1. Pengertian
Kejang
demam
ialah
bangkitan
kejang
naikansuhutubuh(suhurektaldiatas380C)yangdisebabkan
ekstrakranium
(tanpaadanya
yang
terjadi
oleh
pada
suatu
ke-
proses
infeksisusunansaraf
pusat)
ataugangguanelektrolitakutpadaanakberusiadiatas1bulantanpariwayatkejangsebelu
mnya(IDAI,2009). Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan 5
tahun.Bilaanakberumurkurangdari6bulanataulebihdari5tahun
didahului
demam,
mengalami
pikirkan
kejang
kemungkinan
kejang
demam
DPTdanmorbili,efek
antaralain
toksindari
alergikataukeadaanimunyangabnormalakibatinfeksi,
perubahankeseimbangancairadanelektrolit(Dewantodkk,2009).
Faktor
rendahtemperatur
saat
kejang
makin
sering
berulang;dan(4)
lamanyademam.Adapunfaktorrisikoterjadinyaepilepsidikemudianhariadalah
(1)adanyagangguan
perkembanganneurologis;(2)kejangdemamkompleks;(3)
riwayatepilepsidalamkeluarga;dan(4)lamanyademam(IDAI,2009)
3. Etiologi
Penyebabterseringkejangpadaanak
- Kejangdemam
- Infeksi:meningitis,ensefalitis
-
Gangguan
metabolik:
hipoglikemia,
hiponatremia,
hipoksemia,
- Keracunan:alkohol,teofilin
Semuajenisinfeksiyangbersumber
menimbulkan
diluarsusunansaraf
pusatyang
demamdapatmenyebabkankejangdemam.Penyakityang
paling
dibagi
menjadi
2golongan.Kriteriauntuk
kecil
dalam
penggolongan
tingginya
kejang berlangsung,
gambaran
rekamanotak,danlainnya(Lumbantobing,2004).
Studi epidemiologimembagikejang demam menjadi3 bagian yaitu:
kejangdemam sederhana
Kejangdemamyangberlangsungsingkat,kurangdari15menit,
dan
umumnya
akan berhenti sendiri. Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa
gerakan
fokal.Kejang
episodedemam.Epilepsiialahkejangtanpademamyangterjadilebihdarisatu
kali(Soetomenggolo,2000).
Berdasarkan Klasifikasi
Seizure[ILAE]1981, yaitu:
Klasifikasikejang
I.
Kejangparsial(fokal,lokal) A.
Kejangfokalsederhana
B.Kejangparsialkompleks
C. Kejangparsialyangmenjadiumum
II.
Kejangumum
A. Absens
B. Mioklonik
C. Klonik
D. Tonik
E. Tonik-klonik
F. Atonik
III.
Tidakdapatdiklasifikasi
5. Patofisiologi
Padakeadaan demam kenaikan suhu 1Cakanmengakibatkan kenaikan
metabolismebasal 10%-15%dan kebutuhan oksigen akanmeningkat20%.Pada
seoranganakberumur3tahunsirkulasi
otakmencapai
65%dariseluruhtubuh,
dibandingkandenganorangdewasayanghanya15%.Jadi
padakenaikansuhu
tubuhtertentudapatterjadiperubahankeseimbangandarimembranselneuron
dalamwaktuyangsingkatterjadidifusidariion
Kaliummaupunion
dan
Natrium
melaluimembrantadi,denganakibatterjadinyalepasmuatanlistrik.
Lepasmuatanlistrikinidemikianbesarnyasehinggadapatmeluas
ke
suhu
mempunyaiambang
rendahnyaambangkejangseeorang
tertentu.Padaanakdengan
kejangyangrendah,kejangtelahterjadipadasuhu38Csedangkanpadaanak
ambang
denganambangkejangyangtinggi,kejangbaruterjadipadasuhu40Cataulebih.
kenyataaninilahdapatlah
lebihseringterjadi
Dari
disimpulkanbahwaterulangnyakejangdemam
padaambangkejangyangrendah
sehinggadalam
penanggulangannyaperludiperhatikanpadatingkatsuhuberapapenderitakejang.
