115020301111014
2) Penaksiran risiko (risk assessment) adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap
risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk
menenetukan bagaimana risiko harus dikelola.
3) Aktivitas pengendalian (control activities) adalah kebijakan dari prosedur yang
membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
4) Informasi dan komunikasi (information and communication) adalah
pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dari
waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggungjawab mereka.
5) Pemantauan (monitoring) adalah proses menentukan mutu kinerja pengendalian
intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan disain dan operasi
pengendalian yang tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi.
Dari kelima komponen tersebut, yang terutama harus dilakukan oleh Mary adalah
peningkatan pada komponen:
Aktivitas pengendalian, seperti pengolahan informasi, sehingga Mary dapat
mengetahui segala informasi yang berkaitan dengan bisnisnya, khususnya informasi
mengenai vendor.
Informasi dan komunikasi, yaitu komunikasi yang efektif, baik mengenai kegiatan
usaha maupun mengenai permasalahan personal, sehingga apabila ada tekanan
internal yang dialami oleh Steve, dapat dicarikan solusi untuk mengatasinya bersama
Mary.
Pemantauan, yaitu mengawasi kinerja pegawai, sehingga setiap yang dilakukan oleh
pegawai, benar-benar sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dengan demikian, dapat
mengurangi resiko adanya fraud yang dilakukan oleh pegawai.
Case 14
Anda adalah pemilik pribadi dari perusahaan Moderatesized. Bisnis ini didirikan lebih dari 20
tahun lalu dan telah mengalami pertumbuhan dan profitabilitas yang mengesankan. Satusatunya hal yang membuat frustasi adalah bahwa Anda tahu keuntungan perusahaan secara
signifikan akan lebih tinggi jika Anda bisa menyingkirkannya dari masalah penipuan.
Akuntan Anda memperkirakan bahwa perusahaan telah kehilangan sekitar 7% dari
pendapatannya karena penipuan lebih lima tahun terakhir. Perusahaan ini memiliki kontrol
yang memadai dan Anda mencoba untuk memastikan bahwa orang tidak mengesampingkan
kontrol tersebut. Karena Anda adalah pemilik, namun Anda sering melewati beberapa
kontrol. Anda tahu bahwa Anda tidak berbuat untuk merampok perusahaan, sehingga Anda
percaya bahwa kontrol tidak berlaku untuk Anda. Anda mencoba untuk tetap menutup mata
pada kebanyakan aspek bisnis, tetapi dengan sekitar 500 karyawan, sulit untuk mengetahui
tentang segala sesuatu yang terjadi. Karyawan telah terjebak dalam kegiatan penipuan di
masa lalu, tapi Anda tidak pernah terganggu untuk menuntut mereka. Anda ingin
menghindari publisitas negatif yang akan dihasilkan, dan Anda tidak melihat alasan
yang sah untuk publik mempermalukan mantan karyawan anda. Mereka akan malu
dan tidak akan membawa kembali uang mereka yang telah dicuri.
Aspek apa yang dapat Anda ubah dalam rangka untuk mengurangi jumlah penipuan yang
terjadi pada perusahaan? Menggunakan lima faktor yang dijelaskan dalam bab yang berkaitan
dengan menciptakan budaya kejujuran, keterbukaan, dan bantuan untuk menjelaskan
Jawaban Anda.
Jawaban:
Aspek perusahaan yang dapat dilakukan dalam rangka mengubah dan mengurangi jumlah
penipuan yang terjadi adalah menanamkan nilai moralitas kepada setiap karyawan untuk
senantiasa berlaku jujur, terbuka, dan saling bekerjasama dalam hal peningkatan profitabilitas
perusahaan. Hal ini mampu menyadarkan dan membawa karyawan untuk berlaku jujur.
Misalnya tidak memperlakukan karyawan merasa malu sehingga tdak mengembalikan uang
yang telah diambil namun memberikan sanksi dengan cara menukarkan harga barang sebesar
yang diambilnya.
