Anda di halaman 1dari 17

Bahan galian

industri
Putri Natalia

Pengertian bahan
galian industri
Bahan Galian Industri Merupakan Semua
Mineral dan Batuan kecuali mineral
logam dan energi, yang digali dan
diproses untuk penggunaan akhir
industri dan konstruksi termasuk juga
mineral logam yang bukan untuk dilebur
seperti bauksit, kromit, ilmenit, bijih,
mangan, zircon dan lainnya.
Penggolongan bahan galian
berdasarkan Pemanfaatannya
1. Bahan galian Logam / Bijih (Ore); merupakan bahan galian yang
bila dioleh dengan teknologi tertentu akan dapat diambil dan
dimanfaatkan logamnya, seperti timah, besi, tembaga, nikel, emas,
perak, seng, dil
2. Bahan galian Energi; merupakan bahan galian yang dimanfaatkan
untuk energi, misalnya batubara dan minyak bumi.
3. Bahan galian Industri; merupakan bahan galian yang
dimanfaatkan untuk industri, seperti asbes, aspal, bentonit,
batugamping, dolomit,
Penggolongan bahan galian industri
berdasarkan cara terbentuknya
Kelompok I: BGI yang berkaitan dengan Batuan Sedimen, .
Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api:
obsidian, perlit, pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikkan,
opal, kalsedon, andesit dan basalt, paris gunung api, dan breksi
pumice.
Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan
asam & ultra basa : granit dan granodiorit, gabro dan peridotit,
alkali felspar, bauksit, mika, dan asbes
Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan endapan
residu & endapan letakan lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin,
zirkon, korundum, kelompok kalsedon, kuarsa kristal, dan sirtu
Kelompok V, BGI yang berkaitan dengan proses ubahan
hidrotermal: barit, gipsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki,
oker, dan tawas.

Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf:


kalsit, marmer, batusabak, kuarsit, grafit, mika dan wolastonit.
Menurut peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1980 bahan galian
dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
1. Bahan galian strategis disebut pula bahan galian golongan A terdiri dari: Minyak
bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batubara,
batubara muda, uranium radium, thorium bahan galian radioaktif lainnya, nikel,
kobalt, timah.
2. Bahan galian vital disebut pula bahan galian golongan B terdiri dari: Besi, mangan,
molibden, khrom, wolfram, vanidium, titan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas,
platina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismut, yteium, rhutenium, cerium, dan
logam-logam langka lainnya, berillium,.korundum, zirkon, kristal kuarsa, kriolit,
flouspar, barit, yodium, brom, khlor, belerang.
3. Bahan galian non strategis dan non vital disebut pula bahan galian golongan C
terdiri dari: Nitrat, nitrit, fosfat, garam batu (halit), asbes, talk, mika, grafit,
magnesit, yarosit, leusit, tawas, oker, batu permata, batu setengah permata, pasir
kuarsa, kaolin, feldspar, gipsum, bentonit, tanah diatomea, tanah serap, batu apung,
trass, obsidian, marmer, batutulis, batu kapur, dolomit, kalsit, granit, andesit, basalt,
trakhit, tanah liat, pasir, sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan
A maupun B dalam skala yang berarti dari segi ekonomi pertambangan.
Berdasarkan Teknologi Pengolahan
1. Bahan Balian siap pakai : Bahan Galian yang dapat langsung dijual
tanpa teknik pengolahan (pasir kali)
2. Bahan galian teknologi sedang : Bahan Galian yang dijual melalui
teknologi pengolahan seperti peremukan, penggilingan, sizing,
slucing, (pasir kwarsa, batu gamping, bentonit)
3. Bahan Galian teknologi maju: Bahan Galian yang diolah dengan cara
flotasi, magnetic sparation, pelarutan kaolin & feldspar untuk
keramik, phospat untuk pupuk).
Ciri Umum Bahan Galian
1. Pengolahan dan penambangan menggunakan alat sederhana, bila
produksi besar dapat digunakan peralatan canggih. Serta padat karya
2. Deposit menyebar skala kecil, namunada juga yang besar cadangannya
(batu gamping)
3. Produk dipasarkan local akan mudah, sering pasar menjadi sempit 4.
Resiko pengusahaan kecil karena modal kecil
4. Perijinan relative lebih mudah
5. Masalah lingkungan kurang diperhatikan
6. Masalah utama pada modal manajemen, teknik pengolahan, pasar
7. Harga relatif murah (kecuali dibentuk seni)
Perbedaan Bahan Galian
Industri Dengan Bijih
Bijih
Bahan Galian
Dimanfaatkan logamnya
Dimanfaatkan sifat fisiknya
Tidak dapat langsungdijual
Dapat langsung dipasarkan
Persyaratan konsumen
Sifat fisik: ukuran, warna,
biasanya kadar
kadar, derajat keputihan
Penambangan, pengolahan,
Sederhana, canggih, murah
canggih/mahal
Modal dapat kecil,
Modal besar, pengusahaan
perusahaan murah
sulit/rumit
Karakteristik bahan galian industri
1. Multiguna Jika dibandingkan dengan bahan galian lain, bahan galian
industri ini memiliki banyak kegunaan, misalnya batu gamping, yang
merupakan salah satu contoh bahan galian industri. Batu gamping memiliki
banyak kegunaan diantaranya untuk industri semen. Selain itu ternyata
batu gamping ini juga memiliki kegunaan sebagai pemutih kertas. Disini
terlihat jelas, bahwa bahan galian industri ini memiliki banyak kegunaan.
2. Digunakan langsung Karakteristik BGI yang nyata yaitu dapat digunakan
langsung, khususnya untuk keperluan industri. Contohnya batu pasir yang
tanpa melalui proses pengolahan lebih lanjut, dapat langsung digunakan
untuk keperluan bahan bangunan dan lainnya.
3. Tidak melalui pemasaran internasional Tidak seperti bahan galian lainnya,
pemasaran bahan galian industri tidak memerlukan pemasaran
internasional.
4 golongan bahan galian