Kejang demam yang berlangsung singkat pada umumnya tidak berbahayadan
tidakmenimbulkangejalasisa.Tetapi padakejangyang berlangsunglama(lebih dari
15menit)biasanyadisertai
terjadinyaapnea,
meningkatnyakebutuhanoksigendanenergiuntukkontraksiotot
skelet
yang
disertai
suhutubuhmakinmeningkatnyaaktifitasototdan
selanjutnya
menyebabkanmetabolismeotakmeningkat.Rangkaiankejadian
faktorpenyebabhinggaterjadinyakerusakanneuron
di
atasadalah
otakselamaberlangsungnya
kejanglama.
Faktorterpentingadalahgangguan
peredarandarahyangmengakibatkan
hipoksiasehinggameninggikanpermeabilitas
mengakibatkankerusakanselneuron
temporalis setelahmendapat serangan
menjadimatangdi
kapilerdantimbuledemaotakyang
otak.Kerusakan
padadaerahmesiallobus
kemudianhari,sehinggaterjadiseranganepilepsiyang
spontan.Jadikejangdemamyangberlangsunglamadapatmenyebabkan
anatomis diotakhinggaterjadiepilepsi(IlmuKesehatanAnakFKUI,2002).
kelainan
6. Manifestasi Klinis
Umumnyakejangdemamberlangsungsingkat,berupa serangankejang klonik
atau tonik
kejangberhenti
beberapa
anaktidakmemberi
detikataumenitanak
reaksi
terbangun
kejangberhenti
apapun
dan
sendiri. Setelah
untuksejenak,tetapisetelah
sadarkembali
tanpadefisit
neurologis.Kejangdemamdiikutihemiparesissementara(HemeparesisTood)
yangberlangsungbeberapajam
sampaihari.Kejangunilateral
yanglamadapat
diikutiolehhemiparesisyangmenetap.Bangkitankejangyangberlangsunglama
lebihseringterjadi
padakejangdemamyangpertama.Kejangberulangdalam
24
jamditemukanpada16%paisen(Soetomenggolo, 2000).
Kejangyang
terkaitdengan
kenaikansuhuyangcepatdanbiasanya
berkembangbilasuhutubuh(dalam)mencapai39Cataulebih.Kejangkhasyang
menyeluruh,tonik-klonikbeberapadetiksampai
10menit,diikuti
denganperiode
mengantuksingkatpasca-kejang.Kejangdemamyangmenetaplebihlamadari15 menit
menunjukkanpenyebaborganik
sepertiprosesinfeksiatautoksik
yang
memerlukanpengamatanmenyeluruh(Nelson,2000).
7. Diagnosis
a. Anamnesis
Anamnesis
dimulai
dari
riwayatperjalanan
terjadinyakejang,kemudian mencari
kemungkinan
penyakitsampai
adanya
fakotr
itanyakan
riwayatkejangsebelumnya,kondisimedisyangberhubungan,obatobatan,trauma,gejala-gejalainfeksi,keluhanneurologis,nyeri
ataucederaakibat kejang.
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaanfisisdimulaidengantanda-tandavital,mencari
2
traumaakutkepaladanadanyakelainansistemik,
atau adanya kelainan neurologis
tanda-tanda
terpaparzattoksik,infeksi,
8
fokal.
Bila
penurunankesadaran
diperlukanpemeriksaanlanjutanuntukmencarifaktorpenyebab.
c. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
terjadi
Pemeriksaanlaboratoriumtidakdikerjakansecararutinpada
demam,
tetapi
dapat
dikerjakan
untuk
kejang
mengevaluasi
sumberinfeksipenyebabdemam,ataukeadaanlainmisalnya
gastroenteritisdehidrasidisertaidemam.Pemeriksaanlaboratoriumyangdapatdikerjakanmisalnyadarahperifer,elektrolit
dan
gula
kejang,ataumemperkirakanke-
mungkinankejadianepilepsipadapasienkejangdemam.Oleh karenanya
tidakdirekomendasikan(levelII-2,rekomendasi E). pemeriksaan EEG
masih dapat dilakukan pada keadaan kejang demam yang tidak khas.
Misalnya kejang demam kompleks pada anak usia lebih dari 6 tahun,
atau kejang demam fokal.
