Anda di halaman 1dari 33

Bab 11.

Pencemaran Lingkungan dan


Daur limbah ( X )
STANDAR KOMPETENSI :

Siswa mampu Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi
serta peraan manusia dalam keseimbangan ekosistem

KOMPETENSI DASAR :

Mengkaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan


lingkungan

Mendeskripsikan pemanfaatan daur ulang limbah untuk kepentingan kehidupan

Apa yang akan dipelajari ?

Pencemaran Lingkungan
Perubahan Lingkungan
Daur Ulang Limbah
KEGIATAN SISWA
1. Buatlah kliping tentang perusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia dan jelaskan
apa dampak negatif yang ditimbulkannya
2. Buatlah sebuah artikel yang berjudul Dampak penebangan hutan secara sembarangan .
Dalam tulisan Anda itu jelaskanlah
A. Untuk tujuan apa pohon-pohon di hutan biasanya ditebangi.
B. akibat-akibat buruk apa yang akan terjadi dari penggundulan hutan.
C. bagaimana cara menanggulanginya?
PENDAHULUAN
A. Apakah lingkungan hidup itu ?
Lingkungan yang bagaimana yang mampu mendukung kehidupan manusia dan
kehidupan organisme yang lain ? Apakah kekayaan alam yang masih tersedia masih mampu
mendukung keberlanjutan ekonomi humanis pada saat ini dan yang akan datang ? Setelah
mempelajari ekosistem, marilah kita mengkaji tentang Pencemaran lingkungan dan daur ulang
limbah !
Lingkungan hidup merupakan komponen penting yang menyediakan berbagai kebutuhan untuk
manusia. Pada awal peradaban, mula-mula manusia hanya memanfaatkan alam untuk memenuhi
kebutuhannya. Kekayaan alam yang masih melimpah, tingkat pengetahuan dan konsumsi yang
masih rendah masih mampu menyediakan kebutuhan dasar untuk hidup. Peradaban manusia
terus berkembang, jumlah penduduk makin banyak, tingkat kebutuhan makin beragam,
perkembangan budaya manusia semakin kompleks, dan lingkungan tidak lagi mampu memenuhi
kebutuhan manusia. Terjadi berbagai bentuk pergeseran cara hidup manusia. Manusia tidak lagi
hanya sekedar mengandalkan alam, lebih dari itu mulai menggunakan ilmu dan teknologi untuk
memanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup

Banyak upaya yang sudah dilakukan manusia untuk memanfaatkan dan mengelola lingkungan
hidup melalui sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua itu dilakukan agar manusia dapat
menikmati hidup, tidak lagi sekedar melakukan hidup. Kondisi ini semakin mendorong manusia
untuk terus melakukan ekploitasiyang tanpa batas. Ekploitasi, aktivitas hidup dan proses produksi
lainnya memberikan hasil samping yang terbuang pada media lingkungan yang sering
dinamakan limbah
Pengelolaan limbah kadang kurang mendapatkan perhatian yang serius, akibatnya semakin
memperparah keseimbangan lingkungan yang sebelumnya terjaga. Lingkungan tidak lagi
berfungsi sesuai peruntukannya. Kurang disadari bahwa lingkungan tidak hanya disediakan untuk
manusia, makhluk hidup yang lain terabaikan. Pandangan Antroposentris, mengalahkan
segalanya. Pencemaran lingkungan mulai terjadi dan akhirnya lingkunganpun mulai berubah
dan ketimpangan daur ekologis makin memperburuk lingkungan hidup manusia. Akankah
manusia mulai sadar akan akan ulahnya itu ? Sejauhmana ilmu pengetahuan dan teknologi telah
dipergunakan manusia untuk melakukan koreksi terhadap berbagai bentuk ekploitasi dan
ketimpangan daur ekologi ?
Menyadari akan pentingnya lingkungan hidup dalam mendukung kehidupan manusia dan
perikehidupan makhluk hidup yang lain, marilah kita melakukan kajian tentang pencemaran
lingkungan, perubahan lingkungan, dan daur ulang limbah organik. Menurut pendapatmu, apakah
manfaat mempelajari hal itu ? Diskusikan dengan teman sebangkumu !

No Kegiatan
Macam Pencemaran atau Masalah Lingkungan yang
Timbul

Air limbah, buangan industri, sediment, buangan organik


1
dan biologis, pengerukan pelabuhan, penimbunan tanah,
Urbanisasi pemindahan tanah dan reklamsi

2
Pestisida, Organochlorin, Organophosphat,
Pertanian, Kehutanan Karbamat, Pupuk, endapan
Ekstraksi Pence
3
minyak, penyulingan , maran
transportasi Minyak, dispersant, dan air garam
lingku
Metal ( timah, tembaga, nikel dan arsenic) endapan; ngan
4
kerusakan ekosistem karang dari endapan atau
Pertambangan eksploitasi batu karang
Marila
5 h
Metallurgi Metal, khususnya tembaga, seng, nikel dan cadmium kajian
6 ini,
Senyawa organochlorin dari proses pemutihan Chlori air
kita
Sellulose raksa (Hg) darimproduksi soda caustic dan chlorine
awali
7
Zat pewarna yang mengandung metal, khususnya Cd dan dengan
Tekstil Pb; Pestisida
mende
8 skripsi
Hasil sampingan dari produksi Chlorida, monomer,
Plastik Cadmium, sampah plastic kan ga
9 mbar
12. 1
Pembangkit Listrik Air panas, buangan radioaktif
dan
10
12.2 !
Desalinasi Air panas garam
Ap
akah yang dapat kamu temukan dari kedua gambar di atas ? Apabila kita mengamati kedua
gambar diatas kiranya akan diperoleh gambaran
tentang Polusi(Pencemaran). Polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi
disebut polutan.
Gbr. 12.1 Sumber pencemaran udara Gbr. 12. 2. Detergen

polusi air
Berikut disajikan jenis kegiatan dan macam polutannya.

TABEL 4 MACAM KEGIATAN DAN

MACAM PENCEMARAN YANG DIH ASILKAN

Sumber : Soedjiran (1986)

Menurut Daljoeni (1986) pencemaran (polusi) dapat menimbulkan beberapa akibat (1) langsung
mengganggu kesehatan misalnya peracunan paru-paru lewat polusi udara (2) kerusakan pada
benda atau manusia misalnya efek korosif dari polusi udara atas gedung-gedung dan panenan (3)
efek langsung yang mengancam kualitas kehidupan manusia misalnya onggokan sampah,
onggokan pupuk kandang, peceren dan jumbleng (kakus) kering dan (4) efek tak langsung
terhadap masyarakat misalnya usaha pertambangan minyak bumi di wilayah lepas pantai,
pemotongan hutan untuk ekspor kayu, pembinasaan rumput-rumput dengan beternak liar dan
seterusnya.. Ditambahkan Syamsuri dkk (2002) pencemaran dapat menyebabkan terjadinya (1)
punahnya spesies (2) Gangguan keseimbangan lingkungan (3) keracunan dan penyakit serta
(4) pemekatan hayati (biomagnification). Menyadari adanya berbagai dampak polusi terhadap
kesehatan dan kesejahteraan manusia, maka terjadinya polusi perlu dideteksi secara dini dan
ditangani segera dan terpadu.
1. Macam-macam Polusi
Berdasarkan tempatnya polusi dapat dibedakan menjadi polusi air, polusi tanah dan polusi udara.

a. Polusi air
Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mandi,
mencuci dan keperluan lain. Air yang kita manfaatkan sebaiknya dapat
memenuhi syarat kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas rata-rata keperluan air per hari per
kapita sebanyak 100 liter. Secara kualitas air yang sehat harus memenuhi syarat fisika,
kimia, dan biologi agar tidak merugikan kesehatan. Secara fisika, air yang sehat adalah air yang
jernih, tidak berasa, dan tidak berbau. Secara kimia, air yang sehat harus bebas dari bahan
beracun dan berbahaya (B3). Dan secara biologi, air yang sehat harus memenuhi syarat tidak
mengandung mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Agar
kesehatan tetap terjaga dan terpelihara maka konsumsi akan air harus
mempertimbangkan sumber air.
Sumber air untuk keperluan manusia dan perikehidupan lainnya pada umumnya di Indonesia
berasal dari air dalam tanah (ground water) misalnya air sumur, air dari mata air dan air
permukaan (surface water) misalnya air kali, air rawa, air kolam dan air hujan. Sebagian besar
masyarakat Indonesia , menggunakan air sumur sebagai air rumah tangga, karena memang
secara geografis tanah di Indonesia memungkinkan untuk pembuatan sumur, kecuali daerah-
daerah tertentu yang sulit digali untuk dibuat sumur. Selain berasal dari sumur, masyarakat
perkotaan memperoleh air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Karena
sulitnya mendapatkan air bersih tak jarang sebagian masyarakat masih mengkonsumsi air
permukaan yang berasal dari air rawa, air hujan, bahkan air sungai tanpa proses
pengolahan. Penggunaan air sungai dan air tercemar lainnya sebagai air konsumsi dapat
merugikan kesehatan, karena air sungai dapat terakumulasi oleh limbah industri dan
domestik yang berbahaya. Keanekaragaman hayati hidrobiota dapat mengalami
penyederhanan, kematian dan bahkan terjadi kepunahan jika proses pencemaran berjalan terus
menerus.
Para petani di sawah membasmi hama serangga dengan menggunakan pestisida. Pestisida yang
berlebihan akan terlarut dalam air dan akhirnya sampai ke sungai. Sampah-sampah rumah tangga
dikumpulkan kemudian dibuang ke sungai. Limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke
sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan ini akhirnya sampai di
tempat-tempat sepanjang aliran sungai bahkan masuk lebih dalam lagi melalui saluran atau
sungai-sungai yang lebih kecil.

Polusi air yang disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia mempunyai dampak negatif yang
lebih besar bila dibandingkan dengan zat-zat kimia alami seperti Zn, Pb, Cu, Fe, Cl, sulfat, dan
sebagainya.

Di sungai yang alirannya lambat atau di danau banyak terdapat polutan yang mudah terurai dan
juga banyak zat organik yang menyuburkan tumbuhan dan ganggang yang hidup di situ. Hal ini
disebut eutrofikasi. Sebaliknya bila ganggang dan tumbuhan air banyak yang mati dapat
menyebabkan terjadinya pembusukan yang akan menghabiskan banyak persediaan oksigen dalam
air. Pada gilirannya akan menyebabkan pengendapan dan pendangkalan danau.
1). Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara
lain :
a). Limbah Pertanian

Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat
mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia
orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih
insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat
biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan.
Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat
menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air
tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan.
bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.

Gambar 11.1. Danau yang mengalami Eutrofikasi


b). Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga
cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air
buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus
air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain
dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya
kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik
meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini
merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah
pemukiman. Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat.
Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur.
Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia
mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.

Gambar 11.2 Membuang Sampah ke sungai


c). Limbah Industri

Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan
tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan
anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang
(berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk
mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Dilaut, sering terjadi
kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam
kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung
laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi
dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat
yang dapat menguraikan minyak.

Gambar 11.3. industri yang membuang


limbahnya ke sungai
d). Penangkapan Ikan Menggunakan racun

Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas
(racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air. Racun tersebut tidak
hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun
yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya. Kegiatan
penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan
menurunkan sumber daya perairan.

Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan sebagai berikut:

1) Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.

2) Sisa air buangan pabrik dinetralkan lebih dahulu sebelum dibuang ke sungai

3) Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah pemukiman penduduk. Hal ini
bertujuan untuk menghindari keracunan yang mungkin terjadi karena penggunaan air sungai oleh
penduduk.

4) Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.

Gambar 11.4. Skema Pencemaran air tanah


b. Polusi tanah
Tanah merupakan sumber daya alam yang mengandung benda organik dan anorganik yang
mampu mendukung kehidupan manusia dan perikehidupan lainnya. Pencemaran menyebabkan
susunan tanah mengalami perubahan, sehingga menggangu kehidupan jasad yang hidup
di dalam tanah maupun di permukaan. Pencemaran tanah dapat terjadi antara lain melalui
pencemaran langsung, dan tidak langsung. Pencemaran langsung terjadi karena penggunaan
pupuk yang berlebihan, pemberian pestisida dan pembuangan limbah yang tidak dapat
dicernakkan seperti plastik. Pencemaran tidak langsung dapat terjadi melalui air, dan udara. Air
yang mengandung polutan akan mengubah susunan kimia tanah
sehingga mengganggu jasad yang hidup atau di permukaan tanah. Udara yang tercemar akan
menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar ini, akibatnya tanah akan tercemar
juga. Bila membicarakan polusi tanah tidak akan terlepas dari polusi air karena pencemaran
tanah dipercepat oleh adanya air, cotohnya sisa pestisida yang larut dalam air oleh petani akan
terbawa kemana-mana, mencemari tanah di sekitarnya atau tanah-tanah lain yang dilalui oleh
aliran air tersebut.

1). Pencemaran tanah dapat terjadi antara lain melalui pencemaran langsung, dan tidak langsung.

a). Pencemaran langsung terjadi karena penggunaan pupuk yang berlebihan, pemberian pestisida
dan pembuangan limbah yang tidak dapat dicernakkan seperti plastic, kaca, dan kaleng.
Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan mengakibatkan produktivitas tanah akan
berkurang.

