tawar Konvensi Air ECE


Kebencanaan Konvensi Minamata
 Konvensi Mengenai Hukum Laut Internasional
(UNCLOS)
Lingkungan Laut Global
 Konvensi Menghindari Pencemaran Sampah Laut
(Konvensi London)
 Konvensi Keanekaragaman Hayati (Nairobi)
Sumberdaya Lingkungan Darat dan
 Konvensi Perdagangan Internasioanal Spesies Flora dan
Konservasi Alam
Fauna Terancam Punah (CITES)
Keselamatan Nuklir Konvensi Keselamatan Nuklir (Vienna)
Protokol-Protokol Tentang Perubahan Iklim
No. Protokol Isi Protokol
1. Protokol Berlin Komitmen negara-negara maju untuk mengembalikan emisi seperti tahun 1990 pada tahun 2000.
Diterimanya temuan ilmiah mengenai perubahan iklim yang disodorkan oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) dalam penilaian kedua
2. Protokol Jenewa
tahun 1995.
3. Protokol Kyoto Kesepakatan dalam mengurangi jumlah efek gas rumah kaca (GRK).
Para anggota mengadopsi 2 tahun “action plan” untuk memajukan usaha dan merancang mekanisme untuk melaksanakan protokol Kyoto, agar selesai
4. Protokol Buenos Aires
tahun 2000.
5. Protokol Bonn Hanya sebatas “technical meeting” dan tidak menghasilkan kesimpulan dan hasil pertemuan.
6. Protokol Den Haag Protokol Den Haag ditangguhkan dan tidak menghasilkan perjanjian.
7. Protokol Marrakesh Kesepakatan dalam penerapan protokol Kyoto dalam memerangi perubahan iklim.
Menyerukan upaya kepada negara-negara maju untuk mentransfer teknologi dan meminimalkan dampak perubahan iklim terhadap negara-negara
8. Protokol Delhi
berkembang.

9. Protokol Milan Para pihak setuju untuk menggunakan “dana adaptasi” untuk mendukung negara-negara berkembang agar lebih beradaptasi dengan perubahan iklim.

10. Protokol Buenos Aires Membahas isu dengan penekanan khusus pada mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
11. Protokol Montreal Mengkontrol dan membatasi gas-gas penyebab lubang ozon.
Para pihak mengadopsi rencana kerja 5 tahun untuk mendukung adaptasi negara-negara berkembang terhadap perubahan iklim dan menyetujui prosedur
12. Protokol Nairobi
untuk “dana adaptasi”.
13. Protokol Bali Keputusan untuk transfer teknologi dalam mengurangi emisi dari penggundulan hutan.
14. Protokol Poznan Program penerapan teknologi ramah lingkungan kepada negara-negara berkembang.
15. Protokol Copenhagen Protokol Kopenhagen tidak menghasilkan perjanjian.

16. Protokol Cancun Para pihak setuju untuk menyerukan dana 100 miliar dollar Amerika per tahun untuk “Green Climate Fund” atau “Dana Iklim Hijau”.

Konferensi ini menyetujui kesepakatan yang mengikat secara hukum yang terdiri dari semua negara, yang akan disiapkan pada tahun 2015, dan akan
berlaku pada tahun 2020.
17. Protokol Durban
Ada juga kemajuan mengenai pembentukan Green Climate Fund (GCF). Dana tersebut adalah untuk mendistribusikan US $ 100 miliar per tahun untuk
membantu negara-negara miskin beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

18. Protokol Doha Konferensi ini menghasilkan paket dokumen yang disebut The Doha Climate Gateway dimana di dalamnya meng-amandemen protokol Kyoto.

19. Protokol Warsawa Pembentukan mekanisme intenasional dalam kerusakan yang berhubungan dengan perubahan iklim

Anda mungkin juga menyukai