Pencitraan
FotoX-raykepaladanpencitraanseperticomputedtomography scan (CTscan) ataumagnetic resonance imaging(MRI) jarang sekali dikerjakan,
tidak rutin dan hanya atas indikasi seperti:
1. Kelainanneurologikfokalyangmenetap(hemipare- sis)
2. Paresis nervus VI
3. Papiledema
8. Penatalaksanaan
Padatatalaksanakejangdemamada3halyangperludikerjakan,yaitu:
1.
Pengobatanfaseakut
Seringkali kejangberhenti sendiri. Pada waktu pasien sedang kejang semua pakaian
yang ketat dibuka, dan pasien dimiringkan kepalanya apabila muntah
untuk
Awasikeadaanvitalspertikesadaran,suhu,tekanan
darah,pernapasan,danfungsijantung.Suhu
tubuhyangtinggiditurunkan
dengan
MencaridanMengobatiPenyebab
Pemeriksaancairan
serebrospinaldilakukanuntukmenyingkirkan
kemungkinanmeningitis,terutama
pada
pasienkejangdemamyangpertama.Walaupun
demikian
doktermelakukan
kebanyakan
pungsilumbalhanyapada
kasusyangdicurigaimeningitisatauapabilakejang
demamberlangsunglama.Padabayikecilseringmengalamimeningitistidakjelas,sehin
gga
pungsilumbal
harusdilakukan
dianjurkan
padabayiberumurkurangdari6bulan,dan
pada
pasienberumurkurangdari
18bulan.Pemeriksaanlaboratoriumlainperlu
dilakukanutukmencaripenyebab(Soetomenggolo,2000).
3. PengobatanProfilaksis
Kambuhnyakejangdemam perludicegah,kerenaserangan kejang merupakan
pengalamanyangmenakutkandanmencemaskanbagi
demamberlangsung lama dan mengakibatkan
keluarga.Bila
kerusakan
otak
(cacat).
Ada3upayayangdapatdilakukan:
- Profilaksisintermitten,padawaktudemam.
- Profilaksis terus-menerus,denganobatantikonvulsantiaphari
- Mengatasisegerabilaterjadikejang.
kejang
yang menetap
Profilaksis intermitten
Antikonvulsanhanyadiberikan
padawaktu
pasien
demam
dengan
ketentuanorangtuapasienataupengasuhmengetahuidengancepatadanyademam
padapasien.Obatyangdiberikanharuscepatdiabsorpsidancepatmasukkeotak.Diazepa
mintermittentmemberikan
cepat.Dapatdigunakan
hasillebihbaikkerenapenyerapannyalebih
diazepamintrarektal
tiap8jamsebanyak5mguntuk
pasiendenganberatbadankurangdari10kgdan10mguntukpasiendengan
beratbadanlebihdari
10kg,setiappasienmenunjukkansuhu38,5Cataulebih.
3dosispadawaktupasien
demam.Efeksamping
diazepam
adalah
ataksia,mengantuk,danhipotonia(Soetomenggolo,2000).
Profilaksis terus-menerus dengan antikonvulasantiaphari
Pemberianfenobarbital4-5mg/kgBB/hari
mgug/ml
dengankadardarahsebesar16
dalamdarhmenunjukkanhasilyangbermaknauntukmencegah
adalahasamvalproatyangsamaataubahkanlebihbaik
efekfenobarbitaltetapi
kadang-kadangmenunjukkan
hepatotoksik.Dosisasamvalproatadalah
menerusberguna
efeksamping
15-40mg/kgBB/hari.Profilaksisterus
untukmencegahberulangnya
menyebabkankerusakanotaktetapi
dibandingkan
kejangdemamberatyangdapat
tidakdapatmencegahterjandinyaepilepsidi
kemudianhari(Soetomenggolo,2000).
ConsensusStatementdi
AmerikaSerikatmengemukakan
dapatdipakaiuntukpemberianterapirumat.Profilaksis
kriteriayang
tiapharidapatdiberipada
keadaanberikut:
1. Bilaterdapatkelainanperkembanganneurologi(misalnyacerebralpalsy,
retardasimental,mikrosefali).
2. Bilakejangdemamberlangsunglamadari15menit,bersifatfokal,atau
diikutikelainanneurologis sepintas ataumenetap.
3. Terdapatriwayatkejang-tanpa-demamyangbersifatgenetikpadaorang tuaatau
saudarakandung.