Gambar 11.5.. plastik, kaca, dan kaleng


b). Pencemaran tidak langsung dapat terjadi melalui air, dan udara. Air yang
mengandung polutan akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang
hidup atau di permukaan tanah. Udara yang tercemar akan menurunkan hujan
yang mengandung bahan pencemar ini, akibatnya tanah akan tercemar juga.

penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas tumbuhan
pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah, dan air. Penggunaan pupuk buatan secara
berlebihan menyebabkan tanah menjadi masam, yang selanjutnya berpengaruh terhadap
produktivitas tanaman. Tanaman menjadi layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati.
Pencemaran tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan penyemprotan. Sisa-sisa
penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan, akhirnya mengendap di tanah. Penggunaan
bahan-bahan kimiawi secara mengeras, dan akan retak-retak pada musim kemarau

Gambar 11.6. Tanah jadi tandus akibat


pencemaran
Herbisida merupakan pestisida yang 40% produknya sudah digunakan di dunia. Para petani
menggunakan herbisida untuk mengontrol atau mematikan sehingga tanaman pertanian dapat
tumbuh dengan baik. Percobaan pada kelinci dan kera menggunakan dosis herbisida diatas 25%
menunjukkan bahwa pemberian makanan dan minuman yang dicampur herbisida
dapat menyebabkan organ hati dan ginjal hewan tersebut mudah terkena tumor dan kanker.
Fungisida merupakan pestisida yang digunakan untuk mengontrol atau memberantas cendawan
(fungi) yang dianggap sebagai wabah atau penyakit. Penyemprotan fungisida dapat melindungi
tanaman pertanian dari serangan cendawan parasit dan mencegah biji (benih) menjadi busuk di
dalam tanah sebelum berkecambah. Akan tetapi, sejak metal merkuri sangat beracun terhadap
manusia, biji-bijian yang telah mendapat perlakuan fungisida yang mengandung metal merkuri
tidak pernah dimanfaatkan untuk bahan makanan. Fungisida dapat memberi dampak buruk
terhadap lingkungan. Insektisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh
serangga hama. Jenis pestisida ini sudah digunakan manusia sejak lama. Pestisida dan herbisida
memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di dalam tanah. Residu pestisida dan herbisida
ini membahayakan kehidupan organisme tanah. Senyawa organoklorin utama di dalam
insektisida adalah DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) dapat membunuh mikroorganisme yang
sangat penting bagi proses pembusukan, sehingga kesuburan tanah terganggu Tanah yang
tercemar pupuk kimiawi, pestisida, dan herbisida dapat mencemari sungai karena zat-zat tersebut
dapat terbawa air hujan atau erosi.

2). Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut :

a) Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu,
misalnya dengan dibakar.
b) Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukanproses daur ulang, seperti
kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.

c) Membuang sampah pada tempatnya.

d) Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.

e) Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.

Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan remediasi. Sebelum melakukan
remediasi, hal yang perlu diketahui:

a) Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak.

b) Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.

c) Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).

d) Jenis tanah.

e) Kondisi tanah (basah, kering).

f) Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.

g). Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).

Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ (atau on site) dan ex situ (atau off site). Pembersihan
on site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off site meliputi penggalian tanah
yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak atau tanki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak atau tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off site ini jauh lebih mahal dan rumit.

3) Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K),
perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.

Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi:

a) Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien,
pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan sebagainya.

b) Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang


memiliki kemampuan biotransformasi khusus.

c) Penerapan immobilized enzymes.

d) Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah pencemar.

Bila membicarakan polusi tanah tidak akan terlepas dari polusi air karena pencemaran tanah
dipercepat oleh adanya air, cotohnya sisa pestisida yang larut dalam air oleh petani akan terbawa
kemana-mana, mencemari tanah di sekitarnya atau tanah-tanah lain yang dilalui oleh aliran air
tersebut.

c. Polusi udara
Jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat, energi, radiasi dan komponen lainnya sehingga
kualitas udara turun dan tidak sesuai dengan peruntukkannya berarti pencemaran udara sudah
terjadi. Pencemar udara dapat digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu pergesekan
permukaan, penguapan dan pembakaran.
Pergesekan permukaan adalah penyebab utama pencemaran partikel padat di udara antara lain
penggergajian, pengeboran, dan pengusahaan barang-barang seperti kayu, minyak, aspal dan
baja. Penguapan merupakan perubahan fase cairan menjadi gas. Polusi udara banyak
disebabkan zat-zat yang mudah menguap, seperti pelarut cat dan perekat. Demikian pula terjadi
uap pencemar jika ada reaksi kimia pada suhu tinggi, tekanan rendah. Industri yang
berhubungan dengan cat, logam, bahan kimia atau karet banyak memberikan pencemar
ini. Jika uap-uap ini berkondensasi akan tampak pada kita dan tertimbun mengotori
ruangan. Pembakaran merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat dan membebaskan energi,
cahaya atau panas. Bahan bakar yang umum digunakan ialah kayu, batubara, kokas, minyak,
semuanya berasal dari alam yang mengandung karbon. Pada pembakaran dihasilkan senyawa
karbondioksida dan air, disamping itu juga arang dan jelaga.

Bahan-bahan polutan udara dapat berupa debu, serbuk sari, bulu kucing atau zat-zat kimia seperti
oksida karbon (CO, CO2), Oksida nitrogen (NO, NO2), oksida belerang (SO2, SO3), persenyawaan
hidro karbon (CH4, C4H10), asbes, timbal, partikel cair seperti asam nitrat, asam sulfat, pestisida,
dan sebagainya.
Meskipun banyak polutan yang bersifat alami tetapi kebanyakan polutan berasal dari pembakaran
bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Pembakaran bahan bakar ini terjadi di
pabrik-pabrik atau berasal dari kendaraan bermotor.

Polutan oksida nitrat dan oksida belerang bila bersenyawa dengan uap air akan membentuk asam
nitrat dan asam sulfat, yang dalam jumlah besar dapat menimbulkan hujan asam yang sangat
berbahaya bagi kehidupan flora dan fauna serta mikroorganisme tanah, termasuk
manusia. karena dapat menyebabkan gatal pada kulit bahkan menyebabkan kanker kulit. Polutan
di udara dapat merusak bangunan, menyebabkan korosi pada logam, dan banyak lagi kerusakan
lain yang sangat merugikan.

Penggunaan CFCs (Chlorofluorocarbons) sebagai gas pendingin pada lemari es dan ruangan
(AC), serta gas penyemprot macam-macam kosmetik, menyebabkan gas tersebut menjadi polutan
di udara. Gas ini dapat merusak lapisan ozon yang berfungsi sebagai penyaring radiasi ultraviolet
dari cahaya matahari. Radiasi ultraviolet dengan intensitas tinggi sangat berbahaya bagi manusia
dan dapat menyebabkan kanker kulit.
Pembakaran hutan, pembakaran bahan bakar minyak bumi, batu bara, dapat menyebabkan
peningkatan kadar CO2 di udara beserta gas-gas lainnya. Makin besarnya kadar gas-gas ini di
udara dapat menyebabkan timbulnya efek rumah kaca (Green house effect) yang lebih
lanjut dapat berkembang menjadi munculnya fenomena pemanasan (global warming)
Sama seperti air, udara juga berada dalam simpul kedua dalam teori simpul Umar Fahmi Ahmadi.
Udara juga merupakan elemen yang amat sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap
hari,setiap menit, setiap detik umat manusia menghirup udara untuk kehidupannya. Namun,
sayangnya masih banyak umat manusia yang belum mengerti akan pentingnya udara terutama
oksigen sehingga banyak dari mereka mencemari udara.

Jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat, energi, radiasi dan komponen lainnya sehingga
kualitas udara turun dan tidak sesuai dengan peruntukkannya berarti pencemaran udara sudah
terjadi. Pencemar udara dapat digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu pergesekan
permukaan, penguapan dan pembakaran.
Pergesekan permukaan adalah penyebab utama pencemaran partikel padat di udara antara lain
penggergajian, pengeboran, dan pengusahaan barang-barang seperti kayu, minyak, aspal dan
baja. Penguapan merupakan perubahan fase cairan menjadi gas. Polusi udara banyak
disebabkan zat-zat yang mudah menguap, seperti pelarut cat dan perekat. Demikian pula terjadi
uap pencemar jika ada reaksi kimia pada suhu tinggi, tekanan rendah. Industri yang
berhubungan dengan cat, logam, bahan kimia atau karet banyak memberikan pencemar
ini. Jika uap-uap ini berkondensasi akan tampak pada kita dan tertimbun mengotori
ruangan. Pembakaran merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat dan membebaskan energi,
cahaya atau panas. Bahan bakar yang umum digunakan ialah kayu, batubara, kokas, minyak,
semuanya berasal dari alam yang mengandung karbon. Pada pembakaran dihasilkan senyawa
karbondioksida dan air, disamping itu juga arang dan jelaga.

Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2,
CFC, CO, dan asap rokok.

1). CO2

Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara.
Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil

(batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu.

Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena
banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat
mengakibatkan efek rumah kaca.

Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di daerah
iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. Yang terjadi
dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-
benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah.
Namun gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak bercampur dengan
udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya.
Inilah gambaran sederhanaterjadinya efek rumah kaca (ERK).Pengalaman petani diatas kemudian
dikaitkan dengan apa yang terjadi pada bumi dan atmosfir.
Gambar 11.7. Pencemaran udara kendaraan bermotor dan Pabrik
Efek rumah kaca (Green house effect) dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara
global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim
dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub
sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap
keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.

Gambar 11.8. Efek Rumah kaca mengakibatkan


Global warning
2). CO

Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di
dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran
itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat
membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di
dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk
ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.
3). CFC

Penggunaan CFCs (Chlorofluorocarbons) sebagai gas pendingin pada lemari es dan ruangan
(AC), serta gas penyemprot macam-macam kosmetik, dan penyemprot rambut (hair
spray). menyebabkan gas tersebut menjadi polutan di udara. Gas CFC yang membumbung
tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan
pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya
ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi
kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas
CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, ) yang lebih lanjut dapat
berkembang menjadi munculnya fenomena pemanasan (global warming) sehingga lapisan
ozon tersebut berlubang yang disebut sebagai lubang ozon. Menurut pengamatan melalui
pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah
melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.

Gambar 11.9. Tipisnya lapisan ozon


4). SO, SO2

Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak,
batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang
menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam. Hujan asam mengakibatkan
tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah
berkarat. Bangunan bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula
bangunan gedungdan jembatan.
Gambar 11.10. Hujan asam
5). Asap Rokok

Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok
mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru,
mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dapat
di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah mereka yang
merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup
asap rokok di suatu ruangan. Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar
di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak
merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.

Gambar 11.11. Peringatan tidak boleh merokok


Cara pencegahan dan penanggulangan terhadap pencemaran udara, antara lain sebagai berikut.

a) Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan CO.

b) Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi tingkat pencemaran.

c) Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan pada tanah yang kurang
produktif.
d) Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum dikeluarkan ke udara bebas.
Pembersihan dapat menggunakan alat tertentu, misalnya cottrell yang berfungsi untuk menyerap
debu. Meningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer juga dapat membahayakan kelangsungan
hidup makhluk hidup yang ada di bumi ini. Konsentrasi karbon dioksida yang berasal dari sisa
pembakaran, asap kendaraan, dan asap pabrik dapat menimbulkan efek rumah kaca (green house
effect). Efek rumah kaca dapat mengakibatkan:

1) Adanya pemanasan global yang mengakibatkan naiknya suhu di bumi.

2) Mencairnya es yang ada di kutub, sehingga mengakibatkan naiknya permukaan air laut.

3) Tenggelamnya daratan (pulau) sebagai akibat dari mencairnya es di kutub.

d. Polusi Suara
pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang
mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Bunyi atau suara yang dapat
mengganggu dan merusak pendengaran manusia disebut kebisingan. Pencemaran atau polusi
suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising
dan tidak menyenangkan.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep 48/MENLH/11/1996
tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak
diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Tingkat kebisingan
terjadi bila intensitas bunyi melebihi 50 desibel (db). Pengukurannya menggunakan alat yang
bernama Sound Level Meter. Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, maka
kebisingan dapat dimasukkan sebagai pencemaran.

Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh suara mesin pabrik atau industri,
mesin penggilingan padi, mesin las, kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, suara kereta api,
dan pesawat terbang secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu
manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen.

Banyak para buruh pabrik yang bekerja di tengah-tengah bunyi bising alat-alat pabrik merasakan
efek buruk dari suara bising tersebut. Rata-rata dari mereka yang bekerja di tempat itu dan tidak
menggunakan penutup telinga, selalu berbicara keras antara satu dengan yang lainnya, walau
sudah berada di luar pabrik.
Gambar 11.12. Peringatan pencemaran suara
Bukan karena kebiasaan mereka berbicara keras, tetapi karena kemampuan pendengaran mereka
yang mulai berkurang. Oleh karena bunyi dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius yang
mengganggu kesehatan manusia, maka alat pengaman telinga harus digunakan jika kita bekerja di
tempat yang rawan kebisingan.

Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:

1. kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya: mesin
gergaji.
2. kebisingan yang terputus-putus, misalnya: suara arus lalu lintas atau pesawat terbang.
3. kebisingan impulsif (tiba-tiba), misalnya: tembakan, bom, atau suara ledakan.
4. kebisingan impulsif berulang, misalnya: suara mesin tempa, atau saat proses penancapan
paku bumi di tempat proyek pembangunan.
Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)

Suara-suara bising ini dapat menyebabkan terganggunya pendengaran manusia. Selain itu, lama-
kelamaan suara bising ini akan menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh kita, misalnya pusing,
mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan darah.

Dampak Pencemaran Suara terhadap Mamalia Laut

Mamalia laut (misalnya lumba-lumba sungai dan paus) tinggal di lingkungan di mana tidak
terdapat cahaya yaitu di kedalaman yang jauh dari permukaan. Pada kedalaman lebih dari 200
meter cahaya tidak lagi menembus laut, dengan keadaan ini maka mamalia laut mengandalkan
suara dibandingkan cahaya sebagai alat utama dalam berkomunikasi serta untuk lebih berhati-hati
dari keadaan lingkungan sekitarnya.