Tiga faktor utama dalam pencegahan penipuan berhubungan dengan menciptakan budaya
kejujuran, keterbukaan, dan bantuan. Ketiga faktor tersebut dijabarkan dalam:
1) Memperkerjakan orang-orang yang jujur dan memberikan pelatihan kesadaran
akan penipuan
2) Menciptakan lingkungan kerja yang positif, yang berarti memiliki kode etik
yang dapat didefinisikan dengan baik oleh pelaku, memiliki kebijakan yang
ramah, tidak beroperasi secara krisis, dan membangun suasana yang rendahpenipuan
3) Memberikan program bantuan karyawan yang membantu karyawan menangani
tekanan pribadi
Untuk kasus ini, pemilik perusahaan beserta auditor perusahaan telah mengetahui bahwa
selama 5 tahun terakhir perusahaan telah kehilangan 7% dari penghasilan mereka akibat
fraud. Namun mereka tidak melakukan tidakan hukum baik secara perdata maupun pidana
untuk menghindari publikasi negatif atas perusahaan. Kebijakan yang longgar atau nyaris
tidak ada kebijakan atas tindakann fraud yang terjadi adalah penyebab terulangnya fraud
karena karyawan beranggapan bahwa tindakan yang mereka lakukan tidak merugikan
perusahaan. Maka berdasarkan pengalaman terjadinya fraud selama 5 tahun terakhir ini,
perusahaan sebaiknya melakukan tindakan pencegahan agar tidak terulang lagi.
Fraud Triangle telah menjelaskan mengapa fraud terjadi, dan pada Ch.4 dijelaskan lima
metode untuk menghilangkan peluang terjadinya fraud, yaitu:
1) Memiliki pengendalian internal yang baik
Perusahaan dengan 500 orang karyawan bukanlah ha yang mudah untuk
dikendalikan. Namun untuk menghindari kerugian akibat fraud, sebaiknya
perusahaan mengeluarkan biaya untuk membangun sistem pengedalian internal
yang sesuai dengan budaya dan struktur organisasi daripada kehilangan 7%
penghasilan. Pengendalian internak yang efektif akan menekan peluang
terjadinya fraud. Sistem pengendalian internal berbasis IT akan semakin
2)
3)
4)
5)
memperkecil gerak pelaku kecurangan karena segala transaksi dan akses harus
diotorisasi oleh pihak yang berwenang.
Mengecilkan kolusi antara karyawan dan menginformasikan kepada vendor dan
orang luar lain mengenai kebijakan perusahaan terhadap penipuan
Pemantauan karyawan dan menyediakan hotline (sistem whistle-blowing)
Pentingnya membangun budaya kejujuran dan mengapresiasi karyawan yang
telah bertindak dengan jujur serta berani melaporkan tindakan yang berindikasi
kecurangan. Reword and Punnishment akan membentuk budaya kompetitif
yang sehat antar-karyawan dan menekan peluang terjadinya fraud.
Menciptakan hukuman
Terhadap pelaku kecurangan, perusahaan harus menerapkan hukuman yang
membuat karyawan lainnya tidak ingin melakukan tidakan serupa. Pemberian
hukuman kepada pelaku penipuan tidak hanya dilakukan melalui lembaga
peradilan. Jika perusahaan ingin menghindari publikasi negatif, perusahaan
dapat memberikan hukuman kepada pelaku penipuan dengan menuntut ganti
rugi atau aksi sipil (mengambil aset pelaku penipuan sebesar kerugian yang
ditanggung perusahaan) dan pemecatan.
Melakukan audit proaktif
Perusahaan harus melakukan audit proaktif atas laporan keuangan, operasional,
dan kepatuhan akan kebijakan perusahaan. Perusahaan yang proaktif dalam
melakukan audit akan menciptakan kesadaran di kalangan karyawan bahwa
tindakan mereka senantiasi dipantau. Sehingga mereka tidak memiliki
keberanian untuk melakukan fraud.