Beberapahalyangharusdikerjakanbilakembalikejang,hindarilah
rasa
panikdanlakukanlahlangkah-langkahpertolongan sebagaiberikut :
a. Telungkupkandanpalingkanwajahkesamping
b. Ganjalperutdenganbantalagartidaktersedak
c. Lepaskan seluruhpakaian dan basahi tubuhnya dengan air dingin.Langkah
inidiperlukanuntukmembantumenurunkan suhubadanya.
d. Bilaanakbalitamuntah,bersihkanmulutnyadenganjari.
e. Walupunanaktelahpulihkondisinya,sebaiknyatetapdibawakedokter
agardapatditanganilebihlanjut(Widjaja,2001).
KEJANG
DIAZEPAM PEREKTAL
<10 KG 5 mg
>10 KG 10 mg
Maksimal diulang 2x
Masih kejang
DIAZEPAM IV 0,3 mg 0,5 mg/kgBB/kali (diberikan pelan), bisa diulang 2-3 kali
Pengobatan
rumat : ANAK
ALUR PENATALAKSANAAN
KEJANG DEMAM
Untuk kejang demam sederhana tidak perlu pengobatan rumat
Gangguan metabolik pemeriksaan
elektrolit
(Na, Cl,
Ca, Mg) peroral tiap demam
Anak
perlu diberi
diazepan
Suspek infeksi SSP usulkan CT scan
dankejang
lumbaldemam
pungsi komplek : asam valproat 15-40 mg/kgBB/
Untuk
SOL / proses desak ruang CT scanUntuk KDK dan curiga epilepsi EEG
Status konvulsivus
NB :
Pemberian obat rumat :
1. Indikasi pemberian obat rumat
hidrosefalus.
Kejang foka atau fokal menjadi umum menunjukkan ada fokus organik
Pengobatan rumat dipertimbangkan bila kejang berulang 2x dalam 24 jam,
kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan, kejang demam 4x
per tahun.
dihentikan
secara
Bilatidaksadar,posisikananakterlentangdengan
kepalamiring.Bersihkanmuntahanataulendirdimulutatauhidung.Walaupunkemungki
nanlidahtergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
4. Ukursuhu,observasidancatatlamadanbentukkejang.
5. Tetap bersama pasien selama kejang
6. Berikandiazepamrektal.Danjangandiberikanbila kejang telah berhenti.
7. Bawakedokterataurumahsakitbilakejangberlangsung 5 menit atau lebih
9. Prognosis
Kemungkinan mengalami kecacatan atau kelainan neurologis
Kejadian
kecacatan
sebagai
komplikasi
dilaporkan.Perkembangan
kejang
mental
demam
tidak
dan
umumnyatetapnormalpadapasienyangsebelumnyanormal.
pernah
neurologis
Penelitian
lain
secara
retrospektif melaporkan kelainan neu- rologis pada sebagian kecil kasus, dan kelainan
ini biasanya terjadi pada kasus dengan kejang lama atau kejang berulang baik umum
atau fokal.
Kemungkinan berulangnya kejang demam
Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor risiko
berulangnya kejang demam adalah :
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
Bila
seluruh
faktor
di
atas
ada,
kemungkinan
berulangnya
kejangdemamadalah80%,sedangkanbilatidakterdapatfaktortersebutkemungkinanberulangnyakejangdemamhanya
10%-15%. Kemungkinan berulangnya kejang demam paling besar pada tahun
pertama.
Faktor risiko terjadinya epilepsi
Faktor risiko lain adalah terjadinya epilepsi di kemudian hari.
Faktor risiko menjadi epilepsi adalah :
1. Kelainanneurologisatauperkembanganyangjelas sebelum kejang demam pertama.
2. Kejang demam kompleks
3. Riwayatepilepsipadaorangtuaatausaudarakand- ung
Masing-masing faktor risiko meningkatkan kemungkinan kejadian epilepsi sampai
4%-6%,
kombinasi
dari
tersebutmeningkatkankemungkinanepilepsimenjadi10%-49%
faktor
risiko
(Level
II-
2).Kemungkinan menjadi epilepsi tidak dapat dicegah dengan pemberian obat rumat
pada kejang demam.