Di satu sisi, berdasarkan penelitian para ilmuwan, tingkat kebisingan di laut kini naik menjadi
sepuluh kali lipat dari kondisi normal. Kita tahu bahwa suara merambat lebih cepat dan lebih jauh
di dalam air dibanding di udara. Intensitas tinggi suara di lautan juga tidak berkurang dalam
ratusan mil. Keadaan ini tentu sangat mengganggu kehidupan mamalia laut yang sangat peka
terhadap suara.

Kebisingan di dalam laut disebabkan oleh:

a). Sumber alami: aktivitas tektonik, gunung api dan gempa bumi, angin, dan gelombang.

b). Lalu lintas kapal: Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut minyak biasanya
mengeluarkan suara dengan level 190 desibel, dan untuk ukuran kapal yang lebih kecil biasanya
menimbulkan gelombang suara sekitar 160-170 desibel.

c). Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi gas dan minyak seperti pembangunan anjungan minyak/rig,
pengeboran minyak, dan lain-lain. Kegiatan tersebut dapat menciptakan suara dengan intensitas
sampai dengan 255 desibel.

d). Penggunaan sonar dalam latihan militer. Sonar adalah alat yang menggunakan gelombang
suara frekuensi tinggi untuk menemukan benda dan menentukan letaknya di bawah permukaan
air. Kegiatan tersebut dapat menciptakan suara dengan intensitas sampai dengan 160 desibel.
terdamparnya belasan mamalia laut pada bulan Maret 2000 di Kepulauan Bahama (dekat
Samudera Atlantik Utara). Dan juga terdamparnya beberapa Paus di Pulau Canary (Spanyol) dan
Laut Ionia (dekat Itali).

Sumber bacaan : http://forum.upi.edu/, http://id.shvoong.com/exact-


sciences/biology/, http://www.wdcs.org, http://oceanlink.island.net/,http://www.nrdc.org/wildlife/
marine/, http://kamusbahasaindonesia.org/
Gambar 11.13. Terdamparnya beberapa Paus
di Pulau Canary (Spanyol) dan Laut Ionia Peringatan pencemaran suara
Cara pencegahan Pencemaran Suara (Kebisingan) Kelompokkan ruangan dengan potensi
keramaian agar tidak mengganggu ruangan yang membutuhkan ketenangan.

1). Jauhkan ruangan yang membutuhkan ketenangan dari sumber kebisingan (terutama jalan).

2). Gunakan material yang padat, tebal, dan masif untuk menyerap suara (parket,busa dilapis
dengan kain, gipsum).

3). Buat ruangan dengan pembatas ganda (dinding, langit2, dan lantai ganda).

4). Kurangi penempatan bukaan pada daerah muka bangunan yang berhadapan dengan jalan
yang ramai.

5). Buat permukaan yang tidak rata untuk menyebarkan suara.

6). Buat pagar atau pembatas jalan yang dapat menyerap atau mencegah noise masuk ke dalam
bangunan (pagar tembok masif, pagar bukit dan tanaman).

A. Perubahan Lingkungan Mengakibatkan berbagai Dampak

Aktivitas manusia yang bersenjatakan teknologinya baik jenis tradisional maupun


modern, menyederhanakan bioma dan habitat sehingga kompleksitas yang stabil menjadi
goyah akibatnya simfoni alam menjadi kakofoni.

Sebenarnya modifikasi terhadap ekosistem sudah dimulai sejak manusia melakukan usaha
bertani. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, terjadi kegiatan pembakaran
rumput, penggundulan hutan, pembuatan dam, pendirian kota, pembuatan gedung dan jalan raya,
industri dan sebagainya. Perkembangan manusia pun merupakan kegiatan manusia yang
mendesak habitat dan bioma, gerakan-gerakan bangsa di masa lampau mendampingi proses-
proses alami sehingga padang stepa menjadi gurun pasir, tanah-tanah di di daerah
tropik menderita erosi pesat.

Perkembangan teknologi pertanian dalam abad terakhir ini tak mampu memecahkan dilema
pertanian bahkan merongronginya. Pertanian berusaha mengelola ekosistem lewat pemupukan,
obat-obatan, irigasi, bibit unggul dan sebagainya untuk memaksimumkan produktivitas, sedang
alam sendiri mengelola ekosistem untuk memaksimalkan stabilitas lingkungan.

Manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap lingkungan hidupnya. Terdapat
hubungan yang saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Perubahan
pada satu subsistem dalam ekosistem akan dapat menimbulkan goncangan ekologis. Alam
sendiri menyediakan mekanisme keseimbangan alamiah, namun kadang-kadang
perubahan tersebut tidak dapat dinetralisir oleh mekanisme tadi, terlebih lagi apabila perubahan
itu sengaja dibuat manusia. Dengan demikian manusia akan menjadi faktor penyebab utama
terhadap berbagai daur biologi di lingkungan hidupnya.

Beberapa tipe perubahan lingkungan karena perbuatan manusia terhadap daur


biologi dapat dikelompokkan menjadi

1. bertambah dalam volume dan kecepatan daur biologi


2. bertambah dalam volume, kecepatan daur biologi berkurang
3. berkurang dalam volume, kecepatan daur biologi bertambah
4. berkurang dalam volume dan kecepatan daur biologi
5. penambahan materi sintetik mempunyai dampak terhadap daur biologi
Dari 5 tipe perubahan lingkungan tersebut, coba diskusikan dengan teman
sebangkumu contohnya masing-masing !

Perubahan lingkungan hidup dapat menimbulkan berbagai masalah langsung dan


tidak langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, karena itu kita mulai menghadapi
apa yang dinamakan masalah lingkungan hidup. Secara umum sumber permasalahan lingkungan
hidup itu dapat berasal dari 3 sumber utama yaitu

(1) ledakan penduduk


(2) teknologi dan industri

(3) Perusakan hutan.

(1) ledakan penduduk

ditinjau dari sisi ekologi akan membawa beberapa persoalan antara lain masalah pemukiman,
pangan, sampah, dan sumber daya alami. Bertambahnya jumlah penduduk
menyebabkan meluasnya daerah pemukiman dan kebutuhan akan pangan juga makin
meningkat. Sampah menimbulkan persoalan melalui berbagai mekanisme
antara lain gangguan, penyumbatan aliran air dan timbulnya bau busuk yang dapat
menimbulkan masalah kesehatan dan keindahan

(2) Teknologi dan Industri

di satu pihak membawa manfaat bagi kesejahteraan manusia, di lain fihak dapat membawa
bencana bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup melalui limbah yang dikeluarkannya.