Bahan galian primer Bahan galian sekunder Bahan galian malihan Bahan galian sedimenter
Bahan galian primer

Bahan galian primer terjadi dari hasil pembekuan magma.


Magma adalah sejenis leburan silikat panas, alamiah,
terdapat di dalam bumi; dan merupakan sumber dari
semua unsur kimia dalam mineral. Proses pembekuan
berlangsung apabila magma tersebut mengalami penurunan
suhu, misalnya ketika menerobos ke dalam lapisan kulit
bumi atau bersentuhan dengan atmosfer. Akibatnya
terjadilah tubuh batuan beku, yang membentuk di dalam
kerak bumi.
Bahan galian sekunder
Bahan galian sekunder (Secondary ore Deposits) terbentuk karena
adanya perombakan (pelapukan dan erosi) singkapan dari batuan yang
telah ada karena berhubungan langsung dengan atmosfera, hidrosfera
dan biosfera. Biasanya untuk pembentukan endapan bahan galian
sekunder ini diperlukan batuan sumber (source rock) di daerah daratan.
Batuan sumbernya dapat berupa batuan beku, malihan dan batuan
sedimen.
Bahan galian malihan
Bahan galian malihan ialah bahan galian yang terjadi
karena perubahan bentuk, akibatnya adanya perubahan
suhu, dan tekanan. Faktor ini dapat bekerja sendiri-sendiri
atau gabungan. Misalnya karbon dapat berubah menjadi
grafit atau intan; batu gamping berubah menjadi marmer;
dan contoh bahan galian malihan yang lain, kwarsit, batu
sabak, mika, talk, asbes dan lain-lain.
Bahan galian sedimenter
Bahan galian sedimenter ini adalah bahan galian yang
terjadi benar--benar ada pengertian pengendapan
dari atas ke bawah di dalam larutan. Misalnya batu
bara, oil shale, minyak bumi, garam-garam dan
sebagainya.
Permasalahan Dan Pemecahan
Pada Bahan Galian:
Modal umumnya Bahan Galian dikelola oleh masyarakat yang
mempunyai modal kecil sehingga untuk pengembangan sulit.
mengatasinya ada mitra kerja binaan seperti BUMN/BUMD
yang mempunyai dana dipinjamkan dengan bunga rendah (6/
tahun jangka waktu angsuran lama).

Teknologi dan manajemen setiap orang yang mempunyai modal


meskipun pendidikan rendah dapat mengusahakan Bahan
Galian. Pengetahuan teknologi kurang mengatasinya
dilaksanakan Sibermas (sinergi pemberdayaan masyarakat) dari
PT, LSM, pemerintah, mitra kerja dapat membantunya.

Sempitnya pasar, pengusaha tidak tahu manfaat Bahan Galian


secara pasti banyak yang ikut-ikutan, kualitas produk tidak
diperhatikan, asosiasi yang merupakan pusat informasi tidak
berjalan, kalah bersaing dengan Bahan Galian impor.
mengatasinya penelitian perlu ditingkatkan, memvariasikan
produk, kualitas produk dijaga, disiplin waktu, mengaktifkan
asosias, ada aturan/perangkat lunak tentang impor, tingkatkan
kerjasama, ikut pameran baik diluar/ dalam negeri.
Referensi:
Sukandar, Rumidi. 2009. Bahan Galian Industri. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.,
Sastra Diharlan Bahar. 2015. Bahan Galian Industri. Insitut
Teknologi Aditama Surabaya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai