Anda di halaman 1dari 27

MK : Ekstraktif Metalurgi 3 SKS

Tim Pengajar

Pertambangan FT Unsri

2020
Ekstraksi : Proses Pengambilan/ekstrak
Metal : Logam
Lurgi : Peleburan

Ekstraksi Metalurgi : Ilmu dan teknologi untuk memperoleh sampai


pengolahan logam mulai dari processing bijih mineral sampai
pemerolehan (ekstraksi) sesuai sifat dan karakteristik logam melalui
proses-proses kimia, baik melalui temperatur rendah (pelindian)
maupun temperatur tinggi (piro metalurgi/peleburan)

1.Metalurgi Ekstraksi (melalui


2.Metalurgi Fisik

Dialam Bijih (ORE) mengandung unsur-unsur logam yang bernilai


ekonomi (main mineral dan aksesoris mineral) dan tidak bernilai
ekonomi (pengotor/impurities)) dalam senyawa mineral
 Suatu proses lanjutan pengolahan bahan
galian dimana konsentrat yg dihasilkan
dilakukan pekerjaan metalurgi untuk
mengeluarkan /mendapatkan suatu logam
dari persenyawaan nya
 Konsentrat Fe2O3 ---------------> Fe

diekstrak

Bijih besi
Rekomendasi Daerah Prospek
(Indikasi Mineralisasi – Sumber
Daya Hipotetik)

Rekomendasi Daerah Prospek


(Indikasi Mineralisasi – Sumber
Daya Tereka)

Rekomendasi Daerah Prospek


(Indikasi Mineralisasi – Sumber
Daya Tertunjuk)

Rekomendasi Daerah Prospek


(Sumber Daya Tertunjuk –
Sumber Daya Terukur)

5
STRATEGY ORE DEPOSIT PROCESS

Eksplorasi
Data dan Informasi
Survey /Investigasi
Awal Evaluasi dan
Analisis
Konstruksi
Laboratorium
Grade /COG

MINE PLAN DESIGN


Ore mineral -Open pit
deposit Underground

ACTIVITY MINING

MINERAL
PROCESSING

Konsentrat Tailing

Ekstraksi Metlurgi
Membangun
Kedaulatan
Energi dan
Sumber Daya
Mineral

8
Mineral
Zat padat anorganik, terbentuk secara alamiah,
mempunyai susunan kimia dan sistem kristal
tertentu

Endapan Mineral
(Mineral Deposit)
Longgokan (akumulasi) bahan tambang
berupa mineral atau batuan yang terdapat di
kerak bumi yang terbentuk oleh proses
geologi tertentu, dan dapat bernilai ekonomi.
 Tidak terbarukan;
 Terbentuk oleh proses geologi;
 Sifat fisik dan kimia tertentu,
 Kuantitas dan mutu tidak merata,
 Penyebaran dan bentuk tidak teratur (tidak
mengikuti batas administrasi).
 Sangat dibutuhkan dalam berbagai segi pada
kehidupan manusia;
 Penambangannya mempengaruhi keadaan fisik
lingkungan;
 Umumnya mempunyai risiko tinggi yang
memerlukan tahapan kegiatan sistematik;
 Nilai ekonomi sangat dipengaruhi oleh teknologi,
poleksosbud, kebijakan fiskal, industri, pasar
dan geografi (infrastruktur dan lokasi)
ATURAN PENGELOLAAN
UU no 3 2020
UU NO 4 TAHUN 2009 dan PP. 23/2010
Pertambangan mineral digolongkan atas:
1. pertambangan mineral radioaktif;
2. pertambangan mineral logam;
3. pertambangan mineral bukan logam; dan
4. pertambangan batuan.
PP. 01/2014 dan Permen ESDM No. 1/2014:
pelarangan ekspor mineral mentah (wajib
diolah) dan peningkatan nilai tambah
(hilirisasi industri pertambangan)
 Berdasarkan PP 23/2010, ada 58 unsur logam
yaitu: Li, Be, Mg, K, Ca, Au, Cu, Ag, Pb, Zn, Sn, Ni,
Mn, Pt, Bi, Mo, Bauksit, Hg, W, Ti, Barit, V, Kromit,
Sb, Co, Ta, Cd, Ga, Id, Y, Magnetit, Fe, Galena,
Alumina, Nb, Zr, Ilmenit, Cr, Eb, Yb, Dy, Th, Cs, La,
Nd, Hf, Sc, Al, Pl, Rd, Om, Re, Ir, Se, Tl, Sr, Ga, Ze
 Berdasarkan Permen 1/2014: ada 14 jenis
komoditas mineral logam yang diperdagangkan
yaitu: Cu, Ni, Co, Fe (Bijih besi), Fe (pasir besi), Sn,
Mn, Pb, Zn, Au, Ag, Cr dan REE (logam Tanah
Jarang)
 Mineral Bukan Logam (50 jenis): intan, korundum,
grafit, arsen, pasir kuarsa, fluorspar, kriolit, yodium,
brom, klor, belerang, fosfat, halit, asbes, talk, mika,
magnesit, yarosit, oker, fluorit, ball clay, fire clay,
zeolit, kaolin, feldspar, bentonit, gipsum, dolomit,
kalsit, rijang, pirofilit, kuarsit, zirkon, wolastonit,
tawas, batu kuarsa, perlit, garam batu, clay, dan batu
gamping untuk semen;
JENIS BATUAN
(PP No. 23/2010)
Batuan (47 jenis):

pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah


diatome, tanah serap (fullers earth), slate, granit,
granodiorit, andesit, gabro, peridotit, basalt, trakhit, leusit,
tanah liat, tanah urug, batu apung, opal, kalsedon, chert,
kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan, gamet,
giok, agat, diorit, topas, batu gunung quarry besar, kerikil
galian dari bukit, kerikil sungai, batu kali, kerikil sungai
ayak tanpa pasir, pasir urug, pasir pasang, kerikil berpasir
alami (sirtu), bahan timbunan pilihan (tanah), urukan
tanah setempat, tanah merah (laterit), batu gamping, onik,
pasir laut, dan pasir.
1. Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai
kandungan sumber daya alam khususnya sumber daya
mineral dan energi dengan jumlah yang cukup berlimpah
serta hampir terdapat di seluruh Kepulauan, mulai dari
Aceh hingga Papua.
2. Dalam hal ini, sumber daya mineral dan energi
merupakan salah satu modal penting yang perlu
dikembangkan dan dioptimalkan untuk menunjang
pengembangan suatu wilayah.
3. Untuk mendukung keberhasilan usaha tersebut, perlu
diketahui lokasi keterdapatan, jumlah dan kualitas
sumber daya geologi yang ada di suatu wilayah, sehingga
dapat dibuat perencanaan yang tepat dalam
pengembangan wilayah tersebut.

15
SDA INDUSTRI PRIMER INDUSTRI SEKUNDER
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Usaha Pengolahan Lanjut
Kegiatan Hulu Minerba Kegiatan Hilir Minerba Kegiatan Hilir Perindustrian
(Menambang dari perut bumi) (Meningkatkan Nilai Tambah Pertama) (Meningkatkan Nilai Tambah Kedua)
Kedua)
Mineral Logam Produk Akhir
Cadangan (Bahan Galian) Produk Antara
Pengolahan Proses
Eksplorasi Eksploitasi Pemurnian Lanjut
Logam
• Separasi Industri Mesin, logam dasar
Alloy
• Ekstraksi dan elektronika (IMELDE)
• Refining Industri logam-besi baja
Mineral Bukan
Logam Cadangan Bahan Baku Industri Produk Akhir
Proses
Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Lanjut
Produk olahan
• Penggerusan Proses fisik • Industri kimia dasar
• Pencampuran -Tepung • Aneka industri
Sumber Daya • Upgrading - Pellet Kimia (sabun, obat dll)
Mineral dan Proses Kimia Konstruksi
Batubara -Katalis
-Filler
Batuan Cadangan -Coater, dll Produk Akhir
Pemolesan/
Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan
pemotongan
•Crushing •Barang seni
•Bahan Bangunan
•Grinding
•Sizing
•-Cutting
Batubara
Cadangan Batubara Batubara
Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan -
Pemanfaatan
Kokas
• Blending/Mixing - Briket
- • Rumah tangga
CWM (Coal Water Mixture)
• Upgrading •
• Konversi - CWF (Coal Water Fuel) Transportasi
• Industri
- Gas batubara
Sifat fisik dan kimia
logam
Daftar periodik)

Teory Perubahan Fase


Sifat sifat fisik dan dan Muai (expansi)
kimia
Ekstraksi Metalurgi
Teory Thermodinamika

Teory gas ideal

Teory Gibbs Free


Energy
Donald A. Nichols mengemukakan model berbagai kemungkinan yang dapat
terjadi dalam pemanfaatan bahan galian menurut waktu (dapat dilihat gambar 1).

Bahan galian

• Ketidak pastian atau resiko tinggi


mengakibatkan orang cenderung
memanfaatkan sumberdaya sekarang
daripada nanti.
habis
• Kesulitan ekonomis akan mempercepat
waktu penggalian bahan tambang ini
(a)
• Eksternalitas akan mempercepat
Bahan galian
pemanfaatan sumber daya ini.

habis Pengelolaan sumberdaya alam


waktu termasuk bahan galian
(b) • Mempunyai tujuan akhir yaitu
kesejahteraan
Bahan galian masyarakat (social walfare) dengan tujuan
sebagai sumber devisa, pemenuhan
kebutuhan manusia, pelestarian
lingkungan,
Jalur paham konservasi pembangunan daerah/masyarakat.
Tak akan habis
-Jalur pasar bebas

waktu
(c)
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT DENGAN INDUSTRI PERTAMBANGAN