(3) Perusakan hutan.

dapat menimbulkan berbagai dampak, karena hutan sebagai tempat kehidupan berbagai hewan
dan tumbuhan, sumber plasma nutfah dan cadangan air alamiah yang
apabila mendapat kerusakan akan terjadi mata rantai bencana bagi manusia sendiri, perubahan
komponen ekosistem yang diikuti dengan penyederhanaan dan kepunahan keanekaragaman
hayati, humus larut, erosi, banjir dan kekeringan karena habisnya sumber dan cadangan air.
Belalang daun yang melahap lahan pertanian, Monyet menyerang kawasan jagung di Gunung
kidul dan Sukoharjo, juga gajah dan babi hutan merusak areal pertanian merupakan
contoh terdesaknya habitat alami hewan di hutan akibat ulah manusia. Perusakan kawasan
hutan umumnya digunakan sebagai tanah pertanian, perkebunan atau pemukiman, atau mungkin
saja hanya diambil kayunya saja.

Untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani menggunakan pestisida. Salah satu jenis
pestisida untuk memberantas serangga hama adalah parathion, yaitu sejenis racun organofosfat.
Racun ini mudah terurai dan tidak meninggalkan residu. Tetapi selain mematikan serangga, racun
ini juga mematikan berbagai jenis invertebrata serta hewan vertebrata.
Insektisida lain yang banyak digunakan adalah golongan organoklorin seperti DDT, DDD, aldrin,
dieldrin, dan lain-lain. Berbeda dengan organofosfat, insektisida ini larut dalam lemak dan
jaringan lemak. Karena itu mudah sekali berpindah dari lingkungan ke jaringan suatu organisme.
Racun ini tidak mudah terurai dan akan tetap menjadi residu, berada dalam lingkungan, selama
17 tahun. Karena sifatnya yang demikian maka racun ini mudah terakumulasi dan terkonsentrasi
pada jaringan tumbuhan maupun hewan.

Usaha lain para petani untuk meningkatkan kesejahteraannya adalah melakukan intensifikasi
pertanian. Dalam intensifikasi pertanian, selain penggunaan pestisida dan penambahan tenaga
kerja, juga dilakukan pemupukan. Penambahan pupuk anorganik yang berlebihan dapat
mengakibatkan derajat keasaman tanah berubah dana dapat mempengaruhi penyerapan unsur-
unsur hara oleh tumbuhan.

Gambar 11.14. rotasi tanaman


Penggunaan hutan untuk lahan pertanian monokultur menyebabkan dampak yang perlu
diperhitungkan. Terjadinya perubahan daur biologi atau daur materi menyebabkan terjadinya
keseimbangan baru. Pertanian monokultur memerlukan pemupukan dan pestisida. Jika tidak
dilakukan perlakuan itu penurunan kesuburan tanah pertanian segera akan terjadi. Oleh karena
itu pada pertanian monokultur perlu dilakukan rotasi tanaman.

rotasi tanaman ialah menanam tanaman secara bergulir di suatu lahan pertanian. tanaman ditanam
secara berselang seling untuk memberikan waktu pada tanah mengembalikan kesuburannya.
Tanah yang subur memberikan keuntungan yang banyak bagi makhluk hidup terutama yang
tinggal di permukaan tanah, dinilai efektif meningkatkan hasil panen karena dapat memotong
siklus hama dan mengembalikan kesuburan tanah.

B. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Alam (Ekosistem)

Indonesia memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh kekayaan alam dari daratan,
misalnya hutan, sawah, ladang, sedangkan dari perairan misalnya kolam, sungai, daratan, dan
lautan. Semua kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan berasal dari kekayaan alam tersebut.
Oleh karena itu, tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri. Antara tumbuhan dan hewan
yang hidup di hutan terjadi hubungan saling ketergantungan membentuk ekosistem. Manusia
memanfaatkan hasil hutan, misalnya kayu dan rotan. Apakah kegiatan manusia tersebut akan
mempengaruhi ekosistem? Untuk mengenal macam-macam ekosistem, coba kamu salin dan
lengkapi tabel berikut ini dengan nama ekosistem, nama tumbuhan, dan nama hewannya.

Ekosistem dapat terganggu keseimbangannya oleh berbagai kegiatan manusia, seperti


penebangan hutan, perburuan, juga penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai aturan.
Penebangan hutan dilakukan untuk dimanfaatkan kayunya. Selain itu, juga untuk membuat
ladang, perkebunan, pertambangan, industri, dan untuk tempat tinggal. Mari kita

1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan (Deforestasi )

Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Didalam hutan hidup berbagai jenis
hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi
hewanhewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewanhewan
yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang
kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain
menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara
membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur.
Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke
tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan
ekosistem.

Gambar 11.15. Penebangan Pohon secara Liar


dan Pembakaran Hutan
2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus

Hewan liar diburu di berbagai tempat. Jumlah yang diburu sangat banyak.
Pemburu bukan hanya tidak mempunyai izin berburu, tetapi juga melakukan perburuan di
kawasan konservasi termasuk taman nasional. Perburuan komersial yang tidak terkendali
merupakan masalah gawat untuk jenis tertentu. Banyak hewan buruan yang sangat disukai di
Indonesia, misalnya babi rusa (Babyrousa babyrussa), anoa (Bubalus depressicornis dan
B. quarlesi), Kuau raja (Argusianus argus), walabi saham (Macropus agile), rusa jawa (Cervus
timorensis), kasuari (Casuarius cauaris), ular sanca batik (Phyton reticulatus), burung rangkong
(Bucros bicornis), berbagai burung hias, di antaranya kakaktua raja (Proboscijer atterrimus),
Kepodang (Oriolus chinensis), Curik Bali (Leucopsar roschildi), Beo (Gracula religiosa),
Perkutut Jawa (Geopelia striata), ayam hutan (Gallus varius), Ikan arwana (Scleropages
formosus) juga menjadi ikan yang banyak diburu, hewan-hewan tersebut menjadi langka.
Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan
sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian. Tahukah kamu hewan-hewan langka yang lainnya.

Gambar 11.16. Perburuan Hewan secara Terus-


Menerus
3. Penggunaan Pupuk dan DDT yang Berlebih

Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak.
Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu, di antaranya dengan pemupukan dan
pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk
alami dan pupuk buatan

Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau
dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang
atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk
buatan adalah urea, NPK, dan ZA., Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan
pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air
hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi
penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok tumbuh dengan subur
sampai menutupi permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup dalam sungai atau danau tersebut
akan berkurang karena sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai atau danau.
Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh
penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu,
jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida
ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung
atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.

4. Penangkapan ikan di laut dengan pukat harimau atau bahan peledak

Para pencari ikan sering menggunakan pukat harimau. Pukat harimau menggunakan jaring-jaring
yang lubangnya sangat kecil dan dapat menjangkau daerah luas.

Gambar 11.17. Penangkapan ikan dengan pukat harimau atau bahan peledak

Bahkan, ada juga yang menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan. Bahan peledak
menyebabkan ikan-ikan, baik besar maupun kecil mati. Jika ikan kecil turut mati, jumlah ikan
pada masa mendatang akan berkurang.

Selain penangkapan ikan, kegiatan manusia yang dapat menyebabkan kerusakan yaitu
pengambilan terumbu karang secara besar-besaran. Terumbu karang berfungsi menahan terjangan
ombak laut. Selain itu, terumbu karang merupakan tempat hidup hewan laut. Manusia mengambil
terumbu karang untuk dijadikan hiasan. Akibatnya, hewan-hewan laut kehilangan tempat
hidupnya. Ombak juga langsung menerjang pantai sehingga dapat menyebabkan abrasi. Abrasi
dapat menyebabkan kerusakan laut dan pantai.

1. Pemanfaatan Tumbuhan oleh Manusia

Selain memanfaatkan hewan, manusia juga banyak memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Tumbuhan apa saja yang sering dimanfaatkan manusia? Bagian tumbuhan
di hutan yang banyak digunakan manusia adalah kayunya. Kayu jati digunakan untuk bangunan
rumah, kursi, tempat tidur, dan lemari. Kayu meranti, kamper, dan mahoni umumnya digunakan
untuk bangunan rumah atau gedung. Tumbuhan dapat digunakan kayunya setelah tumbuhan
tersebut tumbuh selama berpuluh-puluh tahun. Misalnya, kayu jati usianya sampai puluhan tahun.
Jadi, jika kamu menanam jati sekarang, kamu baru dapat menggunakannya 20 tahun kemudian,
sedangkan kebutuhan manusia terus meningkat. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah
punahnya tanaman-tanaman langka tersebut?
Tanaman langka yang sering digunakan oleh manusia harus dilestarikan. Cara melestarikan
tumbuhan tersebut antara lain sebagai berikut. :

a. Tidak menebang pohon sembarangan.

b. Penanaman kembali tanaman yang telah dimanfaatkan atau peremajaan tanaman.

c. Pemeliharan tanaman dengan benar.

Gambar 11.18 bunga anggrek, dan bunga


rafflesia
Selain kayu, bagian-bagian tumbuhan lainnya pun banyak yang dimanfaatkan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, pohon tebu diambil batangnya untuk diolah menjadi
gula pasir, atau pohon karet diambil getahnya yang dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan
barang-barang dari karet. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak
dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya
misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.

D. Etika Lingkungan

Sebagai bangsa Indonesia yang bertangungjawab, kita tidak menghendaki lingkungan yang
semakin rusak akibat ulah manusia yang keliru, tetapi kita menghendaki lingkungan yang dapat
menyangga kehidupan yang semakin baik bagi flora, faunda dan manusia yang hidup di
dalamnya. Untuk itu kita memerlukan orang-orang yang sadar lingkungan.

Orang yang sadar lingkungan adalah orang-orang yang sudah memahami dan menerapkan
prinsip-prinsip ekologi serta etika lingkungan dalam menghadapi masalah dan akibat perbuatan
yang berkaitan dengan lingkungan.

Di bawah ini adalah beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menuntun sikap manusia
dalam hal penerapan etika lingkungan.
Manusia bukanlah segalanya tetapimerupakan bagian dari lingkungan. Karena itu menghargai
lingkungan berarti menghargai diri sendiri.

Lingkungan disediakan bukan hanya untuk manusia saja tetapi untuk semua makhluk hidup.

Manusia harus menjadi anggota lingkungan yang baik dan konsekuen terhadap lingkungannya.

Sumber daya alam adalah sangat terbatas karena itu perlu dihemat.

Manusia sebagai anggota lingkungan harus melaksanakan kewajibannya dalam menjaga


kelestarian, kestabilan, dan keindahan alam, karena hal ini berarti menjaga kelangsungan hidup
manusia itu sendiri.

Mengusahakan bahan yang digunakan dapat didaur ulang.

Berusaha untuk selalu tetap menjaga keseimbangan lingkungan.

Negara perlu mengatur kelestarian lingkungan dalam suatu undang-undang, dan untuk itu telah
dibuat undang-udang Republik Indonesia tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya.

Meskipun sudah dibuatkan prinsip dan peraturannya, tetapi pelaksanaannya tergantung pada kita
sendiri sebagai suatu individu yang bertanggung jawab dan anggota masyarakat yang baik.

PERUBAHAN LINGKUNGAN MENGAKIBATKAN BERBAGAI DAMPAK

Aktivitas manusia yang bersenjatakan teknologinya baik jenis tradisional maupun


modern, menyederhanakan bioma dan habitat sehingga kompleksitas yang stabil menjadi
goyah akibatnya simfoni alam menjadi kakofoni.

Sebenarnya modifikasi terhadap ekosistem sudah dimulai sejak manusia melakukan usaha
bertani. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, terjadi kegiatan pembakaran
rumput, penggundulan hutan, pembuatan dam, pendirian kota, pembuatan gedung dan jalan raya,
industri dan sebagainya. Perkembangan manusia pun merupakan kegiatan manusia yang
mendesak habitat dan bioma, gerakan-gerakan bangsa di masa lampau mendampingi proses-
proses alami sehingga padang stepa menjadi gurun pasir, tanah-tanah di di daerah
tropik menderita erosi pesat.
Perkembangan teknologi pertanian dalam abad terakhir ini tak mampu memecahkan dilema
pertanian bahkan merongronginya. Pertanian berusaha mengelola ekosistem lewat pemupukan,
obat-obatan, irigasi, bibit unggul dan sebagainya untuk memaksimumkan produktivitas, sedang
alam sendiri mengelola ekosistem untuk memaksimalkan stabilitas lingkungan.

Manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap lingkungan hidupnya. Terdapat
hubungan yang saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Perubahan
pada satu subsistem dalam ekosistem akan dapat menimbulkan goncangan ekologis. Alam
sendiri menyediakan mekanisme keseimbangan alamiah, namun kadang-kadang
perubahan tersebut tidak dapat dinetralisir oleh mekanisme tadi, terlebih lagi apabila perubahan
itu sengaja dibuat manusia. Dengan demikian manusia akan menjadi faktor penyebab utama
terhadap berbagai daur biologi di lingkungan hidupnya.

Beberapa tipe perubahan lingkungan karena perbuatan manusia terhadap daur


biologi dapat dikelompokkan menjadi

1. bertambah dalam volume dan kecepatan daur biologi


2. bertambah dalam volume, kecepatan daur biologi berkurang
3. berkurang dalam volume, kecepatan daur biologi bertambah
4. berkurang dalam volume dan kecepatan daur biologi
5. penambahan materi sintetik mempunyai dampak terhadap daur biologi
Dari 5 tipe perubahan lingkungan tersebut, coba diskusikan dengan teman
sebangkumu contohnya masing-masing !