Peraturan Perundangan terkait dengan


Industri Pertambangan menuju Good
Mining Practice MINERAL & UU No.3/
COAL MINING 2020
Law No. 4
Year 2009

WATER
RESOURCES FORESTRY
Law No. 7 Law No. 41
Year 2004, Year 1999,
Article 21 Article 45
MINING
MINING
INDUSTRY
INDUSTRY

ENVIRONMENTAL SPATIAL
MANAGEMENT PLANNING
Law No. 32 Year Law No. 26
2009, Article 22
Year 2006
1. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.
2. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia
tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam
bentuk lepas atau padu.
3. Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari
sisa
tumbuh-tumbuhan.
4. Pertambangan Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau
batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah.
5. Pertambangan Batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam
bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.
6. Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara
yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
pascatambang.
7. Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUP, adalah izin untuk melaksanakan
usaha pertambangan.
8. IUP Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan.
• IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUP
Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi.
• Izin Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan
usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan
investasi terbatas.
11. Izin Usaha Pertambangan Khusus, yang selanjutnya disebut dengan IUPK, adalah izin untuk
melaksanakan usaha pertambangan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.
12.IUPK Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan
umum, eksplorasi, dan studi kelayakan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.
13.IUPK Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUPK
Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi di wilayah izin usaha
pertambangan khusus.
14.Penyelidikan Umum adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi
regional dan indikasi adanya mineralisasi.
15.Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara
terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur
dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.
16.Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi
secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha
pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang.
17.Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi konstruksi,
penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sarana
pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.
• Konstruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas
operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan.
• Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau
batubara dan mineral ikutannya.
• Pengolahan dan Pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu
mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.
15.Pengangkutan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau
batubara dari daerah tambang dan atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat
penyerahan.
• Penjualan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau
batubara.
• Badan Usaha adalah setiap badan hukum yang bergerak di bidang pertambangan yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
 Menurut UU Nomor 4 tahun 2009 ps 1 butir 6 Pertambangan
Mineral dan batubara menegaskan bahwa “ Usaha Pertambangan
merupakan kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau
batubara yang meliputi tahapan sebagai berikut :
 Penyelidikan Umum (Prosfecting),
 Eksplorasi (Pre and Detail Eksploration) ,
 Studi Kelayakan (Feasibility Study),
 Konstruksi, (Construction)
 Penambangan (Mining Activity),
 Pengolahan (Minerals Processing) dan
 Peleburan/Pemurnian (Smelting/Refining),
 pengangkutan (transportation) dan penjualan (marketing) serta
 Rencana Reklamasi Pasca Tambang (Mining Land Use).dan penutupan
tambang (Mine Closure)
 TOPOGRAFI MINERAL
EKONOMI
SURVEY PASAR
GEOLOGI MINERAL
 PEMETAAN EKONOMI
 GEOLOGI MINERAL

 EKSPLORASI TRANSPORTASI
EKSPLORASI
 GEOFISIKA

 PEMBORAN
EVALUASI
MINERAL
PENAMBANGAN

 GIS

 EVALUASI PENGOLAHAN
REKAYASA
 EKSPLORASI

EKSTRAKSI METALURGI
kONSENTRAT
TAILING

LOGAM
Strategi Pengembangan

 Implementasi Geometallurgy
Bahan Galian
Tambang Logam dll.
(Bijih, dll)

Geologi - Explorasi Penambangan Metalurgi

Aktifitas Terintegrasi
“Geometalurgi”

“Geometallurgy “ Linking the geology and the block model to the


metallurgical processing and production planning
KLASIFIKASI LOGAM:
TABEL MENDELEYEF 1. KELOMPOK Logam Ferro: BESI
UNSUR-UNSUR LOGAM DI KERAK DAN CAMPURAN BESI
BUMI 2. KELOMPOK NON FERRO
- Aluminium, Besi, Titan, Tembaga , • LOGAM BERAT, Pb, Cu,Zn,Ni, Sn,Mn
Mangan , Zr,Ni, Sn,Mg,Ca,Pb,U,Ag,Au • LOGAM RINGAN(Al, Mg, Be,Li, Na,K)
DLL • LOGAM MULIA (Au, Ag,Pt,Ru,Rh, dll)
• LOGAM SEKUNDER (As,Sb,Bi,Cd,Hg)
• LOGAM TAHAN API (W,Mo,Ta,P,Ze)
• LOGAM RADIOAKTIF (Ar,U,Th,Ra,)
• LOGAM JARANG (Ce,La, Y,Sm)
• LOGAM SANGAT JARANG (Ge, Zr,Ga)

BENTUK SENYAWA BIJIH DI BUMI


1. DALAM BENTUK OKSIDA Karakteristik fisik dan kimia
2. DALAM BENTUK SULFIDA

Hukum-hukum/dalil
1. Termodinamika: energi
2. Gas-gas ideal: boyle, gay lussac,
avogadro, dalton, graham dll

Anda mungkin juga menyukai