Perubahan lingkungan hidup dapat menimbulkan berbagai masalah langsung dan


tidak langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, karena itu kita mulai menghadapi
apa yang dinamakan masalah lingkungan hidup. Secara umum sumber permasalahan lingkungan
hidup itu dapat berasal dari 3 sumber utama yaitu (1) ledakan penduduk (2) teknologi dan
industri (3) Perusakan hutan. Ledakan penduduk ditinjau dari sisi ekologi akan membawa
beberapa persoalan antara lain masalah pemukiman, pangan, sampah, dan sumber daya alami.
Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan meluasnya daerah pemukiman dan kebutuhan
akan pangan juga makin meningkat. Sampah menimbulkan persoalan melalui berbagai
mekanisme antara lain gangguan, penyumbatan aliran air dan timbulnya bau busuk yang dapat
menimbulkan masalah kesehatan dan keindahan (2) . Teknologi dan Industri di satu pihak
membawa manfaat bagi kesejahteraan manusia, di lain fihak dapat membawa bencana bagi
kehidupan manusia dan makhluk hidup melalui limbah yang
dikeluarkannya. Perusakan hutan dapat menimbulkan berbagai dampak, karena hutan sebagai
tempat kehidupan berbagai hewan dan tumbuhan, sumber plasma nutfah dan cadangan
air alamiah yang apabila mendapat kerusakan akan terjadi mata rantai bencana bagi manusia
sendiri, perubahan komponen ekosistem yang diikuti dengan penyederhanaan dan kepunahan
keanekaragaman hayati, humus larut, erosi, banjir dan kekeringan karena habisnya sumber dan
cadangan air. Belalang daun yang melahap lahan pertanian, Monyet menyerang kawasan jagung
di Gunung kidul dan Sukoharjo, juga gajah dan babi hutan merusak areal pertanian merupakan
contoh terdesaknya habitat alami hewan di hutan akibat ulah manusia. Perusakan kawasan
hutan umumnya digunakan sebagai tanah pertanian, perkebunan atau pemukiman, atau mungkin
saja hanya diambil kayunya saja.
Untuk
Tahukah kamu ? menin
CFC (Clorofluorocarbon) gas tak
berbahaya yang ancam dunia gkatka
Bila gas clorofluorocarbon naik ke n hasil
stratosfer, ikatan kimianya akan pecah pertani
sehingga membentuk zat chlorin yang
peka terhadap sinar matahari. jika an,
suatu carbon yang mengandung para
clor ini mencapai lapisan ozon maka
petani
atom clor akan bertindak sebagai
katalis yang akan menguraikan ozon mengg
menjadi oksigen.Chlorin yang terkena unakan
sinar matahari akan membentuk unsur
chlor bebas. Unsur ini akan bereaksi pestisi
dengan ozon yang terdiri dari 3 atom da.
oksigen ( bersifat sangat tidak stabil),
Salah
membentuk klorin monoksida (ClO)
dan oksigen. Tapi ClO yang juga tidak satu
stabil akan terurai menjadi clorin dan jenis
reaksi dengan ozon akan berulang lgi
sampai lebih dari 10.000 kali , pestisi
untuk satu senyawa CFc. Jika hal ini da
terus berlangsung ozon untuk
akan mengalami penipisan.
Berkurangnya lapisan ozon memb
menyebabkan lebih banyak sinar erantas
ultraviolet yag sampai bumi.
serang
Kerusakan Lapisan Ozon ga
Perhatikan ilustrasi akibat kerusakan menyebabkan beberapa akibat
lapisan ozon pada gambar disamping ! hama
adalah
parath
ion, yaitu sejenis racun organofosfat. Racun ini mudah terurai dan tidak meninggalkan residu.
Tetapi selain mematikan serangga, racun ini juga mematikan berbagai jenis invertebrata serta
hewan vertebrata.
Insektisida lain yang banyak digunakan adalah golongan organoklorin seperti DDT, DDD, aldrin,
dieldrin, dan lain-lain. Berbeda dengan organofosfat, insektisida ini larut dalam lemak dan
jaringan lemak. Karena itu mudah sekali berpindah dari lingkungan ke jaringan suatu organisme.
Racun ini tidak mudah terurai dan akan tetap menjadi residu, berada dalam lingkungan, selama
17 tahun. Karena sifatnya yang demikian maka racun ini mudah terakumulasi dan terkonsentrasi
pada jaringan tumbuhan maupun hewan.
Usaha lain para petani untuk meningkatkan kesejahteraannya adalah melakukan intensifikasi
pertanian. Dalam intensifikasi pertanian, selain penggunaan pestisida dan penambahan tenaga
kerja, juga dilakukan pemupukan. Penambahan pupuk anorganik yang berlebihan dapat
mengakibatkan derajat keasaman tanah berubah dana dapat mempengaruhi penyerapan unsur-
unsur hara oleh tumbuhan.
Penggunaan hutan untuk lahan pertanian monokultur menyebabkan dampak yang perlu
diperhitungkan. Terjadinya perubahan daur biologi atau daur materi menyebabkan terjadinya
keseimbangan baru. Pertanian monokultur memerlukan pemupukan dan pestisida. Jika tidak
dilakukan perlakuan itu penurunan kesuburan tanah pertanian segera akan terjadi. Oleh karena
itu pada pertanian monokultur perlu dilakukan rotasi tanaman.

ETIKA LINGKUNGAN

Sebagai bangsa Indonesia yang bertangungjawab, kita tidak menghendaki lingkungan yang
semakin rusak akibat ulah manusia yang keliru, tetapi kita menghendaki lingkungan yang dapat
menyangga kehidupan yang semakin baik bagi flora, faunda dan manusia yang hidup di
dalamnya. Untuk itu kita memerlukan orang-orang yang sadar lingkungan.

Orang yang sadar lingkungan adalah orang-orang yang sudah memahami dan menerapkan
prinsip-prinsip ekologi serta etika lingkungan dalam menghadapi masalah dan akibat perbuatan
yang berkaitan dengan lingkungan.

Di bawah ini adalah beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menuntun sikap manusia
dalam hal penerapan etika lingkungan.

Manusia bukanlah segalanya tetapimerupakan bagian dari lingkungan. Karena itu menghargai
lingkungan berarti menghargai diri sendiri.

Lingkungan disediakan bukan hanya untuk manusia saja tetapi untuk semua makhluk hidup.

Manusia harus menjadi anggota lingkungan yang baik dan konsekuen terhadap lingkungannya.
Sumber daya alam adalah sangat terbatas karena itu perlu dihemat.

Manusia sebagai anggota lingkungan harus melaksanakan kewajibannya dalam menjaga


kelestarian, kestabilan, dan keindahan alam, karena hal ini berarti menjaga kelangsungan hidup
manusia itu sendiri.

Mengusahakan bahan yang digunakan dapat didaur ulang.

Berusaha untuk selalu tetap menjaga keseimbangan lingkungan.

Negara perlu mengatur kelestarian lingkungan dalam suatu undang-undang, dan untuk itu telah
dibuat undang-udang Republik Indonesia tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya.

Meskipun sudah dibuatkan prinsip dan peraturannya, tetapi pelaksanaannya tergantung pada kita
sendiri sebagai suatu individu yang bertanggung jawab dan anggota masyarakat yang baik.

Anda mungkin juga menyukai